Share

Antek Tersamar

“Eng … Nona Anjani membutuhkanku. Itu sebabnya aku ke sini,” jawab Arum.

Danu mengernyitkan alis dengan tatapan mata elangnya nan tajam menghujam ke Arum. Arum buru-buru memalingkan wajah dan melihat pintu lift terbuka. Ia bergegas masuk ke dalam lift tanpa menunggu jawaban dari Danu. Tanpa diduga Danu malah ikut masuk ke dalam lift.

Arum tercengang dan menatap Danu dengan bingung.

“Kamu ngapain ikut masuk? Ini sudah malam, Mas. Kamu seharusnya pulang,” protes Arum. Namun, sepertinya hal itu diabaikan oleh Danu. Ia malah menekan tombol lift agar menutup pintunya.

“Berapa lantai tempat Nona Anjani berada?”

Arum berdecak, tapi tangannya sudah terulur menekan sebuah nomor di sana. Danu hanya diam sambil melipat tangan memperhatikan Arum. 

“Aku mau bertemu Nona Anjani dan mengatakan hasil pertemuan kita tadi.” Akhirnya Danu bersuara setelah terdiam beberapa saat.

Arum menoleh ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status