Share

Antek Tersamar

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-09-12 11:00:57

“Eng … Nona Anjani membutuhkanku. Itu sebabnya aku ke sini,” jawab Arum.

Danu mengernyitkan alis dengan tatapan mata elangnya nan tajam menghujam ke Arum. Arum buru-buru memalingkan wajah dan melihat pintu lift terbuka. Ia bergegas masuk ke dalam lift tanpa menunggu jawaban dari Danu. Tanpa diduga Danu malah ikut masuk ke dalam lift.

Arum tercengang dan menatap Danu dengan bingung.

“Kamu ngapain ikut masuk? Ini sudah malam, Mas. Kamu seharusnya pulang,” protes Arum. Namun, sepertinya hal itu diabaikan oleh Danu. Ia malah menekan tombol lift agar menutup pintunya.

“Berapa lantai tempat Nona Anjani berada?”

Arum berdecak, tapi tangannya sudah terulur menekan sebuah nomor di sana. Danu hanya diam sambil melipat tangan memperhatikan Arum. 

“Aku mau bertemu Nona Anjani dan mengatakan hasil pertemuan kita tadi.” Akhirnya Danu bersuara setelah terdiam beberapa saat.

Arum menoleh ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sakit dan Suka yang Bertemu

    “Nona, kenapa Anda mencurigai saya?” sergah Lisa.Arum tidak menjawab hanya mengendikkan bahu dengan tatapan penuh curiga ke arah Lisa.“Aku tidak mencurigaimu. Aku hanya bertanya.”Lisa menghela napas panjang dan meletakkan kotak coklat di dekat Arum. Arum terdiam, melirik dengan air liur yang tertahan di mulutnya. Lisa hampir tertawa melihat reaksi bosnya, tapi dia pura-pura tidak melihat.“Saya tidak memberitahu tentang hal ini ke Tuan Danu. Mungkin beliau mencari tahu sendiri. Bukankah kalau orang jatuh cinta pasti akan melakukan apa saja untuk menyenangkan pujaan hatinya.”Arum langsung bergidik geli saat mendengar Lisa berkata seperti itu.“Jangan bilang kalau dia sedang jatuh cinta padaku, Lisa? Geli aku mendengarnya.”Lisa tersenyum lebar dengan mata mengerling genit. “Geli atau suka, Nona?”Arum melotot dan ulahnya dijawab tawa cekikikan Lisa. Tanpa menunggu j

    Last Updated : 2024-09-12
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Meet Up with Tuan Modus

    “Nona Nadia, kita harus berangkat!!” seru seorang wanita paruh baya.Nadia terkejut dan urung melangkah masuk ke ruangan Danu. Hatinya sakit usai mendengar ucapan Danu tadi. Jika Nadia menanggapinya, ujung-ujungnya dia akan bad mood dan tentu saja ini berpengaruh pada aktivitasnya hari ini.Nadia menghela napas panjang sambil menyeka buliran bening yang siap luruh perlahan dari sudut matanya. Ia membalikkan badan dan berjalan lebih dulu. Di belakang, sang Asisten mengikuti sambil setengah berlari.Pukul enam sore, saat Danu meninggalkan kantornya. Danu sengaja mengemudi mobil sendiri kali ini menuju rumah mode Arum. Sebelumnya Danu sudah mengirim pesan ke Lisa agar menunda kepulangan Arum lebih awal. Sepertinya asisten Arum itu sengaja bekerja sama dengan Danu hari ini.“Lisa, aku mau pulang dulu, ya?”Arum sudah mematikan laptop dan sibuk merapikan pekerjaannya. Lisa bergegas masuk ke ruangan Arum sambil membawakan beberapa

    Last Updated : 2024-09-12
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Modus Berlanjut

    “APA!!?” seru Arum.Ia sangat terkejut saat Danu tiba-tiba mengutarakan perasaannya. Ini adalah pernyataan yang ia tunggu sejak lama saat lima tahun lalu, saat mereka masih berstatus suami istri. Namun, saat Danu mengatakannya sekarang, Arum tidak tahu harus menjawab apa.Dengan gerak cepat, Arum langsung menarik tangannya dari cekalan Danu. Lalu tanpa pamit, dia bangkit dan berlalu pergi meninggalkan Danu.Danu hanya diam tertegun melihat punggung Arum yang menjauh. Memang film pendek itu sudah selesai diputar dan ini saatnya memberi sambutan. Itu sebabnya Danu tidak bisa meninggalkan studio bioskop itu begitu saja untuk mengejar Arum.“Pak, silakan maju ke depan!!” ujar Firman membuyarkan lamunannya.Danu tidak bersuara hanya menganggukkan kepala. Sementara itu mata Firman tampak beredar seakan sedang mencari seseorang. Danu melihat reaksi Firman.“Arum sedang ke toilet, Firman.” Danu kali ini terpaksa m

    Last Updated : 2024-09-13
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Rasa Lama Kembali Datang

    “HEH!!!” seru Arum.Ia terkejut setengah mati saat Danu berkata seperti itu. Belum habis rasa terkejutnya atas pernyataan Danu tadi, kini ditambah dengan sikap konyol Danu. Arum tercenung sambil menatap Danu dengan bingung. Ia merasa baru tahu sisi lain Danu. Sisi lain pria yang pernah menjadi suaminya yang tidak pernah dia tahu sebelumnya.“Kok malah bengong. Buruan!!!” Danu menginterupsi lamunan Arum.Arum menggelengkan kepala menatap Danu dengan tajam kemudian tanpa pikir panjang langsung melayangkan tangannya dan mencubit pipi Danu dengan keras.“Awww … sakit, Arum!!!” Danu bersuara sambil mengelus pipinya.Arum terkekeh melihat Danu kesakitan. Entah mengapa dia merasa senang kali ini. Ada rasa dan suasana baru yang ia temukan. Sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Pria dingin dan pendiam itu sudah hilang berganti pria konyol yang penuh kejutan.Mereka masih tertawa untuk beberapa saat

    Last Updated : 2024-09-13
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sebuah Janji yang Terlupa

    “Bud, bisa minta tolong pesankan tempat di resto langgananku yang di puncak untuk akhir pekan!!” pinta Danu.Pagi itu begitu tiba di kantor, Danu langsung memanggil Budi ke ruangannya. Budi hanya manggut-manggut sambil sibuk mencatat.“Untuk berapa orang, Tuan? Lalu jam berapa reservasinya?”Danu terdiam sejenak, tampak mengetukkan jari ke dagu sambil mengulum senyum.“Tentu hanya untuk dua orang, Bud. Kalau bisa sore menjelang malam saja. Aku ingin menikmati sunset di sana. Pilih view yang bagus, ya!!”Budi menganggukkan kepala sambil mengulum senyum. Danu melihat reaksi asistennya kemudian menoleh ke arah Budi.“Kenapa kamu tersenyum? Kamu tahu aku akan mengajak siapa?”Budi kini menggelengkan kepala. “Tidak, Tuan. Saya … saya hanya menebak saja.”“Lantas siapa tebakanmu?”Budi terdiam sesaat sambil mendongakkan kepala. “Apa Nyonya Aru

    Last Updated : 2024-09-14
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Terpesona Olehmu

    “Nona, weekend ini ada undangan dari Tuan Andrew. Apa Anda bersedia hadir?” tanya Lisa pagi itu.Arum yang sedang asyik memasang kain di manekin terlihat menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Lisa. Lisa tersenyum sambil berjalan ke arahnya.“Saya yakin Anda masih ingat dengan Tuan Andrew. Beliau yang kapan hari memesan baju untuk ulang tahun putrinya. Duda keren itu, Nona,” imbuh Lisa.Arum mengulum senyum sambil menganggukkan kepala. Memang banyak sekali klien Arum yang masih sering menjalin komunikasi dengannya. Selain untuk urusan bisnis, kadang mereka juga menghubungi Arum untuk beramah tamah dan mengenal lebih dekat dirinya. Sayangnya, Arum selalu menutup diri jika kliennya ingin mengenal lebih dekat.“Ehm … aku ada janji, Lisa. Jadi sepertinya aku tidak akan datang.”Lisa sontak terkejut mendengar jawaban Arum. Gadis berusia 20-an itu langsung mengecek tablet yang ia bawa. Jarinya tampak berge

    Last Updated : 2024-09-14
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kenangan Kelabu

    “Apaan sih, Mas!!” seru Arum.Ia buru-buru mengurai pelukan Danu dan berjalan lebih dulu menuruni anak tangga. Danu hanya mengulum senyum sambil memperhatikan Arum. Sekilas ia melihat wajah Arum merona merah karena malu.Tak lama Arum dan Danu sudah berkumpul di ruang tengah. Ada klien yang harus mereka temui. Selanjutnya sudah terlihat interaksi formal di antara mereka. Cukup lama mereka membahas banyak hal kali ini. Bahkan Danu terpaksa meminta Firman memesan makan siang untuk mereka semua.Pukul empat sore, meeting itu berakhir. Klien mereka sudah pulang, tinggal Danu, Arum, Firman beserta tim yang lain.“Jadi gimana kesiapan timmu, Firman?” tanya Danu.“Semuanya sudah tahu apa yang harus dikerjakan, Pak. Saya rasa sudah bisa langsung dieksekusi.”Danu manggut-manggut mendengarkan jawaban Firman. Ia sangat bersyukur memiliki anak buah yang mempunyai kapabilitas baik sehingga tidak perlu susah menjelaska

    Last Updated : 2024-09-15
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Aku Hanya Ingin Menciummu

    “Itu adalah hadiah yang tak pernah bisa aku lupakan sepanjang hidupku,” imbuh Danu.Arum hanya diam, tidak bersuara sambil menundukkan kepala. Dia sendiri tidak tahu kapan ulang tahun Danu. Dia juga tidak menyangka apa yang dilakukannya lima tahun lalu menjadi sesuatu yang terus diingat Danu hingga sekarang.Mereka terdiam cukup lama sibuk dengan benaknya masing-masing. Hingga tiba-tiba seorang pramusaji keluar membawakan sebuah kue ulang tahun kecil dengan hiasan lilin yang menyala di atasnya. Tak lupa sebuah iringan lagu selamat ulang tahun bergema. Ada beberapa orang karyawan yang berdiri di belakang pramusaji itu ikut bertepuk tangan dan menyanyikan lagu untuk Danu.Danu mengulum senyum sambil menggelengkan kepala. Dia merasa tidak memesan kue ulang tahun dan Danu bisa menduga kalau ini ulah Budi.“Terima kasih semuanya,” ujar Danu. Ia sudah menerima ucapan selamat dari pramusaji dan karyawan resto tersebut.Kini tatapan

    Last Updated : 2024-09-15

Latest chapter

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Bertemu Teman Lama

    “Selamat sore, apa benar ini rumah Tuan Burhan?” tanya Tuan Simon.Usai memastikan foto yang sama, sore itu Tuan Simon berkunjung ke rumah keluarga Dokter Sandy. Seorang wanita paruh baya tampak terkejut mendapati kedatangan Tuan Simon. Wanita itu hanya diam tak menjawab sambil menatap Tuan Simon dengan ketakutan.Tuan Simon tersenyum, membungkukkan badan seakan sedang memberi salam.“Jangan takut. Saya hanya ingin bertemu dengan teman saya. Sampaikan pada Tuan Burhan, ada Simon yang mencarinya.”Wanita paruh baya itu tampak ragu. Lagi-lagi ia tidak berkomentar hanya menatap Tuan Simon dengan bingung. Tuan Simon menunggu dengan sabar hingga akhirnya wanita paruh baya itu bersuara.“Tuan Burhan sedang istirahat. Saya … saya tidak berani membangunkannya.”Tuan Simon berdecak sambil menggelengkan kepala.“Sayang sekali … padahal saya datang dari jauh untuk melihat keadaannya.”

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Siapa yang Terkecoh, Siapa yang Menang

    “Silakan, Tuan!!” ujar seorang pria.Dia tampak membungkuk sambil memberi jalan seorang pria berkepala plontos masuk ke dalam rumah sakit. Pria itu berjalan menyusuri koridor hingga menuju ruang praktek Dokter Andi. Seorang perawat menyambut pria paruh baya itu dengan ramah.“Selamat pagi, Pak!! Tunggu sebentar, Dokter akan segera memeriksa Anda.”Pak Sudibyo hanya tersenyum menyeringai sambil menatap perawat di depannya dengan tatapan liar. Sementara perawat itu buru-buru menunduk dan berlalu pergi dari ruang periksa. Pak Sudibyo kini sudah duduk di kursi periksa. Mungkin karena faktor usia, banyak giginya yang sering linu dan sakit digunakan untuk mengunyah. Selain itu ada juga yang berlubang dan itu menyulitkannya.Pak Sudibyo sedang asyik memainkan ponselnya saat pintu ruang periksa terbuka. Pak Sudibyo melirik sekilas dan melihat seorang pria mengenakan pakaian dokter masuk. Kali ini pria itu juga mengenakan masker putih. Pak

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Perlahan Terbalas

    “PAPA!!! Papa!!!” seru Nyonya Maria.Wajahnya tampak cemas dan sudah berlarian keluar rumah. Lalu kakinya terhenti saat melihat suaminya keluar dari dalam mobil dengan tangan terborgol. Nyonya Maria tercengang, mulutnya terbuka dengan mata terbelalak.“Pa … ,” cicitnya lirih.Tuan Rafael sebenarnya ada di rumah dan hendak melarikan diri, tapi keburu polisi datang ke rumahnya. Lalu ia memilih sembunyi di garasi, tapi malang, malah ketahuan.Salah satu petugas polisi langsung mendatangi Nyonya Maria.“Anda juga harus ikut kami ke kantor, Nyonya. Anda sudah berbohong dan mengelabui petugas.”Mata Nyonya Maria sontak melotot dan tak lama ia sudah jatuh pingsan. Untung saja petugas polisi yang berdiri di depannya sigap menangkap tubuhnya. Hingga wanita paruh baya itu tidak sampai jatuh ke tanah.Sementara Tuan Rafael hanya menatap istrinya dengan sendu. Matanya berkaca dan terlihat penyesalan di w

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Tak Ada Tempat Sembunyi

    “Tuan, ini foto Pak Burhan,” ujar Bu Rahayu.Wanita paruh baya itu tampak jalan tergesa keluar rumah menghampiri Tuan Simon. Tuan Simon tersenyum kemudian menerima selembar foto yang baru saja diberikan Bu Rahayu. Tuan Simon tampak diam sambil mengernyitkan alis menatap foto itu dengan seksama.“Apa pria yang berdiri di belakang anak-anak ini, Bu?” tanya Tuan Simon.“Iya, benar sekali, Tuan. Dulu saya punya fotonya yang jelas, tapi sepertinya sudah rusak termakan usia. Hanya itu yang tersisa.”Tuan Simon hanya diam sambil memandang foto yang terlihat usang dan lecek itu. Wajah Pak Burhan sama sekali tidak jelas terlihat. Wajahnya buram, tapi sosok tubuhnya terlihat tegap dan proposional.“Apa boleh saya simpan, Bu?”Bu Rahayu tersenyum sambil mengangguk. “Tentu saja, Pak. Silakan.”Tuan Simon mengangguk dan segera menyimpan foto itu ke dalam tasnya. Tak lama setelahnya dia su

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sosok yang Sama?

    “Mau apa lagi? Bukankah urusanmu sudah beres berpuluh tahun lalu,” ujar Dokter Sandy.Pria berkepala plontos itu tersenyum menyeringai sambil mengurut dagunya. Ia menatap Dokter Sandy dengan sinis dan penuh ejekan.“Jadi begini balas budimu setelah aku menyekolahkanmu hingga menjadi seorang dokter yang sukses?”Dokter Sandy berdecak sambil menggelengkan kepala.“Katakan saja berapa biaya yang kamu keluarkan untuk menyekolahkanku. Aku akan menggantinya.”Sontak pria itu terkekeh mendengar ucapan Dokter Sandy.“Sombong sekali kamu, Sandy. Merasa sudah hebat, ya? Jadi kamu sudah lupa siapa yang selama ini membantu keluargamu. Begitu!!!”Dokter Sandy tidak menjawab hanya diam sambil menatap pria berkepala plontos itu dengan mata berkilatan. Pria bertubuh gempal itu berdiri, berjalan menghampiri Dokter Sandy hingga sejajar di depannya.“Dengar, ya!! Gara-gara kamu, ada yang sedan

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kedatangan Penyusup

    “Tuan, makanan ini saya apakan?” tanya Beni.Pria bertubuh tinggi besar itu sudah menunjuk paper bag berisi makanan yang diberikan Nyonya Lani tadi. Danu diam sejenak sambil melirik paper bag tersebut. Sementara hidung Arum tampak mengendus aroma makanan tersebut.“Baunya enak sekali. Aku jadi ingin mencobanya, Mas.”Danu langsung memelotot ke Arum. Arum tampak terkejut, mengernyitkan alis dengan tatapan penuh tanya.“Maaf, Mas. Sejak hamil hidungku sangat sensitive kalau mencium bau sedap seperti ini. Aku jadi laper.”Arum berkata sambil tersenyum meringis.Danu ikut tersenyum sembari mengelus kepala Arum.“Iya, aku tahu. Mungkin itu bawaan ibu hamil. Kamu boleh makan apa saja, tapi jangan masakan Mama Lani.”Arum terlihat semakin bingung mendengarnya. Danu melihat reaksi Arum. Ia tersenyum sekilas sambil mengajak Arum duduk di sofa. Tuan Prada masih terlelap di brankarnya. Ada Ben

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Yang Tak Kenal Menyerah

    “Tuan, saya Beni. Maaf, ini nomor telepon baru saya,” ucap Beni.Danu menghela napas panjang sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sudah tegang sekaligus kesal setengah mati.“Ada apa, Ben?”Terdengar helaan napas panjang dari seberang sana.“Tuan … maaf, saya pulang lebih awal dari rumah sakit untuk menyelidiki Nyonya Lani.”Danu mengernyitkan alis, tapi kepalanya sudah mengangguk kali ini.“Lalu … kamu menemukan sesuatu? Dia menemui siapa?”“Belum, Tuan. Hanya saja Nyonya Lani tampak sedang berkemas saat ini. Tidak hanya beliau, putrinya Nona Citra juga sedang sibuk berkemas. Beberapa kali saya melihat mereka memindahkan barang-barang ke sebuah apartemen mewah di pinggir kota.”Danu menganggukkan kepala sambil sibuk menerka di mana lokasi apartemen yang dimaksud.“Papa memang sudah menceraikan Mama Lani. Mungkin itu sebabnya mereka tamp

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   babak Baru untuk Arum

    “Sayang … sudah bangun?” tanya Danu.Ia langsung masuk usai berbincang dengan Budi dan Beni tadi. Arum yang tadi hendak keluar segera duduk di sofa dan hanya tersenyum saat melihat Danu. Kebetulan Art mereka sedang keluar untuk membeli makanan.Danu menggeser duduknya mendekat ke Arum, kemudian mengecup keningnya sekilas.“Kita pulang habis ini. Aku sudah minta Beni berjaga di sini membantu Bibi.”Arum hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia melihat Beni dan Budi ikut masuk ke dalam ruangan. Dua orang kepercayaan Danu itu tampak membungkuk memberi salam ke Arum. Arum hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.Arum berharap semoga saja dua orang ini tidak menemukan keterlibatan Tuan Arya pada semua hal yang dilakukan Nyonya Lani. Arum akan sangat kecewa jika itu semua terjadi nantinya.Selang beberapa saat, Arum dan Danu sudah tiba di rumah. Usai makan malam, mereka langsung masuk kamar untuk beristirahat. Sepan

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Satu Selesai

    “Baguslah. Aku tunggu di sini.” Danu mengakhiri panggilannya.Ia melirik Arum dan tersenyum saat melihat istrinya masih terlelap. Dengan hati-hati, Danu mengangkat kepala Arum dan meletakkannya di atas bantal. Selanjutnya ia sudah keluar kamar menunggu kedatangan Budi dan Beni di teras.Selang beberapa saat tampak Budi dan Beni mendekat. Dua orang kepercayaan Danu itu tersenyum lebar berjalan mendatangi Danu.“Jadi katakan siapa pelakunya, Bud!!” seru Danu tak sabar.Budi tersenyum, menganggukkan kepala sambil menatap Danu dengan senyum penuh kemenangan.“Anda pasti sangat terkejut begitu tahu siapa orang yang ada di balik semua ini, Tuan,” ucap Budi.Danu mengernyitkan alis menatap Budi dengan penuh tanya. Sementara Beni dan Budi hanya saling pandang dengan senyum lebar.“Baik, kalau begitu katakan siapa dia? Apa Dokter Sandy lagi atau Mama Lani?”Tentu saja Budi dan Beni tampak

DMCA.com Protection Status