Share

Kejutan yang Mengejutkan

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-14 12:00:05

“Aku beneran hamil. Anak Mas Danu,” gumam Arum.

Dia masih tidak percaya dengan hasil test pack yang baru saja dilakukan. Namun, semuanya jelas terlihat jika dia memang positif hamil. Arum tercenung cukup lama menatap alat test pack itu. Kemudian tak lama sebuah senyuman terukir dengan indah di rautnya.

“Aku akan buat kejutan untuknya.”

Arum bergegas mandi, kemudian tak lama ia sudah bersiap untuk keluar rumah. Kepalanya memang masih sedikit pusing dan ia sudah tahu penyebabnya. Arum kini tampak sedang menikmati sarapan di sebuah kafe dekat dengan rumahnya.

Kini Arum tahu kenapa selera makannya tiba-tiba berubah drastis belakangan ini. Tak lain dan tak bukan karena kehamilan ini penyebabnya. Lagi-lagi sebuah senyuman terlihat di wajah cantiknya. Arum memang memutuskan untuk tidak ke kantor. Dia ingin menikmati kebahagiaannya lebih awal.

Arum tampak memainkan ponselnya dan kini sedang menghubungi sebuah nomor. Cukup lama dia m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Aku Tidak Percaya

    “Gak mungkin Mas Danu pelakunya. Ini pasti salah,” gumam Arum.Arum sangat shock usai membaca berkas yang diberi Dokter Sandy tempo hari. Di dalam amplop itu ada nama Danu yang tertera di sana sebagai pelaku pembunuhan Anjani, sahabatnya.“Dokter Sandy pasti salah. Aku yakin dia pasti salah.”Berulang Arum berkata seperti itu. Namun, satu sisi hatinya seakan percaya dengan semua yang tertera di sana. Arum terdiam, menatap berkas di tangannya.“Lalu bagaimana kalau semua ini benar? Kenapa Mas Danu menutupinya? Jangan-jangan selama ini dia tidak melakukan penyelidikan karena takut ketahuan.”Arum malah sibuk bermonolog sendiri. Helaan napas panjang keluar dari bibir Arum. Ia melipat berkas tersebut kemudian memasukkan ke dalam tasnya.“Aku harus mencari tahu.”Arum bangkit lalu dengan bergegas pergi begitu saja dari ruangan Danu. Ia lupa dengan kejutan yang ia siapkan untuk Danu. Arum suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sebuah Kekhawatiran

    “Mereka yang menutupi kejahatan Tuan Danu selama ini. Bahkan Tuan Danu terpaksa berjanji pada Nadia karena kebaikannya,” jelas Dokter Sandy.Arum menatap tajam ke arah Dokter Sandy. Matanya masih menaruh curiga dan sama sekali tidak percaya dengan penjelasan Dokter Sandy.“Kalau kamu ingin bertemu dengan Tuan Rafael. Aku bisa mengusahakannya. Dia yang berperan besar membantu Tuan Danu saat itu.”Arum terdiam. Entah mengapa ia jadi ingat saat bertemu dengan Tuan Rafael tempo hari. Pria paruh baya itu sempat marah dan berkata kalau dia punya buktinya. Saat Arum menanyakan ke Danu. Danu malah mengalihkan topik pembicaraan.Lagi-lagi semua kejanggalan yang dialami Arum terjawab sudah. Melihat Arum yang masih terdiam, perlahan Dokter Sandy mengulurkan tangan siap menyentuh Arum. Namun, Arum lebih dulu menarik tangannya sebelum pria berkacamata itu berulah.Dokter Sandy menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Terpaksa Bohong

    “ARUM, tumben kamu ke sini!!” seru Bu Rahayu.Usai bertemu dengan Dokter Sandy, Arum tidak langsung pulang melainkan ke panti tempatnya tinggal dulu. Bu Rahayu terkejut saat melihat kehadiran Arum saat ini. Arum hanya diam, wajahnya tampak murung bahkan rambut hitam panjangnya yang biasa rapi tampak berantakan.“Ada apa? Kamu sakit?” tanya Bu Rahayu.Arum tidak menjawab, menggelengkan kepala. Belum habis rasa terkejut Bu Rahayu, kini Arum malah menangis. Tentu saja Bu Rahayu makin bingung.“Arum … ada apa? Kamu bertengkar dengan Danu?”Tidak ada jawaban, kini hanya kepala Arum yang menggeleng. Akhirnya Bu Rahayu memilih diam dan membiarkan Arum mencurahkan kesedihannya. Selang beberapa saat, Arum sudah tenang. Ia menyeka air mata di pipinya sambil merapikan rambutnya.“Bu … apa Ibu ingat dengan Anjani?” Tiba-tiba Arum bertanya seperti itu.Wanita paruh baya itu tampak terke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Keingintahuan Tuan Prada

    “WAH!! Kebetulan kalian berdua di sini,” seru Nyonya Lani.Arum menjeda kalimatnya dan kini melirik ke arah pintu utama. Danu juga melakukan hal yang sama. Mereka melihat Nyonya Lani datang bersama Tuan Prada dan sedang berdiri di sana.“Papa! Kok tumben tidak menelepon dulu.” Danu tidak menjawab sapaan Nyonya Lani malah bertanya ke Tuan Prada.Nyonya Lani tampak kesal bahkan sudah melengos kali ini. Danu berdiri dan menghampiri Tuan Prada. Hal yang sama juga dilakukan Arum.“Papa hanya sekedar mampir, Danu. Kebetulan sedang berada di sekitar sini.”Danu manggut-manggut mendengar jawaban papanya. Arum sudah berdiri di sebelah Danu, tersenyum sambil membungkukkan badan memberi salam.“Kebetulan kami belum makan malam. Papa mau bergabung?” tawar Danu.Tuan Prada mengangguk sambil tersenyum lebar. Tak lama mereka sudah duduk bersama di ruang makan. Tidak banyak obrolan yang dibicarakan hany

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Harapan Arum

    “Apa Tuan Rafael yang mengatakannya?” kata Danu balik bertanya.Tuan Prada tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. Danu terdiam sesaat sambil menghela napas panjang.“Pa … itu hanya janji yang diucapkan seorang bocah belum dewasa. Apa itu dijadikan sebuah patokan? Lagi pula saat itu aku mengatakannya sambil lalu dan sama sekali tidak memikirkannya dengan sungguh-sungguh.”Danu mencoba memberi alasan. Tuan Prada kembali menganggukkan kepala.“Iya, Papa juga berpikir seperti itu. Namun, kita tidak tahu bagaimana kondisi Nadia. Dia beranggapan kamu sungguh-sungguh saat itu.”Danu berdecak meraup wajahnya dengan kasar. “Iya, aku juga yang salah. Harusnya aku bersikap tegas padanya sejak awal bukan memanjakannya hingga pada akhirnya dia salah sangka.”Tuan Prada hanya diam sambil menganggukkan kepala berulang.“Aku rasa Nadia sudah berada di tangan yang tepat sekarang. Aku yakin cepat lambat dia akan membaik. Mungkin aku akan mengajak Arum untuk menjenguknya. Namun, itu pun kalau kondis

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Mencari Titik Cerah

    “Bud, aku minta kamu selidiki obat apa ini sebenarnya?” ucap Danu.Pagi itu begitu tiba di kantor, Danu langsung memanggil Budi dan memintanya melakukan tugas spesial. Budi hanya diam sambil menerima botol obat yang baru saja diberi Danu.“Aku minta semua komposisi di obat itu beserta takarannya terlihat jelas. Kamu bisa melakukannya, kan?”Budi mengangguk sambil tersenyum. “Beres, Tuan. Setelah ini juga saya akan melakukan permintaan Tuan.”Danu manggut-manggut kemudian tampak mulai menyalakan laptop. Budi masih berdiri diam menunggu di depan meja kerja Danu.“Eng … apa sudah bertemu Nyonya, Tuan? Beliau jadi memberi kejutan ke Anda?”Danu berdecak, mendongak kemudian terlihat sekali kekecewaan di wajahnya.“Padahal aku berharap mendapat kabar baik darinya kemarin. Namun, nyatanya dia malah halangan semalam. Apa kamu tahu artinya itu, Bud?”Budi mengatupkan rap

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Penyelidikan Dimulai

    “Iya, tentu. Saya akan menjaga rahasianya,” ucap Tuan Arya.Meski sebelumnya Tuan Arya sedikit bingung dengan permintaan Arum, tapi pada akhirnya dia menurut. Tuan Arya sudah mengakhiri panggilannya dan kini tampak bingung. Sesekali pria paruh baya itu mengurut dagunya.“Memang apa yang ingin dibicarakan Nona Anjani hingga dia tidak mau suaminya tahu. Apa mereka saling menyembunyikan sesuatu satu sama lain?”Tuan Arya kembali bermonolog sendiri. Sementara Arum sudah menyimpan ponselnya dan tampak kembali sibuk dengan kerjaannya. Baru pukul setengah sebelas, Arum berpamitan keluar kantor. Sebenarnya Lisa curiga, dia yang paling tahu jadwal bosnya.Namun, Lisa menepis prasangkanya. Lisa pikir jika Arum meninggalkan kantor di luar jadwal pasti ada urusan pribadi yang harus dia lakukan. Tentu saja kalau sudah urusan pribadi, Lisa tidak mau mencampuri.Pukul sebelas kurang sepuluh menit saat Arum tiba di kafe tempat dia janjian b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Dilema Arum

    “Mas Danu!! Kamu di sini juga?” seru Arum.Meski dia sedikit terkejut dengan kehadiran Danu, tapi sebisa mungkin Arum menutupinya. Untung saja Danu tahu kalau antara dia dan Tuan Arya sedang melakukan kerja sama bisnis. Sehingga Danu tidak mencurigainya kali ini.“Apa saya boleh bergabung?” Danu langsung menarik kursi dan duduk di sebelah Arum.“Tentu, Tuan. Kami sudah selesai membahas kerjaan.” Tuan Arya kini yang bersuara.Danu mengangguk sambil sesekali tersenyum ke arah Arum. Kini mereka terlihat sibuk menikmati makan siang. Kebetulan usai pembicaraan Arum dan Tuan Arya berakhir, berbarengan dengan jam makan siang. Tentu saja mereka langsung melanjutkan ke makan siang.“Maaf … sepertinya saya tidak bisa berlama-lama. Saya ada janji lagi setelah ini. Jadi saya mohon diri dulu.” Tuan Arya bangkit dan berpamitan.“Iya, Tuan. Terima kasih atas waktunya. Tolong kabari saya untuk sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20

Bab terbaru

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Bertemu Teman Lama

    “Selamat sore, apa benar ini rumah Tuan Burhan?” tanya Tuan Simon.Usai memastikan foto yang sama, sore itu Tuan Simon berkunjung ke rumah keluarga Dokter Sandy. Seorang wanita paruh baya tampak terkejut mendapati kedatangan Tuan Simon. Wanita itu hanya diam tak menjawab sambil menatap Tuan Simon dengan ketakutan.Tuan Simon tersenyum, membungkukkan badan seakan sedang memberi salam.“Jangan takut. Saya hanya ingin bertemu dengan teman saya. Sampaikan pada Tuan Burhan, ada Simon yang mencarinya.”Wanita paruh baya itu tampak ragu. Lagi-lagi ia tidak berkomentar hanya menatap Tuan Simon dengan bingung. Tuan Simon menunggu dengan sabar hingga akhirnya wanita paruh baya itu bersuara.“Tuan Burhan sedang istirahat. Saya … saya tidak berani membangunkannya.”Tuan Simon berdecak sambil menggelengkan kepala.“Sayang sekali … padahal saya datang dari jauh untuk melihat keadaannya.”

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Siapa yang Terkecoh, Siapa yang Menang

    “Silakan, Tuan!!” ujar seorang pria.Dia tampak membungkuk sambil memberi jalan seorang pria berkepala plontos masuk ke dalam rumah sakit. Pria itu berjalan menyusuri koridor hingga menuju ruang praktek Dokter Andi. Seorang perawat menyambut pria paruh baya itu dengan ramah.“Selamat pagi, Pak!! Tunggu sebentar, Dokter akan segera memeriksa Anda.”Pak Sudibyo hanya tersenyum menyeringai sambil menatap perawat di depannya dengan tatapan liar. Sementara perawat itu buru-buru menunduk dan berlalu pergi dari ruang periksa. Pak Sudibyo kini sudah duduk di kursi periksa. Mungkin karena faktor usia, banyak giginya yang sering linu dan sakit digunakan untuk mengunyah. Selain itu ada juga yang berlubang dan itu menyulitkannya.Pak Sudibyo sedang asyik memainkan ponselnya saat pintu ruang periksa terbuka. Pak Sudibyo melirik sekilas dan melihat seorang pria mengenakan pakaian dokter masuk. Kali ini pria itu juga mengenakan masker putih. Pak

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Perlahan Terbalas

    “PAPA!!! Papa!!!” seru Nyonya Maria.Wajahnya tampak cemas dan sudah berlarian keluar rumah. Lalu kakinya terhenti saat melihat suaminya keluar dari dalam mobil dengan tangan terborgol. Nyonya Maria tercengang, mulutnya terbuka dengan mata terbelalak.“Pa … ,” cicitnya lirih.Tuan Rafael sebenarnya ada di rumah dan hendak melarikan diri, tapi keburu polisi datang ke rumahnya. Lalu ia memilih sembunyi di garasi, tapi malang, malah ketahuan.Salah satu petugas polisi langsung mendatangi Nyonya Maria.“Anda juga harus ikut kami ke kantor, Nyonya. Anda sudah berbohong dan mengelabui petugas.”Mata Nyonya Maria sontak melotot dan tak lama ia sudah jatuh pingsan. Untung saja petugas polisi yang berdiri di depannya sigap menangkap tubuhnya. Hingga wanita paruh baya itu tidak sampai jatuh ke tanah.Sementara Tuan Rafael hanya menatap istrinya dengan sendu. Matanya berkaca dan terlihat penyesalan di w

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Tak Ada Tempat Sembunyi

    “Tuan, ini foto Pak Burhan,” ujar Bu Rahayu.Wanita paruh baya itu tampak jalan tergesa keluar rumah menghampiri Tuan Simon. Tuan Simon tersenyum kemudian menerima selembar foto yang baru saja diberikan Bu Rahayu. Tuan Simon tampak diam sambil mengernyitkan alis menatap foto itu dengan seksama.“Apa pria yang berdiri di belakang anak-anak ini, Bu?” tanya Tuan Simon.“Iya, benar sekali, Tuan. Dulu saya punya fotonya yang jelas, tapi sepertinya sudah rusak termakan usia. Hanya itu yang tersisa.”Tuan Simon hanya diam sambil memandang foto yang terlihat usang dan lecek itu. Wajah Pak Burhan sama sekali tidak jelas terlihat. Wajahnya buram, tapi sosok tubuhnya terlihat tegap dan proposional.“Apa boleh saya simpan, Bu?”Bu Rahayu tersenyum sambil mengangguk. “Tentu saja, Pak. Silakan.”Tuan Simon mengangguk dan segera menyimpan foto itu ke dalam tasnya. Tak lama setelahnya dia su

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sosok yang Sama?

    “Mau apa lagi? Bukankah urusanmu sudah beres berpuluh tahun lalu,” ujar Dokter Sandy.Pria berkepala plontos itu tersenyum menyeringai sambil mengurut dagunya. Ia menatap Dokter Sandy dengan sinis dan penuh ejekan.“Jadi begini balas budimu setelah aku menyekolahkanmu hingga menjadi seorang dokter yang sukses?”Dokter Sandy berdecak sambil menggelengkan kepala.“Katakan saja berapa biaya yang kamu keluarkan untuk menyekolahkanku. Aku akan menggantinya.”Sontak pria itu terkekeh mendengar ucapan Dokter Sandy.“Sombong sekali kamu, Sandy. Merasa sudah hebat, ya? Jadi kamu sudah lupa siapa yang selama ini membantu keluargamu. Begitu!!!”Dokter Sandy tidak menjawab hanya diam sambil menatap pria berkepala plontos itu dengan mata berkilatan. Pria bertubuh gempal itu berdiri, berjalan menghampiri Dokter Sandy hingga sejajar di depannya.“Dengar, ya!! Gara-gara kamu, ada yang sedan

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kedatangan Penyusup

    “Tuan, makanan ini saya apakan?” tanya Beni.Pria bertubuh tinggi besar itu sudah menunjuk paper bag berisi makanan yang diberikan Nyonya Lani tadi. Danu diam sejenak sambil melirik paper bag tersebut. Sementara hidung Arum tampak mengendus aroma makanan tersebut.“Baunya enak sekali. Aku jadi ingin mencobanya, Mas.”Danu langsung memelotot ke Arum. Arum tampak terkejut, mengernyitkan alis dengan tatapan penuh tanya.“Maaf, Mas. Sejak hamil hidungku sangat sensitive kalau mencium bau sedap seperti ini. Aku jadi laper.”Arum berkata sambil tersenyum meringis.Danu ikut tersenyum sembari mengelus kepala Arum.“Iya, aku tahu. Mungkin itu bawaan ibu hamil. Kamu boleh makan apa saja, tapi jangan masakan Mama Lani.”Arum terlihat semakin bingung mendengarnya. Danu melihat reaksi Arum. Ia tersenyum sekilas sambil mengajak Arum duduk di sofa. Tuan Prada masih terlelap di brankarnya. Ada Ben

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Yang Tak Kenal Menyerah

    “Tuan, saya Beni. Maaf, ini nomor telepon baru saya,” ucap Beni.Danu menghela napas panjang sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sudah tegang sekaligus kesal setengah mati.“Ada apa, Ben?”Terdengar helaan napas panjang dari seberang sana.“Tuan … maaf, saya pulang lebih awal dari rumah sakit untuk menyelidiki Nyonya Lani.”Danu mengernyitkan alis, tapi kepalanya sudah mengangguk kali ini.“Lalu … kamu menemukan sesuatu? Dia menemui siapa?”“Belum, Tuan. Hanya saja Nyonya Lani tampak sedang berkemas saat ini. Tidak hanya beliau, putrinya Nona Citra juga sedang sibuk berkemas. Beberapa kali saya melihat mereka memindahkan barang-barang ke sebuah apartemen mewah di pinggir kota.”Danu menganggukkan kepala sambil sibuk menerka di mana lokasi apartemen yang dimaksud.“Papa memang sudah menceraikan Mama Lani. Mungkin itu sebabnya mereka tamp

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   babak Baru untuk Arum

    “Sayang … sudah bangun?” tanya Danu.Ia langsung masuk usai berbincang dengan Budi dan Beni tadi. Arum yang tadi hendak keluar segera duduk di sofa dan hanya tersenyum saat melihat Danu. Kebetulan Art mereka sedang keluar untuk membeli makanan.Danu menggeser duduknya mendekat ke Arum, kemudian mengecup keningnya sekilas.“Kita pulang habis ini. Aku sudah minta Beni berjaga di sini membantu Bibi.”Arum hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia melihat Beni dan Budi ikut masuk ke dalam ruangan. Dua orang kepercayaan Danu itu tampak membungkuk memberi salam ke Arum. Arum hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.Arum berharap semoga saja dua orang ini tidak menemukan keterlibatan Tuan Arya pada semua hal yang dilakukan Nyonya Lani. Arum akan sangat kecewa jika itu semua terjadi nantinya.Selang beberapa saat, Arum dan Danu sudah tiba di rumah. Usai makan malam, mereka langsung masuk kamar untuk beristirahat. Sepan

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Satu Selesai

    “Baguslah. Aku tunggu di sini.” Danu mengakhiri panggilannya.Ia melirik Arum dan tersenyum saat melihat istrinya masih terlelap. Dengan hati-hati, Danu mengangkat kepala Arum dan meletakkannya di atas bantal. Selanjutnya ia sudah keluar kamar menunggu kedatangan Budi dan Beni di teras.Selang beberapa saat tampak Budi dan Beni mendekat. Dua orang kepercayaan Danu itu tersenyum lebar berjalan mendatangi Danu.“Jadi katakan siapa pelakunya, Bud!!” seru Danu tak sabar.Budi tersenyum, menganggukkan kepala sambil menatap Danu dengan senyum penuh kemenangan.“Anda pasti sangat terkejut begitu tahu siapa orang yang ada di balik semua ini, Tuan,” ucap Budi.Danu mengernyitkan alis menatap Budi dengan penuh tanya. Sementara Beni dan Budi hanya saling pandang dengan senyum lebar.“Baik, kalau begitu katakan siapa dia? Apa Dokter Sandy lagi atau Mama Lani?”Tentu saja Budi dan Beni tampak

DMCA.com Protection Status