Share

Dendam yang Terluka

“Apa maksud Anda, Dok?” sergah Danu.

Dokter Sandy tersenyum menyeringai, tapi tidak sepatah pun terucap dari mulutnya. Untuk beberapa saat mereka terdiam satu sama lain. Hingga tiba-tiba Arum menoleh dan memanggil Danu.

“Mas!!”

Danu melihat ke arah Arum, tersenyum lalu mengangguk. Tanpa berpamitan, ia langsung ngeloyor pergi meninggalkan Dokter Sandy. Dokter Sandy masih bergeming di tempatnya memperhatikan pasutri yang semakin menjauh darinya.

Berulang jakun Dokter Sandy bergerak menelan saliva sambil sesekali menggelengkan kepala.

“Sepertinya tepat dugaanku, kalau Arum belum tahu siapa suaminya. Apa jadinya jika Arum tahu tentang pembunuh Anjani?” gumam Dokter Sandy.

Sementara itu Danu dan Arum sudah berjalan beriringan menuju makam Anjani. Arum menghentikan langkahnya di depan sebuah gundukan tanah dengan rumput yang tertata rapi. Di atasnya tampak ada taburan bunga yang masih baru dan seikat bunga krisa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status