#Status_WA_Janda_Sebelah 19Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_19PoV Nicky[Nick, tolong pulang ke Solo bentar, Mami ada perlu penting]Begitu pesan Mami yang kubaca dari aplikasi hijau milikku. Mami ini nggak ngerti situasi. Aku ini lagi sibuk.[Maaf Mam, nggak bisa kalau mendadak. Nick sibuk] balasku. Aku memang sedang sibuk mempersiapkan usaha baru yang sedang ku rintis. Setelah menikah, aku memutuskan resign dari perusahaan Multinasional tempatku bekerja sebelumnya. Aku memutuskan mendirikan perusahaan sendiri. Dengan pengalaman dan kemampuanku sendiri, serta didukung istri cantikku yang pintar, Ivonne.[Mami nggak mau tahu. Ini lebih penting!]Selalu begitu. Mami tidak pernah mau tahu kepentinganku juga. Aku adalah anak lelaki satu-satunya. Saudaraku satu, kakak perempuanku. Mereka semua tinggal di kota Solo. Aku tidak membalas chat Mami selanjutnya. Semenjak Papi meninggal, aku lah ya yang menanggung kehidupan Mami. Almarhum Papi memang dulunya seor
#Status_WA_Janda_Sebelah 20Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_20Mereka menghinakuAku terdiam di mobil. Mataku rasanya mengembun, basah dan berat. Apa yang kucari dari Suamiku, kalau ternyata dia sudah menikah siri. Pantas saja dia tidak menyusulku ke Bandung. Secercah harapan yang tadi ada bagai nyala lilin kecil dihatiku, tiba-tiba padam."Von, jadi turun, nggak?" Juna mencolek pelan lenganku."Ntar dulu, Jun," aku tercekat. Sakit, perih, kembali kurasakan. Mas Nicky, kenapa tega padaku. Beberapa kali aku menghela nafas. Merasakan sesak di dada, tapi keinginanku untuk bertemu dengan Mas Nicky, mengalahkan pedihku."Apa lagi sebenarnya yang mau elu cari, Von?" Juna menatap lurus. Aku tak menjawab."A_aku mau bertemu Suamiku." Kataku lirih."Ayo, gua antar," Juna turun dari mobil, kemudian berjalan memutar dan membuka pintu mobil untukku. Dengan menggengam salinan surat kuasa, aku berjalan memasuki kantor berlantai dua ini."Bu Ivonne?!"Mbak resepsionis k
#Status_WA_Janda_Sebelah 21Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_21Aku tanpamu"Juna!" Aku menjerit tanpa suara. Rasanya tak percaya melihat Juna bisa memukul orang. Apalagi memukul Mas Nicky hingga tersungkur!Mas Nicky balas menatap Juna. Dia berdiri dan mengusap bibirnya yang keluar darah dengan punggung tangannya. "Kau!" Mas Nicky menunjuk wajah Juna. Sahabatku itu bergeming. "Kau ingin Ivonne hah?! Langkahi dulu mayatku!" Mas Nicky berjalan menghampiri Juna. Oh! Gawat ini. "Sudah lama aku ingin menghajarmu! Muka innocent, tukang tikung!" Tangan Mas Nicky mendorong dada Juna kuat. Badan Juna terdorong ke belakang.Bugh!Mas Nicky memukul ganti wajah Juna hingga dia terhuyung dan mundur beberapa langkah. "Beraninya kau jalan dengan istriku, rasakan ini!" Mas Nicky maju lagi, tinjunya hendak melayang ke wajah Juna. Tapi Juna sudah tahu gerakannya. Ditangkisnya tangan Mas Nicky dengan tangan kanannya, selanjutnya, tangan kiri Juna memukul ulu hati Nick
#Status_WA_Janda_Sebelah 22Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_22PoV AuthorBangkrut"Ini, hasilnya Pak." Seorang lelaki bertubuh tegap dan berambut cepak, memberikan sebuah amplop ukuran sedang berwarna putih kepada Arjuna. "Terima kasih," Arjuna menerima amplop itu. Tangannya mengibas, mengisyaratkan pada lelaki suruhannya itu untuk pergi.Setelah pria tadi pergi, Juna terdiam. Netranya menerawang dan tangannya memegang amplop Berwarna putih itu. Ragu Juna untuk membuka isi amplop itu. Bagaimana kalau hasilnya postitif? Tentu itu akan sangat menyakitkan bagi Ivonne. Mengetahui kenyataan masa lalu Suaminya yang 'nakal'. Kejujuran, memang harus diungkapkan meskipun itu menyakitkan. Tapi, demi apa ... Juna tak pernah tega melihat Ivonne menangis karena sedih. Batin Juna seperti teriris, bila harus melihat sahabatnya itu menitikkan air mata.Lalu, bila hasilnya negatif, bagaimana? Juna termenung. Ini yang dia takutkan. Juna tak ingin Ivonne berubah pikira
#Status_WA_Janda_Sebelah 23Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_23Curiga Hamil"Di mana aku?" Kuputar bola mataku melihat sekeliling. Seperti berada di ruang praktek Dokter. "Sudah sadar, Bu?" Aku menoleh. Seorang perempuan muda berbaju putih menyapaku ramah. "Suster, kenapa saya?" Tanyaku pelan. Berusaha mengangkat tubuhku. Aku mau duduk. "Tenang, Bu. Istirahat dulu saja. Anda barusan pingsan." Begitu penjelasan suster itu. Aku pingsan? Seingatku, aku tadi sedang mengerjakan laporan keuangan akhir bulan di kantor."Saya panggilkan Suami anda, ya, Bu?" Perempuan berbaju putih itu keluar ruangan. Suamiku? Dahiku mengernyit. A_apa Mas Nicky ada di di sini? Kok bisa? Agak susah, karena masih lemas, aku berusaha duduk di tepi dipan periksa ini. Suara langkah kaki mendekat. Dadaku berdebar, benarkah dia Mas Nicky? Tubuhku menegang."Juna?!" "Ivonne, sudah sadar?" Juna mendekat. Kepalaku menyamping, mencari sesuatu di balik punggung Juna. Nggak ada siapa-sia
#Status_WA_Janda_Sebelah 24Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_24Biarkan aku matiBerdiri mematung, air mataku mengalir deras. Apa yang kutakutkan terjadi. Dua garis yang terpampang di testpeck itu menjadi bukti, aku mengandung anak Mas Nicky! HuhuuhuHarus bagaimana aku? Suamiku sudah menikah lagi, bahkan saat kami belum resmi bercerai. Menangis pilu aku meratapi nasibku. Dunia seakan gelap untukku, hingga aku tak tahu lagi harus melangkah ke mana. Kembali sama Mas Nicky jelas tidak mungkin. Mbak Dahlia dan Mami pasti akan menganiaya aku setiap hari. Sedangkan Mas Nicky, entah di mana. Lelaki itu tak ada kabarnya. Bahkan mencariku pun tidak. Pikiranku kalut. Kalau aku pulang ke Bandung dalam keadaan begini, kasihan Mama dan Papa. Aku akan menjadi beban pikiran mereka. Meski secara materi, nggak akan kekurangan. Pasti Mama dan Papa akan sedih sekali. Aku juga malu sama saudara di sana. Bercerai tapi hamil, bisa mengundang opini. 'Jangan-jangan bukan anak
#Status_WA_Janda_Sebelah 25Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_25PoV AuthorDitipu mentah-mentahDi sebuah Cafe agak di pinggir kota ...Tampak sepi, hanya terparkir dua mobil berwarna hitam metallic. Satu mobil jenis SUV mewah dan satu lagi minibus kelas menengah. Tak ada pengunjung lain. Para waiters dan crew kitchen, tampak duduk-duduk bergerombol di dalam ruang pantry. Sesekali mereka melongok ke dalam Cafe. Mungkin ada yang dibutuhkan oleh seseorang yang sudah mem-booking closed Cafe ini untuk lima jam ke depan. Dengan kompensasi yang tidak sedikit tentunya.Duduk sendiri di sebuah meja cafe dengan dua kursi kayu yang berhadapan, Arjuna, lelaki tampan berwajah innocent ini tampak sedang menunggu seseorang. Sembari membuka laptop dan sibuk dengan gadget itu.Tak jauh dari mejanya, kira-kira berjarak dua meja. Duduk dua orang berbadan tegap yang semuanya mengenakan kaos berwarna hitam. Kalau dilihat dari penampilannya, mereka berdua itu adalah bodyguard
#Status_WA_Janda_Sebelah 26Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_26Kejutan untuk IvonnePoV Juna"Ini, semua yang lo minta, ada di sini." Richi menyerahkan sebuah map plastik berbentuk buku kepadaku. Aku menerima kemudian membuka lembaran lembaran di dalamnya.Itu adalah dokumen penting pengambil alihan dan kepemilikan dari Persada Enterprise, ex perusahaan milik Nicky. Sekarang, aku adalah pemilik seratus persen saham perusahaan ini. Artinya aku adalah pemiliknya sekarang. Kuanggukkan kepalaku dan tersenyum puas. "Good job, Richi!" Sepupuku itu tersenyum kecil. "Biasa aja!" Balasnya. "Tapi, management belum tahu kan pemindahan alihan kepemilikan ini?" Tanyaku. "Resminya sih belum. Tapi mungkin ada yang sudah tahu, rumor gitu. Orang owner-nya juga bangkrut." Richi tertawa."Ok, ntar biar gua aja yang kasih announce," jawabku."Kalau gitu, gua pergi dulu." Pamit sepupuku itu. Aku mengangguk. "Makasih ya!" "Siip. Kalau ada job lagi, lempar ke gua!" Richi