#Status_WA_Janda_Sebelah 23Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_23Curiga Hamil"Di mana aku?" Kuputar bola mataku melihat sekeliling. Seperti berada di ruang praktek Dokter. "Sudah sadar, Bu?" Aku menoleh. Seorang perempuan muda berbaju putih menyapaku ramah. "Suster, kenapa saya?" Tanyaku pelan. Berusaha mengangkat tubuhku. Aku mau duduk. "Tenang, Bu. Istirahat dulu saja. Anda barusan pingsan." Begitu penjelasan suster itu. Aku pingsan? Seingatku, aku tadi sedang mengerjakan laporan keuangan akhir bulan di kantor."Saya panggilkan Suami anda, ya, Bu?" Perempuan berbaju putih itu keluar ruangan. Suamiku? Dahiku mengernyit. A_apa Mas Nicky ada di di sini? Kok bisa? Agak susah, karena masih lemas, aku berusaha duduk di tepi dipan periksa ini. Suara langkah kaki mendekat. Dadaku berdebar, benarkah dia Mas Nicky? Tubuhku menegang."Juna?!" "Ivonne, sudah sadar?" Juna mendekat. Kepalaku menyamping, mencari sesuatu di balik punggung Juna. Nggak ada siapa-sia
#Status_WA_Janda_Sebelah 24Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_24Biarkan aku matiBerdiri mematung, air mataku mengalir deras. Apa yang kutakutkan terjadi. Dua garis yang terpampang di testpeck itu menjadi bukti, aku mengandung anak Mas Nicky! HuhuuhuHarus bagaimana aku? Suamiku sudah menikah lagi, bahkan saat kami belum resmi bercerai. Menangis pilu aku meratapi nasibku. Dunia seakan gelap untukku, hingga aku tak tahu lagi harus melangkah ke mana. Kembali sama Mas Nicky jelas tidak mungkin. Mbak Dahlia dan Mami pasti akan menganiaya aku setiap hari. Sedangkan Mas Nicky, entah di mana. Lelaki itu tak ada kabarnya. Bahkan mencariku pun tidak. Pikiranku kalut. Kalau aku pulang ke Bandung dalam keadaan begini, kasihan Mama dan Papa. Aku akan menjadi beban pikiran mereka. Meski secara materi, nggak akan kekurangan. Pasti Mama dan Papa akan sedih sekali. Aku juga malu sama saudara di sana. Bercerai tapi hamil, bisa mengundang opini. 'Jangan-jangan bukan anak
#Status_WA_Janda_Sebelah 25Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_25PoV AuthorDitipu mentah-mentahDi sebuah Cafe agak di pinggir kota ...Tampak sepi, hanya terparkir dua mobil berwarna hitam metallic. Satu mobil jenis SUV mewah dan satu lagi minibus kelas menengah. Tak ada pengunjung lain. Para waiters dan crew kitchen, tampak duduk-duduk bergerombol di dalam ruang pantry. Sesekali mereka melongok ke dalam Cafe. Mungkin ada yang dibutuhkan oleh seseorang yang sudah mem-booking closed Cafe ini untuk lima jam ke depan. Dengan kompensasi yang tidak sedikit tentunya.Duduk sendiri di sebuah meja cafe dengan dua kursi kayu yang berhadapan, Arjuna, lelaki tampan berwajah innocent ini tampak sedang menunggu seseorang. Sembari membuka laptop dan sibuk dengan gadget itu.Tak jauh dari mejanya, kira-kira berjarak dua meja. Duduk dua orang berbadan tegap yang semuanya mengenakan kaos berwarna hitam. Kalau dilihat dari penampilannya, mereka berdua itu adalah bodyguard
#Status_WA_Janda_Sebelah 26Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_26Kejutan untuk IvonnePoV Juna"Ini, semua yang lo minta, ada di sini." Richi menyerahkan sebuah map plastik berbentuk buku kepadaku. Aku menerima kemudian membuka lembaran lembaran di dalamnya.Itu adalah dokumen penting pengambil alihan dan kepemilikan dari Persada Enterprise, ex perusahaan milik Nicky. Sekarang, aku adalah pemilik seratus persen saham perusahaan ini. Artinya aku adalah pemiliknya sekarang. Kuanggukkan kepalaku dan tersenyum puas. "Good job, Richi!" Sepupuku itu tersenyum kecil. "Biasa aja!" Balasnya. "Tapi, management belum tahu kan pemindahan alihan kepemilikan ini?" Tanyaku. "Resminya sih belum. Tapi mungkin ada yang sudah tahu, rumor gitu. Orang owner-nya juga bangkrut." Richi tertawa."Ok, ntar biar gua aja yang kasih announce," jawabku."Kalau gitu, gua pergi dulu." Pamit sepupuku itu. Aku mengangguk. "Makasih ya!" "Siip. Kalau ada job lagi, lempar ke gua!" Richi
#Status_WA_Janda_Sebelah 27Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_27PoV AuthorKematian Nicky?"Kurang ajar bener Ivonne itu!" Geram Dahlia berapi-api.Dahlia dan Bu Utari bergegas mengendarai mobil dan pergi dari Kantor Persada Enterprise. Baru saja mereka telah dipermalukan oleh Arjuna, sahabatnya Ivonne."Bisa-bisanya, Nicky menjual perusahaan tapi nggak ngasih tahu kita!" Bu Utari tak kalah geram. Malu sekali dia pada Ivonne, Mantan menantu yang dia benci."Nah! Itu dia Mam. Kita harus menanyakan sama Nicky!" Dada Dahlia sesak penuh emosi. Dia merasa kecolongan. Seharusnya dia dapat bagian dari hasil penjualan saham perusahaan. Ini malah zonk. Berdua di mobil, Dahlia dan Bu Utari terdiam. larut dalam pikiran masing-masing. Mereka tidak tahu, kalau Nicky sudah bangkrut. Utangnya banyak. Bahkan rumah yang mereka tempati saat ini juga sudah dijadikan jaminan utang Bank oleh Nicky. Mobil berbelok ke rumah bercat putih. Rumah ini, dulu yang ditinggali pasanga
#Status_WA_Janda_Sebelah 28Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_28Pengemis wanitaIni adalah bulan ke enam kehamilanku. Aku menikmatinya. Setiap gerakan dari bayiku, adalah kebahagiaan untukku. Orang di kantor sudah pada banyak yang tahu. Tapi, alhamdulillah mereka tidak menjahat aku. Bahkan, para karyawati perempuan yang sudah menikah dan berpengalaman punya anak, mereka pada sharing ke aku. Aku juga ikut grup senam hamil.Kupikir, tadinya kehamilan ini adalah awal dari penderitaan hidupku. Bercerai, hamil dan punya anak! Membayangkan saja, aku tak mampu. Saat itu, di benakku hanya satu. Anak ini harus mati!Ternyata, bayanganku salah besar! Anak ini, bukan lah kesalahan. Dia hadir saat takdir mengharuskan aku, berpisah dengan Mas Nicky. Aku harus kuat demi buah hatiku.Semua ini, berkat dukungan Juna, sahabat sejatiku. Juna tak sedetik pun meninggalkan aku, saat aku berada di titik rendah dalam hidupku. Dikhianati, difitnah, dibenci Mertua, tak ada kawan
#Status_WA_Janda_Sebelah 29Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_29Pengemis itu MamiNetraku bersitatap dengan Juna. Mungkin juga pikiran kami saat ini sama.Meski penampilannya berbeda jauh, tapi sepintas perempuan pengemis itu mirip dengan Bu Utari, Maminya Nicky!"Kek Maminya Nicky, deh!" Tebak Juna. Dahinya mengerut dalam. Aku juga sampai menyipit, untuk melihat lebih jelas. Masak sih, Mami jadi pengemis? Nggak deh kayaknya. Mami kan sosialita, meski maksa.Aku masih berdiri di sini. Seorang pengunjung resto menjatuhkan uang kertas dua ribuan. Perempuan tua pengemis itu dengan cepat mengambil dan mencium uang itu sebelum memasukkannya ke dalam kaleng biskuit di depannya. Ya Allah, kasihan sekali ...Seorang pengunjung yang lain lagi, memberinya sesuatu dalam tas kresek hitam. Sepertinya makanan sisa yang nggak habis dimakan. Pengemis tua itu menerimanya. Puluhan kata terima kasih dia ucapkan untuk pengunjung dermawan yang memberinya sisa nasi tadi. Telapa
#Status_WA_Janda_Sebelah 30Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_30Banyak tanya bikin keselHah?!Mas Nicky meninggal? Mataku membelalak menatap Mami yang menangis tergugu. "Meninggal bagaimana, Mam?!" Aku menelan saliva. Mana mungkin Mas Nicky meninggal? Huhuuhu huhuuhu Mami tambah meraung. Juna menghela nafas. Lelaki itu terdiam sebentar. Sedangkan aku, rasanya tubuhku lemas, mendengar omongan Mami. Meski aku berusaha tak peduli dan melupakan Mas Nicky, tapi, bila mendengar berita dia meninggal, gemetar juga seluruh tubuhku. "Ivonne, sebaiknya kita naik ke atas aja. Kita bicara di dalam apartment." Juna membuka pintu mobil dan berjalan ke sisi pintuku untuk membuka. Juna juga membukakan pintu untuk Mami Utari. Selanjutnya, kami bertiga memasuki lift yang membawa naik ke apartment private ini.Berjalan menunduk, menyembunyikan perasaanku yang tak karuan ini dari Juna. Aku tak mau dia tahu, hatiku syok mendengar berita Mas Nicky meninggal. Rasanya,aku j