Hari kedua acara lomba dimulai. Hari ini akan ada tiga cabang lomba yang akan diperlombakan. Dan hari ini Gibran dan Naila akan tampil membawa nama baik pesantren Al-fatah. Juga beberapa santri dan santriwati lainnya. Lomba akan dimulai sejak oukul tujuh sampai pukul lima sore. Karena banyaknya peserta dan juga nanti di dua haru terakhir akan ada final para peserta. Setelahnya akan full satu hari pengumuman pemenang dan sekaligus pembagian hadiah.Untuk urusan Ridho, masih belum diambil keputusan. Namun Kyai Zulkifli memberi Ridho waktu satu hari jika masih beluk sesempurna Ashraf maka Ridho akan dicabut sebagai ketua panitia. Sementara Gus Rohman tak terlalu mengurusi karena dia sibuk dengan para tamu untuk menemui dan menjamu para tamu. Para ulama dan beberapa kyai besar.Semuanya berjalan dengan lancar, namun masalahnya masih satu. Ridho malah semakin menjadi, dia malah tak membantu kesusahan para anggota panitia meskipun dirinya sudah standby di ruang pengurus. Sungguh ketua panit
Sekarang semua pengurus dikumpulkan. Kyai Zulkifli yang meminta untuk berkumpul. Sepertinya akan ada pembahasan besar kali ini.“Saya tau kendala kalian selama hampir tiga hari acara ini,” ucap Kyai Zulkifli menatap satu persatu pengurus putra yang menjadi bagian dari panitia.Semuanya terkejut dengan penuturan kyai Zulkifli. Dengan berusaha menebak apa sih sebenarnya yang kayu Zulkifli maksud. Setelah itu Kyai Zulkifli mencoba menjelaskan. Untuk kali ini rapat tertutup yang diselenggarakan. Bahkan kyai Zulkifli datang sendirian tanpa ditemani Nyai Asma dan juga Gus Rohman. Apalagi Ayra yang dihukum sejak kejadian kemarin dengan Siska.“Saya rasa ustadz Ridho sebagai ketua panitia harus digantikan. Pengalaman dan kelincahan sebagai ketua itu penting, dan saya lihat ustadz Ridho belum mempunyai itu. Mungkin bisa dicoba di acara lain yang notabene nya acara itu tak lebih besar seperti sekarang. Ustadz Ashraf dulu juga dimulai dari menjadi ketua panitia acara lingkup pesantren, gak langs
Keadaan pesantren Al-fatah sudah berjalan seperti biasa. Proses belajar mengajar tetap berlanjut. Nanti malam tanggal satu Rajab dan biasanya kyai Zulkifli meminta semua santri untuk melakukan khotmil Qur'an dan sholat tasbih bersama. “Malam ini malam satu Rajab, dan untuk itu seperti biasa para santri akan melaksanakan puasa Rajab, minimal wajib puasa Rajab tiga kali, maksimalnya selebih kalian saja. Karena dari tahun ke tahun kita sudah melakukan amalan baik ini, dan jangan lupa setelah sholat wajib membaca doa bulan Rajab. Jangan lupa juga sholat tasbih dan memperbanyak amalan ibadah di bulan Rajab,” kata Kyai Zulkifli di atas mimbar masjid putra. Untuk di masjid bagian putri itu bagian Nyai Asma yang menyampaikan pelaksanaan amalan apa saja saat bulan Rajab berlangsung.Bulan Rajab merupakan bulan yang mulia. Banyak keistimewaan dalam bulan ini. Diantaranya bagi siapa yang berpuasa akan diampuni dosanya sesuai banyaknya hari dia berpuasa. Bulan Rajab menjadikan kita untuk bersiap
Anggi menunggu Fakih menjemputnya di toko buku. Sebab mobil Anggi tiba-tiba mogok dan Fakih langsung memangilkannya bengkel terdekat untuk mengurus mobil Anggi. Sementara Fakih langsung on the way menjemput Anggi. Hubungan mereka sudah berjalan hampir satu bulan lebih.“Heii, sudah lama nunggu ya, dek?” tanya Fakih sambil membukakan pintu mobilnya. Anggi langsung masuk ke mobil Fakih.“Nggak kok kak,” tukas Anggi. Keduanya saling melempar senyum. Sementara Fakih tak langsung menjalankan mobilnya. Dia masih memandangi Anggi yang ternyata cukup manis baginya.“Kenapa kamu bisa semanis ini?” tanya Fakih pada Anggi yang langsung merona wajahnya. Seperti bak kepiting rebus.“Udah ka, gak boleh lama-lama. Dosa tau! Kita kan belum halal juga,” larang Anggi menghindari tatapan Fakih. Tak ingin berlama-lama karena Anggi tau hukumnya seperti apa. Meskipun dengan berduaan seperti itu juga merupakan sebuah dosa.“Ya udah, nanti Kaka halalin ya,” ucap Fakih.“Jangan becanda ka, baru juga ngejalani
Semua orang yang berada di dalam kedai kopi mengalihkan pandangannya pada Anggi yang tiba-tiba datang dengan wajahnya yang sayu. Tatapannya kosong dan redup. Seperti tak ada kehidupan di dalamnya. Anggi sudah benar-benar gila dengan Fakih. Cintanya sudah berlabuh oada Fakih.“Ustadz Fakih, saya serius,” kata Anggi menatao Fakih yang masih duduk di kursinya.Tak peduli dengan tatapan banyak orang yang sudah menatao padanya. “Maksud kamu apa, tolong jangan buat kegaduhan disini,” titah Fakih lalu sambil santai menyruput kopinya.Anggi masih berdiri di hadapan Fakih. “Ustqdz Fakih, saya serius dan serius. Sayatidak akan segan-segan mengakhiri hidup saya disini juga!” ancam Anggi untuk yang ke beberapa kalinya.Semua orang menyoraki Anggi. Meneriaki dan mengatakan Anggi yang tidak-tidak.“Dek dek, cinta gak seindah itu dek,” ucap seorang lelaki yang terlihat sudah dewasa.“Jangan jadi cewek bodoh. Cinta boleh, goblok jangan!” cecar seorang wanita menggunakan kerudung pasmina itu.Semuanya
Ayra melompat ketakutan. Berteriak saja tidak cukup karena seakan semuanya tak mendengar. Lalu tikus, kodok dan ulat juga Ayra temukan di sekitar meja khususnya untuk bertugas. Karena sangat panik, akhirnya Ayra memilih untuk pergi keluar saja. Seakan tak ada orang lain hanya dirinya sendiri di pesantren Al-fatah yang cukup besar ini. Ayra berlari ke taman belakang tempat biasanya para santri tahfidz untuk menghafal dan murojaah.Nafas Ayra tersengal-sengal sebab dia berlari cukup cepat. Lalu Ayra duduk di bawah langsung menyentuh rumput-rumput hijau yang memang dirawat itu dan selalu dibersihkan. Dan sekarang bukan jadwal para santri tahfidz putri untuk menghafal disana. Akhirnya tak ada orang dan sangat sepi.“Aduh, siapa sih yang ngerjain aku, awas aja ya!” ucap Ayra seorang diri. Sangat ketakutan dengan beberapa hewan tadi. Seperti dikejar oleh penjahat saja. Ayra sampai sebegitu takutnya.Cukup lama Ayra beristirahat.Sambil menikmati angin sepoi-sepoi dari beberapa pohon disana y
Ayra terbangun dan disekelilingnya terdapat banyak sekali tikus kecil. Ayra langsung beeterika ketakutan. “Aaaaa apalagi ini, sana huss huss,” usir Ayra dengan sangat ketakutan. Di sekitar tempat tidurnya hanyak sekali tikus.Ayra tertidur di kamar pribadinya di ruang pengurus putri. Hanya dia sendiri karena tadi belum sempat pindah. Ayra berusaha keluar dari kamarnya dan naas sekali. Kamarnya terkunci dari keluar.“Fix ini aku ada yang ngerjain, awas ya siapapun kamu akan ku balas!” ancam Ayra berbicara sendiri di tengah ketakutannya. Ayra berusaha mendobrak pintunya namun Ayra tak sekuat itu. Ayra lalu mencari ponselnya kemana-mana. Baik di laci maupun lemari kecil dan di segala tempat biasanya dia menaruh ponsel. Namun tetap tak ketemu.Saat Ayra melihat tas ransel kecilnya. Ayra langsung teringat dengan ulat bulu dan kodok yang tadi pagi ada di dalam tas itu. Namun Ayra menyingkirkan ketakutan itu sebab tadi pagi sudah diperiksa dengan Aulia kalau hewan-hewan itu tidak ada.Ayra m
Fakih terbangun dengan keadaan kamarnya yang begitu kotor. Sampah bungkus makanan dan bungkus rokok bertebaran dimana-mana. Bahkan sekarang kamarnya sudah tak serapi kemarin. Fakih benar-benar menghabiskan malam dan saat hampir shubuh dia baru tertidur. Mungkin Fakih menyesal dengan sikapnya sendiri pada Anggi. Sampai mata Fakih memerah karena kurang tidur bahkan Fakih sampai melewatkan sholat shubuh.“Astaghfirullah, astaghfirullah, maafkan hamba ya Allah. Hamba lalai, hamba sedih dengan salah satu penciptamu, sampai hamba juga melupakanmu,” ucap Fakih beristighfar sembari membereskan beberapa sampah-sampah yang berserakan.Terkadang kita lupa dan terlalu berlebihan dengan takdir yang kita jalani. Sampai kita melupakan sang pencipta. Saking sakit hatinya dengan seorang hamba. Maka meminta maaf dan berjanji tak mengulangi lagi kekhilafan itu. Fakih lalu memutuskan untuk membersihkan diri dan langsung beristirahat. Hari sudah sangat siang. Jadinya Fakih langsung melaksanakan sholat Dz