Share

Bab 73 : Ira

"Kau ... mengenaliku, kan?" tanya Mas Haris padaku.

"T--tuan, saya ...." Aku menunduk bingung. Apa yang harus kukatakan pada Mas Haris. Sementara Kanya berdiri di sampingnya sembari menunggu jawabanku dengan penasaran.

"Mas, jangan ngomong aneh-aneh, deh," ucap Kanya sembari menatap ke arahku tak suka.

Mas Haris menggeleng, dia tak menghiraukan ucapan Kanya dengan tetap melihat ke arahku. Matanya menyiratkan sesuatu. Seolah tengah melihat orang yang dikenalnya.

"S--saya memang mengenal Tuan," ucapku kemudian membuat Kanya terbelalak kaget. Mas Haris juga tampak terkesiap saat mendengar penuturanku.

"Kau ... benar-benar tidak tahu malu!" seru Kanya.

"Katakan siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau mengenali aku?" tukas Mas Haris dengan nada menuntut.

"Saya memang mengenal Tuan Haris. Lagipula tidak ada orang yang tidak mengenal Tuan sebagai pemimpin Adiwangsa. Juga ... sebagai seseorang yang ingin bekerja di rumah Tuan, saya tidak mungkin tidak mengenal Tuan."

Aku memejam seraya menunduk,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status