Rajo masih ingin mengorek tentang Kinanti. Padahal sudah menjadi istri orang. Rajo merasa bersalah karena waktu itu Kinanti kecewa Rajo dengan Zaina.
Kinanti tidak habis pikir, disaat sudah menikah lagi, malah bertemu Rajo tanpa sengaja di hotelnya. Kalau suaminya tahu mantan pacarnya ada di sini pasti cemburu. Kinanti mencari cara supaya suaminya tidak curiga.
"Mbak mau nanya ibu Kinanti suaminya apa yang punya hotel ini?"
"Iya pak, beliau yang punya hotel ini", makasih ya mbak infonya"
Rajo jadi kurang bersemangat dan masuk ke kamar karena besok mau latihan nyelam dan berenang di laut. Mau kirim pesan takutnya Kinanti salah paham.
Pesan dari Zaina
"Kak sedang apa?
"Kenapa tidak kasih kabar sama saya?"
"Saya sedang tugas ke Bali!"
Zaina merasa Rajo semakin menjauh darinya. Zaina tahu Rajo sekarang dekat dengan teman kantornya.
Latihan gabungan akan dimulai, prajurit pilihan dari semua angk
Sudah satu malam Rajo dan Mayang terdampar belum ada bantuan yang melihat mereka. Sepertinya mereka harus meninggalkan pulau tak bertuan ini. Tapi masih bingung dengan jasad temanya. Mau menggali kuburan tidak punya alat. Akhirnya mereka memberi penghormatan terakhir di dalam batu karang. "Sobat aku akan kembali ke sini membawamu ke tempat yang layak!"Rasa lapar mendera, Mayang dan Rajo sudah mulai lelah menyusuri pantai mencari rumah nelayan."Letnan Mayang, itu ada gubuk!"Mereka berjalan gontai menuju gubuk. Sepertinya gubuk bekas mengumpulkan ikan para nelayan.Mereka duduk di balai yang menghadap laut lepas. Memandang bulan purnama yang sedang bersinar. Rajo sebenarnya masih canggung dengan anak Jendral ini. Tapi gadis di sampingnya ini sifatnya pendiam."Letnan, bagaimana apa Letnan trauma atau jera jadi Prajurit dengan musibah ini?"Hidup dan mati adalah takdir kapan saja pasti datang kalau sudah waktunya"Rajo salut dengan sikap dan carakter Let
Mayang menemukan perkampungan warga, tapi sepertinya perkampungan singgah saja kalau musim mencari ikan baru ada warganya. Sedangkan musim hujan dan badai. Ada balai dari bambu dan rumah dari bilik. Mujur ketemu pakaian bekas. Ada kaos dan sarung, sepertinya yang punya rumah cukup lama meninggalkanya. Ada perbotan bekas bakar ikan."Kapten sepertinya kita tinggal di sini dulu sementara"Sambil lukanya saya obatin dulu biar cepet sembuh!" Dibelakang rumah ada pohon singkong, pisang, dan sayur. Penghuninya ternyata rajin bercocok tanam."Lihat kapten ada tanaman nya di belakang!"Rajo mengucap syukur, daerah ini benar-benar sepi. Entah di mana dirinya terdampar yang terpenting masih selamat.Pak Prakoso sudah putus asa, putrinya sudah seminggu belum di temukan. Besok pak Prakoso mau ikut mencari walaupun team tidak memperbolehkan karena cuaca buruk.Setiap hari Zaina menangis dan menunggu kabar tentang musibah itu lewat televisi. Begitu juga Sri sangat ku
"Darimanakah anda?""Rajo membungkuk memberi hormat kepada kepala Suku""Mohon maaf bapak kepala Suku, tidak bermaksud melanggar wilayah bapak, saya tersesat di pulau ini!"Karena Rajo mempunyai adat istiadat dan bertutur sapa sopan, Kepala Suku menjadi bijak. "Terdamparkah kalian sehingga bisa sejauh ini?"Akhirnya Rajo menceritakan dari awal sampai mereka membawanya keliling samudra selama 5 hari. Ternyata sampai di Kalimantan Tengah. Di perairan Teluk Kumai."Sudahkah kalian makan?"Rajo dan Mayang malu mau berkata jujur."Kalian bisa makan ini dulu!"Kepala Suku memberikan kapur sirih, Mayang menoleh ke Rajo."Di coba Letnan, sama di kampung saya sebagai ucapan selamat datang kepada tamu!" Mayang mengikuti perintah sang kapten. Ini baru awal sesuatu yang belum pernah dimakan dan baru mencoba sekarang demi menghormati adat.Rajo sebenarnya merasa kasihan dengan Mayang yang biasanya hidup
"Kalian hari ini harus nikah!" tidak baik di pandang warga apalagi suami saya Kepala Suku disini" Daripada kalian dihukum adat akan lebih malu!""Maafkan kami bu, semalam kami khilaf karena mabuk!"Mayang dan Rajo saling bertatapan, mereka mau dinikahkan hari ini. Siap gak siap, harus mau demi kebaikan bersama."Letnan, saya minta maaf karena semalam, kita jadi mabuk," saya juga minta maaf, Kapten!" Mayang tertunduk lesu, apapun itu semua ini takdir dari yang Maha Kuasa. Nikah tanpa ada orang tua dan saudara. Seadanya tanpa catering dan gedung yang mewah seperti impianya waktu kecil dulu."Kenapa Letnan menangis, atau tidak mau nikah sama saya yang duda ini?"Mayang memeluk Rajo sambil terisak," jangan tinggalkan saya Kapten, apapun itu..huk..huk!"Rajo mengelus rambut Mayang, ikut larut dalam kesedihan bercampur bahagia."Jadi Letnan mau gak nikah sama saya?"Mayang mengangguk, wajahnya terlihat malu. Sudah takdirn
Setelah pamit dengan ibu Kepala Suku, Rajo dan mayang menyusuri hutan untuk mencari apa saja yang bisa di manfaatkan. Mayang sekarang sudah mulai beradaptasi. Hari ini Mayang memakai celana dinas lorengnya dan kaos dalaman pembagian dari TNI begitu juga Rajo. Karena masuk hutan butuh yang simple dan gak ribet.Sekarang mereka memanggil sebutan sayang bukan lagi Letnan dan Kapten. R"Sayang, kita tersesat nih!"Tak terasa mereka sudah semakin jauh berjalan lupa arah pulang tempat Kepala suku."Duh!" saking asyiknya cari buah hutan dan jamur sampai tersesat""Sayang, itu kok ada pohon singkong di tengah hutan?"Mayang semakin penasaran, dan ada gubuk di dekat kebun singkong itu.Rajo semakin mendekat, Mayang memeriksa sekeliling tempat itu. Alangkah terkejutnya Rajo, ditengah-tengah pohon singkong ternyata pohon ganja siap panen.Sekelebat mata Mayang melihat ada orang di balik semak ke arah mereka.
Rajo sudah berjanji apapun yang terjadi akan selalu bersama dengan Mayang. Karena Mayang rela berkorban demi dirinya. Menerima segala kekurangan dan kelebihan untuk membina suatu hubungan serius.Berita ditemukanya Rajo sudah sampai di telinga Zaina dan Sri. Mereka ingin sekali bertemu dengan Rajo. Zaina tak sanggup melihat tayangan salah satu stasiun televisi, Rajo sedang mengikat janji suci.Dengan seorang putri jenderal. Mereka akan menikah secepatnya. Tak kuasa menahan tangis, Zaina sedih, marah dan kecewa. Selama ini dirinya salah menilai, ternyata Rajo hanya menganggap dirinya adik, tidak lebih dari itu. Awalnya dirinya yang memancing seorang laki-laki kesepian untuk menjadi terbakar birahi. 'Semua ini salahku, terlalu berharap"Begitu juga Sri, terbakar cemburu, melihat Rajo akan menikah denga anak Jenderal. Sri sangat menyukai Rajo yang macho dan perkasa di ranjang. Cinta nya terhadap Rajo telah membutakanya."Sayang, kamu harus
"Bodoh...!" "Kenapa bisa ada yang tahu?" "Mereka naik mobil kita tanpa kita sadari bos!" "Pasti si loreng itu koar-koar ke polisi!" "Cari sampai ketemu! bunuh!" Siapppp bos!" Penjahat yang menembak Mayang sudah mengetahui Rajo dan Mayang selamat dari tayangan televisi. "Pasti si loreng lapor Polisi, dan kita jadi target pencarian!" "Bedebah itu musti di kasih pelajaran!" Komlpotan ini memburu Rajo dan Mayang. "Sayang, aku harus Dinas di Jakarta, kamu masih sakit, jadi sementara di sini dulu ya!"Mayang mengangguk, toh Jakarta Bandung dekat hanya 3 jam. Rajo pulang ke Bandung seminggu sekali. Saat Rajo libur dinas Sabtu dan Minggu. "Selamat pagi, pak Rajo!" "Selamat bergabung kembali di kesatuan!" "Terimakasih pak!" Rajo masuk ruanganya yang sudah lama ia tinggalkan. Nampak Sri tidak menyambutnya dengan wajah senang. Sri pura-pura sibuk dengan kerjaanya. Hatinya sa
Mayang tak kuasa menahan air mata, ketika masuk ke dalam ruang Icu, Rajo masih belum sadarkan diri. Cobaan pernikahanya sungguh luar biasa berat.Zaina hatinya hancur, tidak bisa melihat Rajo karena dibatasi. Hanya istri saja yang boleh masuk ruangan. Apalah status hanyalah sebagai tunangan dan itupun sudah tidak diamggap.Beda dengan Sri yang begitu benci dengan Mayang yang telah mengambil kekasih hatinya.Sementara itu Kinanti sedang menunggu satu bulan melahirkan anaknya. Sejak mengetahui berita dari televisi tentang percobaan pembunuhan atas Rajo, Kinanti syok. Sampai suaminya bingung penyebab Kinanti tiba-tiba menangis tanpa sebab. Suami Kinanti belum tahu, kisah masa lalu istrinya dengan Rajo."Kenapa kamu menangis sayang?""Nanti baby kita, ikut sedih sayang!"Entah kenapa walaupun dirinya sudah menikah 2x tapi masih selalu ingat Rajo. Satu bulan lagi Kinanti akan melahirkan, tapi semenjak mendapat kabar Rajo d