"Bodoh...!"
"Kenapa bisa ada yang tahu?"
"Mereka naik mobil kita tanpa kita sadari bos!"
"Pasti si loreng itu koar-koar ke polisi!"
"Cari sampai ketemu! bunuh!" Siapppp bos!"
Penjahat yang menembak Mayang sudah mengetahui Rajo dan Mayang selamat dari tayangan televisi.
"Pasti si loreng lapor Polisi, dan kita jadi target pencarian!"
"Bedebah itu musti di kasih pelajaran!"
Komlpotan ini memburu Rajo dan Mayang.
"Sayang, aku harus Dinas di Jakarta, kamu masih sakit, jadi sementara di sini dulu ya!"Mayang mengangguk, toh Jakarta Bandung dekat hanya 3 jam. Rajo pulang ke Bandung seminggu sekali. Saat Rajo libur dinas Sabtu dan Minggu.
"Selamat pagi, pak Rajo!"
"Selamat bergabung kembali di kesatuan!"
"Terimakasih pak!"
Rajo masuk ruanganya yang sudah lama ia tinggalkan. Nampak Sri tidak menyambutnya dengan wajah senang. Sri pura-pura sibuk dengan kerjaanya. Hatinya sa
Mayang tak kuasa menahan air mata, ketika masuk ke dalam ruang Icu, Rajo masih belum sadarkan diri. Cobaan pernikahanya sungguh luar biasa berat.Zaina hatinya hancur, tidak bisa melihat Rajo karena dibatasi. Hanya istri saja yang boleh masuk ruangan. Apalah status hanyalah sebagai tunangan dan itupun sudah tidak diamggap.Beda dengan Sri yang begitu benci dengan Mayang yang telah mengambil kekasih hatinya.Sementara itu Kinanti sedang menunggu satu bulan melahirkan anaknya. Sejak mengetahui berita dari televisi tentang percobaan pembunuhan atas Rajo, Kinanti syok. Sampai suaminya bingung penyebab Kinanti tiba-tiba menangis tanpa sebab. Suami Kinanti belum tahu, kisah masa lalu istrinya dengan Rajo."Kenapa kamu menangis sayang?""Nanti baby kita, ikut sedih sayang!"Entah kenapa walaupun dirinya sudah menikah 2x tapi masih selalu ingat Rajo. Satu bulan lagi Kinanti akan melahirkan, tapi semenjak mendapat kabar Rajo d
Kedatangan Mayang dan Rajo disambut Tumenggung dan Bu Kades penuh keharuan. Rajo pulang ke kampung dalam keadaan lupa ingatan. Sungguh ironis perjalanan hidup Sang Putra Rimba.Misi Mayang pun akan mengorek keterangan dari Bu Kades tentang siapa Kinanti, wanita yang Rajo sebut pertama kali disaat terjaga dari komanya."Perkenalkan saya Mayang istri bang Rajo bu!""Oh iya mbak, kenalkan juga saya Bu Kades di kampung ini. Rajo dan Rumi sudah saya anggap seperti anak saya sendiri!""Maaf siapa Rumi bu? Nanti saya ceritakan siapa Rumi dan Kinanti!""Deggghh, pancingan Mayang berhasil. Bu Kades keceplosan menyebut nama Kinanti. Tidak sopan baru datang mengorek masa lalu orang."Bang, kita sudah sampai dirumah abang!"Rumang panggung yang sangat sederhana dan asri. Sekitar rumah ada kebun yang ditanami singkong, sayur-sayuran dan bunga peninggalan Rumi.Rajo tersenyum, sepertinya ingatannya kembali ke masa waktu bertemu p
Tumenggung sangat senang dan terharu anak-anaknya berkumpul dirumahnya. Semoga bisa menyembuhkan Rajo yang sedang lupa ingatan. Rumi pun terharu dan sedih melihat kakak angkatnya sakit. "Kak, ingat aku gak?" "Aku Rumi adek angkatmu!" Rajo berusaha mengingat siapa Rumi, dan tiba-tiba Rajo tersenyum."iya aku ingat!" Rumi tak kuasa menahan tangisnya, ternyata kakaknya hanya bisa mengingat masa lalunya saja. Perlahan-lahan pasti Rajo akan pulih kembali. Robet ngobrol sama Mayang, punya niat membuka balai reservasi di perkampungan Rajo untuk penelitian dan membuka sarana belajar gratis. Team Robet mulai mendata dengan Pak Kades. "Saya berterima kasih sekali sama bapak Robet dan Team. Mau berkunjung ke sini dan akan membuat kampung ini lebih di kenal dunia" "Sama-sama bu, semoga proyek ini segera terealisasi" Rajo mengajak Mayang berenang ke sungai, Rajo ingin mengulang saat-saat indah betsama Kinanti seperti waktu itu. Mayang
"Sayanggggg, bangunnnnn!" Mayang mengguncang-guncang tubuh Rajo. Robet dan Supir mengangkat Rajo di pinggir jalan. Robet menelepon Polisi laporan telah terjadi perampokan di jalan. Rajo pingsan karena punggungnya sempat di tendang sama perampok. Alam pikiran Rajo ke situasi waktu tugas ke Lebanon. Rajo membuka mata dan mencari-cari sesesuatu. "Zainaaaa...kamu dimana?" Mayang terkejut, siapa lagi yang dipanggil suaminya. Nama seorang wanita, apa wanita ini juga pernah mengisi hati Rajo. Mayang berusaha menenangkan diri. Tapi air mata tak sanggup ia bendung dan akhirnya menetes. Suaminya sudah sadar dari pingsanya, demi membela istri dan saudaranya. Jiwa sosial Rajo memang patut diacungi jempol. Dibalik karakternya yang keras sebagai prajurit, sebenarnya hatinya lembut dan bijak. Kini hati suaminya punya dua sisi di bawah alam sadarnya. Memory nya berubah-rubah. "Bang, bertahan ya...nunggu polisi dulu, abang ke rumah
Mayang, Rajo, Rumi dan Robet menuju rumah Kinanti di Bali, suasana duka masih menyelimuti keluarga dan Kinanti. Rajo dan Kinanti saling bertatapan, kinanti menjabat tangan Mayang, dan Rajo. Berusaha menyimpan masa lalu di depan istrinya Rajo.Rajo memandang wajah Kinanti dan berusaha mengingat-ngingat siapa wanita di depanya. Dan menegok ke samping, istrinya."Sayangggg, dia siapa ya?"Apa dia temanmu, Kinanti terharu Rajo tidak mengenalnya lagi. Sedangkan Mayang bersyukur Rajo tidak ingat siapa sebenarnya Kinanti. Mereka makan bersama dan saling bercerita sewaktu di perkampungan.Rumi lepas kontrol memulai bercerita jaman awal pertama bertemu dengan Kinanti. Dan mereka jalan-jalan ke kota untuk make over alias ke salon. Cerita Rumi membuat Rajo mengingat-ngingat wanita yang ia lihat barusan.Dan ketika Rajo mendengar nama Kinanti kepalanya mendadak pusing dan menjerit histeris."Kinantiiiiiiiii, maafkan aku telah menghianatimuuuuu
Setelah melewati masa sulit karena lupa ingatan, Rajo merasa rendah diri dengan Mayang. Tidak pantas mendampingi istri sebaik mayang. Dirinya merasa malu dan banyak dosa. Telah meninggalkan Zaina."Mayang, maafkan aku, masa laluku sangat melukai hatimu"Dengan Zaina memang aku sudah bertunangan, akan tetapi aku bertemu dengamu sampai akhirnya kita menikah. Mungkin sudah takdir yang Maha Kuasa kita berjodoh. Ada raut kesedihan di wajah Rajo. Mayang tak kuasa menahan air matanya."Bang hidup ini sudah ada yang mengatur, kalau kita boleh memilih, pasti tidak mau punya masa lalu yang tidak baik""Sekarang aku sedang mengandung putramu pewaris keturunanmu" Lupakan masa lalu demi anak kita"Rajo memeluk Mayang yang penuh perjuangan telah berusaha tabah dan sabar menghadapi cobaan rumah tangganya. Dielusnya perut Mayang dan diciumnya penuh kemesraan."Nak kamu adalah keturunan Suku Anak Dalam, di dalam darahmu mengalir darah ibumu dan ayahmu
"Mbak Mayang, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit!"Tidak ada jawaban dari mulut Mayang, wanita sabar dan berhati mulia ini tak sadarkan diri."Dokter!""Tolong tetangga saya ini dok!""Silahkan ibu diluar dulu, kami akan menangani pasien!"Dokter memeriksa Mayang dan mengambil tindakan operasi Cesar, karena kondisi Mayang yang tak sadarkan diri."Pak ini kok ada panggilan tellpon berulang kali ya!""Siapa tahu penting ma, coba di telpon balik!""Hallo maaf ini dengan siapa ?""Saya Lela bu tetangga sebelah ibu, mbak Mayang sekarang di rumah sakit melahirkan!"Setelah mendengar kabar dari mbak Lela, Pak Baskoro dan mamanya Mayang ke rumah sakit.Rajo sudah sampai di tempat tugas yang jauh dari kota, karena tugasnya mencari pemberontak di daerah Papua. Signal sangat susah di daerah ini. Karena di pedalaman. Terkadang menggunakan fasilitas jaringan dari kesatuan akan tetapi tidak sebagus di kota.&n
Rasa bersalah menyelimuti pikiran Rajo, sambil menggendong putranya, bahkan nama untuk anaknya pun belum ada. "Sayang, buka matamu!" "Anak kita belum dikasih nama, menunggu kami membuka mata!" "Bukalah matamu sayang!" "Anak kita tampan, mewarisi wajahmu!" Rajo tak kuasa menahan air matanya. Diantara dua pilihan. Pengabdian untuk Nusa dan bangsa dan pengabdian untuk keluarga. Sama-sama harus seiring sejalan. Di saat menantikan buah hatinya istri nya , malah tidak bisa membuka mata. Setelah melewati masa sulit dari hamil. Dirinya lupa ingatan. Istrinya sangat menderita batin. Hamil, tapi suaminya lupa ingatan dan bahkan mengingat wanita lain. "Sayang, maafkan aku yang selalu membuatmu menderita" Rajo mengajukan permohonan tugas di Papua di tunda. Karena ingin menjaga istrinya yang sedang dalam keadaan koma. Apalagi putranya butuh perhatian dirinya. Suatu saat nanti putranya akan tahu begitu besar pengorbanan i