Jacob menatap setumpuk dokumen di hadapannya. Pikirannya dipenuhi sikap Sienna yang lembut dan manis semalam. Dia sampai tidak tahu dokumen yang dipegangnya terbalik.Sony juga tidak mengingatkan. Beberapa saat kemudian, dia baru bertanya, "Seorang wanita nggak menolak untuk berhubungan denganmu. Itu artinya, kamu memiliki posisi di hatinya, 'kan?"Sony tidak pernah berpacaran dan terus sibuk bekerja. Itu sebabnya, dia kurang memahami hal-hal seperti ini."Mung ... mungkin juga, karena si pria kuat di ranjang. Menurut hasil penelitian terbaru, 80% wanita nggak mendapatkan kepuasan di ranjang," lanjut Sony sambil meletakkan sebuah dokumen di depan Jacob.Jacob tidak tahu harus bagaimana merespons. Dia mendorong dokumen di depannya, lalu menatap komputer di depan. Yang terlihat di layar adalah pencarian populer. Semua netizen masih memaki Perusahaan Kartika. Selain itu, beberapa petinggi juga terlibat dalam masalah ini.Sesudah menelusuri beberapa halaman web, Jacob mematikan komputernya
Ketika Sienna meninggalkan Royal Estate, sopir yang mengantarnya ke perusahaan. Dia masih memikirkan ucapan Jacob barusan, merasa telinganya agak geli.Namun, begitu teringat pada kehadiran Lily, pikiran Sienna sontak menjadi lebih jernih. Jika Sienna benar-benar datang malam ini, apakah mereka termasuk berselingkuh?Dulu ketika Jacob tidak mengetahui identitas Sienna, mereka bisa dibilang berselingkuh. Kini Jacob sudah memiliki pasangan untuk dikencani, tetapi masih berhubungan dengan Sienna.Sejak dulu, hubungan mereka hanya bisa dideskripsikan dengan satu kata, yaitu memalukan. Pria ini tidak bersedia memberinya identitas dan hanya ingin melakukan semuanya secara diam-diam.Sienna menundukkan kepala. Dia tidak merasakan sakit lagi pada tubuhnya, melainkan pada hatinya. Ini seperti ada yang mencengkeram hatinya dengan erat, sampai bernapas saja sulit.Sienna akhirnya tiba di S.M. Wanda sudah menunggunya sejak tadi. Ketika melihat Sienna, Wanda langsung memeluknya dan bertanya, "Bu, k
Sienna menyuruh Wanda keluar, lalu menyuruh Jack masuk. Pria ini terlihat sangat modis hari ini. Dia mungkin baru selesai melakukan pemotretan untuk majalah karena masih ada riasan di wajah."Bu, Pak Manfred bilang kamu terluka. Gimana kondisimu sekarang?" tanya Jack."Aku baik-baik saja," jawab Sienna.Jack sangat tinggi sehingga bisa melihat bekas merah di sekitar leher Sienna dari tempatnya berdiri. Bisa dilihat, betapa sengitnya pertarungan ranjang Sienna dengan pria itu.Tangan Jack agak terkepal melihatnya. Dia merasa sakit hati. Apa Jacob sengaja meninggalkan bekas itu untuk mengumumkan sesuatu kepada dunia? Sienna jelas bukan miliknya ataupun milik pria lain!Sienna bisa merasakan perubahan suasana hati Jack. Dia mendongak, lalu tersenyum dan bertanya, "Apa ada masalah pemotretan? Seingatku, kamu bergabung dengan kru baru akhir-akhir ini, 'kan?""Nggak kok, semuanya sangat baik kepadaku. Reputasi S.M sudah besar, jadi sutradara nggak berani aneh-aneh kepadaku," balas Jack."Bag
Setelah Jack pergi, Sienna fokus memproses data di komputernya. Hanya saja, sensasi yang datang dari area kewanitaannya itu membuat fokusnya agak teralihkan. Meskipun demikian, dia berusaha untuk mengabaikannya.Setelah menghadiri rapat selama 3 jam, hari akhirnya sudah sore. Dia mendapat pesan dari Jimmy yang mengatakan Ronald masuk rumah sakit dan harus dirawat selama beberapa bulan."Semua orang bilang Kak Jacob berkelahi dengannya. Kerja sama antara Keluarga Yuwono dengan Keluarga Deandra sampai berhenti. Apa semua ini karenamu?" tanya Jimmy."Ya." Sienna mengiakan."Masalah sudah begini, kenapa kalian begitu keras kepala sih?" Jimmy terdengar kesal. Sienna ingin menanyakan sesuatu, tetapi akhirnya menutup mulutnya.Sementara itu, Jimmy masih meneruskan, "Kalau dia nggak menyukaimu, mana mungkin mengusik Ronald si gila itu? Kamu nggak tahu berapa banyak orang di kalangan kami yang takut pada Ronald. Semua anggota Keluarga Deandra yang meremehkannya sampai dihabisi olehnya. Kalau ng
Prang! Lily melemparkan gelas di meja hingga hancur berkeping-keping. Ketika menyadari wanita ini sudah marah, Fiona tersenyum dan berkata, "Nona Lily mungkin nggak tahu Sienna sudah merayu banyak pria. Wajar saja, soalnya dia memang cantik dan berani. Meskipun Jacob menikah denganmu di kemudian hari, dia tetap akan tergoda kalau Sienna beraksi."Lily memejamkan mata dan berujar dengan nada datar, "Aku akan menggunakan kekuasaan Keluarga Shankar untuk membantumu dan orang kepercayaanmu terbebas dari hukuman penjara. Tapi, nilai saham Perusahaan Kartika pasti anjlok. Apalagi Sienna sudah bersuara, para petinggi nggak mungkin nggak menyelidiki kalian.""Pilihannya hanya ada 2. Dipenjara atau membayar mahal untuk kebebasan kalian. Kalian boleh pilih sendiri.""Nona Lily, aku mau kebebasan. Aku pilih yang kedua!" sahut Fiona tanpa ragu sedikit pun.Lily terkekeh-kekeh sinis sambil menatap Wind yang sedang menyapu pecahan gelas. Kemudian, dia menyeringai dan berucap, "Bu Fiona, kamu sudah b
Setelah meninggalkan tempat tinggal Lily, Fiona masuk ke mobilnya. Sambil memegang setir, dia memikirkan cara untuk menimbulkan kerepotan besar bagi Sienna. Dengan begitu, Lily baru bisa melepaskannya. Lagi pula, pembalasan dendam Lily jauh lebih menakutkan daripada dipenjara.Seketika, Fiona teringat pada Gwen. Sekarang Ronald sedang diopname, jadi pengawasan Gwen seharusnya tidak begitu ketat. Dia harus mencari cara untuk membawa Gwen keluar.Wajah Gwen sudah hancur, apalagi wanita ini terus dikurung. Bisa dibayangkan, betapa mengerikan kebencian dalam hatinya. Fiona pun tersenyum, lalu segera berangkat ke kediaman Keluarga Deandra.Fiona berkata kepada pengawal, "Aku sudah memberi tahu Pak Ronald tentang kedatanganku waktu itu. Aku juga membawa hadiah yang dipilih oleh Pak Ronald."Sejak Gwen dikurung, Ronald tidak pernah memberikan hadiah apa pun. Pengawal tentu mengenal Fiona, apalagi wanita ini pernah mencari Ronald di pinggir sungai. Pengawal pun tidak mencurigainya, jadi langsu
Kemudian, Jimmy tersenyum sambil menatap Sienna dan berkata dengan santai, "Asal kamu tahu, dulu Kak Jacob nggak pernah mau menerima panggilanku saat aku minum-minum dengan teman-temanku ini. Setelah terjadi berbagai masalah di Keluarga Yuwono belakangan ini, dia baru berubah jadi begini.""Tapi, aku berani bertaruh dia nggak bakal datang. Dalam waktu kurang dari semenit, dia pasti akan meneleponku lagi."Saat berikutnya, ponsel Jimmy benar-benar berdering. Jacob yang menelepon. Jimmy sengaja tidak menerimanya, melainkan menggunakan bahunya untuk menyenggol bahu Sienna."Lihat, dia nggak pernah mengambil inisiatif untuk meneleponku. Kali ini dia benar-benar kehilangan kesabarannya," ucap Jimmy sambil mengakhiri panggilan itu di hadapan Sienna.Beberapa detik kemudian, Jacob menelepon Jimmy lagi dan Jimmy menolak panggilannya lagi. Jadi, Jacob langsung melakukan panggilan video.Ketika melihat ini, gelas di tangan Jimmy hampir terjatuh. Dia tahu kakak sepupunya ini tidak sabar, tetapi t
Sienna memeluk pinggang Jacob dari belakang. Dia lebih pendek dari Jacob sehingga kepalanya bersandar di punggung Jacob. Sienna tidak mengatakan apa pun, hanya memeluk dengan erat.Jacob menunduk menatap tangan yang melingkari pinggangnya. Dia mengangkat tangan untuk menggenggamnya, merasakan kelembutan pada ujung jari itu. Semua ini terasa seperti mimpi. Pada akhirnya, dia bertanya, "Kamu mabuk?"Lagi pula, Jimmy sempat mengatakan di telepon bahwa minuman yang diminum Sienna adalah campuran dari 3 macam alkohol. Wanita ini kemungkinan besar mabuk.Pelukan Sienna menjadi makin erat. Untuk sesaat, Jacob hanya bisa mendengar debaran jantung mereka, seolah-olah tidak ada apa pun di sekeliling mereka.Jacob menunduk, lalu berbalik dan mendorong Sienna ke dinding. Sebelum Sienna sempat bereaksi, Jacob sudah menciumnya.Tangan Jacob menggenggam jari Sienna. Sambil berciuman, keduanya berjalan masuk ke lift yang kosong melompong. Kebetulan, Jacob punya kamar di lantai paling atas Bar Angkasa.
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob