Kemudian, Jimmy tersenyum sambil menatap Sienna dan berkata dengan santai, "Asal kamu tahu, dulu Kak Jacob nggak pernah mau menerima panggilanku saat aku minum-minum dengan teman-temanku ini. Setelah terjadi berbagai masalah di Keluarga Yuwono belakangan ini, dia baru berubah jadi begini.""Tapi, aku berani bertaruh dia nggak bakal datang. Dalam waktu kurang dari semenit, dia pasti akan meneleponku lagi."Saat berikutnya, ponsel Jimmy benar-benar berdering. Jacob yang menelepon. Jimmy sengaja tidak menerimanya, melainkan menggunakan bahunya untuk menyenggol bahu Sienna."Lihat, dia nggak pernah mengambil inisiatif untuk meneleponku. Kali ini dia benar-benar kehilangan kesabarannya," ucap Jimmy sambil mengakhiri panggilan itu di hadapan Sienna.Beberapa detik kemudian, Jacob menelepon Jimmy lagi dan Jimmy menolak panggilannya lagi. Jadi, Jacob langsung melakukan panggilan video.Ketika melihat ini, gelas di tangan Jimmy hampir terjatuh. Dia tahu kakak sepupunya ini tidak sabar, tetapi t
Sienna memeluk pinggang Jacob dari belakang. Dia lebih pendek dari Jacob sehingga kepalanya bersandar di punggung Jacob. Sienna tidak mengatakan apa pun, hanya memeluk dengan erat.Jacob menunduk menatap tangan yang melingkari pinggangnya. Dia mengangkat tangan untuk menggenggamnya, merasakan kelembutan pada ujung jari itu. Semua ini terasa seperti mimpi. Pada akhirnya, dia bertanya, "Kamu mabuk?"Lagi pula, Jimmy sempat mengatakan di telepon bahwa minuman yang diminum Sienna adalah campuran dari 3 macam alkohol. Wanita ini kemungkinan besar mabuk.Pelukan Sienna menjadi makin erat. Untuk sesaat, Jacob hanya bisa mendengar debaran jantung mereka, seolah-olah tidak ada apa pun di sekeliling mereka.Jacob menunduk, lalu berbalik dan mendorong Sienna ke dinding. Sebelum Sienna sempat bereaksi, Jacob sudah menciumnya.Tangan Jacob menggenggam jari Sienna. Sambil berciuman, keduanya berjalan masuk ke lift yang kosong melompong. Kebetulan, Jacob punya kamar di lantai paling atas Bar Angkasa.
Setelah selesai berpakaian, Jacob menepuk-nepuk wajah Sienna dengan lembut dan berkata, "Nana, sudah ada petunjuk tentang Kakek. Jadi, aku mau pergi ke luar negeri. Kamu tidur dulu, nanti aku suruh pelayan antar sarapan untukmu."Sienna tidak bangun. Jacob pun terpaksa membangunkan Sienna. Kemudian, Sienna membuka matanya dan melihat Jacob mencium bibirnya. Jacob berpesan, "Aku mau pergi ke luar negeri. Jangan lupa makan tepat waktu, ya."Sienna menyahut, "Ya." Sienna masih mengantuk karena terlalu lelah. Dia membalikkan tubuhnya dan hendak tidur lagi.Jacob menarik Sienna ke dalam pelukannya dan berujar dengan lembut, "Kita sudah resmi pacaran. Aku juga sudah mengumumkan kabar ini. Kamu nggak boleh berubah pikiran lagi."Sienna berucap, "Um. Oke."Sienna sangat lemas karena bercinta dengan Jacob untuk waktu yang lama. Jacob juga merasa tidak rela untuk meninggalkan Sienna. Namun, Jacob harus pergi karena masalahnya berhubungan dengan Darwo.....Sienna baru bangun pada siang hari. Han
Fiona berkeringat dingin setelah didesak Lily. Sekarang para netizen masih belum berhenti berkomentar. Fiona sudah melepaskan Gwen, tetapi semalam Gwen belum bertindak. Fiona menggenggam setir dengan erat. Setelah mencari tahu, Fiona mendapatkan kabar bahwa Jacob pergi ke luar negeri.Fiona menarik napas dalam-dalam, lalu memberitahukan kabar ini kepada Gwen. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Sienna karena Jacob tidak berada di ibu kota. Gwen sangat antusias, tetapi Fiona mengingatkannya, "Kamu hanya punya 1 kesempatan. Jangan sampai kamu gagal. Sienna itu sulit dihadapi."Gwen sangat membenci Sienna. Dia ingin membunuh Sienna sekarang juga. Gwen berkomentar, "Wanita jalang itu begitu hebat karena dilindungi Jacob.""Gwen, kamu harus membuat Sienna menderita. Ini lebih menyiksa daripada melukai tubuh Sienna," ujar Fiona. Dia tidak ingin bicara panjang lebar dengan Gwen yang bodoh. Pokoknya dia sudah memperingatkan Gwen.Sebelum mengakhiri panggilan telepon, Fiona berpesan
Kamar ini sangat gelap sehingga Sienna tidak bisa melihat wajah Deshton dengan jelas. Deshton berujar, "Sienna, ikut aku."Suara Deshton sangat lembut. Namun, Sienna merasa kelembutan ini seperti disengaja. Mungkin ini hanya firasatnya. Sienna menimpali, "Kak, aku mau keluar. Terakhir kali aku sudah menegaskan bahwa perjanjian kita sudah lewat."Waktu itu, Sienna pingsan selama beberapa hari. Bahkan, dia sama sekali tidak melihat Deshton dan Deshton tidak memberikan penjelasan kepada Sienna. Itulah sebabnya Sienna mewaspadai Deshton meskipun Deshton adalah mimpi yang paling indah bagi Sienna saat muda.Deshton berucap, "Sienna, aku minta maaf karena membuatmu pingsan terakhir kali."Akan tetapi, nada bicara Deshton sama sekali tidak terdengar seperti dia benar-benar tulus meminta maaf. Sienna makin curiga. Dia pun mundur selangkah. Namun, tubuh Sienna terasa sangat panas karena pengaruh alkohol dan obat.Sienna berbalik. Dia hendak keluar dari pintu masuk tadi, lalu pulang ke Vila Cahw
Desmond tidak bicara. Suasana seketika menjadi hening. Deshton berkata dengan tatapan dingin, "Terakhir kali aku membantu Sienna menjawab panggilan telepon di ponselnya. Adikmu yang menelepon Sienna.""Aku yakin biarpun aku nggak menjelaskan, Jacob akan mulai menyelidiki tentang Deshton setelah aku menjawab panggilan telepon di ponsel Sienna beberapa kali lagi. Hanya saja, sekarang Jacob sibuk mengurus masalah Darwo. Jadi, dia nggak sempat menyelidiki hal lain untuk sementara waktu," lanjut Deshton.Kepalan tangan Deshton sudah menyentuh cermin. Dia memanas-manasi, "Mungkin ini karena pengaruh dari kamu. Sejujurnya, aku mulai merasa Sienna sangat menarik."Desmond membalas, "Aku akan meminta Sienna untuk memberikan barang itu kepadamu."Deshton menimpali, "Alangkah baiknya kalau kamu membuat keputusan ini sejak awal. Jadi, aku nggak perlu mengambil risiko dengan menjawab panggilan telepon Jacob waktu itu. Aku hampir saja mengungkap keberadaan kita."Deshton tersenyum bangga. Desmond ad
Jacob membutuhkan jawaban Sienna. Jelas-jelas, mereka sudah membicarakannya sebelum Jacob pergi. Sienna juga sudah setuju. Kenapa sekarang Sienna hanya terdiam saat Jacob meneleponnya? Ekspresi Jacob menjadi muram saat berbicara lagi, "Sienna, kalau kamu masih tidak menjawab, aku akan marah."Sienna menarik napas dalam-dalam. Dia ingin menjawab. Namun, suaranya tercekat karena tenggorokannya sakit. Dadanya terasa sesak dan air matanya mengalir dengan deras. Tubuh Sienna gemetaran hingga dia membungkuk. Sienna tetap menutup mulutnya karena takut suara tangisannya terdengar.Sienna segera mengambil jaket dan meninggalkan tempat ini. Akan tetapi, begitu bergerak, kaki Sienna menabrak sesuatu. Hanya saja, Sienna sama sekali tidak merasa sakit. Tubuhnya mati rasa. Tempat ini membuat Sienna jijik. Terdengar suara Jacob di ujung telepon. "Apa kamu tidak mau mengakuinya lagi?"Kali ini, nada bicara Jacob terdengar sedih. Kemudian, Jacob langsung mengakhiri panggilan telepon.Sienna keluar dari
Rina jadi lega setelah melihat bahwa keterampilan dokter ini sepertinya cukup bagus dan dia memang sedang memberikan infus kepada Sienna.Dokter muda itu bertanya, "Akhir-akhir ini dia sedang banyak pikiran ya? Ingatkan dia untuk makan teratur. Sakit maagnya nggak boleh kambuh lagi, harus cepat diobati." Sambil berkata demikian, tangannya menyeka dahi Sienna yang dipenuhi keringat dan berhenti sejenak."Mungkin sejam lagi demamnya bisa turun. Suruh bagian dapur untuk siapkan makanan, dia sudah dua hari nggak makan."Rina merasa agak aneh karena sepertinya gerakan dokter ini terlalu intim. Namun jika dokter ini memang memeriksa Sienna dengan sangat teliti, sepertinya ini bukan masalah besar. Setelah itu, Rina berkata sambil menunjuk kamera di koridor, "Dokter, karena kamu baru pertama kali datang, aku harus ingatkan di sini ada kamera yang mengawasi segala arah selama 24 jam."Maksud dari ucapan Rina adalah, dokter itu tidak akan bisa melarikan diri jika dia melakukan sesuatu terhadap S
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob