Di ruangan ini, hanya Nico yang merupakan orang luar. Dia terus menatap kiri kanan dengan sorot mata merendahkan.Masih ada 3 menit sebelum perjanjian taruhan berakhir. Anggota Keluarga Yuwono telah menyuruh petinggi Grup Yuwono masuk untuk mengumumkan bahwa Hengky adalah presdir baru.Semua orang ingin menunjukkan yang terbaik di depan Hengky, jadi salah satunya sontak membuka pintu ruang rapat dan memanggil para petinggi yang menunggu di luar untuk masuk.Rapat kali ini mirip dengan yang sebelumnya, jumlah orang yang hadir sama banyaknya. Akan tetapi, waktu itu para petinggi yang berpihak pada Jacob masih terlihat penuh harap. Setelah diserang oleh kelompok Hengky selama 4 hari, mereka tampak sangat lelah sekarang.Hansen bangit dari kursinya sambil tersenyum bangga. "Karena kalian semua sudah berkumpul, aku akan mengumumkan sesuatu kepada kalian. Mulai sekarang, ayahku adalah Presdir Grup Yuwono!"Suara tepuk tangan seketika memenuhi seluruh ruangan. Semua orang yang berpihak pada H
Jacob duduk dan pelan-pelan mengetukkan jarinya ke meja. Situasi ini sama seperti rapat dulu. Semua orang pun menatap Hengky dengan heran. Pria ini tampak mengepalkan tangannya dengan erat sampai pembuluh darahnya menggembung.Hengky menarik napas dalam-dalam, lalu berucap, "Perjanjian taruhan sudah berakhir. Jacob, ini saatnya kamu memberiku 20% sahammu itu. Kalau kamu datang untuk menghadiri rapat, kesannya akan sangat memalukan."Jacob mendongak melirik sekilas jam di dinding. Sebelum dia berbicara, Nico sudah berkata, "Kenapa memangnya kalau sudah berakhir? Tuan Jacob pasti punya cara lain. Selain itu, 5% saham Osmond sudah ingin kuberikan padanya sejak awal. Dia yang menolakku, makanya aku masih memegang 5% saham itu sampai sekarang."Nico memanfaatkan kesempatan ini untuk menyanjung Jacob. Padahal, dia sama sekali tidak ingin meladeni anggota Keluarga Yuwono lainnya.Apa maksud ucapan Nico ini? Jika Nico ingin memberikan saham itu kepada Jacob, itu berarti Jacob tidak kalah taruh
Jacob hanya duduk santai di kursi sembari mengetuk meja dengan pelan. Semenit kemudian, dia baru bersuara, "Paman Hengky, demi membeli saham 20% milik Pak Nico, kamu sampai menggadai semua properti dan menghabiskan semua uang tunai, bahkan meminjam uang dari bank. Sekarang, gimana kamu akan membayarnya?"Tatapan Jacob dipenuhi senyuman. Selesai berbicara, dia melirik semua anggota Keluarga Yuwono. Orang-orang yang tadinya bertingkah sok hebat pun menunduk dan tidak berani bertatapan dengan Jacob.Jelas-jelas Jacob hanya melirik, tetapi mereka merasa sorot matanya itu sangatlah tajam dan dingin, sampa-sampai membuat mereka membeku di tempat. Ekspresi mereka pun tampak masam. Mereka bertatapan dan tidak berani melontarkan sepatah kata pun."Nggak mungkin! Ini nggak mungkin! Jacob, kamu pasti bermain curang!" seru Hengky. Dia menyusun rencana dengan susah payah, tetapi malah terjerumus ke jurang tepat di saat dirinya sudah hampir berhasil. Dia tidak bisa memercayai kenyataan ini.Jacob ti
Jacob merasa lucu mendengarnya. Dia bersandar di kursi, lalu menyahut, "Oh ya? Kalau begitu, kalian semua perlihatkan kepadaku."Petinggi itu segera mengajak teman-temannya yang menderita tekanan besar dari Hengky selama beberapa hari ini. Semuanya mendalami peran masing-masing.Ada yang bertepuk tangan hingga tangannya memerah, ada yang bilang ingin membawa Sienna ke Klub Melasti, ada yang bilang Jacob pantas dipenjara!Jacob tetap terlihat santai seperti biasa. Seiring dengan reka ulang adegan ini, para anggota Keluarga Yuwono pun tidak berani mengangkat kepala dan sekujur tubuh mereka gemetaran.Suara tepuk tangan itu seperti lagu pengiring kematian. Wajah mereka pucat pasi, bahkan ada yang sontak berlutut di lantai dan berkata, "Jacob, kami nggak berniat jahat. Hengky sudah menipu kami. Sebenarnya kami lebih mendukungmu menjadi presdir. Selain itu, ada tim khusus yang menyelidiki masalah Pak Darwo. Kalau masalah ini nggak berkaitan denganmu, berarti Hengky memfitnahmu."Orang yang
Sony menatap orang-orang yang berjalan keluar untuk mengurus surat pengunduran diri dengan ekspresi masam, lalu beralih menatap orang-orang yang saling menyanjung di ruang rapat. Terlihat senyuman lega pada wajahnya.Saat ini, Nico bangkit dan berjabat tangan dengannya. "Pak Sony, kalau begitu, aku akan kembali ke Armania dulu. Semoga bisnis Tuan Jacob makin berkembang pesat."Sony sangat menyukai kepribadian Nico. Dia mengangguk dan membalas, "Sampai jumpa lagi, Pak Nico."Nico tiba-tiba mendekat untuk berbisik, "Kuharap Pak Sony bisa memujiku sedikit di hadapan Tuan Jacob. Waktu itu, Osmond bisa melewati krisis berkat bantuannya. Aku nggak akan melupakan jasa ini untuk selamanya."Sony seketika merasa terharu. Di zaman sekarang, tidak banyak pebisnis yang memiliki hati setulus Nico lagi. Mungkin, ini juga alasan mengapa Jacob bersedia membantu Osmond waktu itu.Sebagai perusahaan mobil terkemuka di dunia, mereka bersedia menyerahkan 95% saham kepada bank kustodian. Bisa dilihat betap
Wiandro turut berbicara, "Ya, dia pintar sekali. Setelah menelepon kita, dia langsung pergi. Kalau terlambat selangkah saja, mungkin Hengky dan Hansen sudah menangkapnya. Sebelum pergi, dia bahkan sempat membuat pengaturan untuk perusahaannya dulu. Cerdik sekali, pantas saja dia bisa menjadi presdir."Benny dan Wiandro terus melontarkan ejekan, menyindir Jacob memiliki penilaian yang buruk. Kalau itu dulu, Jacob pasti sudah membantah. Namun, sekarang dia hanya memegang gelas anggur dengan tenang.Perasaan ini seolah-olah hatinya dipenuhi kegetiran. Jacob ingin minum anggur untuk meredakan kepahitannya itu. Namun, setelah menyesapnya, kesedihannya justru menjadi makin mendalam.Ternyata, hati Sienna begitu keras. Tidak peduli apa yang dilakukan Jacob, dia tidak pernah menarik perhatian wanita ini. Bahkan, hubungan intim yang mereka lakukan juga tidak ada apa-apanya untuk Sienna.Jacob memutar gelas anggur, lalu meminum beberapa gelas lagi. Saat ini, Jero berjalan masuk dan memanggil, "J
Lily datang pada saat Jacob terkena masalah, padahal kesehatannya sedang tidak baik. Semuanya mulai memuji Lily, hanya Jacob yang tampak menunduk dan tidak bersuara. Saat ini, semuanya telah melupakan Sienna, seolah-olah wanita ini tidak pernah ada.Perkataan Lily membuatnya berbaur dalam kalangan ini dengan cepat. Ditambah lagi statusnya, dia pun bisa duduk di samping Jacob secara terang-terangan.Jacob tidak mengatakan apa pun, hanya bersandar dengan pelan dan menelan ludah. Dia sudah agak mabuk sekarang. Dia mengeluarkan ponselnya dan tidak bisa menahan diri untuk menelepon Sienna.Panggilan tersambung, tetapi yang terdengar adalah suara seorang pria. "Halo, aku Deshton. Ini ponselnya Sienna, kenapa kamu mencarinya?"Mata Jacob sontak terbelalak, hati dan sekujur tubuhnya terasa dingin. Dia bahkan tidak merasakan kantuk lagi. "Siapa namamu?"Jacob bertanya dengan spontan karena merasa nama ini sangat familier. Benar, bukankah ini nama yang disebutkan Sienna saat diopname? Pria ini m
Sienna yang baru bangun masih merasa pusing. Setelah mendengar ucapan Lily, Sienna tertegun sejenak. Dia berusaha mencerna apa yang terjadi, lalu dia baru teringat ini adalah nomor telepon Jacob dan sekarang yang menjawab panggilan telepon adalah Lily. Beberapa hari ini, Sienna tidak sadarkan diri. Dia hanya mengandalkan cairan infus untuk bertahan, sekarang tubuhnya terasa lemas.Di ujung telepon, Lily terus berbicara, "Kelak jangan menelepon lagi."Kemudian, Lily mengancam, "Kalau nggak, aku akan membuatmu menderita."Lily mengakhiri panggilan telepon, lalu segera menghapus riwayat panggilan telepon Sienna dan keluar dari ruang privat.Jacob sudah dipapah ke dalam mobil dan sedang beristirahat. Suasana di mobil agak gelap, Jacob menelan ludah. Dia memandang ke arah depan dan ekspresinya tampak garang. Namun, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan Jacob sekarang.Lily menyerahkan ponsel Jacob dari jendela mobil dengan mata yang berbinar-binar. Dia berkata, "Sayang, ponselmu ketinggal
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob