Melihat dahi Nico yang keringatan, Hengky menyuruh staf di samping untuk menurunkan suhu AC di ruang rapat. Sekarang ini musim panas, jadi cuacanya memang agak gerah. Hengky berucap, "Pak Nico, aku sudah suruh bawahanku untuk buatkan teh dingin."Nico tersenyum. Mana mungkin dia berani minum teh yang diberikan Hengky? Dia takut Jacob akan menganggapnya berkhianat. Nico lebih tua 20 tahun dari Jacob, tetapi Nico sangat menghormati Jacob. Sementara itu, saat menghadapi Hengky, Nico sangat percaya diri. Dia melambaikan tangan dan tidak melontarkan sepatah kata pun.Hengky terus menyanjung Nico. Bagaimanapun, Hengky membutuhkan saham 20% yang dimiliki Nico. Hanya tersisa setengah jam lagi, semua anggota Keluarga Yuwono yang ada di ruang rapat mulai berdiskusi."Kudengar, Jacob masih belum keluar. Setelah perjanjian pertaruhan berakhir, siapa yang bersedia menolongnya?""Memangnya ada yang mau menolong Jacob? Nggak ada yang suka dengan sikapnya yang arogan. Jelas-jelas Jacob itu junior kita
Di ruangan ini, hanya Nico yang merupakan orang luar. Dia terus menatap kiri kanan dengan sorot mata merendahkan.Masih ada 3 menit sebelum perjanjian taruhan berakhir. Anggota Keluarga Yuwono telah menyuruh petinggi Grup Yuwono masuk untuk mengumumkan bahwa Hengky adalah presdir baru.Semua orang ingin menunjukkan yang terbaik di depan Hengky, jadi salah satunya sontak membuka pintu ruang rapat dan memanggil para petinggi yang menunggu di luar untuk masuk.Rapat kali ini mirip dengan yang sebelumnya, jumlah orang yang hadir sama banyaknya. Akan tetapi, waktu itu para petinggi yang berpihak pada Jacob masih terlihat penuh harap. Setelah diserang oleh kelompok Hengky selama 4 hari, mereka tampak sangat lelah sekarang.Hansen bangit dari kursinya sambil tersenyum bangga. "Karena kalian semua sudah berkumpul, aku akan mengumumkan sesuatu kepada kalian. Mulai sekarang, ayahku adalah Presdir Grup Yuwono!"Suara tepuk tangan seketika memenuhi seluruh ruangan. Semua orang yang berpihak pada H
Jacob duduk dan pelan-pelan mengetukkan jarinya ke meja. Situasi ini sama seperti rapat dulu. Semua orang pun menatap Hengky dengan heran. Pria ini tampak mengepalkan tangannya dengan erat sampai pembuluh darahnya menggembung.Hengky menarik napas dalam-dalam, lalu berucap, "Perjanjian taruhan sudah berakhir. Jacob, ini saatnya kamu memberiku 20% sahammu itu. Kalau kamu datang untuk menghadiri rapat, kesannya akan sangat memalukan."Jacob mendongak melirik sekilas jam di dinding. Sebelum dia berbicara, Nico sudah berkata, "Kenapa memangnya kalau sudah berakhir? Tuan Jacob pasti punya cara lain. Selain itu, 5% saham Osmond sudah ingin kuberikan padanya sejak awal. Dia yang menolakku, makanya aku masih memegang 5% saham itu sampai sekarang."Nico memanfaatkan kesempatan ini untuk menyanjung Jacob. Padahal, dia sama sekali tidak ingin meladeni anggota Keluarga Yuwono lainnya.Apa maksud ucapan Nico ini? Jika Nico ingin memberikan saham itu kepada Jacob, itu berarti Jacob tidak kalah taruh
Jacob hanya duduk santai di kursi sembari mengetuk meja dengan pelan. Semenit kemudian, dia baru bersuara, "Paman Hengky, demi membeli saham 20% milik Pak Nico, kamu sampai menggadai semua properti dan menghabiskan semua uang tunai, bahkan meminjam uang dari bank. Sekarang, gimana kamu akan membayarnya?"Tatapan Jacob dipenuhi senyuman. Selesai berbicara, dia melirik semua anggota Keluarga Yuwono. Orang-orang yang tadinya bertingkah sok hebat pun menunduk dan tidak berani bertatapan dengan Jacob.Jelas-jelas Jacob hanya melirik, tetapi mereka merasa sorot matanya itu sangatlah tajam dan dingin, sampa-sampai membuat mereka membeku di tempat. Ekspresi mereka pun tampak masam. Mereka bertatapan dan tidak berani melontarkan sepatah kata pun."Nggak mungkin! Ini nggak mungkin! Jacob, kamu pasti bermain curang!" seru Hengky. Dia menyusun rencana dengan susah payah, tetapi malah terjerumus ke jurang tepat di saat dirinya sudah hampir berhasil. Dia tidak bisa memercayai kenyataan ini.Jacob ti
Jacob merasa lucu mendengarnya. Dia bersandar di kursi, lalu menyahut, "Oh ya? Kalau begitu, kalian semua perlihatkan kepadaku."Petinggi itu segera mengajak teman-temannya yang menderita tekanan besar dari Hengky selama beberapa hari ini. Semuanya mendalami peran masing-masing.Ada yang bertepuk tangan hingga tangannya memerah, ada yang bilang ingin membawa Sienna ke Klub Melasti, ada yang bilang Jacob pantas dipenjara!Jacob tetap terlihat santai seperti biasa. Seiring dengan reka ulang adegan ini, para anggota Keluarga Yuwono pun tidak berani mengangkat kepala dan sekujur tubuh mereka gemetaran.Suara tepuk tangan itu seperti lagu pengiring kematian. Wajah mereka pucat pasi, bahkan ada yang sontak berlutut di lantai dan berkata, "Jacob, kami nggak berniat jahat. Hengky sudah menipu kami. Sebenarnya kami lebih mendukungmu menjadi presdir. Selain itu, ada tim khusus yang menyelidiki masalah Pak Darwo. Kalau masalah ini nggak berkaitan denganmu, berarti Hengky memfitnahmu."Orang yang
Sony menatap orang-orang yang berjalan keluar untuk mengurus surat pengunduran diri dengan ekspresi masam, lalu beralih menatap orang-orang yang saling menyanjung di ruang rapat. Terlihat senyuman lega pada wajahnya.Saat ini, Nico bangkit dan berjabat tangan dengannya. "Pak Sony, kalau begitu, aku akan kembali ke Armania dulu. Semoga bisnis Tuan Jacob makin berkembang pesat."Sony sangat menyukai kepribadian Nico. Dia mengangguk dan membalas, "Sampai jumpa lagi, Pak Nico."Nico tiba-tiba mendekat untuk berbisik, "Kuharap Pak Sony bisa memujiku sedikit di hadapan Tuan Jacob. Waktu itu, Osmond bisa melewati krisis berkat bantuannya. Aku nggak akan melupakan jasa ini untuk selamanya."Sony seketika merasa terharu. Di zaman sekarang, tidak banyak pebisnis yang memiliki hati setulus Nico lagi. Mungkin, ini juga alasan mengapa Jacob bersedia membantu Osmond waktu itu.Sebagai perusahaan mobil terkemuka di dunia, mereka bersedia menyerahkan 95% saham kepada bank kustodian. Bisa dilihat betap
Wiandro turut berbicara, "Ya, dia pintar sekali. Setelah menelepon kita, dia langsung pergi. Kalau terlambat selangkah saja, mungkin Hengky dan Hansen sudah menangkapnya. Sebelum pergi, dia bahkan sempat membuat pengaturan untuk perusahaannya dulu. Cerdik sekali, pantas saja dia bisa menjadi presdir."Benny dan Wiandro terus melontarkan ejekan, menyindir Jacob memiliki penilaian yang buruk. Kalau itu dulu, Jacob pasti sudah membantah. Namun, sekarang dia hanya memegang gelas anggur dengan tenang.Perasaan ini seolah-olah hatinya dipenuhi kegetiran. Jacob ingin minum anggur untuk meredakan kepahitannya itu. Namun, setelah menyesapnya, kesedihannya justru menjadi makin mendalam.Ternyata, hati Sienna begitu keras. Tidak peduli apa yang dilakukan Jacob, dia tidak pernah menarik perhatian wanita ini. Bahkan, hubungan intim yang mereka lakukan juga tidak ada apa-apanya untuk Sienna.Jacob memutar gelas anggur, lalu meminum beberapa gelas lagi. Saat ini, Jero berjalan masuk dan memanggil, "J
Lily datang pada saat Jacob terkena masalah, padahal kesehatannya sedang tidak baik. Semuanya mulai memuji Lily, hanya Jacob yang tampak menunduk dan tidak bersuara. Saat ini, semuanya telah melupakan Sienna, seolah-olah wanita ini tidak pernah ada.Perkataan Lily membuatnya berbaur dalam kalangan ini dengan cepat. Ditambah lagi statusnya, dia pun bisa duduk di samping Jacob secara terang-terangan.Jacob tidak mengatakan apa pun, hanya bersandar dengan pelan dan menelan ludah. Dia sudah agak mabuk sekarang. Dia mengeluarkan ponselnya dan tidak bisa menahan diri untuk menelepon Sienna.Panggilan tersambung, tetapi yang terdengar adalah suara seorang pria. "Halo, aku Deshton. Ini ponselnya Sienna, kenapa kamu mencarinya?"Mata Jacob sontak terbelalak, hati dan sekujur tubuhnya terasa dingin. Dia bahkan tidak merasakan kantuk lagi. "Siapa namamu?"Jacob bertanya dengan spontan karena merasa nama ini sangat familier. Benar, bukankah ini nama yang disebutkan Sienna saat diopname? Pria ini m
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg