Lily datang pada saat Jacob terkena masalah, padahal kesehatannya sedang tidak baik. Semuanya mulai memuji Lily, hanya Jacob yang tampak menunduk dan tidak bersuara. Saat ini, semuanya telah melupakan Sienna, seolah-olah wanita ini tidak pernah ada.Perkataan Lily membuatnya berbaur dalam kalangan ini dengan cepat. Ditambah lagi statusnya, dia pun bisa duduk di samping Jacob secara terang-terangan.Jacob tidak mengatakan apa pun, hanya bersandar dengan pelan dan menelan ludah. Dia sudah agak mabuk sekarang. Dia mengeluarkan ponselnya dan tidak bisa menahan diri untuk menelepon Sienna.Panggilan tersambung, tetapi yang terdengar adalah suara seorang pria. "Halo, aku Deshton. Ini ponselnya Sienna, kenapa kamu mencarinya?"Mata Jacob sontak terbelalak, hati dan sekujur tubuhnya terasa dingin. Dia bahkan tidak merasakan kantuk lagi. "Siapa namamu?"Jacob bertanya dengan spontan karena merasa nama ini sangat familier. Benar, bukankah ini nama yang disebutkan Sienna saat diopname? Pria ini m
Sienna yang baru bangun masih merasa pusing. Setelah mendengar ucapan Lily, Sienna tertegun sejenak. Dia berusaha mencerna apa yang terjadi, lalu dia baru teringat ini adalah nomor telepon Jacob dan sekarang yang menjawab panggilan telepon adalah Lily. Beberapa hari ini, Sienna tidak sadarkan diri. Dia hanya mengandalkan cairan infus untuk bertahan, sekarang tubuhnya terasa lemas.Di ujung telepon, Lily terus berbicara, "Kelak jangan menelepon lagi."Kemudian, Lily mengancam, "Kalau nggak, aku akan membuatmu menderita."Lily mengakhiri panggilan telepon, lalu segera menghapus riwayat panggilan telepon Sienna dan keluar dari ruang privat.Jacob sudah dipapah ke dalam mobil dan sedang beristirahat. Suasana di mobil agak gelap, Jacob menelan ludah. Dia memandang ke arah depan dan ekspresinya tampak garang. Namun, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan Jacob sekarang.Lily menyerahkan ponsel Jacob dari jendela mobil dengan mata yang berbinar-binar. Dia berkata, "Sayang, ponselmu ketinggal
Sienna memakan obat asam lambung. Dahinya berkeringat. Wanda melihat kaca spion tengah sekilas. Setelah berpikir sejenak, dia baru berkata, "Bu Sienna, belakangan ini beredar rumor tentang Tuan Jacob yang dekat dengan putri dari Keluarga Shankar. Kali ini, Tuan Jacob juga memenangkan perjanjian taruhan. Semua orang terus membahas tentang Tuan Jacob."Sienna tersenyum, ternyata Jacob sudah menang. Sienna memang mengkhawatirkan kondisi Jacob, tetapi dia sama sekali tidak terkejut saat mendengar Jacob memenangkan perjanjian taruhan. Bagaimanapun, Jacob memang sosok yang hebat.Wanda menjalankan mobil karena Sienna tidak memberinya instruksi apa pun. Sesampainya di Vila Cahwana, Sienna melihat serigala yang ada di sofa begitu masuk ke ruang tamu. Namun, Sienna tidak tahu hewan itu adalah serigala. Dia terus menganggapnya seekor anjing. Sienna memanggil, "Shiro."Shiro mendongak, tetapi serigala ini tampak malas menghiraukan Sienna. Entah kenapa, Sienna merasa Shiro sangat mirip dengan Jaco
Sony tidak berani bertanya kepada Jacob. Dia pun menelepon Sienna dan mengatakan bahwa dia akan menjemput Shiro sore nanti. Sienna tertegun sejenak, lalu menyahut, "Oke."Sienna tidak mengatakan apa pun lagi. Dia beristirahat di Vila Cahwana sampai sore. Kemudian, Sony datang. Sienna ingin memakai tali anjing untuk mengikat Shiro, jadi Sony bisa lebih mudah membawa Shiro. Namun, tali anjing Sienna terlalu kecil sehingga tidak bisa mengikat Shiro. Sienna berkata, "Sony, aku suruh orang untuk membeli tali anjing baru dulu."Sony terpaksa menunggu. Sienna menyuruh pengawal pergi ke supermarket untuk membeli tali anjing. Dalam waktu 20 menit, pengawal kembali dengan membeli tali anjing yang paling besar. Masalahnya, tali itu tetap kurang besar. Ditambah lagi, Shiro tidak mendengar perintah Sony. Shiro malah merusak bunga di taman saat Sony menyuruhnya naik ke mobil.Sienna merasa tidak berdaya. Dia memanggil, "Shiro!" Sienna baru menamai anjing ini sehingga dia tidak terlalu patuh kepada S
Komentar yang menebak bahwa wanita itu adalah Fiona makin berkurang. Semua orang mulai menyerang Sienna. Wanda merasa cemas ketika membaca komentar-komentar itu. Dia meletakkan laptopnya di depan Sienna dan melapor, "Bu Sienna, hasilnya sesuai dengan perkiraanmu. Fiona berusaha menggiring opini publik sehingga semua orang mulai memarahimu."Bagaimanapun, Sienna sering menjadi topik pembicaraan di internet. Asalkan berita Jack muncul, Sienna pasti akan dihujat. Ekspresi Sienna tampak tenang saat berbicara, "Kamu baru ekspos video itu waktu situasinya hampir nggak bisa dikendalikan lagi. Pastikan wajah Fiona terlihat jelas."Sienna melanjutkan, "Setelah skandal Fiona diekspos, biarkan semua orang berkomentar untuk beberapa saat dulu. Sesudah itu, kamu baru ekspos skandal petinggi Perusahaan Kartika yang lain."Berdasarkan situasi ini, berita-berita tentang Perusahaan Kartika akan menghebohkan dunia maya dalam waktu 1 bulan ke depan. Nantinya, reputasi Perusahaan Kartika pasti akan hancur
Lily menopang dagunya seraya membaca berita di internet, lalu dia tersenyum dan berucap, "Oh, iya. Aku mau mengantar makan malam untuk Jacob. Kudengar, sekarang dia sedang lembur. Jacob benar-benar kasihan."Wind merasa kecewa setelah mendengar ucapan Lily. Sementara itu, Lily mengambil kotak makanan di samping dan keluar dengan perasaan senang. Wind memandang Lily dengan perasaan tidak rela. Keluarga Shankar mengutus Wind untuk melindungi Lily, itu berarti mereka sangat memercayai Wind.Wind adalah ketua petugas keamanan di Keluarga Shankar. Kemampuan bertarungnya sangat hebat. Namun, Wind melanggar prinsip karena dia menyukai Lily. Meskipun sangat kejam kepada musuhnya, nada bicara Lily terdengar polos. Lily memiliki karakter yang kontradiktif sehingga membuat Wind terpikat.Namun, Wind tahu bahwa Lily tidak menyukainya. Lily hanya menganggap Wind sebagai senjatanya. Meskipun begitu, Wind tetap merasa senang.Lily sampai di Grup Yuwono pada pukul 7 malam. Jacob yang menaiki lift suda
Sienna duduk di dalam mobil. Setelah berpikir sejenak, dia mengirim pesan kepada Jacob.[ Shiro kabur. ]Sesudah menunggu selama 10 menit, Jacob masih belum membalas pesan Sienna. Pengawal yang menyetir merasa cemas. Dia mengingatkan, "Nona Sienna, ukuran Shiro begitu besar. Hewan seperti Shiro nggak boleh dipelihara di ibu kota. Kalau ada yang lapor polisi, mungkin ...."Sienna sangat gugup. Meskipun hubungan Snow dan Shiro tidak baik, Sienna suka dengan Shiro. Hal ini karena Shiro selalu mengingatkan Sienna kepada Jacob.Di sisi lain, Shiro terus berlari di jalan. Lily yang duduk di mobil kebetulan melihat Shiro dari jendela. Mungkin, hampir semua wanita menyukai Shiro. Bulunya putih dan tubuhnya sangat tegap. Tadi, Lily merasa sedih karena tidak melihat Jacob. Dia pun menyuruh Wind untuk menjemputnya. Sekarang, mata Lily berbinar-binar dan dia tersenyum.Lily memerintahkan, "Wind, cepat tangkap hewan itu. Aku mau memeliharanya."Wind adalah seorang pembunuh. Dia tahu hewan itu bukan
Lily kembali ke vilanya. Dia tersenyum lebar saat melihat Shiro, lalu berkomentar, "Ternyata ini hewan peliharaan Jacob. Lucu sekali. Wind, foto aku dan hewan ini dulu. Aku mau mengirimnya kepada ibuku."Wind tahu hubungan Lily dan ibunya sangat dekat. Ibunya Lily sangat memanjakan putrinya. Wind mengingatkan, "Nona, lebih baik jangan kirim foto kepada Nyonya. Nanti, Nyonya pasti takut serigala ini melukaimu."Lily menimpali, "Benar juga. Ibu selalu melarangku untuk menyentuh hewan. Dulu, Ibu langsung sedih sewaktu aku dicakar kucing. Kalau Ibu tahu aku memelihara serigala, dia pasti segera datang ke ibu kota. Sudahlah, nggak usah kirim lagi. Kalau begitu, aku kirim fotonya kepada Kak Arlo saja. Kak Arlo pasti nggak akan kaget."Lily berdiri di samping Shiro sambil berpose di depan kamera, lalu dia mengirimkan fotonya kepada Arlo. Lily tersenyum dan dia mendengar Wind bertanya, "Apa Nona benar-benar nggak mau membunuh Sienna? Nona nggak merasa terganggu dengan keberadaannya?"Lily berb
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg