Jacob bangun dan berjalan keluar. Namun saat duduk di dalam mobil, dia merasa tangan yang sedang memegang setir terasa kaku. Dia berpikir apa haknya untuk bertanya kepada Sienna. Sejak awal dia menganggap pernikahan ini sebagai permainan dan beban, begitu juga dengan Sienna. Itulah alasan Sienna menyembunyikan perasaannya kepada orang yang disukai dan selalu menunggu saatnya bercerai. Dia merasa lucu saat teringat dia selalu berusaha untuk bercerai. Ternyata pada akhirnya, Sienna yang paling tidak sabar ingin bercerai.Jacob mengernyitkan alisnya dan ekspresinya sangat muram. Namun, dia menahan dirinya dan mengemudikan mobilnya kembali ke Royal Estate untuk merawat luka di punggungnya terlebih dahulu.Di sisi lain. Sienna sudah tiba di bar yang disepakati dengan Poppy.Namun sebenarnya, hari ini Poppy datang ke bar ini untuk tujuan lain. Selama dua hari ini, dia selalu dipaksa untuk bertemu dengan para bos. Semuanya selalu menganggapnya sebagai barang, bahkan ada beberapa orang yang la
Sienna merasa bingung dan menatap Poppy dengan terkejut. Dia tidak menyangka gaya bicara Poppy akan seperti itu.Poppy adalah selebritas yang ditangani Manfred. Manfred tampaknya adalah orang patuh pada peraturan dan hukum, sedangkan Poppy adalah orang yang sangat ceria. Dia tampaknya tidak takut apa pun dan hanya peduli dengan hal yang berhubungan dengan Manfred. Dia tampaknya bisa mengatakan apa pun, tetapi sama sekali tidak berpengalaman dalam hubungan asmara. Bisa dibilang, dia pandai berbual.Selain dengan Willow, Sienna tidak pernah berbicara tentang hal ini dengan orang lain, sehingga dia merasa canggung dan tidak tahu harus bagaimana merespons Poppy.Namun, Poppy tidak merasa canggung. Setelah mengetahui Sienna tidak memiliki hubungan dengan Manfred, dia kembali bersikap manja."Kalau kalian ingin mengontrakku, kalian harus menunjukkan ketulusan kalian. Kamu juga sudah lihat aktingku, hargaku nggak murah. Selain itu, kalau mau bergabung ke S.M, aku harus membatalkan kontrakku d
Malam harinya, Poppy kembali ke rumah sewaannya. Sejauh ini, dia hanya menyelesaikan satu serial televisi saja dan bayaran untuk artis baru sangat rendah. Pada saat itu, Manfred berusaha keras bernegosiasi pun hanya bisa mendapatkan enam ratus juta. Sekarang, dia bertahan hidup bergantung dengan uang itu.Manfred tinggal di sebuah vila besar. Awalnya, Poppy ingin pindah bertetangga dengan Manfred, tetapi biaya sewa di sana mencapai delapan puluh juta per bulan dan uangnya tidak cukup. Setelah dikurangi berbagai pengeluaran, sekarang uangnya hanya tersisa beberapa ratus juta saja.Saat ini, Poppy sangat ingin menghasilkan uang. Meskipun dia berpindah ke S.M, dia mungkin juga tidak akan bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat ini. Dia sudah menyelidiki perusahaan ini, sebuah perusahaan baru yang mungkin masih belum memiliki struktur yang lengkap. Jika dia berpindah ke sana, dia pasti tidak memiliki pekerjaan untuk beberapa saat.Poppy berjalan mondar-mandir di rumah sewaannya, lalu te
Manfred langsung tidak berbicara lagi dan segera menutup teleponnya.Bagi Poppy, Manfred selalu fokus pada pekerjaan, tidak memiliki perasaan dan nafsu. Kehidupan sehari-hari Manfred juga sangat bersih, tidak ada celah. Dia tiba-tiba teringat saat kelas 2 SMA, dia pergi ke rumah Manfred dan kebetulan melihat Manfred sedang mandi. Saat itu, dia merasa ukuran alat kelamin Manfred benar-benar besar. Dia berpikir apakah Manfred bisa bertahan dan tidak memiliki kekasih. Kepala Poppy terasa sakit karena terlalu banyak berpikir, dia juga semakin ingin segera bergabung dengan S.M, setidaknya dia bisa mengawasi ManfredPoppy mengirim pesan singkat untuk mendesak Sienna, tetapi tetap mempertahankan sikapnya yang angkuh.[ Sienna, kalau kamu nggak segera mengontrakku, Perusahaan Kartika akan memperpanjang kontrakku. ]Saat melihat pesan singkat itu, Sienna tahu Poppy sudah tergesa-gesa.[ Besok, aku akan menyuruh pengacara langsung pergi ke Perusahaan Kartika untuk bayar denda pelanggaran kontra
Gwen langsung melihat ke arah Steven dengan senyuman yang sangat sopan. "Paman, belakangan ini aku dengar beberapa gosip di luar, aku ingin tahu apakah itu benaran."Wajah Steven terlihat tanpa ekspresi dan duduk dengan sangat tegak. "Kamu juga bisa bilang itu adalah gosip."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gwen menjadi muram, tetapi dia tetap bersabar."Aku baru saja kembali dari luar negeri, nggak mengerti situasi di dalam negeri. Tapi, aku dengar Kak Jacob baru saja bercerai sudah langsung tertarik dengan desainernya. Ternyata, desainer itu adalah mantan istrinya. Benarkah begitu?""Gwen, kalau kamu benar-benar tertarik, langsung tanya Jacob saja."Gwen tetap tersenyum dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya. "Baiklah, aku akan cari waktu untuk bertanya pada Kak Jacob dan sekalian mengingatkannya jangan melupakan temanku. Dia dan temanku terus saling mengirim surat. Temanku sangat menyukainya, tapi entah dia masih ingat temanku atau nggak. Sudah beberapa bulan ini dia ngga
Daria hanya bisa meremas seprai dengan erat hingga urat di punggung tangannya menonjol. Steven telah begitu menyakitinya. Bagaimana pria itu bisa berjalan pergi dengan begitu tegas?Daria tiba-tiba mengarahkan pandangan ke langit-langit. Setetes demi setetes air mata mengalir turun ke pipinya. Namun, dia tetap tidak merasa dirinya salah. Apa salahnya mencintai seseorang? Sejak pertama kali jatuh hati pada Steven, Daria telah memutuskan untuk memberikan segalanya demi cinta.Tidak masalah meski Steven tidak menyukainya. Dia yakin dengan seiringnya waktu berjalan, pria itu akhirnya akan melupakan Leslie. Tidak masalah meski Steven tidak juga mencintainya setelah mereka menikah. Dengan melahirkan dua orang putra baginya, dia telah mengikat erat pria itu. Tak disangka, setelah begitu sering berkompromi, hubungan mereka malah akan sampai ke titik ini.Dada Daria serasa dihantam godam, membuatnya merasakan sakit yang tak terungkapkan. Namun, berhubung dia hanya bisa terbaring di ranjang, dia
Setelah lukisannya selesai, Jacob membingkainya dengan hati-hati. Kemudian, dia menaruhnya di tempat yang cocok agar kertas kanvas bisa mengering dengan baik. Berhubung perasaannya sudah kembali tenang, dia pun balik ke kamar dan tidur dengan lebih nyenyak.....Sienna berangkat dari Vila Cahwana pagi-pagi sekali. Dia sudah meminta pengacaranya menghubungi Perusahaan Kartika untuk membahas denda pelanggaran kontrak Poppy.Si pengacara tidak terlalu khawatir karena Manfred menyiapkan kontrak Poppy dengan baik sebelumnya. Sebaliknya, Fiona-lah yang rugi besar di tangan Sienna. Wanita itu benar-benar berang karena harus kehilangan aktris dengan masa depan cerah lagi.Saat itu, Fiona sedang menghadiri suatu acara sosial. Tak disangka, dia akan bertemu Gwen di sana.Gwen menghampirinya dan berkata, "Bu Fiona, aku sudah mendengar soal kabar terbaru Perusahaan Kartika. Aku penasaran, apa Sienna mendendam padamu? Kenapa dia suka sekali mengusikmu?"Pertama, Sienna telah merebut naskah yang dii
Sienna merasa perusahaannya akan segera menjadi sangat ramai. Sebab, kepribadian Poppy yang ceria dan tidak tertebak membuatnya mudah disukai orang lain.Setelah Poppy pergi, Manfred tetap tinggal di kantor Sienna. Dia menghela napas frustrasi dan berkata, "Maaf, Bu Sienna. Sifatnya memang begitu, dia nggak bermaksud lancang."Sienna tidak marah, dia justru geli dengan sikap Poppy. Katanya, "Aku menyukai gadis itu, kamu nggak perlu terlalu galak padanya.""Nggak baik kalau dia dibiarkan bersikap seenaknya. Aku sudah berusaha menanamkan prinsip ini padanya di Perusahaan Kartika, tapi dia belum juga berubah. Kalau terus seperti ini, cepat atau lambat dia akan kena getahnya sendiri," balas Manfred.Sienna menyodorkan sebuah dokumen ke hadapan Manfred sambil berkata, "Drama terbaru Poppy sebagai pemeran utama wanita baru mulai syuting. Aku sudah membaca naskahnya dan kurasa naskah itu cukup bagus. Setelah selesai syuting drama ini, aku akan memilihkan peran baru yang lebih cocok untuknya."
Arlo masih mempelajari hasil tes DNA itu dengan serius, seolah-olah tidak mengenal kata di atas. Dia mendengar semua ucapan Jero. Sangat menusuk telinga, tetapi Arlo tidak bisa membantah.Ini adalah hasil tes DNA yang diperoleh Jero dalam semalaman. Dia berjaga semalaman sehingga hasilnya tidak mungkin bisa dipalsukan. Sienna adalah putri kandung Keluarga Shankar, adik mereka.Tangan Arlo terkepal erat. Dia seperti ingin menghancurkan kertas itu. Matanya agak berkaca-kaca, pikirannya hampa.Jero menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan suara yang makin serak, "Kalau kamu masih ingin membiarkan Lily bertindak semena-mena, aku nggak tahu harus bilang apa lagi. Ini karma kita. Kita jelas-jelas tahu Sienna dan Jacob pacaran, tapi masih membiarkan Lily merusak hubungan mereka.""Siapa sangka, Sienna barulah adik kandung kita. Kak, menurutmu ini karma buruk kita atau bukan?"Jero merasa sangat lucu. Sejak semalam, pertahanan mentalnya terus roboh. Semua yang mereka lakukan di ibu kota ad
Sienna tidak memedulikan Arlo. Sepasang matanya menatap Yuna lekat-lekat. Mirip sekali, hanya karakter mereka yang berbeda. Leslie tidak mungkin berbicara seperti ini padanya, apalagi menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.Wajah Leslie selalu dipenuhi kelembutan saat menatap Sienna. Leslie sangat menyayanginya, seolah-olah ingin memberikan seluruh dunia kepadanya.Sienna sering kali membayangkan tatapan Leslie setelah Leslie tiada. Sosok Leslie yang memberinya kekuatan dan keberanian. Lantas, kenapa Nyonya Keluarga Shankar punya wajah yang persis dengan Leslie?Ketika melihat Sienna dan Jacob tidak menghiraukannya, Arlo pun tidak sungkan-sungkan lagi. "Pengawal, usir mereka keluar. Jero, kamu juga sama. Jangan buat keributan di sini."Jero akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengambil vas bunga di samping dan membantingnya. Vas bunga pecah. Suasana seketika menjadi sunyi senyap."Kalian yang membuat onar di sini!" Jero bergegas melangkah ke hadapan Arlo, lalu meraih kerah bajunya."Arlo
Ancaman ini terdengar sangat serius. Arlo tidak berani ke mana-mana dan terpaksa menunggu di depan pintu.Beberapa menit kemudian, langit tiba-tiba mendung. Turun hujan deras. Suasana hati orang mudah terpengaruh oleh cuaca. Tatapan Arlo tertuju pada kejauhan. Dia melihat sebuah mobil mendekat secara perlahan.Setelah mobil berhenti, terlihat Jero turun dari mobil, lalu diikuti Jacob dan Sienna. Ketika melihat Sienna, Arlo naik pitam. "Ngapain kamu kemari? Kamu cari mati ya?"Sienna berdiri di sebelah Jacob. Jacob memayunginya dan merangkulnya dengan penuh cinta kasih. Sementara itu, Jero buru-buru menegur, "Kak! Tenang sedikit!"Jero khawatir Jacob membawa Sienna pergi.Arlo berkata dengan ekspresi dingin, "Jero, jelaskan tujuanmu. Ngapain kamu bawa dia kemari? Dia cuma akan mengotori rumah Keluarga Shankar!"Jero menarik napas dalam-dalam dan berujar, "Kita ke kamar Ayah dulu. Sekalipun kamu nggak bisa menerima, kamu tetap harus mendengarku bicara dengan Ayah."Arlo sungguh berang. D
Hanya saja, wanita ini tidak terlihat lembut seperti Yuna. Ekspresinya agak dingin saat tersenyum. Jaraknya dengan Omar pun sangat dekat.Omar menatap kamera dengan tatapan penuh kelembutan. Wanita itu tidak menggandeng tangan Omar. Tatapannya tenang dan jernih.Arlo seperti dikejutkan sesuatu. Dia mundur beberapa langkah. Sesudah berdiri dengan stabil, dia menghela napas lega.Tadi Arlo merasa sepasang mata itu sangat familier, seolah-olah baru melihatnya dalam waktu dekat ini. Namun, dia tidak bisa ingat di mana.Yuna seperti wanita yang dididik untuk menjadi ibu rumah tangga. Dia mendedikasikan diri untuk keluarganya. Namun, wanita di foto ini berbeda. Dia punya ambisi besar.Arlo melihat sekilas lagi, lalu mengembalikan foto itu ke tangan Omar. Hati Arlo diliputi kesedihan. Awalnya dia ingin pulang ke vila untuk menemani Lily, tetapi sekarang dia hanya ingin tidur di sini.Ketika bangun, ada lebih dari 30 panggilan tak terjawab. Semua dari Lily. Arlo bergegas menelepon. Terdengar t
"Kak, huhuhu .... Sudah jam 12 malam. Kenapa kamu belum pulang? Aku takut sekali. Kak, kamu nggak mau aku lagi ya?" Lily menangis di ujung telepon.Arlo memijat keningnya. "Aku lagi jagain Ayah. Aku pulang agak malam."Nada bicara Lily terdengar hati-hati. "Kak Jero ada bilang sesuatu nggak?"Maksud Lily adalah identitas Sienna. Jero dan Jacob datang untuk menolong Sienna. Apa mungkin mereka sudah tahu identitas Sienna? Jika tidak, kenapa reaksi Jero begitu berlebihan? Jika Arlo tahu, bukankah dirinya akan dicampakkan?"Nggak ada. Jangan pikir yang aneh-aneh.""Kak, kamu bakal berpihak padaku untuk selamanya, 'kan?"Arlo mengernyit, tidak tahu harus bagaimana bereaksi. "Lily, di antara kamu dan Sienna, aku tentu berada di pihakmu. Aku tahu kamu gagal melampiaskan amarahmu. Nggak apa-apa, pasti masih ada kesempatan lain kali."Lily masih merasa gelisah. "Ya sudah, aku percaya padamu, Kak."Setelah mengakhiri panggilan, Lily langsung menelepon pria itu. "Apa Jero dan Jacob sudah tahu ide
Ponsel Jero terus berdering. Pada akhirnya, ponselnya kehabisan baterai. Jelas, Jero lupa akan janjinya dengan Arlo. Dia terus duduk di ruang privat yang paling dekat dengan lantai tujuh.Ketika Jacob membuka pintu dan tersenyum, senyumannya itu hampir membutakan mata Jero.Bagaimanapun, Jero sedang memikirkan cara untuk mengungkapkan identitas kepada Sienna. Setelah melihat senyuman Jacob, Jero pun tahu Sienna setuju melahirkan anak itu."Nggak boleh!" Jero menggebrak meja dan menentang, "Umurnya belum sampai 25 tahun. Atas dasar apa dia harus melahirkan anak untukmu? Jacob, jangan keterlaluan! Kamu nggak kasih mahar, juga nggak adain pesta nikah.""Bahkan, kamu pernah mengusirnya. Sekarang kalian nggak punya akta nikah. Apalagi, kamu adalah buronan sekarang. Kamu malah menyuruhnya melahirkan anak untukmu? Kamu ini nggak punya tanggung jawab sekali."Jacob perlahan-lahan duduk di sebelah. "Kalau begitu, kamu kasih tahu Sienna saja kalau dia adalah putri Keluarga Shankar yang hilang. L
Setelah mobil berhenti di arena pertarungan bawah tanah, Jacob tetap menggendong Sienna sampai ke lantai tujuh. Dia yang meletakkan dagunya di bahu Jacob bisa merasakan aura yang muram dari Jacob.Setelah meletakkan Sienna di atas tempat tidur, Jacob pergi ke kamar mandi untuk mengisi bak mandi dengan air hangat. Namun, meskipun bak mandi sudah terisi penuh, dia tetap berjongkok di samping seolah-olah kehilangan kesadaran.Sienna melirik waktu karena merasa Jacob sudah terlalu lama di dalam kamar mandi. Saat masuk, dia melihat air di bak mandi sudah meluap.Pada saat itu, Jacob baru tersadar kembali, lalu segera bangkit dan mematikan keran air dengan canggung.Sienna yang berdiri di pintu kamar mandi berkata, "Kalau hamil, harus lebih hati-hati saat berendam. Malam ini aku nggak akan berendam."Tubuh Jacob langsung menjadi kaku dan membuang airnya. "Ya. Kalau begitu, kamu mau minum vitamin?"Sienna tidak berbicara dan keheningannya itu membuat Jacob merasa cemas. Namun, dia merasa tida
Telinga Arlo berdengung dan tidak berkata apa-apa.Tubuh Jero pun bergetar. Setelah terdiam beberapa saat, dia baru bertanya, "Lily menderita, jadi apa Sienna nggak menderita? Dia hampir saja mati malam ini. Kak, kamu akan bodoh begini sampai kapan?"Arlo terdiam di tempatnya karena dia tidak mengerti mengapa Jero tiba-tiba memperlakukannya seperti ini. Sejak kecil, mereka berdua tidak pernah bertengkar. Namun, malam ini bukan hanya bertengkar, Jero bahkan memukulnya.Dia berpikir apa hubungannya penderitaan Sienna dengan Jero, Sienna itu memang pantas mati. Jika bukan karena Jero dan Jacob datang tepat pada waktunya, malam ini mayat Sienna pasti sudah hanyut ke dasar sungai selamanya.Jero merasa tenggorokannya sakit dan sudut mulutnya berkedut. "Kak Arlo, malam ini pergi lihat Ayah. Ada yang ingin aku sampaikan pada Ayah dan juga kamu."Setelah menutup telepon, Arlo mengernyitkan alis dan berpikir apa yang sebenarnya ingin dikatakan Jero.Saat Jero baru saja hendak pergi, Lily yang s
Suasana di ruangan itu menjadi makin sunyi.Jero ingin segera memberi tahu Sienna tentang identitasnya, tetapi dia merasa malu untuk bertemu dengan adiknya ini. Apalagi bekas tamparan di wajah Sienna masih begitu mencolok."Sienna, siapa yang menamparmu?" tanya Jero. Jika ulah para pengawal itu, nanti dia akan menghajar mereka.Sienna menyentuh pipinya yang bengkak dan berkata dengan nada menyindir, "Kamu harus tanya pada kakakmu yang baik itu."Kata-kata ini seolah-olah puluhan tamparan yang langsung menampar wajah Jero. Tubuhnya terasa panas karena hatinya hancur dan merasa malu. Ternyata Arlo yang sudah menampar Sienna, tetapi kakaknya itu tidak pernah memukul wanita. Ujung jari Jero yang bergetar perlahan-lahan menyentuh pipi Sienna dan air matanya langsung mengalir.Sienna terkejut karena ini pertama kalinya dia melihat Jero menangis.Jero juga tahu reaksinya terlalu berlebihan, tetapi dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya. Dia mengangkat untuk menyeka air matanya, tetapi air