Di sisi lain, Tania terus bermimpi buruk di rumah sakit. Dia bermimpi pria yang menindih tubuhnya itu tersenyum sinis menatapnya sembari berucap, "Kamu dari Keluarga Yuwono, 'kan? Aku pernah melihatmu, cantik dan mulus. Kamu harus menanggung konsekuensi kalau berkeliaran di sini."Ini adalah situasi nyata pada saat itu. Tania berlari keluar dari ruang utilitas, lalu bertemu dengan pria itu. Dia tidak menduga pria itu tahu dirinya adalah anggota Keluarga Yuwono.Tania mengira dirinya sudah aman saat bersembunyi di tengah-tengah kerumunan yang disandera. Di luar dugaan, ternyata ada penculik yang tahu identitasnya.Tania ketakutan hingga wajahnya memucat. Seketika, muncul niat jahat di pikirannya. Dia berharap Sienna tiba-tiba muncul dan membunuh pria ini untuk menyelamatkannya.Akan tetapi, faktanya Sienna tidak muncul. Pria itu sudah menodongkan pistol ke dada Tania, terlihat ingin menembaknya tanpa ragu sedikit pun.Dalam sekejap, keinginan untuk bertahan hidupnya menjadi makin besar.
"Bibi, Sienna yang meninggalkanku di sana. Makanya, aku ...." Sesudah mengatakan ini, Tania pun terisak-isak.Ketika Tania belum siuman, Yasmin sudah melihat hasil pemeriksaan. Bagian bawahnya robek parah, bisa dilihat betapa menderitanya Tania selama proses itu."Tania, maksudmu mantan istri Jacob, Sienna?" tanya Yasmin.Tania mengangguk sambil menangis. Dia tidak ingin berbicara lagi sehingga menutup wajah dengan selimut. Jelas, dia masih syok atas kejadian itu.Yasmin dan Daria bertatapan dengan serius. Mengapa Sienna bisa muncul di sana? Saat ini, Daria pun menjelaskan, "Sienna berasal dari Kabupaten Armana, mungkin dia pulang dan kebetulan jalan-jalan di sana. Dia mengorbankan Tania supaya dirinya selamat, jahat sekali.""Kenapa Ayah menikahkan Jacob dengan wanita jahat ini? Setelah bercerai, dia masih menggunakan reputasi Keluarga Yuwono untuk bersikap semena-mena," lanjut Daria. Yasmin pun mengerutkan dahi mendengarnya.Kemudian, Daria segera berjanji, "Serahkan saja masalah ini
Sienna akhirnya sadar bahwa bukan Darwo yang ingin menemuinya, melainkan Daria. Kemudian, Daria meneruskan, "Tiga tahun lalu, dia menikah dengan putraku. Putraku nggak menyukainya, jadi pergi ke luar negeri selama tiga tahun."Begitu topik ini dibahas, para wanita di pesta teh mulai berbisik untuk bergosip. "Benar, saat itu ada keributan besar karena Tuan Jacob pergi ke luar negeri.""Mereka bahkan nggak mengadakan pesta nikah, hanya pergi mengambil akta nikah.""Diabaikan selama tiga tahun? Pasti dia merasa sedih sekali, 'kan?"Ketika melihat semua orang dipenuhi antusiasme, Daria tersenyum dingin sambil berucap, "Sesudah Jacob pulang, mantan menantuku ini pun nggak mau menyerah. Dia terus mengejar-ngejar pria tanpa peduli pada harga diri sendiri. Entah bagaimana caranya dia hamil, tapi terakhir keguguran.""Aku kira dia akan menyerah setelah kejadian itu, tapi masih saja mengikuti Jacob seperti perangko. Nggak peduli sebenci apa Jacob padanya, wanita ini masih terus berusaha memenang
Di mata Daria, segala hal yang dilakukan Sienna sudah pasti untuk menggoda Jacob. Wanita jalang ini adalah putri Leslie, jadi semua kesalahan ada pada Sienna. Kalau Sienna mati, reputasinya hancur, atau meninggalkan ibu kota, pernikahan Daria dengan Steven masih bisa diselamatkan.Daria benar-benar mencintai Steven. Mereka telah mengenal selama bertahun-tahun, bahkan saling menyukai sejak kecil. Atas dasar apa Leslie merebut semuanya?Sementara itu, Sienna dikurung oleh pengawal di sebuah ruangan yang gelap. Ruangan ini digunakan untuk menghukum penjahat.Setelah dilempar masuk, Sienna tanpa sadar bersandar di dinding. Kemudian, dia seperti mendengar suara gemeresik. Suara seperti ini sungguh menakutkan di lingkungan gelap.Sienna sontak menjulurkan tangannya. Begitu menyentuh sesuatu yang lembut dan dingin, dia baru tahu itu adalah seekor ular."Ah!" seru Sienna. Ruangan gelap ini terlalu luas, jadi suaranya bergema, membuat suasana menjadi makin menakutkan.Di tengah kegelapan, beber
"Itu bukan urusanku," sahut Jacob sambil mematikan komputernya. Kemudian, dia melirik waktu dan mendapati sudah saatnya untuk tidur.Entah kenapa, Jacob merasa sangat gelisah malam ini. Setelah mandi dan berbaring, dia masih tidak bisa tidur.Jacob mengambil buku untuk dibaca, tetapi sama sekali tidak bisa fokus. Pukul 1 dini hari, dia pun mengganti pakaian dan memutuskan untuk keluar.Kali ini, Jacob datang ke Kompleks Mawaria. Masih ada beberapa lampu yang masih menyala di sini. Jacob menurunkan jendela mobilnya sedikit, lalu mengisap rokok dengan santai.Sesaat kemudian, Jacob mengeluarkan ponsel untuk menelepon Sienna. Tidak ada yang mengangkat. Dia bersandar di kursi sambil memandang ke depan dengan termangu. Dia sendiri merasa bingung, mengapa dirinya datang kemari tengah-tengah malam begini.Setelah tersenyum mengejek diri sendiri, Jacob mengemudikan mobilnya pergi. Di tengah perjalanan, dia melewati perusahaan Keluarga Winata. Namun, karena tidak terlalu memperhatikan keluarga
Sienna duduk di sudut ruangan, masih membenturkan kepala ke dinding. Dia sudah meringankan tenaganya, tetapi masih mengulangi tindakan yang sama.Sementara itu, si pengawal takut pada binatang di dalam ruangan sehingga pergerakannya terbatas. Dia buru-buru menghampiri Sienna, berniat untuk menodainya di luar.Ketika pengawal itu menariknya, Sienna sontak berteriak melengking dan mendorongnya. Dia bahkan tidak tahu apa yang ada di hadapannya dan hanya berniat untuk melarikan diri. Ke mana pun boleh, asalkan bukan ruangan ini.Pengawal itu pun terjatuh di atas beberapa ekor ular karena dorongan Sienna. Dia ketakutan hingga berteriak histeris.Sienna sontak tersadar karena teriakan ini. Dia menerjang ke depan, lalu menghantamkan kepala si pengawal dengan keras ke lantai.Pengawal itu merasa pusing dan akhirnya jatuh pingsan. Melihat ini, Sienna bergegas berjalan ke luar. Akan tetapi, dia tidak makan seharian sehingga perutnya terasa sangat sakit.Di luar tidak ada siapa pun. Daria menying
Tatapan dingin Jero tertuju pada Daria, tampak pula emosi rumit di dalamnya. Faktanya, karakter Jero tidak seperti yang ditampilkannya selama ini.Setelah menghabiskan beberapa saat untuk menikmati lukisan tersebut, Jero mengobrol dulu dengan beberapa tamu sebelum pergi.Setelah kembali ke mobil, Jero melihat Sienna sudah diletakkan di jok belakang. Mobil melaju ke vila Jero. Setibanya di sana, dia menggendong Sienna ke lantai 2.Jero menyuruh pelayan memandikan Sienna sekaligus mengoleskan obat di kepalanya. Kemudian, dia juga menyuruh dokter datang untuk memeriksa kondisi Sienna."Dia hanya terlalu syok, Tuan Jero nggak perlu khawatir," ucap dokter itu. Jero pun menghela napas mendengarnya. Dia benar-benar geram setiap teringat perbuatan Keluarga Yuwono. Beraninya Daria memperlakukan seorang wanita dengan begitu kejam!....Setelah semua tamu pergi, Daria bertanya kepada para pengawal, "Sudah ketemu?""Nyonya, belum ketemu," jawab salah satu pengawal."Dasar nggak berguna! Masa bisa
Ketika berjalan di jalan setapak, Jacob melihat sesuatu yang sangat berkilau di pinggir. Dia maju, lalu berjongkok untuk mengambilnya. Itu adalah jepit rambut yang bertatahkan berlian. Jelas sekali, ini aksesori wanita yang cukup mahal.Pelayan kediaman Keluarga Yuwono tidak mungkin memakai jepit rambut seperti ini. Apakah milik tamu wanita yang datang menghadiri pesta?Jacob bangkit. Meskipun tidak memiliki kesan apa pun terhadap jepit rambut itu, dia merasa sayang jika dibuang begitu saja.Daria melihat jelas semua itu. Dia tahu bahwa itu adalah barang Sienna. "Jacob, itu seharusnya milik tamu wanita yang datang ke acara teh. Berikan saja padaku, aku akan mengembalikannya nanti."Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menunduk menatap jepit rambut tersebut. Ketika Daria menjulurkan tangan untuk mengambilnya, Jacob bertanya dengan perlahan, "Penny sempat kemari?"Daria terkesiap hingga tangannya bergetar. Dia membalas, "Siapa Penny? Aku nggak kenal!" Suasana hati Daria sedang tidak sta
Ancaman ini terdengar sangat serius. Arlo tidak berani ke mana-mana dan terpaksa menunggu di depan pintu.Beberapa menit kemudian, langit tiba-tiba mendung. Turun hujan deras. Suasana hati orang mudah terpengaruh oleh cuaca. Tatapan Arlo tertuju pada kejauhan. Dia melihat sebuah mobil mendekat secara perlahan.Setelah mobil berhenti, terlihat Jero turun dari mobil, lalu diikuti Jacob dan Sienna. Ketika melihat Sienna, Arlo naik pitam. "Ngapain kamu kemari? Kamu cari mati ya?"Sienna berdiri di sebelah Jacob. Jacob memayunginya dan merangkulnya dengan penuh cinta kasih. Sementara itu, Jero buru-buru menegur, "Kak! Tenang sedikit!"Jero khawatir Jacob membawa Sienna pergi.Arlo berkata dengan ekspresi dingin, "Jero, jelaskan tujuanmu. Ngapain kamu bawa dia kemari? Dia cuma akan mengotori rumah Keluarga Shankar!"Jero menarik napas dalam-dalam dan berujar, "Kita ke kamar Ayah dulu. Sekalipun kamu nggak bisa menerima, kamu tetap harus mendengarku bicara dengan Ayah."Arlo sungguh berang. D
Hanya saja, wanita ini tidak terlihat lembut seperti Yuna. Ekspresinya agak dingin saat tersenyum. Jaraknya dengan Omar pun sangat dekat.Omar menatap kamera dengan tatapan penuh kelembutan. Wanita itu tidak menggandeng tangan Omar. Tatapannya tenang dan jernih.Arlo seperti dikejutkan sesuatu. Dia mundur beberapa langkah. Sesudah berdiri dengan stabil, dia menghela napas lega.Tadi Arlo merasa sepasang mata itu sangat familier, seolah-olah baru melihatnya dalam waktu dekat ini. Namun, dia tidak bisa ingat di mana.Yuna seperti wanita yang dididik untuk menjadi ibu rumah tangga. Dia mendedikasikan diri untuk keluarganya. Namun, wanita di foto ini berbeda. Dia punya ambisi besar.Arlo melihat sekilas lagi, lalu mengembalikan foto itu ke tangan Omar. Hati Arlo diliputi kesedihan. Awalnya dia ingin pulang ke vila untuk menemani Lily, tetapi sekarang dia hanya ingin tidur di sini.Ketika bangun, ada lebih dari 30 panggilan tak terjawab. Semua dari Lily. Arlo bergegas menelepon. Terdengar t
"Kak, huhuhu .... Sudah jam 12 malam. Kenapa kamu belum pulang? Aku takut sekali. Kak, kamu nggak mau aku lagi ya?" Lily menangis di ujung telepon.Arlo memijat keningnya. "Aku lagi jagain Ayah. Aku pulang agak malam."Nada bicara Lily terdengar hati-hati. "Kak Jero ada bilang sesuatu nggak?"Maksud Lily adalah identitas Sienna. Jero dan Jacob datang untuk menolong Sienna. Apa mungkin mereka sudah tahu identitas Sienna? Jika tidak, kenapa reaksi Jero begitu berlebihan? Jika Arlo tahu, bukankah dirinya akan dicampakkan?"Nggak ada. Jangan pikir yang aneh-aneh.""Kak, kamu bakal berpihak padaku untuk selamanya, 'kan?"Arlo mengernyit, tidak tahu harus bagaimana bereaksi. "Lily, di antara kamu dan Sienna, aku tentu berada di pihakmu. Aku tahu kamu gagal melampiaskan amarahmu. Nggak apa-apa, pasti masih ada kesempatan lain kali."Lily masih merasa gelisah. "Ya sudah, aku percaya padamu, Kak."Setelah mengakhiri panggilan, Lily langsung menelepon pria itu. "Apa Jero dan Jacob sudah tahu ide
Ponsel Jero terus berdering. Pada akhirnya, ponselnya kehabisan baterai. Jelas, Jero lupa akan janjinya dengan Arlo. Dia terus duduk di ruang privat yang paling dekat dengan lantai tujuh.Ketika Jacob membuka pintu dan tersenyum, senyumannya itu hampir membutakan mata Jero.Bagaimanapun, Jero sedang memikirkan cara untuk mengungkapkan identitas kepada Sienna. Setelah melihat senyuman Jacob, Jero pun tahu Sienna setuju melahirkan anak itu."Nggak boleh!" Jero menggebrak meja dan menentang, "Umurnya belum sampai 25 tahun. Atas dasar apa dia harus melahirkan anak untukmu? Jacob, jangan keterlaluan! Kamu nggak kasih mahar, juga nggak adain pesta nikah.""Bahkan, kamu pernah mengusirnya. Sekarang kalian nggak punya akta nikah. Apalagi, kamu adalah buronan sekarang. Kamu malah menyuruhnya melahirkan anak untukmu? Kamu ini nggak punya tanggung jawab sekali."Jacob perlahan-lahan duduk di sebelah. "Kalau begitu, kamu kasih tahu Sienna saja kalau dia adalah putri Keluarga Shankar yang hilang. L
Setelah mobil berhenti di arena pertarungan bawah tanah, Jacob tetap menggendong Sienna sampai ke lantai tujuh. Dia yang meletakkan dagunya di bahu Jacob bisa merasakan aura yang muram dari Jacob.Setelah meletakkan Sienna di atas tempat tidur, Jacob pergi ke kamar mandi untuk mengisi bak mandi dengan air hangat. Namun, meskipun bak mandi sudah terisi penuh, dia tetap berjongkok di samping seolah-olah kehilangan kesadaran.Sienna melirik waktu karena merasa Jacob sudah terlalu lama di dalam kamar mandi. Saat masuk, dia melihat air di bak mandi sudah meluap.Pada saat itu, Jacob baru tersadar kembali, lalu segera bangkit dan mematikan keran air dengan canggung.Sienna yang berdiri di pintu kamar mandi berkata, "Kalau hamil, harus lebih hati-hati saat berendam. Malam ini aku nggak akan berendam."Tubuh Jacob langsung menjadi kaku dan membuang airnya. "Ya. Kalau begitu, kamu mau minum vitamin?"Sienna tidak berbicara dan keheningannya itu membuat Jacob merasa cemas. Namun, dia merasa tida
Telinga Arlo berdengung dan tidak berkata apa-apa.Tubuh Jero pun bergetar. Setelah terdiam beberapa saat, dia baru bertanya, "Lily menderita, jadi apa Sienna nggak menderita? Dia hampir saja mati malam ini. Kak, kamu akan bodoh begini sampai kapan?"Arlo terdiam di tempatnya karena dia tidak mengerti mengapa Jero tiba-tiba memperlakukannya seperti ini. Sejak kecil, mereka berdua tidak pernah bertengkar. Namun, malam ini bukan hanya bertengkar, Jero bahkan memukulnya.Dia berpikir apa hubungannya penderitaan Sienna dengan Jero, Sienna itu memang pantas mati. Jika bukan karena Jero dan Jacob datang tepat pada waktunya, malam ini mayat Sienna pasti sudah hanyut ke dasar sungai selamanya.Jero merasa tenggorokannya sakit dan sudut mulutnya berkedut. "Kak Arlo, malam ini pergi lihat Ayah. Ada yang ingin aku sampaikan pada Ayah dan juga kamu."Setelah menutup telepon, Arlo mengernyitkan alis dan berpikir apa yang sebenarnya ingin dikatakan Jero.Saat Jero baru saja hendak pergi, Lily yang s
Suasana di ruangan itu menjadi makin sunyi.Jero ingin segera memberi tahu Sienna tentang identitasnya, tetapi dia merasa malu untuk bertemu dengan adiknya ini. Apalagi bekas tamparan di wajah Sienna masih begitu mencolok."Sienna, siapa yang menamparmu?" tanya Jero. Jika ulah para pengawal itu, nanti dia akan menghajar mereka.Sienna menyentuh pipinya yang bengkak dan berkata dengan nada menyindir, "Kamu harus tanya pada kakakmu yang baik itu."Kata-kata ini seolah-olah puluhan tamparan yang langsung menampar wajah Jero. Tubuhnya terasa panas karena hatinya hancur dan merasa malu. Ternyata Arlo yang sudah menampar Sienna, tetapi kakaknya itu tidak pernah memukul wanita. Ujung jari Jero yang bergetar perlahan-lahan menyentuh pipi Sienna dan air matanya langsung mengalir.Sienna terkejut karena ini pertama kalinya dia melihat Jero menangis.Jero juga tahu reaksinya terlalu berlebihan, tetapi dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya. Dia mengangkat untuk menyeka air matanya, tetapi air
Jacob yang menggendong Sienna sudah masuk ke dalam mobil, sedangkan Jero mengemudi mobil dengan hati-hati dan mata yang terasa panas. Dia melirik ke kaca spion dan melihat Sienna yang bersandar di pelukan Jacob."Uhuk uhuk uhuk." Pada saat ini, terdengar suara Sienna yang sudah sadar.Jacob segera mengangkat tangannya dan menepuk punggung Sienna. "Sienna, bagaimana perasaanmu?"Saat membuka matanya, Sienna merasa pandangannya kabur dan merasa hatinya sangat dingin. Kegelapan dan kedinginan itu membuat bibirnya bergetar. Saat merasa Jacob berada di sisinya, dia baru merasa lebih hangat. Dia merapat erat ke dalam pelukan Jacob, seolah-olah ingin bersatu dengan Jacob. "Jacob ...."Jacob merasa hatinya sakit dan marah pada dirinya sendiri. Jelas-jelas dia sudah berjanji akan melindungi Sienna, tetapi dia kembali membiarkan Sienna masuk ke dalam bahaya seperti ini. "Tidak apa-apa, Sienna. Kamu sudah aman sekarang."Sienna hanya menganggukkan kepala dan tidak ingin mengatakan apa-apa lagi ka
Orang-orang itu kembali saling memandang setelah mendengar perintah Jero. Namun, mereka tidak berani menyinggung Jero, sehingga terpaksa mengeluarkan kunci dan membuka kandang itu.Jero mengeluarkan Sienna dari dalam kandang dengan hati-hati, lalu menepuk wajah Sienna. "Sienna? Sienna?"Sienna tetap tidak sadarkan diri. Dia pingsan karena terlalu lama menahan napas dan kekurangan oksigen.Jero segera membaringkan Sienna di atas perahu dengan posisi datar dan menekan titik akupresur di atas bibir Sienna. Saat menyadari perahu masih terdiam di sana, dia kembali berteriak, "Cepat dayung perahunya kembali ke daratan!"Orang-orang itu segera mulai mendayung perahunya.Begitu perahu tiba di tepi, Jero langsung menggendong Sienna dan berencana membawa Sienna ke rumah sakit.Helikopter Jacob juga mendarat di halaman belakang sampai suaranya yang keras membuat Arlo dan Lily menyadarinya.Arlo langsung keluar dan mengernyitkan alis saat melihat Jacob. Dia berpikir dia masih belum pergi mencari p