Dengan mata memerah, Jacob menepuk-nepuk punggung Sienna dan menghiburnya, "Tidak apa-apa, sudah tidak apa-apa."Kemudian, Jacob mendongakkan kepala Sienna dengan hati-hati, bak sedang menyentuh harta pecah belah. Ada luka memar di dahi Sienna dan darah di sudut bibirnya. Dia menyeka noda darah itu dengan ujung bajunya, lalu mengecupnya lagi sambil menghibur, "Kamu sudah aman."Sienna merasa terenyuh, tidak menyangka Jacob akan datang begitu cepat. Pria itu pasti orang yang memanjat pipa tadi. Ini lantai 15! Jika salah langkah sedikit saja, nyawanya bisa raib kapan pun. Demi siapa Jacob datang? Mengapa dia rela menanggung risiko kehilangan nyawa?Namun, Sienna segera teringat bahwa Tania juga di sini. Hubungan Jacob dengan sepupunya itu cukup baik. Perasaan terharu itu pun seketika lenyap tanpa jejak. Sienna kembali tenang.Jacob tidak menyadari perubahan sikap Sienna. Dia hanya membantunya berdiri, lalu berdiri di balik pintu ruangan dan berujar, "Tenanglah, para polisi akan memberesk
Sebelum para penjahat itu bisa bereaksi, mereka sudah ditembak jatuh ke lantai. Melihat adegan berdarah di depan, Sienna yang berdiri di sisi Jacob hanya bisa menahan mual.Sebelum ini, Sienna tidak pernah menyangka akan terlibat dalam situasi seperti ini. Dia mengira aksi mendebarkan dalam film-film hanyalah tipuan bagi penonton. Namun, kini dia baru sadar bahwa tidak ada kedamaian di dunia ini. Para polisi dan penegak hukumlah yang melindungi semua orang dari mara bahaya.Jacob memberi tahu sekelompok polisi itu, "Masih ada belasan orang di lobi lantai pertama."Usai kata-kata itu terlontar, Sienna maju untuk memeriksa seorang pria yang memiliki tato di punggung tangannya. Namun, Jacob langsung menariknya mundur sambil berteriak, "Awas!"Dalam keadaan sekarat, pria bertato yang masih berada di dalam lift itu melepaskan tembakan. Sienna terjengkang ke lantai karena tarikan Jacob. Sebuah peluru menggores pipi pria itu, meninggalkan luka kecil berdarah. Jika posisinya melenceng sedikit,
"Huhuhu ...."Tania terus menangis. Saat melihat pria yang berbaring di genangan darah, dia langsung pingsan.Sienna berdiri tidak jauh dari sana dan tidak berani mendekat. Dari tatapan Tania, dia bisa merasakan Tania sangat membencinya. Sienna membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengatakan apa pun saat ini. Dia segera melepas jaketnya dan menyerahkannya kepada Jacob. Awalnya dia ingin memberi penjelasan, tetapi Jacob langsung membungkus Tania menggunakan jaketnya dan pergi tanpa mengatakan apa pun. Sienna mematung dan tiba-tiba merasa hal ini akan menjadi aib di hati Keluarga Yuwono. Saat ini, jarak antara dirinya dan Jacob sepertinya tiba-tiba menjauh.Aroma di dalam kamar itu benar-benar mengerikan. Pria itu jelas telah menyiksa Tania setidaknya selama 40 menit. Para penculik di lantai lain telah dibersihkan, tetapi penculik ini selalu berada di dalam kamar ini, sehingga begitu lama baru ditemukan.Sienna mengikuti di belakang Jacob dengan langkah yang berat. Saat tiba di lobi lanta
Sienna tidak bisa membantah tuduhan Jacob. Dia bersandar di dinding dan merasa sangat lelah, tetapi dia masih harus pergi ke tempat Leslie menyembunyikan sesuatu dan menggali cap yang terlihat seperti ubur-ubur itu. Orang-orang itu sampai mengorbankan nyawa mereka untuk mencari barang itu, sepertinya barang itu sangat penting. Sepertinya, kelak dia juga tidak akan memiliki hari-hari yang tenang lagi. Bagaimanapun juga, orang-orang itu sudah mulai mencarinya.Dia membuka mulutnya, tetapi pada akhirnya hanya berkata, "Aku lelah, aku pergi istirahat dulu."Setelah mengatakan itu, Sienna berbalik dan hendak pergi.Jacob mengikuti di belakang Sienna dengan tenang. Melihat Sienna akan naik ke taksi, dia langsung menarik Sienna masuk ke dalam mobilnya sendiri. Sienna yang ditarik, langsung jatuh ke dalam pelukannya. Dia pun menekan Sienna dengan erat dan tidak membiarkannya sembarangan bergerak."Penny, kamu marah lagi ya?"Dengan pola pikir Jacob yang lurus, dia tidak bisa memahami pemikiran
Sienna hanya bisa menganggukkan kepalanya. Saat ini, dia sangat lapar dan lambungnya sakit, dia harus makan sesuatu sekarang. Lagi pula, hari ini dia sudah menguras terlalu banyak tenaga.Jacob merasa agak khawatir dengan Sienna. Setelah memerintahkan pelayan untuk menyajikan makan malam, dia baru pergi dengan enggan. Saat tiba di rumah sakit, sudah ada beberapa anggota Keluarga Yuwono yang berkumpul di sana. Semua orang sudah tahu apa yang telah dialami Tania dan ekspresi mereka terlihat muram. Jika berita ini tersebar, akan sangat memengaruhi reputasi Tania.Yasmin menghelakan napasnya. "Kenapa Tania bisa tiba-tiba pergi ke tempat itu?"Jacob menggelengkan kepalanya. "Para penculik sudah mati, kelak tidak ada orang yang akan tahu hal ini. Aku akan mencarikan psikiater yang bagus untuknya."Saat ini, hanya ini yang bisa dilakukan. Tak lama kemudian, orang tua Tania yang merupakan paman kedua dan istrinya, akhirnya datang. Ekspresi keduanya terlihat datar. Dia selalu menyadari paman ke
Sementara itu, Jacob mengemudikan mobilnya menjauh. Saat di tengah jalan dan sedang lampu merah, dia tidak bisa menahan dirinya dan mengeluarkan sebuah kertas yang dia terima di lokasi kejadian hari ini. Tulisan di kertas itu adalah tulisan Sienna. Dia berusaha keras untuk mengingat kembali di mana sebenarnya dia pernah melihat tulisan yang serupa sebelumnya. Namun, karena dia terlalu tidak peduli dengan mantan istrinya, bahkan sudah lampu hijau pun dia masih tidak bisa mengingatnya.Jacob melipat kertas itu dengan hati-hati, lalu kembali ke Royal Estate. Dia juga belum makan seharian. Saat sedang makan di lantai bawah, dia bertanya kepada pelayan, "Di mana dia?""Sudah tidur di lantai atas. Nona Penny sepertinya sangat lelah."Jacob segera naik ke lantai atas. Saat membuka pintu kamar, dia melihat ada seseorang di atas tempat tidur. Setelah membersihkan dirinya di kamar mandi dan mengenakan piama, dia secara alami menindih tubuh Sienna.Sienna terbangun karena diganggu oleh Jacob. Dia
Di sisi lain. Jacob yang sudah pulang ke Royal Estate dan tidak melihat Sienna, langsung menelepon Sienna.Saat ini, Sienna baru tiba di depan pintu ruangan di bar. Suasana di sekitarnya termasuk tenang karena lokasi jauh dari lantai dansa."Tuan Jacob.""Kamu di mana?"Awalnya, Sienna ingin bilang dirinya di bar. Namun, dia khawatir Jacob akan datang jika dia mengatakan itu, sehingga dia mencari alasan lain."Sedang lembur.""Harus ingat untuk istirahat."Selama dua hari ini, keduanya sangat lelah, Jacob khawatir tubuh Sienna tidak akan tahan jika Sienna lembur lagi."Terima kasih atas perhatian Tuan Jacob."Mendengar Sienna berbicara dengan nada yang sopan, hati Jacob merasa agak tidak nyaman, seolah-olah yang bersenang-senang semalam itu bukan mereka. Tatapannya menjadi tajam, enggan untuk menutup telepon itu.Jacob baru saja duduk di sofa, bel pintu di ruang tamu berbunyi. Dia mengira Sienna sudah pulang, sehingga bergegas pergi membuka pintu. Namun, begitu dibuka, ternyata orang y
Sienna langsung merasa stempel ubur-ubur di dalam tasnya ini berbahaya. Bagaimana Leslie bisa berhubungan dengan organisasi seperti ini? Mengapa Leslie memperingatkannya stempel ini berguna jika dia butuh bantuan? Tidak mungkin dia memanfaatkan orang-orang kejam itu untuk membunuh orang, 'kan? Semua ini benar-benar tidak sesuai dengan citra Leslie.Sienna tiba-tiba merasa gelisah saat mendengar penjelasan dari Jero. "Organisasi sudah ada terlalu lama dan sangat misterius. Nama lengkap organisasi adalah Bloodkillers. Asalkan sanggup membayar mereka, mereka akan membunuh siapa pun. Dua puluh tahun yang lalu, mungkin ada orang yang membayar mereka untuk membunuh seluruh anggota keluarga kaya itu."Dia menelan ludahnya karena merasa ngeri."Tuan Jero nggak khawatir suatu hari nanti ada orang yang membayar mereka untuk mengambil nyawamu?"Jero tersenyum dan berkata dengan nada santai, "Orang-orang BK itu hanya mengenali uang. Kalau aku sanggup membayar mereka lebih banyak dari orang itu, me
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg