Ketika masih mengamati kedua orang itu, Sienna mendapati bahwa Sofia sengaja memamerkan kemesraan. Dia pun mengernyit, lalu mengalihkan pandangannya kepada Sherly.Sherly sedang duduk sendirian. Ketika melihat Sienna menatapnya, wajahnya sontak memucat. Akan tetapi, dia segera melihat Benny berjalan masuk.Sherly buru-buru berjalan ke hadapan Benny dan bertanya, "Kak, kamu bisa membantuku memberi pelajaran pada wanita itu?"Benny mengangkat kepalanya, lalu melihat Sienna yang duduk sendirian. Sienna mengenakan gaun bertali. Meskipun disiram sampanye barusan, garis leher gaun ini rendah sehingga cukup diseka bersih."Kak, jalang itu membuat Ibu malu tadi," lapor Sherly sambil berjalan di belakang Benny. Dia tampak angkuh kembali karena kakaknya sudah berada di sini.Benny adalah pewaris Keluarga Tanzel yang berbakat. Makanya, orang-orang dari kalangan kelas atas selalu menyanjungnya. Bagaimanapun, uang dan kekuasaan adalah 2 hal yang selalu menjadi impian orang-orang. Sementara itu, Ben
Wiandro yang berada di tengah kerumunan melihat kedua pria itu sudah mau berkelahi. Jadi, dia buru-buru maju dan berkata, "Hais, sudahlah, kita ini sahabat. Banyak orang yang menonton."Benny tidak berniat untuk memperbesar masalah ini. Dia segera menggendong Sherly pergi. Wiandro pun menatap punggung Benny sambil menghela napas. Kemudian, dia beralih menatap Jacob yang masih melindungi Sienna dan menghela napas lagi."Sepertinya, kamu akan kesulitan memberi penjelasan kepada Keluarga Tanzel," ucap Wiandra. Lagi pula, hubungan Keluarga Tanzel dengan Keluarga Yuwono memang kurang baik. Jika Keluarga Tanzel mencari Darwo untuk membuat keributan, Jacob mungkin akan dihukum sesuai aturan keluarga.Sienna seketika merasa cemas mendengarnya. Jika Keluarga Tanzel dan Keluarga Yuwono ribut, pasti akan terjadi kekacauan di ibu kota.Sienna meraih lengan jas Jacob, tampak agak cemas. Jacob pun menggenggam pergelangan tangannya dan memelototi Wiandro sambil menegur, "Jangan menakut-nakutinya!"Wi
Sienna khawatir dilihat oleh pelayan sehingga buru-buru mendorong Jacob. "Tuan Jacob," panggil Sienna.Jacob pun melepaskannya, lalu meraih kaki Sienna untuk memeriksanya. "Dia menendangmu tadi, kamu benar-benar baik-baik saja?"Sienna pun menggeleng. Meskipun tendangan Sherly sangat kuat, sudut yang diambilnya tidak begitu tepat.Jacob menghela napas lega melihatnya. Kemudian, dia menarik Sienna lagi dan mengangkat gaunnya.Sienna duduk di pangkuan Jacob sambil memandang ke luar. Ketika mendapati tidak ada pelayan, dia pun mengembuskan napas, meskipun masih merasa takut."Ada orang di dalam vila," ucap Sienna.Jacob tidak peduli. Malam ini, Sienna terlihat sangat menawan. Gaun yang dikenakan Sienna membuat kulitnya terlihat makin putih. Ditambah dengan rambut pendeknya, penampilannya benar-benar luar biasa.Akan tetapi, Sienna justru lemas karena serangan Jacob sekarang. Sienna tak kuasa mendengus. Tidak ada gunanya melawan lagi sekarang.Jacob merangkul pinggang Sienna, lalu mendonga
Setelah mencambuk Jacob sebanyak 20 kali, Darwo baru merasa lega. Saat ini, punggung Jacob telah terluka, bahkan darah terus mengalir keluar.Darwo menarik napas dalam-dalam. Dia merasa jengkel ketika melihat Jacob. Dia tahu bahwa cucunya ini keras kepala sehingga melambaikan tangan sembari berbicara, "Sana berlutut di luar. Nggak ada yang boleh memberinya mantel."Kini, cuaca di luar sangat dingin. Jacob hanya mengenakan kemeja, apalagi ada luka di punggungnya. Apabila orang lain yang dicambuk seperti itu, pasti sudah kehilangan nyawa.Kepala pelayan sangat terkejut dan ingin membujuk Darwo, tetapi pria tua itu malah berkata, "Anak ini sangat beruntung, nggak akan mati." Sementara itu, Jacob bangkit tanpa ragu dan berlutut di luar.Kepala pelayan tidak mampu membujuk kedua orang itu sehingga hanya bisa mengeluh di ruang tamu. Kini, di luar sana sedang turun salju lebat. Dia ingin memberi payung kepada Jacob, tetapi malah ditolak olehnya. Kepala pelayan itu membujuk lagi, "Tuan Jacob,
Setelah bangun tidur, Jacob masih belum pulang. Sebelumnya, pria itu juga pernah lembur semalaman sehingga Sienna tidak banyak bertanya. Ketika hendak pergi, dia bertemu dengan Sony. Asisten Jacob itu membawa sebuah dokumen berupa hadiah properti.Kemarin malam, Jacob mengatakan bahwa dia akan menghabiskan waktu dengannya bulan ini. Itu sebabnya, segala sesuatu yang Sienna butuhkan akan segera diberikan olehnya.Sony berkata, "Penny, Tuan Jacob menyuruhku untuk memberikan ini padamu."Sienna menerima dokumen itu dan meliriknya sekilas. Dia menemukan bahwa lokasi properti tersebut berada di pusat kota. Selain itu, ini adalah properti yang telah dilelang pada tahap awal. Tidak disangka, ternyata akhirnya menjadi milik Jacob.Itu adalah sebuah kompleks kecil dengan total hanya tiga bangunan. Satu lift untuk empat rumah, di mana setiap rumah memiliki ukuran sekitar 60 meter persegi. Lingkungan di dalam kompleks sangat bagus. Harganya juga terjangkau karena memang dirancang khusus untuk ora
Saat di ruangan hanya tersisa Sienna sendirian, dia memeriksa semua dokumen sampai selesai. Ketika jam makan siang, Sienna pergi ke restoran terdekat untuk membeli makanan. Siapa sangka, Sienna bertemu dengan Rafael.Kala ini, Rafael sedang berdiri dengan seorang wanita yang berusia 50-an tahun. Wanita itu merangkul lengan Rafael dan mereka berdua sangat dekat.Awalnya, Sienna berniat untuk mengabaikan mereka. Namun, saat hendak keluar, wanita itu menabrak Sienna sehingga teh susu yang dipegang wanita itu tumpah di celana Sienna. Sebenarnya, Sienna tidak ingin meminta pertanggungjawaban kepada wanita itu. Hanya saja, wanita tersebut malah menarik lengan baju Sienna saat Sienna hendak pergi.Wanita itu berteriak, "Tunggu dulu! Kamu itu buta, ya? Kamu membuat minumanku tumpah, pokoknya kamu harus membelikanku yang baru!"Sienna mengernyit saat melihat lengan bajunya ditarik, lalu dia memandang wanita tersebut. Wanita itu terlihat sangat galak dan sekarang teh susunya hanya tersisa seteng
Tatapan Sienna menjadi muram. Kebetulan, pintu lift terbuka pada saat ini. Rafael merangkul Shinta seraya berpesan, "Ini lantai paling atas, mungkin saja nanti kita bisa bertemu dengan presdir perusahaan ini. Kamu harus lebih hati-hati, aku hanya datang untuk mengantar makan siang. Setelah itu, kita pergi."Perusahaan tempat Wanda bekerja memang berada di lantai paling atas. Saat ini, semua karyawan melihat ke arah Rafael dan ibunya. Sekarang masih jam istirahat. Shinta juga tidak membuat keributan lagi, tetapi dia masih saja mengomel. Kemudian, Shinta baru menghampiri Rafael.Wanda segera menghampiri Rafael ketika melihat Rafael datang. Dia memanggil, "Kak Rafael."Saat Rafael hendak menyahut, Wanda memandang Sienna seraya melapor, "Bu Sienna, dokumen untuk sore nanti sudah aku letakkan di meja ruang rapat. Aku akan membagikannya kepada para petinggi setelah kamu selesai memeriksanya."Sienna mengangguk. Dia melihat ekspresi Shinta dan Rafael yang berubah menjadi masam. Rafael yang ge
Berhubung Wanda masih membela tunangannya, Sienna tidak bisa berkata lebih banyak. Mungkin akan lebih baik jika Wanda mengetahui faktanya sendiri.Sienna mengangguk dan berujar, "Pergilah, kamu boleh pulang lebih awal hari ini."Wanda tampak terkejut, lalu dia pun berpamitan dan pergi dengan gembira. Melihat kepergiannya, Sienna hanya bisa menghela napas.....Sienna pulang tepat pada pukul 8 malam. Dia baru sadar bahwa Jacob sama sekali tidak menghubunginya seharian ini. Jacob telah berjanji akan menemaninya sebulan ini. Dinilai dari karakternya, pria itu tidak mungkin sesenyap ini.Sienna mengambil ponsel untuk memeriksa apakah dia melewatkan telepon dari Jacob. Alhasil, tidak ada panggilan tidak terjawab dari pria itu. Sienna segera menghubunginya. Namun, yang menjawab telepon malah Sony."Halo, Nona Penny," ujar Sony."Sony, mana Tuan Jacob?" tanya Sienna."Tuan Jacob sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri minggu ini, kemungkinan minggu depan baru kembali. Pesawatnya sud
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke