Tangan Benny bergetar sejenak mendengarnya. Tampaknya, Jacob masih sangat peduli terhadap wanita itu."Tadi dia hampir saja menghancurkan wajah Sherly. Kalau aku nggak turun tangan, ibuku sendiri yang akan turun tangan," jawab Benny."Kalau begitu kamu juga tidak usah ikut campur," balas Jacob dengan nada dingin, "Kalau kamu mengusiknya, sama artinya dengan kamu menggangguku."Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Benny langsung berubah. Entah mengapa, rasanya Jacob yang telah hilang ingatan malah semakin memedulikan Penny dibandingkan dulu?"Jacob, kamu serius?" tanya Benny.Setelah meminum obat pereda sakit, tatapan Jacob semakin berkilat dingin. "Benny, aku serius. Setidaknya sekarang, kamu tidak boleh mengusiknya."Benny mengakhiri panggilan itu, lalu menelepon Mina untuk memberitahunya bahwa Benny tidak akan ikut campur dalam masalah ini. Mina naik pitam mendengar perkataan Benny. Di sampingnya, suara tangisan Sherly masih terus terdengar.Sherly sedang bersembunyi di dalam seli
Sienna menggelengkan kepalanya, lalu duduk di mobil dengan diam. Saat mobil itu melaju, Sienna bertanya, "Wanda, nama pacarmu Rafael?"Wanda agak terkejut mendengar pertanyaan itu. Sebab, dia sepertinya tidak pernah menyebutkan nama pacarnya kepada Sienna. "Ya," jawabnya."Kamu sudah pacaran dengannya 7 tahun?" tanya Sienna lagi.Muncul seulas senyuman tipis yang menghiasi wajah Wanda. "Ya, aku minta cuti saat itu adalah untuk bertunangan. Kami juga sudah membeli rumah tanpa sepengetahuan orang tua kami. Tadinya mereka punya rumah sendiri dan calon mertuaku ingin kami tinggal bersamanya. Tapi aku nggak ingin tinggal dengan orang tuanya. Jadi aku memberi tahu Rafael dan kami membeli rumah dengan uang bersama. Meskipun ukurannya kecil, setidaknya cukup untuk hidup berdua. Dengan begitu, kita juga lebih bebas. Kami sudah bayar uang mukanya juga."Uang yang digunakan Wanda ini adalah tabungannya selama ini dan bahkan masih meminjam sebagian dari temannya. Sisanya mereka pinjam dari KPR ban
"Mereka yang datang menggangguku," kata Sienna dengan nada yang tenang. Dia menundukkan pandangannya dan tidak berbicara lagi.Jacob memandang Sienna, lalu perlahan-lahan memeluknya. "Hatimu sudah menyukai seseorang, tapi tetap datang mencariku. Kamu nggak takut bersalah padanya?""Dia sudah tiada.""Dia mengkhianatimu?""Dia sudah mati."Napas Jacob langsung berhenti sejenak, lalu memeluk Sienna lebih erat. Ternyata, orang yang disukai Sienna sudah mati. Dia berpikir ini adalah kabar yang benar-benar bagus, sehingga dia tersenyum.Sementara itu, Sienna yang terus menjawab pertanyaan Jacob pun mulai mendapatkan akal sehatnya kembali. Mungkin karena perkataan Alex yang menusuk hatinya dan tertekan karena telepon dari ibu Sherly, dia tiba-tiba berniat untuk mengambil jalan pintas melalui Jacob. Orang-orang ini sudah menganggapnya sebagai mangsa yang lemah. Pekerjaan maupun orang-orang ini sudah membuatnya kesulitan.Seperti yang dikatakan Alex, ada beberapa orang yang memang sudah berbed
Sienna hanya mencium Jacob sebentar saja, tetapi Jacob segera mengambil kendali dan mendominasinya seperti sebelumnya. Dia digendong Jacob ke depan jendela. Bisa terlihat salju yang beterbangan dari jendela yang terbuka di belakangnya. Rasa dingin menyelinap ke dalam tubuhnya, tetapi seluruh ruangan di depannya ini malah terasa panas. Dengan perpaduan rasa dingin dan panas ini, membuat Jacob memeluknya dengan erat."Penny, jadi kita sudah sepakat ya."Mata Sienna bergetar. Dia baru saja ingin mengatakan sesuatu, Jacob tiba-tiba mempercepat gerakannya. Yang bisa dia lakukan pun hanya memegang Jacob dengan erat. Sensasi yang dirasakan itu berhasil menaklukkan setiap sel di dalam tubuhnya.Jika sudah mulai beraksi, Jacob tidak akan berhenti. Saat Sienna diletakkan ke atas tempat tidur, waktunya sudah dini hari. Berpikir Sienna sudah tidur dengan nyenyak, dia pergi ke balkon samping untuk menelepon.Sienna membuka matanya. Dia merasa seluruh tubuhnya terasa panas, pegal, dan lemas. Dia ban
Sienna bangun dari tempat tidur dan mengenakan pakaiannya.Pandangan Jacob terus menyusuri setiap bagian tubuh Sienna. Dia berpikir bagaimana mungkin ada seseorang yang berpenampilan begitu bagus, seolah-olah dibuat sesuai dengan seleranya.Saat ini, Sienna sudah selesai mengenakan pakaiannya dan menatap Jacob."Tuan Jacob." Suara Sienna agak serak, tetapi nadanya menjadi lebih lembut karena ingin memohon Jacob.Saat terpikir sikap Sienna yang dingin di hadapan orang lain, hati Jacob langsung dipenuhi dengan perasaan sangat puas."Ya?""Jadi, bagaimana dengan Keluarga Tanzel dan Perusahaan Mentari?"Setelah Jacob menidurinya, Sienna tentu saja akan membuat permohonan. Jika tidak, usahanya itu akan sia-sia."Aku akan menelepon Alex. Kalau Keluarga Tanzel, tidak akan begitu mudah diselesaikan."Jacob berpikir jika hanya sekali saja sudah menyelesaikan semuanya, Sienna pasti tidak akan datang mencarinya lagi. Dia benar-benar memahami wanita ini. Sienna tidak peduli bagaimana Jacob menyiks
Sienna tidak suka dengan sikap Mina yang angkuh. Dia berpikir sikap orang-orang kaya dan berkuasa ini pada dasarnya sama. Hanya saja, Alex menyembunyikan kejahatannya di balik senyumannya, sedangkan Mina tampak lebih gelisah. "Nyonya Mina, apa yang harus aku tanggung?"Tatapan Mina menjadi tajam. Jika bukan karena sudah tahu dari putranya sendiri bahwa wanita ini hanya seorang desainer, dia mungkin menganggap wanita ini berasal dari keluarga bangsawan. Jika tidak, bagaimana mungkin wanita ini bisa begitu tenang saat menghadapi dia yang merupakan nyonya Keluarga Tanzel."Penny, kalau kamu masih begitu keras kepala, aku akan segera membuatmu tahu apa akibatnya."Setelah mengatakan itu, Mina langsung menutup teleponnya tanpa ragu-ragu, lalu melihat ponsel di depannya dengan tatapan yang dingin.Sherly bertanya sambil menangis, "Ibu, bagaimana? Sudah selesai?"Ekspresi Sherly masih terlihat agak ketakutan. Dia masih belum pulih sepenuhnya dari perasaan terkejut karena matanya ditusuk."She
Sherly bersembunyi tidak jauh dari sana dan masih tidak berani mendekati Sienna. Saat seseorang menepuk bahunya dengan lembut, dia terkejut dan berteriak dengan wajah yang pucat hingga pandangan semua orang tertuju kepadanya. Dia merasa sangat malu dan buru-buru melihat ke arah orang yang menepuknya yang ternyata adalah Sofia. Di sebelah Sofia, ada seorang pria yang cukup tampan dan terlihat sangat muda. Penampilan pria itu hanya rata-rata, tidak bisa dibilang luar biasa."Sofia, kamu membuatku terkejut.""Kenapa kamu bersembunyi di sini?"Sofia juga mengalihkan pandangannya ke arah yang tidak jauh dari sana. Saat menyadari Penny, seluruh tubuhnya menjadi kaku dan secara refleks melihat ke arah pria di sampingnya yang ternyata adalah Rafael. Melihat Rafael tidak memperhatikan wanita jalan itu, dia merasa lega.Di sisi lain, Mina masih terus menghina Sienna. "Aku tiba-tiba teringat sesuatu, aku sepertinya pernah bertemu denganmu sebelumnya, 'kan?"Seluruh tubuh Sienna menjadi kaku. Sebe
Sienna agak kaget. Saat mengulurkan tangan hendak menerima saputangannya, Jacob langsung menariknya ke belakang dan menatap pria ini lekat-lekat.Siapa tahu orang seperti apa yang bisa memakai topeng di acara seperti ini? Aura kedua pria itu tidak kalah satu sama lain. Mereka bersitegang di hadapan semua orang dan mengabaikan Mina yang berada di dekat mereka.Jacob menggenggam tangan Sienna dengan erat dan menatap tajam kepada pria bertopeng itu. Namun, pria bertopeng itu malah hanya melihatnya sekilas.Entah mengapa, Sienna merasa agak familier dengan pria itu. Saat dia hendak mengamati dengan cermat, pria itu hanya mengangguk sejenak dan langsung pergi. Seakan-akan tersulut api emosinya, Jacob bertanya dengan suara pelan, "Siapa lagi orang itu?"Jacob merasa seolah-olah dirinya telah diselingkuhi.Sienna hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku nggak kenal." Sienna memang tidak mengenal pria itu. Dia mengira pria itu hanya salah seorang penonton yang berbaik hati memberikanny
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke