Beberapa saat kemudian, Benny dan beberapa orang lainnya tiba. Saat masuk, mereka berkata, "Ethan harus melakukan beberapa operasi malam ini, jadi dia mungkin akan datang terlambat. Dia suruh kita minum dulu." Saat ini masih siang. Koki yang diundang secara khusus sedang sibuk di dapur hingga sore hari.Jacob duduk di kursi paling tengah. Dulu ketika menghadiri pesta makan orang lain, dia selalu duduk di sudut yang tidak menonjol karena tidak ingin berbicara dengan orang lain. Namun, sekarang dia malah duduk di tengah dan sesekali melirik ke arah pintu.Di dalam ruangan, Wiandro memanggil para pelayan untuk menghiasi ruangan bersama. Balon-balon sudah mulai digantung, tetapi tulisan "Selamat Ulang Tahun" sama sekali belum digantung.Saat ini, bel pintu berbunyi dan pelayan pergi untuk membuka pintu. Kali ini, yang masuk adalah Sienna. Sienna sedikit terkejut ketika melihat ada beberapa orang di ruangan itu, bahkan Wiandro sedang memegang balon di tangannya. Namun, dia tidak bertanya
Sekujur tubuh Sienna menegang. Dia pun membatin, 'Hadiah apa?' "Penny, hari ini hari ulang tahunku. Jangan-jangan kamu datang meminta bantuanku tanpa menyiapkan hadiah?" tanya Jacob lagi.Sienna baru tersadar dan segera menimpali, "Tuan Jacob, maaf, aku akan segera menyiapkannya."Jacob menyipitkan matanya. Pada saat yang sama, raut wajahnya menjadi sedikit suram. Sienna tidak ingin Jacob marah, jadi dia segera mencium bibir Jacob. Dalam sekejap, api kemarahan di hati Jacob langsung padam. Sienna lanjut berkata dengan nada suara yang lembut, "Aku akan pulang dan bersiap-siap sekarang. Hadiahku pasti akan membuatmu puas."Jacob sontak berhenti bicara. Kemudian, Sienna meyakinkan, "Cuma butuh beberapa jam. Kalian pasti mulai makan di malam hari, 'kan?"Kemarahan Jacob langsung menghilang. Dia sudah melepaskan Sienna, tetapi masih berujar dengan nada dingin, "Aku akan menunggu hadiahmu."Ketika Jacob dan Sienna turun bersama, Wiandro tidak menyangka bahwa raut wajah Jacob beruba
Namun, Sienna langsung mendorong Elena dan memukul kepala Elena dengan tas di tangannya. Elena tertegun karena pukulan tersebut. Setelah menyadarinya, dia bergegas meraih leher Sienna.Sienna benar-benar tidak tahu apa yang merasukinya. Untungnya, satpam mal datang saat ini. Penampilan Sienna masih terlihat rapi, sementara rambut Elena sudah berantakan dan tatapannya tampak garang. Di lantai 2, seorang pria berdiri di balkon yang besar. Sudut mata yang sedikit terangkat membuatnya terlihat berkarisma. Ujung jarinya menyentuh kedua sisi pagar. Dia menopang dagunya dengan salah satu tangan dan berkata, "Wanita di ibu kota memang begitu galak, ya?"Ketika mengatakan ini, mata pria itu sangat memikat layaknya bintang paling terang di dunia. Namun, jika diamati, sebenarnya tatapannya tidak mengandung emosi apa pun.Pria lain yang tampak dingin dan dewasa di sebelah pun mengingatkan, "Aku akan berangkat nanti. Jangan buat masalah di sini.""Kak, kapan aku pernah membuat masalah?" balas
Saat ini, hanya Omar yang mengetahui kebenarannya, jadi tujuan Jero datang ibu kota pasti bukan untuk mencari adik perempuannya. Bagaimanapun, tugas ini telah dipercayakan kepada Ethan.Wiandro, penulis naskah yang mapan ini, merupakan teman Jero. Keduanya memiliki satu kesamaan, yaitu menyukai wanita cantik. Jadi, Jero menelepon Wiandro untuk mengajaknya minum bersama malam ini. Wiandro melirik Jacob, lalu mengundang Jero berkumpul di vila dengan ramah.Saat ini, Sienna juga sedang mengemudikan mobil ke vila. Namun, ketika berbelok di tikungan, dia langsung ditabrak oleh mobil sport. Warna mobil ini jelas hanya bisa dipesan secara khusus. Sienna mengerutkan dahinya dan membuka pintu mobil.Pada saat yang sama, Jero juga membuka pintu mobil dan menyadari bahwa Sienna adalah wanita yang baru saja bertengkar di mal. Sienna berjalan ke bagian belakang mobilnya dan mendapati bahwa mobilnya penyok akibat benturan.Sienna melirik jam karena takut dirinya akan terlambat dan menyulut emosi
Mengungkit tentang adiknya membuat Jero sakit kepala."Orang tua dan kakakku terlalu memanjakan adikku. Apa pun keinginannya, keluargaku selalu mencari cara untuk memenuhinya. Dulu, dia tertarik dengan desain perhiasan, tapi akhir-akhir ini dia jadi menggandrungi lukisan tradisional. Dia memaksaku ke sini untuk mencarikan pelukis tradisional buatnya," jelas Jero."Pelukis tradisional? Maksudmu Master Rowen? Lukisan tradisionalnya sangat terkenal."Jero mengulum senyum dan menyahut, "Ya, memang dia. Tapi, karakter orang ini sangat unik, dia nggak pernah peduli soal menyenangkan orang lain."Orang-orang lain di sana sontak memandang ke arah Sienna. Mereka semua tahu bahwa Sienna adalah murid terakhir Rowen. Namun, Sienna hanya diam dan menatap botol anggur di meja.Melihat ekspresi kalem Sienna membuat emosi Elena tersulut. Dia pun sengaja mencari gara-gara dengan berkata, "Penny ini murid terakhir Master Rowen. Tuan Jero bisa meminta tolong Penny kalau ingin ketemu Master Rowen."Hanya
Sienna terdiam. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia bertanya, "Kamu serius?" "Penny, saat aku sedang menciummu, aku tidak suka memikirkan kalau kamu masih akan kembali pada pecundang itu," balas Jacob.Sebelum Sienna sempat menyahut, Jacob tiba-tiba memegang pergelangan tangan dan mengecup ujung jari wanita itu beberapa kali. Ujung jari Sienna bergetar. Suasana di dalam mobil mendadak menjadi intim."Oke, aku setuju," ujar Sienna sambil menurunkan pandangannya.Detik berikutnya, Jacob menarik Sienna bangun dan mendudukkan wanita itu di pinggangnya. Tangannya yang dilingkari gelang gaharu terus merayap ke atas tubuh Sienna sambil terus menciumnya.Sienna tersentak kaget. Takut dilihat oleh orang lain, dia langsung menumpukan satu tangannya ke kaca, lalu mendorong Jacob menjauh sambil berkata, "Kamu cuma memintaku bercerai, aku nggak pernah setuju untuk bercinta denganmu!"Jacob langsung berhenti dan menurunkan kembali baju Sienna. Aroma gaharu menyelimuti mereka berdua. Pria itu
Waktu berlalu dengan cepat. Hari penandatanganan kontrak dengan Keluarga Prawira telah tiba. Seluruh anggota Keluarga Prawira menantikan kedatangan Jacob dengan gugup. Elena sangat gelisah karena Jacob mengembalikan hadiah ulang tahun yang disiapkannya. Kali ini, sikap Jacob makin tegas untuk menjaga jarak darinya.Meski merasa cemas, Elena berusaha menenangkan dirinya. Tidak masalah, selama Grup Yuwono berinvestasi di Perusahaan Metrola, Perusahaan Metrola pasti bisa bertahan!Saat ini, Jacob juga sedang menunggu pesan dari Sienna. Satu jam kemudian, dia akhirnya menerima foto dua rangkap surat cerai dari Sienna. Melihat foto itu, Jacob langsung mengulum senyum tipis. Dia segera menghubungi Sienna dan bertanya, "Kamu benar-benar sudah bercerai?"Sienna sedang merapikan barang-barang di Kompleks Mawaria. Sebelumnya, dia meletakkan beberapa barang pria di rumah untuk memberi kesan bahwa dia tinggal dengan suaminya di sana. Lantaran tidak berguna lagi, dia harus mengemasi barang-barang i
Hening menyelimuti ruangan selama beberapa detik. Kemudian, Jacob memecah keheningan dengan bertanya, "Harus bagaimana supaya kamu mau melakukannya?"Wajah tampan Jacob menunjukkan ekspresi dingin. Kali ini, dia tidak langsung memaksa Sienna, melainkan berusaha tawar-menawar dengannya.Sienna menyerahkan segelas air pada Jacob seraya berkata dengan tegas, "Tuan Jacob, minta hal yang lainnya saja.""Kalau begitu, aku mau kamu bekerja di bawahku. Grup Yuwono baru-baru ini melebarkan sayap ke industri perfilman. Wiandro bilang, kamu juga sedang mengarahkan kariermu ke arah ini, bukan?" ujar Jacob.Sienna tidak berkomentar. Sudah merupakan rahasia umum bahwa dia pernah menanam investasi di film Wiandro sebelumnya.Jacob menerima gelas yang diberikan Sienna dan memutarnya dengan ujung jari. Gelang gaharu di tangannya tampak sangat indah. Jacob melanjutkan dengan nada datar, "Tidak perlu mengirimkan CV dan yang lainnya. Kamu tinggal mengikutiku ke Grup Yuwono, gajimu biar aku yang atur. Kam