Hening menyelimuti ruangan selama beberapa detik. Kemudian, Jacob memecah keheningan dengan bertanya, "Harus bagaimana supaya kamu mau melakukannya?"Wajah tampan Jacob menunjukkan ekspresi dingin. Kali ini, dia tidak langsung memaksa Sienna, melainkan berusaha tawar-menawar dengannya.Sienna menyerahkan segelas air pada Jacob seraya berkata dengan tegas, "Tuan Jacob, minta hal yang lainnya saja.""Kalau begitu, aku mau kamu bekerja di bawahku. Grup Yuwono baru-baru ini melebarkan sayap ke industri perfilman. Wiandro bilang, kamu juga sedang mengarahkan kariermu ke arah ini, bukan?" ujar Jacob.Sienna tidak berkomentar. Sudah merupakan rahasia umum bahwa dia pernah menanam investasi di film Wiandro sebelumnya.Jacob menerima gelas yang diberikan Sienna dan memutarnya dengan ujung jari. Gelang gaharu di tangannya tampak sangat indah. Jacob melanjutkan dengan nada datar, "Tidak perlu mengirimkan CV dan yang lainnya. Kamu tinggal mengikutiku ke Grup Yuwono, gajimu biar aku yang atur. Kam
Jacob tahu cara terbaik untuk menghadapi wanita seperti Sienna. Hanya membujuk tidak akan berhasil meluluhkannya. Jacob harus menggunakan cara halus sekaligus mengintimidasinya. Dengan tidak berhubungan intim dan hanya meminta ciuman, Jacob telah mengalah.Sienna pun akhirnya setuju. Hanya saja, setelah tiga tahun menikah, dia baru tahu bahwa ada kalanya berciuman lebih menyiksa daripada bercinta.Sienna mengantar Jacob yang hendak pergi ke depan pintu. Sebelum memasuki lift, Jacob menoleh dan mengingatkan, "Jangan lupa melapor ke kantor sore ini." Sienna mengangguk sebagai jawaban.Saat pintu lift hampir tertutup, Jacob menahan pintu dengan tangan rampingnya dan kembali bertanya, "Apa kamu sudah membuang cincin kawinmu?" Sienna pernah marah padanya hanya karena cincin jelek itu. Setelah wanita itu bercerai, seharusnya cincin kawinnya juga sudah dibuang, bukan?Sienna yang tidak pernah memiliki cincin kawin pun mengangguk tanpa ragu dan menjawab, "Sudah kubuang.""Sampai jumpa sore nan
Sienna memahami watak Daisy dengan baik. Jika putra tercintanya dijebloskan ke penjara, wanita itu pasti akan membalas dendam. Jadi, Sienna menyuruh seseorang untuk mengikuti Daisy selama beberapa waktu terakhir. Dari situ, dia tahu bahwa Daisy sedang menyelidiki sesuatu.Kini, Sienna telah menerima dokumen yang sama dengan yang dimiliki Daisy. Dia tidak pernah menyangka bahwa Elena bukan darah daging Keluarga Prawira. Keluarga Prawira benar-benar gaduh sekarang.Elena berdiri di tengah kerumunan orang-orang Keluarga Prawira. Ciut dengan tatapan mata tajam orang di sekelilingnya, dia pun menarik ujung pakaian Ivanka seraya berkata, "Bu, cepat jelaskan semuanya. Aku ini darah daging Keluarga Prawira, 'kan?"Namun, Ivanka sama sekali tidak berani buka suara. Bagaimanapun, hasil tes DNA tergeletak di sana. Saat Elena ingin kembali membela diri, sebuah tamparan kuat mendarat di pipinya lagi."Pergi kamu! Bawa ibumu dan keluar dari Kediaman Prawira!"Elena memegangi pipinya dengan perasaan
Melihat Elena tidak menjawab pesannya, sorot mata Sienna kembali tenang. Tidak masalah, pembalasan dendamnya pada Elena belum berakhir.Wanita jahat itu hampir membuat Sienna tenggelam di kapal pesiar, menghilangkan nyawa ayahnya, dan berulang kali mengusiknya. Semua itu sudah cukup untuk membuat Elena menerima pembalasannya. Sienna bukan orang suci, dia tentu akan membalas setiap perbuatan Elena hingga impas.Saat ini, Sienna sedang duduk di kantor. Teringat bahwa dia harus menemui Jacob untuk melapor, dia pun menaruh ponselnya. Tepat saat itu, Elena menjawab pesannya.[ Tunggu saja pembalasanku! ]Sienna hanya tersenyum geli, lalu menyimpan ponselnya.Berita bahwa Elena bukan darah daging Keluarga Prawira juga sudah didengar Jacob. Wiandro yang memberitahukan hal itu padanya."Jacob, kalau kamu mau menolong Elena, sekaranglah saatnya," ujar Wiandro. Alhasil, Jacob langsung memutus panggilan.Kemudian, giliran Ethan yang menelepon. Dia berkata pada Jacob, "Elena bukan darah daging Kel
Sienna terdiam sejenak. Kemudian, dia melanjutkan langkahnya hingga berhenti di depan Jacob. Pria itu menarik Sienna ke pangkuan dan memeluknya. Sienna memandang ke luar jendela dan melihat pemandangan sore yang indah. Saat ini, semburat terakhir dari matahari terbenam sedang menyinari menara lonceng tinggi.Beberapa saat kemudian, Jacob mendudukkan Sienna ke atas meja kerjanya. Dia menahan belakang kepala wanita itu dan memagut bibirnya dengan liar. Tangan Jacob pun bergerak membuka kancing Sienna.Mendadak, pintu kantor terbuka. Jimmy masuk dengan ekspresi kesal dan langsung berkata, "Kak Jacob … argh! Sialan!"Jimmy buru-buru berbalik dan menutupi wajah dengan kedua tangan. Sementara itu, Sienna pun meringkuk ketakutan dan buru-buru mengencangkan kancingnya dengan wajah merah.Sienna tidak menatap Jacob, dia juga tidak berani berbalik dan memandang Jimmy. Waktu melihat koridor di samping yang terhubung ke ruang istirahat Jacob, dia bergegas masuk ke sana dengan jantung berdebar kenc
Jacob dipukul 2 kali dengan tongkat. Ketika melihat Darwo batuk lagi, Jacob segera menepuk-nepuk punggung kakeknya."Kakek harus jaga kesehatan," tutur Jacob.Sekujur tubuh Darwo seketika membeku. Dia meletakkan tongkat di atas lantai sambil menghela napas, lalu berseru, "Kamu pergi saja."Malam ini, Darwo sudah dibuat kesal beberapa kali. Sekarang, dia hampir pingsan. Ketika Jacob pura-pura keluar, Darwo malah menggunakan tongkat untuk memukul punggung cucunya."Kamu boleh menyelidiki masalah kakakmu, tapi jangan dipaksakan kalau nggak bisa diselidiki. Bagaimanapun, yang paling penting adalah orang yang masih hidup. Ibumu dan nenekmu itu orang yang pilih kasih," ujar Darwo.Jacob mengangguk, lalu mengulangi ucapannya, "Kakek, kamu harus lebih perhatikan kesehatanmu.""Kamu tahu alasan Kakek membiarkanmu menikah dengan Sienna? Itu karena dia nggak punya pikiran yang aneh-aneh. Setelah terikat pernikahan denganmu, dia pasti akan memperlakukanmu dengan spesial. Bagaimanapun, harus ada se
Sienna sengaja memeras pakaiannya saat berjalan keluar. Kemudian, dia menuju ke kamar tidur untuk mengambil 1 set piyama baru.Kali ini, Jacob tidak bermain-main lagi dan langsung keluar dari kamar mandi. Begitu melihat sekujur tubuh Sienna basah kuyup, dia mengangkat dagu wanita ini seraya berkata, "Mandilah."Saat ini, pendingin ruangan di dalam kamar sedang terbuka, tetapi Sienna tidak merasa kedinginan. Setelah mendengar perkataan Jacob, dia segera masuk ke kamar mandi. Dia juga diberikan sebuah kemeja pria.Untuk mencegah Jacob masuk secara tiba-tiba, Sienna pun langsung mengunci pintu kamar mandi dan berendam dengan tenang. Jika orang lain tahu bahwa Jacob mengizinkan orang lain untuk menggunakan kamar mandinya, mereka pasti akan sangat terkejut.Dalam hal ini, Jacob sudah berusaha mengendalikan misofobia yang dirinya rasakan. Namun, Sienna sama sekali tidak menyadari hal ini. Selesai mandi, lebih dari setengah jam telah berlalu. Terdengar suara orang yang sedang rapat, diiringi
Entah mengapa, Jacob merasa nyaman saat memeluk wanita ini. Lebih tepatnya nyaman, puas, dan damai. Mereka menggunakan sabun mandi yang sama sehingga aroma tubuh mereka juga sama. Ini bukan pertama kalinya mereka seperti ini.Namun, kali ini mereka sama-sama sudah bercerai. Hal ini membuat Jacob menjadi bertambah puas.Begitu Sienna duduk, pakaiannya langsung dilepas oleh Jacob. Kemudian, Jacob kembali memakai gelang gaharunya.Lekuk tubuh Sienna sangat bagus. Wanita ini biasanya mengenakan pakaian tertutup sehingga bentuk tubuhnya tidak terlalu jelas. Sienna memiliki bentuk tubuh yang ideal dan wajah yang cantik. Ketika pertama kali tidur dengannya, Jacob merasa sangat puas, tetapi pria ini tidak mau mengakuinya.Malam makin larut. Lampu di dalam ruangan masih terang. Jacob memeluk Sienna di ruang tamu. Lantaran Jacob terlalu tinggi, Sienna terlihat sangat mungil saat duduk di pangkuannya.Setelah menunduk dan berciuman untuk waktu yang lama, Jacob menengadah. Matanya tampak berbinar