Melihat Elena tidak menjawab pesannya, sorot mata Sienna kembali tenang. Tidak masalah, pembalasan dendamnya pada Elena belum berakhir.Wanita jahat itu hampir membuat Sienna tenggelam di kapal pesiar, menghilangkan nyawa ayahnya, dan berulang kali mengusiknya. Semua itu sudah cukup untuk membuat Elena menerima pembalasannya. Sienna bukan orang suci, dia tentu akan membalas setiap perbuatan Elena hingga impas.Saat ini, Sienna sedang duduk di kantor. Teringat bahwa dia harus menemui Jacob untuk melapor, dia pun menaruh ponselnya. Tepat saat itu, Elena menjawab pesannya.[ Tunggu saja pembalasanku! ]Sienna hanya tersenyum geli, lalu menyimpan ponselnya.Berita bahwa Elena bukan darah daging Keluarga Prawira juga sudah didengar Jacob. Wiandro yang memberitahukan hal itu padanya."Jacob, kalau kamu mau menolong Elena, sekaranglah saatnya," ujar Wiandro. Alhasil, Jacob langsung memutus panggilan.Kemudian, giliran Ethan yang menelepon. Dia berkata pada Jacob, "Elena bukan darah daging Kel
Sienna terdiam sejenak. Kemudian, dia melanjutkan langkahnya hingga berhenti di depan Jacob. Pria itu menarik Sienna ke pangkuan dan memeluknya. Sienna memandang ke luar jendela dan melihat pemandangan sore yang indah. Saat ini, semburat terakhir dari matahari terbenam sedang menyinari menara lonceng tinggi.Beberapa saat kemudian, Jacob mendudukkan Sienna ke atas meja kerjanya. Dia menahan belakang kepala wanita itu dan memagut bibirnya dengan liar. Tangan Jacob pun bergerak membuka kancing Sienna.Mendadak, pintu kantor terbuka. Jimmy masuk dengan ekspresi kesal dan langsung berkata, "Kak Jacob … argh! Sialan!"Jimmy buru-buru berbalik dan menutupi wajah dengan kedua tangan. Sementara itu, Sienna pun meringkuk ketakutan dan buru-buru mengencangkan kancingnya dengan wajah merah.Sienna tidak menatap Jacob, dia juga tidak berani berbalik dan memandang Jimmy. Waktu melihat koridor di samping yang terhubung ke ruang istirahat Jacob, dia bergegas masuk ke sana dengan jantung berdebar kenc
Jacob dipukul 2 kali dengan tongkat. Ketika melihat Darwo batuk lagi, Jacob segera menepuk-nepuk punggung kakeknya."Kakek harus jaga kesehatan," tutur Jacob.Sekujur tubuh Darwo seketika membeku. Dia meletakkan tongkat di atas lantai sambil menghela napas, lalu berseru, "Kamu pergi saja."Malam ini, Darwo sudah dibuat kesal beberapa kali. Sekarang, dia hampir pingsan. Ketika Jacob pura-pura keluar, Darwo malah menggunakan tongkat untuk memukul punggung cucunya."Kamu boleh menyelidiki masalah kakakmu, tapi jangan dipaksakan kalau nggak bisa diselidiki. Bagaimanapun, yang paling penting adalah orang yang masih hidup. Ibumu dan nenekmu itu orang yang pilih kasih," ujar Darwo.Jacob mengangguk, lalu mengulangi ucapannya, "Kakek, kamu harus lebih perhatikan kesehatanmu.""Kamu tahu alasan Kakek membiarkanmu menikah dengan Sienna? Itu karena dia nggak punya pikiran yang aneh-aneh. Setelah terikat pernikahan denganmu, dia pasti akan memperlakukanmu dengan spesial. Bagaimanapun, harus ada se
Sienna sengaja memeras pakaiannya saat berjalan keluar. Kemudian, dia menuju ke kamar tidur untuk mengambil 1 set piyama baru.Kali ini, Jacob tidak bermain-main lagi dan langsung keluar dari kamar mandi. Begitu melihat sekujur tubuh Sienna basah kuyup, dia mengangkat dagu wanita ini seraya berkata, "Mandilah."Saat ini, pendingin ruangan di dalam kamar sedang terbuka, tetapi Sienna tidak merasa kedinginan. Setelah mendengar perkataan Jacob, dia segera masuk ke kamar mandi. Dia juga diberikan sebuah kemeja pria.Untuk mencegah Jacob masuk secara tiba-tiba, Sienna pun langsung mengunci pintu kamar mandi dan berendam dengan tenang. Jika orang lain tahu bahwa Jacob mengizinkan orang lain untuk menggunakan kamar mandinya, mereka pasti akan sangat terkejut.Dalam hal ini, Jacob sudah berusaha mengendalikan misofobia yang dirinya rasakan. Namun, Sienna sama sekali tidak menyadari hal ini. Selesai mandi, lebih dari setengah jam telah berlalu. Terdengar suara orang yang sedang rapat, diiringi
Entah mengapa, Jacob merasa nyaman saat memeluk wanita ini. Lebih tepatnya nyaman, puas, dan damai. Mereka menggunakan sabun mandi yang sama sehingga aroma tubuh mereka juga sama. Ini bukan pertama kalinya mereka seperti ini.Namun, kali ini mereka sama-sama sudah bercerai. Hal ini membuat Jacob menjadi bertambah puas.Begitu Sienna duduk, pakaiannya langsung dilepas oleh Jacob. Kemudian, Jacob kembali memakai gelang gaharunya.Lekuk tubuh Sienna sangat bagus. Wanita ini biasanya mengenakan pakaian tertutup sehingga bentuk tubuhnya tidak terlalu jelas. Sienna memiliki bentuk tubuh yang ideal dan wajah yang cantik. Ketika pertama kali tidur dengannya, Jacob merasa sangat puas, tetapi pria ini tidak mau mengakuinya.Malam makin larut. Lampu di dalam ruangan masih terang. Jacob memeluk Sienna di ruang tamu. Lantaran Jacob terlalu tinggi, Sienna terlihat sangat mungil saat duduk di pangkuannya.Setelah menunduk dan berciuman untuk waktu yang lama, Jacob menengadah. Matanya tampak berbinar
Di dalam vila yang terletak di pinggiran kota, terlihat beberapa pengawal yang sedang berlutut di atas tanah. Raut wajah mereka sangat serius."Bos, kami sudah mencoba berbagai cara, tapi keamanan di Vila Cahwana yang diatur Pak Darwo sangat ketat. Kami benar-benar kesulitan untuk menembus penjagaan di sana," ucap salah satu pengawal.Darwo telah bergabung dengan pasukan militer selama bertahun-tahun. Apalagi, dia pernah menjadi komandan. Keamanan yang dia atur benar-benar tidak ada celah, bahkan profesional sekalipun tidak akan bisa menembusnya.Yang paling penting adalah pelayan yang bekerja di Vila Cahwana sangat sedikit. Mereka semua sudah bekerja di sana lebih dari 3 tahun. Setiap hari, Rina akan menghitung jumlah mereka. Oleh sebab itu, tidak mungkin ada orang yang menyusup menjadi pelayan.Jumlah pelayan hanya ada belasan. Sisanya adalah penjaga keamanan. Orang-orang ini dilatih sendiri oleh Darwo, jadi mereka pasti setia.Jika benda itu benar-benar ada di Vila Cahwana, mereka h
Yasmin memandang Sienna dengan sinis, seolah-olah Sienna adalah wanita licik. Yasmin berujar, "Penny, kamu keluar dulu. Ada yang mau aku bicarakan dengan Jacob."Sienna berdiri, lalu keluar tanpa ragu sedikit pun. Namun, sebelum pintu ditutup, Sienna mendengar Yasmin bertanya, "Kamu serius dengan desainer ini? Jadi, bagaimana dengan Nona dari Keluarga Shankar?"Jacob mengernyit. Dia merasa lucu, terakhir kali Jero juga mengungkit tentang wanita itu. Masalahnya, Jacob sama sekali tidak kenal dengan wanita tersebut.Yasmin menjelaskan, "Jacob, semalam aku sudah bertemu dengan Jero dan dia mengungkit masalah ini secara nggak langsung. Aku baru tahu ternyata kamu dan Nona dari Keluarga Shankar terus berhubungan. Dia itu anak kesayangan Keluarga Shankar, kamu nggak boleh memperlakukan dia seperti memperlakukan Sienna. Keluarga Shankar pasti nggak akan melepaskanmu."Saat mendengar ini, Sienna menutup pintu. Dia juga menghadiri acara ulang tahun Jacob dan Jero memang berkata seperti itu. Kel
Lukas yang berdiri tidak jauh dari sana tahu pemikiran Jacob. Jadi, sekarang Lukas tidak mengatakan apa pun. Jacob menghabiskan biskuitnya dengan santai, lalu Sienna bertanya kepada Lukas, "Ada kopi, nggak?"Lukas menjawab, "Ada, aku akan membuatkannya."Sienna mengangguk sekalian membuang bungkusan biskuit ke tong sampah di samping. Jacob merasa sangat senang, dia makin menyukai Sienna. Beberapa menit kemudian, Jacob menarik Sienna dan mencium bibir Sienna, lalu berkomentar, "Penny, kamu lumayan cocok menjadi sekretaris ...."Tiba-tiba, terdengar suara cangkir terjatuh di lantai. Sienna segera mendorong Jacob dan melihat Lukas berdiri di depan pintu. Tangan Lukas dibasahi kopi, sudah jelas dia terkejut melihat kejadian tadi. Lukas segera memungut pecahan cangkir, lalu meminta maaf dan pergi membuat secangkir kopi yang baru.Sienna mengernyit, dia bahkan curiga Jacob sengaja berbuat seperti ini. Namun, apa maksud Jacob? Sienna memandang Jacob. Sementara itu, Jacob sedang membaca dokume