Kondisi Sienna terlihat kurang baik. Tatapan matanya sangat kosong layaknya mata boneka yang tidak memiliki jiwa. Sepertinya, dia salah mengira tangannya terluka lagi dan tidak bisa sembuh karena perbannya basah. Jacob langsung memeluk Sienna dan mengambil pecahan cermin di tangannya. Untungnya, tangan Sienna tidak terluka. "Tidak apa-apa, perbannya basah saja. Cukup ganti perbannya." Jacob mengkhawatirkan Sienna, tetapi Sienna malah mendorongnya menjauh dan menimpali, "Cukup ganti perban?" Sienna tersenyum dingin. "Bagi Tuan Jacob, aku tentu cuma harus ganti perban. Bagaimanapun, Nona Elena lebih berharga daripada tanganku." Jacob mengerutkan alisnya. Dia tidak bermaksud seperti itu. Pada saat yang sama, Elena merasa sangat marah karena melihat Sienna dipeluk oleh Jacob. Dia menangis lebih keras dan tampak sangat sedih. "Jacob, kamu nggak lihat, ya? Wanita ini mau menghancurkan wajahku, kenapa dia begitu kejam!" Saat mendengar ini, Sienna merasa jijik dan membalas, "Jahat? Kalau b
Sienna tidak menyangka bahwa Jacob akan menemukan pelakunya secepat ini. Setelah Sienna masuk ke mobil, Jacob tidak langsung menginjak pedal gas. Sebaliknya, dia bertanya, "Sakit tidak?" Sienna membuka perbannya yang sudah basah. Sementara itu, gips masih dipasang di tangannya. Jacob pergi ke kursi belakang dan mengeluarkan kotak P3K kecil di dalam mobilnya. Dia mengambil perban untuk membalut tangan Sienna. Kondisi jari Sienna masih terlihat sangat parah. Saat itu, Sienna pasti sangat kesakitan. Hati Jacob terasa sakit saat memikirkan hal ini. Belakangan ini, dia selalu mengalami perasaan seperti itu. Sienna tidak mengatakan apa pun karena masih linglung setelah kejadian tadi. Jacob telah selesai membalut perbannya dan menengadah untuk menatapnya. "Aku tidak akan melindungi Elena kalau dia dalangnya."Sienna langsung memejamkan matanya. Tindakannya ini membuat Jacob merasa kesal karena merasa kebaikannya tidak dihargai. Dia melempar kotak P3K ke kursi belakang dan menginjak pedal ga
Levon memuntahkan darah lagi, tetapi kali ini karena kaget. Levon menyadari bahwa Jacob serius dengan ucapannya. Ternyata, Jacob berencana untuk diam-diam mengirimnya ke luar negeri.Bukannya hanya karena seorang wanita? Kenapa Jacob begitu memedulikan wanita itu? Levon yang terkejut berucap, "Jacob, jangan-jangan kamu ...."Sebelum Levon selesai bicara, Jacob menginjak wajah Levon dan menimpali, "Kak Levon, ingat kamu harus berubah setelah pergi ke sana. Nanti aku akan memulangkanmu kalau aku sudah merasa puas."Mata Levon memerah karena merasa dipermalukan. Dia berusaha untuk memberontak, tetapi sia-sia. Awalnya, Levon sedang dalam perjalanan untuk menemui Elena. Levon hampir bertemu dengan wanita idamannya, tetapi malah dibawa oleh bawahan Jacob ke sini.Levon berujar, "Lepaskan ... aku ...." Darah terus mengalir dari sudut bibirnya dan dia menggertakkan giginya.Jacob baru saja berniat menyuruh bawahannya untuk membawa Levon pergi. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Yasmin menelepon J
Ciuman ini tidak lembut, bahkan sangat intens. Sienna megap-megap dan tangannya tanpa sadar diletakkan di lengan Jacob yang berotot. Setelah selesai berciuman, Jacob menatap Sienna lekat-lekat.Jacob yang masih tenggelam dalam ciuman tadi mendengar Sienna bertanya, "Apa Levon kenal dengan Nona Elena? Aku nggak ada dendam dengan Levon, kenapa Levon mau mencelakaiku? Selain itu, kenapa Bu Yasmin bisa tiba-tiba mendapatkan kabar? Siapa yang memberi tahu Bu Yasmin?"Sienna memandang Jacob. Meskipun wajah Sienna agak memerah setelah dicium Jacob, tatapan Sienna tetap terlihat tenang saat berbicara, "Kalau Tuan Jacob mau menyelidiki masalah ini, bukannya kamu harus menyelidiki hubungan mereka dulu? Apa mungkin ... Tuan Jacob nggak tega karena Nona Elena mengandung anakmu?"Saat di mobil tadi, Jacob mengatakan bahwa dia tidak akan melindungi Elena. Namun, Jacob sama sekali tidak mengungkit tentang Elena saat berhadapan dengan Levon. Sienna tidak bodoh. Dia memang berterima kasih kepada Jacob
Beraninya Sienna bersikap seperti itu! Jacob memegang setir dan langsung menginjak gas. Setelah kembali ke Grup Yuwono, Jacob menelepon Elena.Kala ini, Elena sudah pulang ke kediaman Keluarga Prawira. Begitu tahu Levon terlambat, Elena menyadari ada yang tidak beres. Apalagi, Jacob mengatakan bahwa dia akan menyelidiki masalah ini. Kemungkinan Jacob sudah tahu bahwa Levon pelakunya, jadi Elena segera mengabari Yasmin.Yasmin hanya memiliki satu putra, yaitu Jimmy. Putranya ini tidak mencampuri urusan Keluarga Yuwono. Jadi, Yasmin tidak terlalu berminat untuk ikut dalam persaingan Keluarga Yuwono. Itulah sebabnya Yasmin tidak suka melihat saudara saling menyakiti.Sekarang, Elena yang gelisah sedang menunggu balasan dari Levon. Elena ingin tahu apakah Levon sudah mengakui semuanya kepada Jacob atau belum. Namun, Jacob tiba-tiba menelepon Elena.Elena yang gugup menelan ludah dan memanggil, "Jacob."Jacob memandang dokumen di meja sembari bertanya dengan datar, "Apa kamu yang menginstru
Jacob sangat perhatian dengan orang ini. Ethan langsung teringat dengan gosip yang dia dengar, lalu dia bertanya, "Apa dia desainer rumahmu?"Jacob tidak membantah, dia menyahut, "Tangannya sangat penting, sebaiknya jangan sampai menimbulkan efek jangka panjang. Malam ini, coba kamu periksa dulu."Ethan menyarankan, "Kamu suruh dia datang ke rumah sakit saja."Jacob ingin mencari alasan untuk menyuruh Sienna datang ke hotel. Namun, selain tangan Sienna, Jacob tidak bisa menemukan alasan lain lagi.Ethan bisa menebak maksud Jacob. Kebetulan dia juga penasaran wanita seperti apa yang bisa membuat Jacob mabuk kepayang. Ethan berucap, "Oke, aku akan datang jam 09.00 malam."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Jacob menelepon Sienna. Sementara itu, sebenarnya Sienna tidak ingin menerima panggilan telepon Jacob, tetapi akhirnya dia tetap menjawab, "Tuan Jacob."Jacob berujar, "Jam 09.00 malam nanti, aku mengundang dokter profesional untuk memeriksa tanganmu. Bukannya kamu sangat khawatir?"
Jacob juga tahu mengenai Keluarga Shankar. Mereka adalah imigran di masa-masa awal yang memproduksi film pada zaman keemasan dunia perfilman. Dari film bisu hitam putih sampai berwarna, bahkan penghargaan piala Oxkar yang terkenal di dunia internasional juga diadakan oleh Keluarga Shankar. Sudah jelas Keluarga Shankar sangat kaya dan berpengaruh.Selain itu, Omar mempunyai 2 orang putra. Putri Omar adalah anak bungsu. Kedua putra Omar memiliki karakter yang berbeda.Jacob hanya pernah bertemu dengan putra sulung Omar saat berada di luar negeri selama 3 tahun dan putranya ini sangat bijak, sedangkan putra kedua Omar dikenal sebagai pria playboy di Armania. Jika kabar putri Omar yang tidak memiliki hubungan darah dengannya tersebar, hal ini pasti akan menggemparkan berbagai pihak berkuasa.Sebagai perusahaan perfilman terbesar di dunia sejak lama, Perusahaan Wistara milik Keluarga Shankar sudah menyinggung bisnis banyak orang. Itulah sebabnya Omar bisa dikejar oleh pembunuh waktu itu.Et
Jacob yakin Sienna tidak akan membohonginya. Jika Sienna berkata bahwa dia bisa menyelesaikan masalah ini, hal ini juga menguntungkan bagi Jacob. Bagaimanapun, Jacob merasa kelak istrinya itu pasti tidak melepaskan Jacob begitu saja.Jacob bertanya, "Apa kamu pernah mendesain rumah untuk Keluarga Winata?"Sienna menjawab, "Boleh dibilang begitu."Jacob menyipitkan matanya dan memeluk Sienna lebih erat, lalu berucap, "Kamu ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, ponsel Jacob berdering. Darwo menelepon Jacob. Mungkin karena masalah Levon. Jacob melepaskan Sienna, lalu berdiri dan mengambil jaketnya.Jacob berujar, "Aku tidak akan memberi tahu Elena masalah ini."Ponsel Jacob terus berdering. Sienna tahu Jacob sibuk sehingga dia juga ikut keluar. Sienna berkata, "Kalau Tuan Jacob sibuk, pergi saja."Namun, saat lift bergerak turun, Jacob memegang kepala Sienna dan mencium Sienna dengan intens. Kaki Sienna agak lemas, kenapa rasanya seperti Jacob akan pergi menjalani hukuman mati? Pintu lif