Setelah mengakhiri panggilan telepon, Jacob tidak bisa fokus sedikit pun ketika melihat dokumen. Jacob merasa gelisah begitu memikirkan ada pria lain yang menemani Sienna malam ini.Saat kembali ke hotel, Jacob berbaring di kasur dan mencium aroma Sienna di selimut. Jacob tidak bisa tidur, dia bangun dan memakai jubah tidur. Kemudian, dia berdiri di depan jendela sambil merokok. Jendela yang berada di sudut ini terbuka sehingga Jacob bisa merasakan angin berembus di wajahnya.Jacob menjepit rokok di jarinya, dia terus memikirkan Sienna. Saat Jacob menekan Sienna di depan jendela, Sienna tampak takut dan tidak berdaya. Sosok Sienna benar-benar menggoda.Raut wajah Jacob tiba-tiba berubah drastis. Kala ini, Jacob tampak menggebu-gebu, seperti ingin melakukan sesuatu untuk meredakan gejolak di dalam tubuhnya. Jacob mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Sienna.[ Sudah tidur? ]Orang-orang yang memahami Jacob tentu tahu bahwa Jacob tidak pernah mengunggah status apa pun, bahkan
Sienna terengah-engah, tetapi dia masih bisa berpikir jernih. Hanya saja, Sienna merasa putus asa begitu memikirkan bahwa tangannya kemungkinan akan cacat.Tiba-tiba, ada yang menekan klakson 2 kali. Sienna gemetaran karena kesakitan, lalu dia melihat seseorang menghampirinya. Orang itu adalah Willow. Kemudian, terdengar teriakan Willow. "Sienna!"Willow sangat ketakutan. Saat melihat kedua jari tangan Sienna, mata Willow memerah dan dia tidak bisa melontarkan sepatah kata pun. Bagi pelukis, tangan itu bagaikan nyawa mereka. Sebenarnya, siapa yang melakukan ini kepada Sienna?Willow berujar, "Aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang! Ethan sudah kembali, dia itu ahli bedah yang sangat hebat. Dia pasti bisa menyembuhkanmu."Kondisi jari Sienna sangat parah. Jika ingin pulih sepenuhnya, harus mencari dokter yang paling hebat. Tubuh Willow gemetaran, hanya dia yang tahu bahwa melukis sangat penting bagi Sienna. Kalau tangan Sienna cacat, itu sama saja dengan menghancurkan hidupnya.Sien
Kala ini, Sienna sangat kesakitan hingga tubuhnya gemetaran. Sementara itu, Willow terus memohon kepada ayahnya untuk segera menghubungi Ethan sambil mondar-mandir di koridor.Willow tidak kenal dengan Ethan. Jika Willow langsung menelepon Ethan, kemungkinan Ethan tidak akan menghiraukannya. Jadi, hanya ayah Willow yang bisa mencari Ethan.Ayah Willow sudah menelepon Ethan, lalu dia menjelaskan, "Sepertinya Elena juga terluka, jadi Ethan harus pergi ke kediaman Keluarga Prawira dulu. Setelah selesai, dia baru membantu kita."Willow yang kesal membentak, "Apa luka Elena lebih parah dari Sienna? Dasar wanita rendahan, aku rasa dia pasti sengaja!"Kemudian, ayahnya Willow menegur, "Aku sudah bilang kamu harus mengubah sifatmu. Kamu hanya tahu bersenang-senang di luar seharian, sekarang omonganmu mulai nggak beres."Willow menangis seraya menjelaskan, "Ayah, Sienna masih mau melukis. Kalau nggak bisa kembali seperti dulu lagi, bakatnya akan menjadi sia-sia."Ayah Willow membujuk, "Bagaiman
Elena memandang Jacob. Dia merasa tersentuh begitu mendengar ucapan Jacob. Ternyata, Jacob masih memedulikannya. Elena berucap, "Jacob, kamu masih sayang padaku."Jacob duduk di sofa dan tidak menanggapi perkataan Elena. Sementara itu, setelah Ethan selesai memeriksa jari tangan Elena yang patah, dia hendak pergi. Namun, Elena mengulurkan tangannya yang lain dan mengeluh, "Dokter Ethan, aku rasa tanganku yang ini juga bermasalah."Ethan bisa merasakan bahwa Elena sengaja menahannya. Akan tetapi, apa alasannya? Ethan langsung melirik Jacob sekilas.Jacob tidak melihat Ethan, entah apa yang dipikirkan Jacob saat ini. Semalam, Ethan baru mendengar Wiandro bercerita tentang Jacob yang menjadi pihak ketiga.Namun, sekarang Jacob membiarkan Elena bertindak sesukanya. Ini berarti Jacob masih memedulikan Elena. Mungkin, memang Wiandro yang mengarang cerita.Ethan yang tidak perhitungan memeriksa tangan Elena yang lain dengan teliti sekali lagi, lalu tersenyum dan bertanya sembari memandang Ele
Saat diopname di rumah sakit selama 3 hari, Sienna sangat memperhatikan tangannya dan tidak berani menggerakkannya. Dia takut kalau dirinya bergerak sedikit, tangannya tidak bisa pulih lagi.Selama 3 hari ini, Willow terus menemani Sienna. Dia menyadari bahwa Sienna tidak memedulikan hal lain, dia hanya memikirkan tangannya. Sekalipun Willow mengungkit Jacob, Sienna juga sama sekali tidak peduli.Pada hari ketiga, dokter memberi tahu bahwa Sienna sudah boleh keluar dari rumah sakit. Namun, Sienna harus merawat tangannya dengan baik. Sebenarnya, beberapa hari ini Sienna menerima pesan dari Jacob, tetapi Sienna tidak membalasnya. Sekarang, Jacob juga tidak mengirim pesan kepada Sienna lagi.Setelah keluar dari rumah sakit, Sienna menerima undangan dari pemilik vila yang pernah bekerja sama dengannya dulu. Pemilik vila itu meminta Sienna untuk menghadiri acara wine tasting. Acara ini merupakan perjamuan kecil-kecilan dan diadakan di rumah yang pernah didesain Sienna, jadi pemilik rumah me
Saat melihat Sienna, mata kedua penanggung jawab itu berbinar. Mereka tidak menyangka murid Rowen akan begitu muda dan cantik. Salah seorang dari mereka berujar, "Halo, Nona Penny. Gedung pameran kami akan senantiasa menyambut karya lukisanmu.""Begitu juga dengan kami," sahut penanggung jawab lain. Mereka bergegas menyodorkan kartu nama mereka dengan bersemangat.Sebelumnya, Sienna berpikir akan membuka studio sendiri dan menyelenggarakan pameran lukisan setelah semua hal telah berakhir. Akan tetapi, urusan Keluarga Winata belum teratasi semua. Meski sangat tergerak oleh tawaran ini, Sienna hanya bisa menolaknya untuk sementara."Terima kasih. Semoga ada kesempatan kerja sama ke depannya," jawab Sienna. Apalagi, tangannya tidak bisa melukis dalam waktu dekat.Tatapan Jacob tertuju pada Penny sepanjang waktu. Dia mengernyit sejak melihat perban putih yang bergantung di leher Penny. Dia bertanya, "Kenapa tanganmu?"Tangan Elena juga terluka, tetapi hanya dislokasi. Hanya perlu diistirah
Saat ini, Sienna sudah keluar. Mobil Lukas diparkir tak jauh dari sana. Dia baru saja mengirimnya pesan untuk mendekat. Bagaimanapun, dia masih menggaji Lukas. Sebelum Lukas pergi ke Kabupaten Armana, dia harus mengambil kesempatan yang ada untuk memerintahkannya.Sienna melewati belokan dan ingin berjalan menuju mobil Lukas. Namun, pergelangan tangannya yang tidak terluka dicengkeram oleh Jacob.Saat ini, mereka masih berada dalam kawasan taman dan ada segelintir orang di sekitar. Saat melihat Jacob, semua orang menoleh ke sana.Sienna menatap ke bawah pada jari ramping Jacob yang sedang mencengkeramnya. Dia mengernyit sembari bertanya, "Tuan Jacob, ada apa?"Jacob melepaskan pergelangan tangan Penny dan berkata, "Kamu tidak balas pesan yang kukirim beberapa hari ini.""Kalau nggak relevan dengan Royal Estate, aku sepertinya nggak harus balas kamu," jawab Sienna.Jacob bertanya lagi, "Aku bantu kamu minum bir barusan, kenapa kamu tidak terima?""Tuan Jacob adalah tamu. Mana boleh tamu
Akan tetapi, Jacob menyadari dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Mencekik Penny sampai mati? Dia sepertinya tidak tega. Jacob menatapi wajah Penny yang keras kepala dan ingin menciumnya lagi, tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari belakang."Penny!" panggil Lukas.Jacob dapat merasakan tubuh Sienna menegang ketika mendengar suara itu, lalu SIenna bergegas membebaskan diri dari pelukannya."Lukas!" seru Sienna. Dia segera menghampiri Lukas. Lukas meliriknya lebih dulu, lalu melirik Jacob."Nggak apa-apa, 'kan?" tanya Lukas. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Sienna tampak tidak nyaman saat ini. Dari sudut pandangnya tadi, Sienna jelas dipaksa oleh Jacob.Lukas tidak berani menyinggung Jacob. Saat ini, dia hanya bisa menyapanya, "Tuan Jacob."Lidah Jacob sakit karena digigit oleh Sienna barusan. Dia bahkan kesakitan untuk berbicara. Saat berikutnya, dia mendengar Penny berkata, "Lukas, ayo kita pergi."Sienna ingin pulang dan beristirahat. Dia tidak bisa tidur nyenyak selama be