Jacob diam-diam merasa gembira. Akan tetapi, emosinya selalu tersembunyi dengan baik. Pria itu masuk ke dalam mobil tanpa berbicara apa pun. Ketika mobilnya melewati pusat perbelanjaan barang mewah, Jacob menggerakkan alisnya sambil berkata, "Berhenti."Sony bergegas menghentikan mobil. Dia yang kebingungan pun bertanya, "Kenapa, Pak?""Temani aku untuk pilih hadiah," jawab Jacob.Lantaran Penny menyukai gelang, wanita itu mungkin juga menyukai benda lain. Dia telah mempertimbangkan kata-kata Wiandro terakhir kali. Wanita memang harus dimanja. Pokoknya, Jacob harus membuatnya tahu bahwa berpacaran dengan Mike tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun. Namun, situasinya berbeda jika wanita itu menjalin hubungan dengannya.Sebenarnya, Jacob sendiri tidak sepenuhnya mengerti kenapa dia berpikir seperti ini. Logikanya, dia seharusnya merasa jijik terhadap Penny. Dia adalah wanita yang tidak setia dan labil. Akan tetapi, Jacob malah berharap dia dapat meninggalkan Mike. Dia berharap bahwa P
Lantaran situasinya sudah seperti ini, Jack tidak dapat mengubahnya lagi. Tetap tinggal di sini hanya akan membuatnya makin terhina. Jack mengambil kontrak yang ada di lantai, lalu berbalik dengan kepala tertunduk dan meninggalkan kantor presdir. Sementara itu, si presdir malah menelepon Fiona di hadapannya untuk mengucapkan selamat, tanpa rasa bersalah.Begitu keluar dari kantor, Jack pun melihat sekeliling. Ada banyak staf baru di perusahaan, termasuk beberapa artis top. Belakangan ini, popularitas Jack melonjak sehingga semua orang bersikap ramah padanya. Akan tetapi, begitu masuk ke kantor presdir, Jack sama sekali tidak dihargai. Saat ini, dia bahkan harus menghadapi Fiona.Ketika teringat dengan tindakan kejam wanita itu, Jack merasa ngeri. Namun, dia tidak dapat mengubah apa pun. Kontrak memang mengikat takdir dari para artis.Sorot mata Jack memancarkan keputusasaan. Setelah naik mobil, dia bahkan berpikir untuk bunuh diri dan mengungkap semua kejahatan yang telah dilakukan Fio
Wiandro tampak mengernyit, lalu berkata dengan gembira, "Oke. Karena kamu berinvestasi 300 miliar, aku akan membiarkan Jack yang menjadi pemeran utama pria. Tapi, apa kamu sanggup mengeluarkan uang sebanyak itu?"Sienna segera mengangguk sambil menjawab, "Selama Pak Wiandro setuju, aku akan mentransfer uangnya besok.""Apa kamu menyukai Jack?" tanya Wiandro yang penasaran.Namun, Sienna malah menjawab, "Aku hanya mengaguminya."Wiandro merasa bahwa situasinya menjadi menarik. Dia paling suka melihat drama cinta segitiga seperti ini."Oke, aku setuju. Tolong transfer uangnya ke rekeningku sebelum pukul 09.00 besok. Begitu uangnya masuk, aku akan segera menghubungi Jack dan membiarkannya menjadi pemeran utama pria," janji Wiandro.Saat ini, Sienna terlihat gembira. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Terima kasih, Pak Wiandro. Bagaimana kalau aku mentraktirmu makan?"Namun, Wiandro malah bersandar ke belakang sembari menolak, "Nggak usah, kamu bisa pergi sekarang. Aku masih harus melanjut
Begitu membaca pesan tersebut, tubuh Sienna langsung menegang. Naluri memberitahunya untuk tidak pergi ke sana. Namun, dia juga berharap dapat segera melunasi utangnya. Dengan begitu, hubungan mereka akan segera berakhir. Sienna berencana untuk mengelola Grup Winata dengan baik dan memanfaatkan uang yang dimilikinya untuk berinvestasi. Setelah bercerai nantinya, Sienna akan memiliki jalan keluar untuk bertahan hidup.Selain itu, Sienna juga agak takut dengan cara Jacob melepaskan gairah. Begitu pria itu memutuskan untuk menyiksanya, tubuhnya benar-benar seperti akan hancur. Akan tetapi, dia tidak punya pilihan selain mengemudi ke hotel. Begitu masuk ke lobi, dia bertemu dengan Sony di lantai pertama.Sony yang melihatnya segera mengingatkan dengan baik hati, "Nona Penny, Pak Jacob lagi emosi malam ini. Sebaiknya kamu bersikap lebih ramah."Ketika mendengar bahwa Jacob sedang emosi, dia jadi tidak ingin naik. Pria itu akan sepenuhnya lupa diri ketika sedang marah. Sifat kejam dan biada
Jacob benar-benar merasa tidak nyaman. Dia menunduk untuk meraih dagu Sienna, lalu memaksa wanita itu untuk mendongak dan menatapnya. Segera setelah itu, Jacob bertanya, "Kenapa kamu menangis?"Sienna memejamkan matanya sambil menggertakkan gigi. Dia menunjukkan sikap menolak secara diam-diam. Mungkin karena agak kurusan, pipi Sienna terlihat agak ramping sekarang. Wajah wanita itu memang sudah kecil. Kini, ketika Jacob mengerahkan sedikit kekuatan, dagu wanita itu seolah-olah akan patah.Jacob pun menarik tangannya kembali. Saat ini, entah kenapa dia tiba-tiba merasa simpati. Progres hubungan Jacob selalu lambat biasanya. Apalagi, dia juga pernah berpacaran dengan Elena. Dia merasa bahwa emosi ini sangat berbeda sewaktu dia pacaran sebelumnya. Apakah ini amarah atau yang lainnya?Yang pasti, Jacob belum pernah merasakannya dari orang lain. Hal ini membuat aksinya menjadi makin ganas. Sementara itu, Sienna memang tipe orang yang akan bersikap keras kepala di momen tertentu. Ketika Jaco
Sienna sangat ketakutan barusan, tetapi emosinya sudah jauh lebih stabil sekarang. Dia bertanya dengan suara serak, "Pak Jacob, kamu sudah puas, 'kan?"Pertanyaan ini langsung meledakkan amarah yang selama ini terpendam di hati Jacob. Dia masih memegang salep di tangannya. Begitu mendengar pertanyaan itu, dia mendongak sambil bertanya, "Apa maksudmu?""Bukannya Pak Jacob memang suka melihatku hancur seperti ini?" Nada bicara Sienna telah kembali tenang. Wanita itu melanjutkan sambil tersenyum, "Ini sudah seperti yang kamu harapkan."Saat ini, Sienna tampak meringkuk. Ujung kakinya juga menegang. Seluruh tubuhnya dalam keadaan waspada sekarang. Jacob sontak bangkit dan memandangnya dari atas. Dia baru menyadari bahwa leher wanita itu agak merah. Entah sejak kapan Penny terluka.Awalnya, Jacob ingin marah padanya. Namun, melihatnya seperti ini, semua amarah Jacob seolah-olah tertahan. Dia melempar salep tersebut, lalu mengusir, "Bawa obatnya dan segera pergi."Sienna pun bangkit, lalu tu
"Baik." Jacob menarik tangannya dengan tenang dan berkata, "Pulanglah."Dokter sedikit kebingungan dengan sikap Jacob. Jelas, Jacob peduli dengan nona itu. Jangan-jangan Jacob, Presdir Grup Yuwono, yang bermartabat tidak tahu apa arti dari suka? Namun, dokter tersebut tidak berani mengatakan apa pun dan pergi dengan segan. Jacob duduk di lantai bawah dan tidak ingin pergi ke mana pun. Jika menemui Wiandro atau Benny dengan wajah seperti ini, dia pasti akan ditertawakan seumur hidup. Dia hanya duduk di sana sampai pukul 05.00. Setelah aura tubuhnya kembali dingin dan kemarahan di hatinya menghilang, Jacob baru kembali ke kamarnya. Saat pintu dibuka, kondisi ruangan sangat sunyi. Awalnya, Jacob mengira bahwa Sienna telah pergi. Bagaimanapun, Sienna bisa langsung menuju tempat parkir bawah tanah. Namun, saat berjalan ke kamar untuk berganti pakaian dan melihat sosok yang tertutup selimut, langkah kaki Jacob sontak berhenti. Tempat ini adalah kamar Jacob. Di kala pemiliknya marah dan pe
"Aku punya urusan malam ini," ucap Jacob.Wiandro mengira dirinya salah dengar. Bagaimanapun, ini adalah jamuan untuk menyambut kedatangan Ethan. Sementara itu, mereka berempat adalah teman yang sangat akrab. Tidak peduli ada urusan apa pun, mereka pasti akan menghadiri jamuan itu. Wiandro berpikir-pikir dan berujar dengan ragu-ragu, "Jangan-jangan ada yang memukulmu dan meninggalkan bekas? Makanya, kamu nggak berani datang?" Sayang sekali kalau Wiandro tidak menjadi penulis skenario dengan otak seperti itu. Dia berhasil menebak jawaban yang benar. Jacob terkesiap dan langsung mengakhiri panggilan telepon. Saat melihat telepon yang diakhiri, Wiandro tertawa tanpa henti. Lucu sekali, ternyata suatu hari Jacob juga bakal dipukul oleh orang lain! Jacob membuang ponsel yang sudah retak dan memerintah Sony, "Ganti yang baru." Sony mengangguk dan buru-buru menghubungi pedagang hp. Saat ini, Sienna telah selesai mandi. Ketika hendak pergi, dia mendapati pelayan yang mendorong kereta mak