Jacob benar-benar merasa tidak nyaman. Dia menunduk untuk meraih dagu Sienna, lalu memaksa wanita itu untuk mendongak dan menatapnya. Segera setelah itu, Jacob bertanya, "Kenapa kamu menangis?"Sienna memejamkan matanya sambil menggertakkan gigi. Dia menunjukkan sikap menolak secara diam-diam. Mungkin karena agak kurusan, pipi Sienna terlihat agak ramping sekarang. Wajah wanita itu memang sudah kecil. Kini, ketika Jacob mengerahkan sedikit kekuatan, dagu wanita itu seolah-olah akan patah.Jacob pun menarik tangannya kembali. Saat ini, entah kenapa dia tiba-tiba merasa simpati. Progres hubungan Jacob selalu lambat biasanya. Apalagi, dia juga pernah berpacaran dengan Elena. Dia merasa bahwa emosi ini sangat berbeda sewaktu dia pacaran sebelumnya. Apakah ini amarah atau yang lainnya?Yang pasti, Jacob belum pernah merasakannya dari orang lain. Hal ini membuat aksinya menjadi makin ganas. Sementara itu, Sienna memang tipe orang yang akan bersikap keras kepala di momen tertentu. Ketika Jaco
Sienna sangat ketakutan barusan, tetapi emosinya sudah jauh lebih stabil sekarang. Dia bertanya dengan suara serak, "Pak Jacob, kamu sudah puas, 'kan?"Pertanyaan ini langsung meledakkan amarah yang selama ini terpendam di hati Jacob. Dia masih memegang salep di tangannya. Begitu mendengar pertanyaan itu, dia mendongak sambil bertanya, "Apa maksudmu?""Bukannya Pak Jacob memang suka melihatku hancur seperti ini?" Nada bicara Sienna telah kembali tenang. Wanita itu melanjutkan sambil tersenyum, "Ini sudah seperti yang kamu harapkan."Saat ini, Sienna tampak meringkuk. Ujung kakinya juga menegang. Seluruh tubuhnya dalam keadaan waspada sekarang. Jacob sontak bangkit dan memandangnya dari atas. Dia baru menyadari bahwa leher wanita itu agak merah. Entah sejak kapan Penny terluka.Awalnya, Jacob ingin marah padanya. Namun, melihatnya seperti ini, semua amarah Jacob seolah-olah tertahan. Dia melempar salep tersebut, lalu mengusir, "Bawa obatnya dan segera pergi."Sienna pun bangkit, lalu tu
"Baik." Jacob menarik tangannya dengan tenang dan berkata, "Pulanglah."Dokter sedikit kebingungan dengan sikap Jacob. Jelas, Jacob peduli dengan nona itu. Jangan-jangan Jacob, Presdir Grup Yuwono, yang bermartabat tidak tahu apa arti dari suka? Namun, dokter tersebut tidak berani mengatakan apa pun dan pergi dengan segan. Jacob duduk di lantai bawah dan tidak ingin pergi ke mana pun. Jika menemui Wiandro atau Benny dengan wajah seperti ini, dia pasti akan ditertawakan seumur hidup. Dia hanya duduk di sana sampai pukul 05.00. Setelah aura tubuhnya kembali dingin dan kemarahan di hatinya menghilang, Jacob baru kembali ke kamarnya. Saat pintu dibuka, kondisi ruangan sangat sunyi. Awalnya, Jacob mengira bahwa Sienna telah pergi. Bagaimanapun, Sienna bisa langsung menuju tempat parkir bawah tanah. Namun, saat berjalan ke kamar untuk berganti pakaian dan melihat sosok yang tertutup selimut, langkah kaki Jacob sontak berhenti. Tempat ini adalah kamar Jacob. Di kala pemiliknya marah dan pe
"Aku punya urusan malam ini," ucap Jacob.Wiandro mengira dirinya salah dengar. Bagaimanapun, ini adalah jamuan untuk menyambut kedatangan Ethan. Sementara itu, mereka berempat adalah teman yang sangat akrab. Tidak peduli ada urusan apa pun, mereka pasti akan menghadiri jamuan itu. Wiandro berpikir-pikir dan berujar dengan ragu-ragu, "Jangan-jangan ada yang memukulmu dan meninggalkan bekas? Makanya, kamu nggak berani datang?" Sayang sekali kalau Wiandro tidak menjadi penulis skenario dengan otak seperti itu. Dia berhasil menebak jawaban yang benar. Jacob terkesiap dan langsung mengakhiri panggilan telepon. Saat melihat telepon yang diakhiri, Wiandro tertawa tanpa henti. Lucu sekali, ternyata suatu hari Jacob juga bakal dipukul oleh orang lain! Jacob membuang ponsel yang sudah retak dan memerintah Sony, "Ganti yang baru." Sony mengangguk dan buru-buru menghubungi pedagang hp. Saat ini, Sienna telah selesai mandi. Ketika hendak pergi, dia mendapati pelayan yang mendorong kereta mak
Selain itu, Levon selalu menggunakan cara kotor dan jahat. Di masa lalu, dia bertindak keterlaluan dan menimbulkan masalah yang besar. Saat itu, masalah tersebut ditekan oleh Keluarga Yuwono dengan uang. Sementara itu, dirinya hampir dipukul sampai mati oleh Darwo. Menurut Elena, orang seperti ini bisa diperalat olehnya. Bagaimanapun, Levon akan menjalankan segala perintahnya. "Oke, kita juga sudah lama nggak bertemu," ucap Levon. Usai mengakhiri panggilan telepon, Elena tersenyum jahat. Dia ingin melihat bagaimana Penny bisa lolos dari malapetaka kali ini. 'Siapa suruh dia berani menggoda Jacob!' batin Elena yang bertekad untuk memberi Sienna pelajaran. Sementara itu, Sienna masih tidak tahu apa rencana Elena. Dia menelepon Jack dan mengatakan bahwa dirinya sudah menjadi investor film. Awalnya, Jack sudah mengemasi barang-barang untuk pergi ke Perusahaan Kartika. Ketika mendengar ucapan tersebut, dia tampak tidak percaya. "Jack, aku sudah kerja sama dengan Wiandro. Dia tetap memil
Ketika melihat kondisi Darwo yang kurang baik, Sienna mendekat untuk memijat bahu dan lehernya. "Kakek, aku belajar teknik pijat di internet. Biar aku pijat dulu untuk melancarkan aliran darah Kakek." Yang paling disukai oleh Darwo dari Sienna adalah sifat ini. Saat melakukan sesuatu, Sienna selalu bersikap bijaksana dan tidak akan punya motif tersembunyi. Darwo meletakkan bidak catur di tangannya dan berkata, "Baik, Sienna. Aku akan sangat bersyukur kalau Jacob bisa bersikap pengertian sepertimu."Jacob dibesarkan di sisi Darwo sehingga karakternya diketahui dengan baik oleh Darwo. Anak yang meraih prestasi besar di masa remaja sudah pasti sangat arogan dan kejam. Sienna berdiri di belakang Darwo dan mulai memijat dengan lembut. Dia mendengar Darwo menghela napas. "Jacob memang pemarah. Biarpun tidak suka bicara, dia bisa melakukan apa pun kalau sudah terhasut." Tangan Sienna berhenti sejenak. Dia bertanya-tanya tentang arti sebenarnya dari bisa melakukan apa pun. Sementara itu, Da
Sienna kembali ke Vila Cahwana, dia berencana untuk beristirahat di sini dalam 1 minggu. Di Grup Winata, ada Wanda yang mengawasi perusahaan, jadi Wanda akan melapor kepada Sienna jika ada masalah di Grup Winata. Sementara itu, berinvestasi dalam drama serial Wiandro membutuhkan waktu. Itulah sebabnya Sienna akan beristirahat untuk sementara waktu.....Di Klub Melasti, Wiandro meletakkan tangannya di bahu Ethan sembari bergosip, "Malam ini Jacob nggak akan datang."Ethan agak terkejut. Hal ini karena dia sudah mengabari semua orang 1 bulan sebelum pulang. Jadi, sekalipun ada masalah besar, seharusnya mereka semua tetap datang. Ethan bertanya, "Dia kenapa?"Wiandro langsung bercerita dengan antusias, "Kamu nggak tahu karena di luar negeri. Belakangan ini, Jacob suka dengan istri orang dan menjadi pihak ketiga. Akhirnya, wanita itu malah nggak bersedia bercerai."Ethan mengangkat alis seraya mengamati Wiandro. Semua orang tahu bahwa Wiandro adalah penulis skenario, jadi dia memang panda
Setelah mengakhiri panggilan telepon, Jacob tidak bisa fokus sedikit pun ketika melihat dokumen. Jacob merasa gelisah begitu memikirkan ada pria lain yang menemani Sienna malam ini.Saat kembali ke hotel, Jacob berbaring di kasur dan mencium aroma Sienna di selimut. Jacob tidak bisa tidur, dia bangun dan memakai jubah tidur. Kemudian, dia berdiri di depan jendela sambil merokok. Jendela yang berada di sudut ini terbuka sehingga Jacob bisa merasakan angin berembus di wajahnya.Jacob menjepit rokok di jarinya, dia terus memikirkan Sienna. Saat Jacob menekan Sienna di depan jendela, Sienna tampak takut dan tidak berdaya. Sosok Sienna benar-benar menggoda.Raut wajah Jacob tiba-tiba berubah drastis. Kala ini, Jacob tampak menggebu-gebu, seperti ingin melakukan sesuatu untuk meredakan gejolak di dalam tubuhnya. Jacob mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Sienna.[ Sudah tidur? ]Orang-orang yang memahami Jacob tentu tahu bahwa Jacob tidak pernah mengunggah status apa pun, bahkan