Keesokan pagi, Sienna ditelepon oleh Rina. Rina awalnya terbata-bata, tetapi akhirnya mengatakan bahwa Daria datang ke Vila Cahwana. "Nona, Bu Daria tiba-tiba mengamuk. Dia menyuruhmu segera pulang."Masalah selalu terjadi jika Daria datang, mengapa Sienna harus membiarkan dirinya dimaki? Lagi pula, tidak peduli bagaimana dia merendah di hadapan orang-orang ini, mereka tetap membencinya. Lebih baik dia menghindar."Bi Rina, bilang saja aku sibuk kerja, nggak ada waktu luang," ujar Sienna yang beralasan. Akan tetapi, begitu mengakhiri panggilan, dia ditelepon oleh bos kayu cendana. Katanya, lantai kayu cendana sudah ada stok, bahkan ada 3. Bos ini juga mengirim video untuk bertanya mana yang diinginkan Sienna.[ Penny, kamu beruntung sekali. Beberapa kayu cendana ini dikembalikan pelanggan, beberapa adalah pesanan berlebih yang ditemukan di gudang. Kualitasnya sangat bagus, bahkan lebih bagus dari yang dikembalikan pelanggan. Kamu lihat dulu videonya. ]Namun, warna di video tentu memil
Dulu, Raina juga pernah mengatakan ini, "Aku juga menyukai Elena, lukisannya benar-benar indah. Hari ini, Desmond mengobrol dengannya cukup lama. Apa mungkin anak ini menyukai Elena?"Elena sangat pintar melukis dan paling berbakat di antara teman sebayanya. Dia memiliki kemungkinan terbesar untuk menjadi murid Rowen.Itu sebabnya, Raina tidak keberatan dengan latar belakang Elena. Dia membiarkan wanita ini menjadi bagian Keluarga Yuwono.Ketika Jacob berpacaran dengan Elena waktu itu, Raina pun marah besar. Dia mengatakan Jacob sudah merebut calon istri kakaknya dan akan mendapatkan karmanya nanti.Sesudah Desmond mengalami kecelakaan, Raina baru menanyakan perkembangan hubungan mereka berdua. Saat itu, yang dirasakan Jacob bukanlah perhatian, melainkan rasa jijik.Raina seperti ingin mempertahankan Elena untuk Desmond, jadi berharap Jacob yang merupakan adik bisa membantu menerima segalanya. Oleh sebab itu, hubungan Jacob dan Raina menjadi begitu buruk sampai sekarang.Saat ini, maka
Karena keluar dengan tergesa-gesa, Sienna hanya memakai piama dan jaket. Sienna mengira Jacob datang untuk berbisnis, jadi berkata, "Aku akan menyuruh resepsionis siapkan kamar.""Apa ada orang lain di kamarmu?" tanya Jacob tiba-tiba."Nggak ada," jawab Sienna.Mendengar ini, tatapan Jacob menjadi tidak begitu suram lagi. Dia berucap, "Nggak usah repot-repot."Sienna pun tertegun mendengarnya. Kemudian, dia perlahan-lahan membawa Jacob ke kamarnya. Dia sudah mandi sebelum tidur. Saat ini, terlihat Jacob memasuki kamar mandi, jadi Sienna menyerahkan piama yang disiapkan resor.Standar resor ini jauh lebih tinggi daripada hotel berbintang 5 di ibu kota. Lagi pula, tempat ini memang dipersiapkan untuk para bos besar. Piamanya pun terbuat dari sutra, bahkan setiap orang memperoleh 1 set. Piama ini tentu sudah dicuci bersih, bahkan tamu boleh membawanya pulang.Barusan, Sienna meminta 1 set piama untuk pria. Resepsionis seketika menunjukkan sorot mata aneh karena melihat Jacob berjalan masu
"Tuan Jacob, biar kuletakkan pengering rambut ini dulu," ucap Sienna. Mendengar ucapan ini, Jacob baru melepaskan pelukannya.Sienna menggantungkan pengering rambut itu di kamar mandi. Sesudah kembali, dia baru mendapati gelembung kecil di tangan Jacob. Sienna tentu tahu kenapa bisa seperti itu.Untungnya, Sienna telah membeli salep untuk mengobati lututnya hari ini. Dia pun mengeluarkannya, lalu menekan sedikit keluar dan meraih tangan Jacob untuk mengoleskannya.Jacob tidak memperhatikan gerak-gerik Sienna barusan. Ketika menyadarinya, dia sudah mencium bau obat. Jacob pun menengadah untuk melihatnya, tetapi Sienna hanya menatap lukanya dengan serius.Selesai mengoleskan obat, Sienna menarik tangannya kembali untuk menyeka sisa salep di ujung jari. Saat ini, Jacob bertanya, "Kamu khusus datang ke Kabupaten Armana karena merindukan suamimu?"Sienna terkejut mendengarnya. Kemudian, dia menghela napas sambil menjawab, "Aku kemari untuk mengurus kayu cendana. Bukannya aku pernah datang u
"Jacob, ingat untuk selidiki Keluarga Prawira. Selain Elena, aku belum terpikir akan orang lain. Kamu bisa selidiki anggota keluarga yang lain juga. Barang itu mungkin terlihat nggak penting, mungkin Elena memberikannya kepada kerabatnya," pesan Benny.Sebenarnya, Jacob sudah pernah menanyakan hal ini kepada Elena. Namun, wanita ini pernah demam tinggi selama 2 hari berturut-turut. Jadi, jawaban yang diberikannya adalah mungkin ada, tetapi sudah lupa."Oke, aku akan tanya setelah kembali ke ibu kota nanti," sahut Jacob.Benny memicingkan matanya sambil bertanya, "Hah? Kamu nggak di ibu kota?""Ya, aku dinas," balas Jacob. Mendengar ini, Benny tidak bertanya lagi.Sesudah mengakhiri panggilan, Jacob memeriksa jam. Ketika melihat sudah hampir pukul 05.00, Jacob memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Dia kembali ke ranjang dan berbaring sebentar, lalu akhirnya bangun.Staf resor telah melaporkan kedatangan Jacob kepada beberapa pemimpin di Kabupaten Armana. Jadi, pada pukul 05.00, mereka
Setibanya di pantai, Jacob turun dari mobil sembari menggandeng Sienna. Mereka berkumpul, lalu salah satu penanggung jawab menjelaskan bahwa beberapa area di sini bisa dikembangkan.Sienna mendapati bahwa pantai ini sangatlah luas. Dia tinggal di Kabupaten Armana selama bertahun-tahun, tetapi tidak tahu ada tempat seperti ini.Kemudian, penanggung jawab itu berkata, "Hanya saja, kawasan ini terkadang bisa diterpa badai pasir. Terakhir kali, bencana ini terjadi 10 tahun lalu. Kami nggak punya fasilitas untuk memprediksi badai ini. Kalau ada, kita bisa mengembangkan tempat ini."Dengan kata lain, jika Jacob bisa menyediakan peralatan seperti itu, mereka akan menjual kawasan ini dengan murah kepadanya.Jacob mengangkat alisnya. Peralatan seperti ini tidak ada apa-apanya bagi Grup Yuwono. Dia berucap, "Aku akan menyuruh staf datang memeriksa sore nanti."Para penanggung jawab itu tidak menyangka Jacob akan menyetujuinya secepat itu. Mereka pun tahu bahwa Jacob baru akan membuat keputusan s
Robert memiliki aksen Kabupaten Armana saat berbicara. Namun, dia lebih baik dari Nelson karena kecepatan berbicara Nelson benar-benar tinggi. Kalau Sienna tidak pernah mengobrol dengan pria ini, dia mungkin tidak akan mengerti apa yang dikatakan Nelson."Kenapa diam saja? Kenapa kamu mendekati para bos besar? Apa bedanya kamu dengan para pelacur di jalanan itu?" lanjut Robert yang murka hingga jari tangannya bergetar.Sienna mengerti maksud pelacur yang disebut oleh Robert. Sebelum Kabupaten Armana direorganisasi, banyak wanita yang berdiri di jalanan untuk memancing mangsa. Para wanita yang lewat ingin sekali meludahi para pelacur itu karena khawatir orang-orang ini akan merusak rumah tangga mereka.Ketika berangkat ke sekolah dulu, Sienna dan bibinya selalu melalui jalanan itu. Kemudian, para wanita pun berbisik sembari menunjuk ke dalam, "Kalau nggak belajar baik-baik, kalian akan menjadi seperti mereka nanti."Leslie juga pernah membawa Sienna melewati jalanan itu saat dirinya mas
Sesaat kemudian, Jacob duduk di samping dan mengurus pekerjaannya. Sienna juga mengeluarkan laptopnya sehingga keduanya tidak berbicara lagi.Dua jam kemudian, seseorang mengetuk pintu kamar untuk memberi tahu bahwa mereka sudah akan berangkat.Jacob pun mematikan laptopnya, lalu berjalan ke luar tanpa memanggil Sienna. Sienna tentu tahu pria ini mengabaikannya. Namun, tidak masalah karena dia tidak berniat untuk pergi.Sienna mendengar suara mesin mobil. Seseorang juga bertanya tentang dirinya, tetapi Jacob memberi tahu orang itu Sienna kurang enak badan. Jawaban ini hanya membuat orang makin salah paham.Dengan begitu, Sienna mengurus pekerjaan di Grup Winata dari jarak jauh. Dia terus berada di kamar untuk menunggu Jacob pulang.Tiga jam kemudian, mobil rombongan masih juga belum kembali, padahal langit sudah menjadi gelap. Kegelapan ini pun terlihat tidak wajar, seperti ada sesuatu yang menutupi langit.Tiba-tiba, Sienna terpikir akan sesuatu, badai pasir akan melanda! Dia buru-bur