Setelah itu, Sienna melakukan sesuai ucapan Jacob, yaitu berdiri saja. Akan tetapi, posisi seperti ini sungguh memalukan. Sekujur tubuh Sienna terus gemetaran. Tidak lama kemudian, terdengar suara bel pintu. Ternyata pengantar makanan yang datang. Sementara itu, Jacob merasa tubuh Sienna menegang dan berkeringat. Dia sepertinya sedang gugup. Jacob menatap Sienna lebih dalam dan menciumnya dengan lebih bergairah. Dia bertanya, "Bukannya suamimu sedang melakukan perjalanan dinas? Kenapa? Apa kamu takut ketahuan?"Sienna tidak membalas perkataan Jacob. Dia hanya meminta Jacob untuk segera menyelesaikannya. Namun, Sienna sangat paham bahwa Jacob tidak akan mudah menghentikan ini begitu dia memulainya. Sebelum tidur, Sienna tidak sempat makan makanan yang dipesannya tadi. Makanan itu dibiarkan untuk waktu yang lama sehingga sudah tidak bisa dimakan lagi. Sienna terbangun dan benar-benar demam. Sesudah minum obat dan berolahraga malam dengan Jacob selama beberapa jam, Sienna mengeluarkan b
Setelah Jacob pergi, Sienna berdiri sendirian cukup lama di ruang tamu dan sulit untuk sadar. Ketika perutnya berbunyi karena lapar, dia baru meraba pipinya yang terasa sangat panas, bahkan merasa sulit untuk bernapas. Dia buru-buru memukul pipinya dan masuk ke kamar mandi untuk membasuh mukanya dengan air dingin.Setelah itu, Sienna baru membuka kulkasnya. Namun, selain mi, tidak ada makanan apa pun di dalamnya. Sienna benar-benar sangat lapar, akhirnya hanya bisa membuat semangkuk mi yang diberi garam saja. Setelah memaksakan dirinya untuk makan, dia mencuci mangkuk dan pancinya.Saat berbaring di tempat tidur, Sienna berguling-guling karena tidak bisa tidur. Kata-kata terakhir Jacob sebelum pergi terus terngiang-ngiang di telinganya. Sienna adalah tipe wanita yang tertutup. Memang terdengar lucu sekarang, tetapi sebelum menikahi Jacob, dia hanya berani diam-diam kencan dengan orang yang disukainya. Dia selalu berpikir untuk tidak pacaran sebelum kuliah, sehingga baru berani kencan d
Keesokan pagi, Sienna ditelepon oleh Rina. Rina awalnya terbata-bata, tetapi akhirnya mengatakan bahwa Daria datang ke Vila Cahwana. "Nona, Bu Daria tiba-tiba mengamuk. Dia menyuruhmu segera pulang."Masalah selalu terjadi jika Daria datang, mengapa Sienna harus membiarkan dirinya dimaki? Lagi pula, tidak peduli bagaimana dia merendah di hadapan orang-orang ini, mereka tetap membencinya. Lebih baik dia menghindar."Bi Rina, bilang saja aku sibuk kerja, nggak ada waktu luang," ujar Sienna yang beralasan. Akan tetapi, begitu mengakhiri panggilan, dia ditelepon oleh bos kayu cendana. Katanya, lantai kayu cendana sudah ada stok, bahkan ada 3. Bos ini juga mengirim video untuk bertanya mana yang diinginkan Sienna.[ Penny, kamu beruntung sekali. Beberapa kayu cendana ini dikembalikan pelanggan, beberapa adalah pesanan berlebih yang ditemukan di gudang. Kualitasnya sangat bagus, bahkan lebih bagus dari yang dikembalikan pelanggan. Kamu lihat dulu videonya. ]Namun, warna di video tentu memil
Dulu, Raina juga pernah mengatakan ini, "Aku juga menyukai Elena, lukisannya benar-benar indah. Hari ini, Desmond mengobrol dengannya cukup lama. Apa mungkin anak ini menyukai Elena?"Elena sangat pintar melukis dan paling berbakat di antara teman sebayanya. Dia memiliki kemungkinan terbesar untuk menjadi murid Rowen.Itu sebabnya, Raina tidak keberatan dengan latar belakang Elena. Dia membiarkan wanita ini menjadi bagian Keluarga Yuwono.Ketika Jacob berpacaran dengan Elena waktu itu, Raina pun marah besar. Dia mengatakan Jacob sudah merebut calon istri kakaknya dan akan mendapatkan karmanya nanti.Sesudah Desmond mengalami kecelakaan, Raina baru menanyakan perkembangan hubungan mereka berdua. Saat itu, yang dirasakan Jacob bukanlah perhatian, melainkan rasa jijik.Raina seperti ingin mempertahankan Elena untuk Desmond, jadi berharap Jacob yang merupakan adik bisa membantu menerima segalanya. Oleh sebab itu, hubungan Jacob dan Raina menjadi begitu buruk sampai sekarang.Saat ini, maka
Karena keluar dengan tergesa-gesa, Sienna hanya memakai piama dan jaket. Sienna mengira Jacob datang untuk berbisnis, jadi berkata, "Aku akan menyuruh resepsionis siapkan kamar.""Apa ada orang lain di kamarmu?" tanya Jacob tiba-tiba."Nggak ada," jawab Sienna.Mendengar ini, tatapan Jacob menjadi tidak begitu suram lagi. Dia berucap, "Nggak usah repot-repot."Sienna pun tertegun mendengarnya. Kemudian, dia perlahan-lahan membawa Jacob ke kamarnya. Dia sudah mandi sebelum tidur. Saat ini, terlihat Jacob memasuki kamar mandi, jadi Sienna menyerahkan piama yang disiapkan resor.Standar resor ini jauh lebih tinggi daripada hotel berbintang 5 di ibu kota. Lagi pula, tempat ini memang dipersiapkan untuk para bos besar. Piamanya pun terbuat dari sutra, bahkan setiap orang memperoleh 1 set. Piama ini tentu sudah dicuci bersih, bahkan tamu boleh membawanya pulang.Barusan, Sienna meminta 1 set piama untuk pria. Resepsionis seketika menunjukkan sorot mata aneh karena melihat Jacob berjalan masu
"Tuan Jacob, biar kuletakkan pengering rambut ini dulu," ucap Sienna. Mendengar ucapan ini, Jacob baru melepaskan pelukannya.Sienna menggantungkan pengering rambut itu di kamar mandi. Sesudah kembali, dia baru mendapati gelembung kecil di tangan Jacob. Sienna tentu tahu kenapa bisa seperti itu.Untungnya, Sienna telah membeli salep untuk mengobati lututnya hari ini. Dia pun mengeluarkannya, lalu menekan sedikit keluar dan meraih tangan Jacob untuk mengoleskannya.Jacob tidak memperhatikan gerak-gerik Sienna barusan. Ketika menyadarinya, dia sudah mencium bau obat. Jacob pun menengadah untuk melihatnya, tetapi Sienna hanya menatap lukanya dengan serius.Selesai mengoleskan obat, Sienna menarik tangannya kembali untuk menyeka sisa salep di ujung jari. Saat ini, Jacob bertanya, "Kamu khusus datang ke Kabupaten Armana karena merindukan suamimu?"Sienna terkejut mendengarnya. Kemudian, dia menghela napas sambil menjawab, "Aku kemari untuk mengurus kayu cendana. Bukannya aku pernah datang u
"Jacob, ingat untuk selidiki Keluarga Prawira. Selain Elena, aku belum terpikir akan orang lain. Kamu bisa selidiki anggota keluarga yang lain juga. Barang itu mungkin terlihat nggak penting, mungkin Elena memberikannya kepada kerabatnya," pesan Benny.Sebenarnya, Jacob sudah pernah menanyakan hal ini kepada Elena. Namun, wanita ini pernah demam tinggi selama 2 hari berturut-turut. Jadi, jawaban yang diberikannya adalah mungkin ada, tetapi sudah lupa."Oke, aku akan tanya setelah kembali ke ibu kota nanti," sahut Jacob.Benny memicingkan matanya sambil bertanya, "Hah? Kamu nggak di ibu kota?""Ya, aku dinas," balas Jacob. Mendengar ini, Benny tidak bertanya lagi.Sesudah mengakhiri panggilan, Jacob memeriksa jam. Ketika melihat sudah hampir pukul 05.00, Jacob memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Dia kembali ke ranjang dan berbaring sebentar, lalu akhirnya bangun.Staf resor telah melaporkan kedatangan Jacob kepada beberapa pemimpin di Kabupaten Armana. Jadi, pada pukul 05.00, mereka
Setibanya di pantai, Jacob turun dari mobil sembari menggandeng Sienna. Mereka berkumpul, lalu salah satu penanggung jawab menjelaskan bahwa beberapa area di sini bisa dikembangkan.Sienna mendapati bahwa pantai ini sangatlah luas. Dia tinggal di Kabupaten Armana selama bertahun-tahun, tetapi tidak tahu ada tempat seperti ini.Kemudian, penanggung jawab itu berkata, "Hanya saja, kawasan ini terkadang bisa diterpa badai pasir. Terakhir kali, bencana ini terjadi 10 tahun lalu. Kami nggak punya fasilitas untuk memprediksi badai ini. Kalau ada, kita bisa mengembangkan tempat ini."Dengan kata lain, jika Jacob bisa menyediakan peralatan seperti itu, mereka akan menjual kawasan ini dengan murah kepadanya.Jacob mengangkat alisnya. Peralatan seperti ini tidak ada apa-apanya bagi Grup Yuwono. Dia berucap, "Aku akan menyuruh staf datang memeriksa sore nanti."Para penanggung jawab itu tidak menyangka Jacob akan menyetujuinya secepat itu. Mereka pun tahu bahwa Jacob baru akan membuat keputusan s
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg