Jelas-jelas dirinya sudah berusaha untuk tidak membuat Jacob merasa jengkel. Apa semua itu masih belum cukup? Sienna hanya menunduk tanpa melontarkan sepatah kata pun.Setelah mengakhiri panggilan, si penculik menendangnya dan berkata, "Nona, kamu sudah dengar itu? Di mata suamimu, kamu sama sekali nggak bernilai."Rambut Sienna ditarik oleh penculik itu, juga dipaksa untuk mendongak. Begitu melihat wajah cantik Sienna, hasratnya langsung terbangkitkan. "Gila! Rupanya kamu cantik sekali! Tapi, Jacob malah nggak menginginkan wanita secantik ini."Penculik itu pun menggendong Sienna, lalu menutup kepalanya dengan karung di sebelahnya. Dia juga memasukkan kain ke mulut Sienna sebelum mengangkatnya ke dalam pabrik.Di dalam sana, kepala Elena juga ditutup dengan karung. Hanya saja, mulutnya tidak disumpal sehingga wanita ini terus menangis dan berteriak, "Lepaskan aku! Cepat lepaskan aku!"Saat ini, pria yang mengangkat Sienna masuk berseru, "Kenapa diam saja? Cepat tinggalkan tempat ini!
Api di dalam memang sudah padam. Sienna meringkuk di sudut. Kini, tali yang mengikatnya sudah dilepaskan, begitu juga dengan benda yang menyumpal mulutnya.Barusan, api hendak menyerbu ke arah Sienna. Namun, untung ada seseorang yang sontak menariknya dengan kuat. Ketika karung di kepala dilepaskan, Sienna melihat petugas kebersihan wanita yang tidak seharusnya muncul di tempat seperti ini."Nona, kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya petugas kebersihan yang tampak benar-benar cemas. Wajah kurusnya yang tampak agak kuning dipenuhi kekhawatiran.Sienna merasa wanita ini sangat familier. Namun, begitu mendengar suara Harris, wanita ini seketika menjadi panik dan melarikan diri.Harris menemukan Sienna yang meringkuk di sudut. Meskipun tidak terluka, sekujur tubuhnya terlihat sangat kotor, bahkan rambutnya dipenuhi debu. Bau asap yang menyengat memenuhi seluruh pabrik.Dengan mulut yang dipenuhi aroma darah, Harris menginstruksi bawahannya, "Cepat ... papah Sienna kemari."Dua pengawal bergeg
"Nona, tolong jangan sedih," ucap pengawal itu yang mengira Sienna tidak bersuara karena merasa sakit hati akan ucapan Jacob.Sienna menghela napas, lalu berpesan, "Kalau Ayah ingin pulang, bawa saja dia pulang setelah siuman nanti. Kalian jaga dia baik-baik, jangan sampai ada yang mengganggu, terutama kakek dan nenekku.""Kami mengerti," sahut pelayan itu dengan sopan. Sejak Susan tersingkirkan, seluruh Keluarga Winata diatur oleh Sienna. Kini, Sienna bahkan menguasai saham Keluarga Winata sehingga dia adalah pewaris yang layak.Sesudah berpesan beberapa hal, Sienna baru menyuruh sopir mengantarnya pulang. Sekarang sudah pukul 02.00. Setibanya di Kompleks Mawaria, dia becermin untuk mengamati diri sendiri.Terlihat wajah Sienna yang kotor, juga rambutnya yang penuh debu karena jerami yang terbakar. Selain itu, kemejanya juga tampak lusuh.Sienna mandi dengan santai. Setelah keluar dengan mengenakan piamanya, dia merasa sekujur tubuh sangat lelah sehingga langsung berbaring dan tertidu
"Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?" tanya Sienna."Dua tahun," jawab Melanie.Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan Sarah dan Ruslan, Melanie sejak awal sudah tahu bahwa Harris sekeluarga tinggal di vila dan memiliki perusahaan di ibu kota. Namun, dia memilih untuk diam selama ini.Kemarin malam, Melanie juga yang mengabari Harris tentang peristiwa tersebut. Saat ini, Sienna tiba-tiba mendapati ada memar di tangan wanita ini. Sepertinya, sampai sekarang Ruslan masih melakukan KDRT terhadap istrinya.Ketika melihat Sienna hanya terdiam, Melanie tiba-tiba berlutut untuk memohon, "Bu Sienna, tolong jangan pecat aku."Sienna terkesiap melihatnya. Dia buru-buru memapah Melanie untuk berdiri, lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Melanie menunduk sembari menyahut, "Aku tahu kamu kurang menyukai kami sekeluarga ...."Sienna tidak mengatakan apa pun karena kurang mengenal Melanie. Wanita ini terlihat kurus dan lesu, bahkan tubuhnya dipenuhi bekas pukulan. Dalam sekejap, Sienna mer
Sienna pun tertegun mendengarnya. Dia tidak mengerti apa maksud pria ini. Akan tetapi, dia tetap kembali ke Kompleks Mawaria untuk mengambil peralatan melukis yang paling disukainya, lalu pergi ke hotel.Sesampainya di kamar, Sienna langsung melihat sebuah lukisan di depan jendela besar. Begitu melihat, dia pun tahu itu adalah lukisan gurunya."Tuan Jacob?" panggil Sienna ketika mendengar suara air mengalir dari kamar mandi. Tidak berselang lama, Jacob membuka pintu dan keluar sambil mengelap rambutnya yang basah."Wiandro memberiku lukisan ini, dengar-dengar Rowen yang melukisnya sampai setengah. Apa kamu bisa menyelesaikannya?" tanya Jacob.Sienna menatap lukisan pemandangan itu. Dia hanya perlu meniru teknik melukis Rowen yang santai. Jadi, dia mengangguk dan mendongak, lalu bertanya dengan tenang, "Kamu mau membayar berapa?"Sikap dinginnya ini seakan-akan menyiratkan bahwa dirinya akan langsung meninggalkan kamar hotel jika Jacob tidak membayarnya. Mendengar ini, Jacob menatap Sie
Sienna memiliki lekukan mata yang indah, terutama saat matanya merah, dia akan tampak sangat kasihan.Sienna yang tampak begitu kesal pun menggertakkan gigi tanpa melontarkan sepatah kata pun. Raut wajah seperti ini membuat Jacob ingin sekali menciumnya.Namun, Sienna sudah lebih tenang sekarang karena teringat Jacob mentransfernya uang 80 miliar. Ini sudah cukup untuk meredakan kekesalan dalam hatinya.Sienna menurunkan pandangannya, lalu berucap, "Maafkan aku, Tuan Jacob." Dia sudah salah karena tidak seharusnya mengamuk kepada klien. Bagaimanapun, keduanya masih bekerja sama.Sementara itu, tidak ada yang berani bersikap seperti ini pada Jacob, kecuali Darwo. Akan tetapi, dia sama sekali tidak marah, melainkan merasa agak terkejut.Tatapan Sienna dipenuhi amarah saat menatap Jacob. Melihat ini, gairah Jacob seketika terbangkitkan. Bagian tubuh bawahnya sudah bereaksi.Jacob menelan ludahnya sembari memegang belakang kepala Sienna. Saat berikutnya, dia tidak bisa menahan diri untuk m
Jacob memiliki tubuh kekar. Dia langsung menggendong Sienna, lalu menekannya ke dinding yang dingin. Sienna menunduk dan tampak patuh saat berujar, "Tuan Jacob, ini yang keempat kali."Jacob sontak menciumnya. Di tengah-tengah air hangat yang mengalir, wajah pria ini terlihat sungguh menawan.Sienna mendesah dengan emosional. Harus diakui bahwa Jacob adalah pria tertampan dengan pesona terbesar yang pernah dijumpainya. Bibir tipisnya bahkan membuat orang tidak tahan untuk mencium dirinya.Sienna pun merasa cukup bangga karena bisa membuat pria semenawan ini memperlihatkan ekspresi seperti ini. Ini sudah merupakan sifat manusia. Pantas saja, Willow sering bilang bahwa dia tidak akan rugi jika tidur dengan pria seperti Jacob.Ketika merasakan Sienna mulai terbawa suasana, Jacob tidak lagi bersikap sungkan. Kabut memenuhi kamar mandi, sementara suara bercinta terus terdengar.Ketika Jacob menggendong Sienna keluar, tubuh wanita ini sudah lemas. Sienna yang telah berbaring di ranjang bisa
Ketika Jacob kembali ke ranjang, Sienna yang tertidur lelap tiba-tiba berguling ke arahnya, lalu satu tangannya merangkul pinggang Jacob. Melihat ini, Jacob pun menoleh untuk mengamati wajah Sienna.Wanita ini memiliki hidung yang mancung dan kulit yang mulus. Bulu matanya tidak termasuk panjang, tetapi tebal. Meskipun sudah menggunting rambutnya menjadi pendek, Sienna tetap terlihat penurut saat tidur.Jacob tidak bisa menahan diri untuk memeluknya. Dia menunduk sambil menarik napas dalam-dalam, seperti memeluk seekor kucing peliharaan. Sienna tiba-tiba terbangun karena sentuhan Jacob. Melihat wajah pria itu, dia sontak tertawa dan bergumam, "Pasti nggak nyata."Yang dimaksud oleh Sienna adalah surat waktu itu. Bagaimanapun, Jacob berbaring di sisinya. Sienna sedang bermimpi. Begitu melontarkan kalimat itu, dia tertidur kembali.Sementara itu, jantung Jacob malah berdetak kencang melihat senyuman Sienna. Dia merasa bingung saat mendengar ucapan Sienna barusan. "Apanya yang nggak nyata