Jacob merasa jantungnya berdebar, lalu perlahan-lahan mendekat dan ingin mencium bibir Sienna. Namun, Sienna malah memiringkan kepalanya, Jacob yang seharusnya mencium bibir malah menjadi mencium pipinya."Tuan Jacob, aku masih belum sikat gigi."Sienna memang ahli dalam menghancurkan suasana. Satu kalimatnya membuat semua suasana yang indah lenyap begitu saja. Jacob memperhatikannya dengan saksama. Sienna khawatir trik kecilnya akan terbongkar, sehingga dia tidak berani menatap mata Jacob.Setelah sekian lama, Sienna bertanya, "Apa ada pakaian?"Jacob membuka lemari di sebelahnya dan mengambil kemejanya, lalu melemparkannya kepada Sienna. "Pakai ini."Jacob sangat tinggi, sekitar 188 sentimeter, sehingga kemejanya cukup panjang hingga menutupi bagian bawah pinggulnya Sienna.Sienna datang dengan terburu-buru semalam dan tidak membawa pakaiannya sendiri kecuali dua set baju yang dia beli dari toko. Setelah mandi, pakaian yang dia kenakan sudah basah. Sekarang, dia tidak memiliki pakaia
Jacob duduk di meja kerja di samping dan mengambil kembali berkas-berkasnya."Kenapa?""Belakangan ini, Rowen mengadakan pelelangan sebuah lukisan. Apa kamu bisa pergi ke Armania? Bukankah kamu sangat mengagumi lukisan-lukisan Pak Rowen itu? Kalau kamu akan pergi, bisakah kamu membawaku pergi bersamamu?" Nada suara Elena terdengar manja. Setelah melihat makanan di meja, dia perlahan-lahan duduk."Aku kebetulan belum makan juga, aku temani makan saja," usul Elena.Jacob tetap menatap berkasnya sambil berkata dengan dingin, "Kita bicarakan nanti.""Jacob, dulu aku pergi mencari Pak Rowen itu dan berusaha menjadi muridnya karena kamu suka dengan gaya lukisannya, tapi saat itu dia sudah menerima murid terakhirnya. Aku juga nggak tahu siapa muridnya itu, aku dengar orang itu cukup muda."Elena merasa tidak puas. "Mungkin dia adalah kerabatnya."Jacob mengernyitkan alisnya. "Elena, aku harus menangani urusan pekerjaan."Sejak memasuki ruangan ini, Elena merasa ada yang tidak beres dengan tem
Detak jantung Sienna berdebar makin cepat. Dia merasa dirinya tidak berdaya. Dia tidak pernah membayangkan suatu hari nanti dia akan dicium Jacob di dalam lemari pakaiannya. Setelah beberapa saat, Jacob melepaskan dirinya dan hanya menatapnya.Tubuhnya gemetar dan merasakan setiap bagian tubuhnya terkontaminasi oleh aura Jacob yang kuat. Jacob menariknya keluar. Dia masih ingat dia hanya mengenakan kemeja dan gerakannya terasa sangat tidak nyaman."Nggak lapar? Ayo makan sedikit."Sienna menghela napas lega. Dia berpikir jika Jacob ingin melanjutkan lagi, dia mungkin benar-benar akan mati di tempat tidur. Dia tidak memiliki pengalaman dengan pria lain dan tidak tahu apakah pria lain juga memiliki stamina sekuat Jacob. Yang pasti, dia tidak tahan dan berharap Elena bisa diberkati kelak.Saat Sienna duduk di depan troli makanan, dia terus merasa gelisah Elena akan kembali. Setelah selesai makan, pintu kamar diketuk lagi. Sony membawa satu set pakaian wanita lengkap dari dalam hingga luar
Waktu itu Sienna masih mengira yang dikatakan Darwo adalah kakak sepupunya Jacob, tidak disangka yang dimaksudnya adalah kakak kandungnya Jacob. Kedua putranya Daria memiliki bakat yang luar biasa dan semuanya terpilih sebagai pewaris. Saat kakaknya Jacob masih hidup, dia yang menanggung semuanya. Setelah kakaknya tiada, tentu saja Jacob yang harus menjadi pewaris.Tiga tahun yang lalu, Darwo ingin Jacob menikah dengan harapan ikatan keluarga akan membuat Jacob lebih terikat. Tidak disangka, Jacob langsung pergi ke luar negeri, tidak pernah kembali, dan bahkan menjadi terkenal di Jalan Wally dan Lembah Silion. Bagi orang luar, Jacob adalah sosok yang dingin dan tegas. Namun, siapa yang benar-benar mengenal dirinya Jacob?Pikiran Sienna menjadi kacau. Dia tiba-tiba merasa menyesal sudah membuat transaksi seperti ini dengan Jacob. Malam di saat Jacob kembali dari luar negeri, dia sudah tahu kemampuan Jacob di atas tempat tidur, sekarang di malah masih pergi mencarinya lagi.Melihat Sienn
Sienna juga merasa canggung, terutama karena banyak sekali jejak ciuman yang berwarna merah muda di lehernya itu. Kelihatan jelas, pria itu sangat bergairah saat menciumnya. Wajahnya langsung memerah dan kehilangan kata-kata. Ekspresi Willow terlihat seperti mengetahui suami yang berselingkuh."Pria yang sebelumnya? Kamu mengajaknya bertemu lagi?"Sienna hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan terpaksa. Willow langsung memapahnya untuk duduk."Siapa dia sebenarnya? Saat kamu bilang dia sangat hebat waktu itu, aku masih ragu, karena Dickson benar-benar luar biasa. Tapi, melihat situasimu sekarang, sepertinya orang itu belum pernah melihat wanita seumur hidupnya. Sienna, kamu sungguh luar biasa bisa menghadapi pria sehebat itu!"Willow berkata dengan nada cemburu, "Siapa dia sebenarnya? Beri tahu aku saja."Sienna tidak berkata apa-apa. Willow tahu masalah yang tidak ingin dibahas Sienna, seberapa keras pun dia memaksanya, Sienna juga tidak akan mengatakannya. Dia menghela napas dan ta
Ketika melihat Sienna yang tampak polos, Willow benar-benar sangat kesal.Wanita itu pun mengeluh, "Barusan, aku iri dengan keberuntunganmu karena bisa menemukan pria kekar yang energik. Sekarang, aku malah iri dengan Jacob. Bukan hanya meniduri wanita secantikmu, kamu sendiri bahkan berinisiatif untuk minum pil kontrasepsi dan memberikan keperawananmu begitu saja. Aku benar-benar nggak tahu harus berkata apa lagi. Kamu itu seharusnya lebih hati-hati!"Makin memikirkannya, Willow benar-benar makin kesal. Saat melihat jejak di tubuh Sienna, dia tahu jelas betapa Jacob menginginkan sahabatnya ini. Sienna adalah tipe wanita yang tenang dan rasional ketika menghadapi urusan pekerjaan, tetapi malu-malu dalam urusan ranjang. Bukannya wanita seperti ini adalah idaman semua pria?Segera setelah itu, Willow mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Begini, aku mengenal seorang artis top yang sangat tampan. Bagaimana kalau aku memintanya menjadi pasangan tidur tetapmu?""Minggu lalu, pos
Sienna sontak merasa lega. Raut wajahnya terlihat jauh lebih rileks sekarang. Bagaimanapun, masalah ini akhirnya beres juga. Pada saat ini, Harris meneleponnya dan hanya berseru dengan antusias, "Sienna ...."Akan tetapi, ayahnya tidak dapat melontarkan kata-kata lain. Dia terlalu terkejut hingga pandangannya perlahan menjadi kabur.Tak lama kemudian, Sienna berkata, "Ayah, semuanya sudah baik-baik saja. Beristirahatlah dengan baik."Harris tampak membuka mulutnya, tetapi sulit baginya untuk mengungkapkan sesuatu. Setelah terdiam sejenak, dia baru bertanya, "Apakah Jacob yang melakukannya?""Iya," jawab Sienna.Harris pun merenung. Selama ini, dia selalu mengira bahwa Jacob tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Sienna. Tidak disangka, meskipun pernah menghalangi bisnis Keluarga Winata, Jacob malah menyelamatkan Grup Winata dari ambang kebangkrutan."Oke, oke. Ayah akan pergi ke rumah Keluarga Yuwono untuk berterima kasih pada Pak Darwo," janji Harris.Namun, Sienna malah mengernyit
Ketika mengingat kembali hal itu, Sienna masih merasa sangat lucu. Gurunya ini bahkan tidak pernah menanyakan nama aslinya. Sementara itu, Sienna sendiri juga tidak tahu bahwa dia telah menjadi muridnya Rowen.Lukisan Rowen sangat prestisius, tetapi dia tidak suka bersosialisasi dan membenci kamera. Itu sebabnya, hampir tidak ada yang tahu seperti apa parasnya.Pada suatu kesempatan, Sienna menyadari bahwa gaya lukisannya yang elegan mirip dengan salah satu seniman yang disukainya. Setelah ditanyakan, dia baru tahu bahwa gurunya ternyata adalah seniman tersebut. Sienna bisa-bisanya tidak tahu bahwa dia telah menjadi muridnya Rowen.Rowen sendiri juga tidak pernah ikut dalam acara apa pun. Dia selalu mengecap orang-orang di sana munafik."Penny, aku sudah kirimkan lukisannya padamu. Coba kamu lihat dulu apakah kamu suka. Jangan sungkan denganku. Pihak pelelangan sudah lama meminta lukisan ini, tapi aku selalu memberikan jawaban yang samar. Kalau kamu suka, aku akan memberikannya padamu,