Elena menawarkan diri dengan berkata, "Aku akan menjadi pasanganmu!" Nada bicaranya terdengar sangat gembira.Akan tetapi, Jacob malah menunduk, lalu meletakkan kopi di tangannya sambil berkata, "Elena, aku bukan mau pergi ke pelelangan."Perkataan Jacob mengisyaratkan bahwa dia tidak membutuhkan pasangan wanita. Mendengar ini, wajah Elena langsung memucat. Berhubung pria itu telah berkata demikian, Elena tentu tidak akan melanjutkan pembicaraan ini. Sebaliknya, dia mencari alasan dengan berkata, "Baiklah. Apakah proyek luar negeri bermasalah, jadi kamu perlu mengurusnya sendiri?"Jacob tampak mengangguk, lalu menyalakan komputer di sebelahnya. Setelah itu, dia mengirim pesan kepada Sienna.[ Besok, temani aku ke luar negeri. ]Ketika Sienna menerima pesan tersebut, dia sedang mengunjungi Lukas di rumah sakit. Pria itu bersikeras untuk keluar dari rumah sakit, jadi dia perlu mengurus prosedur keluar dan mengantarnya pulang."Kamu benar-benar nggak ingin beristirahat lebih lama di rumah
Sienna memang kurang peka dalam urusan romansa. Dia tidak memahami maksud Jacob dan hanya menjawab dengan patuh, "Ini sudah seharusnya kulakukan."Jacob tidak berkata apa pun. Dia membuka kancing kemejanya supaya tidak kesulitan untuk bernapas, lalu langsung menutup teleponnya. Begitu mendengar panggilan terputus, Sienna cukup terkejut. Apakah dia salah mengucapkan sesuatu lagi? Pria itu memang sangat temperamental.Malam harinya, Jacob kembali ke kamar hotel. Lantai kamar telah dibersihkan, tetapi dia sengaja meminta staf pembersih untuk tidak merapikan ranjang. Berbeda dari sebelumnya, biasanya ranjangnya juga akan dibersihkan.Saat ini, Jacob sembarangan melemparkan jasnya. Begitu masuk ke kamar tidur dan melihat ranjang yang agak berantakan, dia pun mengingat kembali adegan kemarin malam. Rambut hitam Sienna yang tersebar di bantal menciptakan kontras yang tajam dengan kulitnya yang putihnya.Lantaran belum puas setelah dua ronde, Jacob akhirnya menahannya di depan jendela besar. M
Garasi bawah tanah cukup ramai. Ketika Sienna hendak menjauh darinya, Jacob lagi-lagi menekannya. Ujung jarinya menyentuh rambut pria itu yang masih basah. Dia seharusnya baru selesai mandi, tetapi malah langsung mendatanginya tanpa mengeringkannya terlebih dahulu.Sienna sendiri juga baru selesai mandi. Akan tetapi, rambutnya telah sepenuhnya kering. Rambut wanita itu menjuntai di belakang bahunya sehingga wajah mungilnya pun terpampang jelas. Saat ini, Sienna akhirnya menyadari alasan Jacob menyuruh staf manajemen properti untuk berkata demikian.Sebab, Jacob menganggap Sienna telah menikah. Selain itu, dia juga telah memastikan bahwa Sienna menjalin hubungan dengan Lukas. Itu sebabnya, Jacob mengira bahwa Lukas seharusnya berada di rumah. Dengan memanggil Sienna ke garasi bawah tanah, tindakan ini memang seperti yang dikatakan oleh Jacob, yaitu berselingkuh.Saat ini belum larut malam. Berhubung masih pukul 21.00, tetangga Sienna dapat muncul kapan pun. Wanita itu merasa tidak nyama
Sienna mengenakan pakaian yang telah disiapkan di sampingnya, lalu mengambil ponselnya untuk memeriksa sebentar. Setelah ponsel dinyalakan, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Lukas dan pesan suara dari Jacob. Pria itu ternyata sudah ke luar negeri.Begitu melihat pesan ini, Sienna langsung sadar sepenuhnya. Lantaran Jacob pergi ke luar negeri, itu artinya tidak ada orang yang akan menyiksanya selama beberapa hari.Setelah membasuh wajahnya, Sienna hendak kembali ke Kompleks Mawaria. Akan tetapi, dia menyadari bahwa tubuhnya sudah tidak bertenaga. Saat ini, dia merasa sangat kelelahan. Seluruh tubuhnya juga terasa lemas dan sakit.Tak lama kemudian, seseorang diam-diam mendorong troli makanan dan meninggalkan kotak obat di kamar Jacob. Setelah itu, dia langsung pergi tanpa bertanya apa pun. Sienna mengenal beberapa obat di dalam kotak itu. Dia pernah membelinya di rumah sakit sebelumnya. Tampaknya, Jacob juga menyadari bahwa tindakannya sudah terlalu berlebihan semalam.Setelah ma
Elena telah mengetahui sikap Jacob terhadap istrinya. Pandangannya terlihat sangat meremehkan sekarang. Menurutnya, wanita itu bahkan tidak layak memiliki nama. Akan tetapi, Elena tetap berpura-pura baik hati dan menasihati, "Tapi, kalau dia bercerai denganmu, mungkin dia akan sulit untuk menikah lagi. Itu karena dia diusir dari Keluarga Yuwono."Sementara itu, Jacob terlihat sangat kesal. Dia langsung naik ke mobil yang menunggu di luar sembari bertanya, "Apa hubungannya denganku?"Elena mengikutinya masuk ke dalam mobil. Pada saat yang sama, dia sangat ingin menunjukkan sikap yang lapang dada sehingga bertanya, "Kalau begitu, apa kamu akan membagikan hartamu kepadanya nanti?"Jacob tampak tersenyum dingin. Apakah keuntungan yang didapatkan oleh Keluarga Winata dari Grup Yuwono masih kurang banyak? Belum lagi, Vila Cahwana juga sudah diberikan kepada Sienna. Wanita itu seharusnya bersyukur karena Darwo menyukainya. Jika tidak, bagaimana mungkin dia layak mendapatkan semua ini?Setiap
Willow merasa kesal dan berkata, "Kenapa kamu bersembunyi? Kedua orang sialan itulah yang seharusnya bersembunyi!"Setelah menarik Willow masuk ke dalam dan memastikan bahwa Jacob tidak melihat dirinya, Sienna baru menjawab dengan pelan, "Aku juga diam-diam punya kekasih di luar, bukan? Kami impas, kok."Seketika itu juga, Willow tersenyum dan merangkul bahu Sienna. "Iya, iya, kok aku lupa kalau kamu juga sudah menjadi nakal. Ayo, aku sudah pesan ruangan pribadi. Malam ini, akan kutunjukkan padamu apa arti dari kehidupan yang mewah." Willow pernah melontarkan ucapan ini saat menyewa seluruh taman hiburan untuk merayakan ulang tahun Sienna. Sienna memang pernah melalui masa-masa sulit waktu kecil. Kemudian, karier Harris mulai berkembang, tetapi ibunya, Leslie, malah meninggal. Harris menjadi sangat sibuk dan sering membawa Sienna menemui klien-klien atau pergi ke kantornya yang baru didirikan. Saat itu, sekelompok pria paruh baya membicarakan masa depan seraya merokok, sementara diri
Benny tidak tertarik dengan adegan seperti ini. Dia hanya berjalan melewati sisi Sienna, lalu membuka pintu ruang privat di sebelah dan berjalan masuk. Sienna benar-benar kagum pada dirinya karena masih bisa berpura-pura tenang dan memungut benda dari lantai.Wiandro awalnya ingin berjongkok dan membantu memungutnya, tetapi dia malah mendengar suara Jacob berkata dengan nada dingin, "Wiandro, kamu masuk duluan."Wiandro mengangkat alisnya dan berkata dengan senang, "Wah, ada yang bakal ketimpa sial, nih."Sienna merasa bergidik saat memikirkan Willow benar-benar mencelakainya kali ini. Begitu Wiandro pergi, ruangan itu hanya tersisa Jacob dan Sienna berdua. Kebetulan salah satu mainan terjatuh di samping kaki Jacob. Saat Sienna ingin memungutnya, mainan itu malah diinjak oleh Jacob.Jacob berjongkok dan menilai wajah Sienna. Sienna sebenarnya sedang berusaha menahan diri. Dia tidak mungkin bisa menyangka Willow akan menyiapkan benda seperti ini. Setelah Sienna berusaha menariknya, Jaco
Sienna menarik napas dalam-dalam, lalu merangkul leher Jacob dan mencium Jacob. Namun, dalam beberapa hubungannya, Sienna sangat pasif sehingga dia agak canggung saat ini. Jacob yang menyadarinya langsung menekan Sienna dan mengendalikan situasi. Setelah mencium selama 10 menit, Jacob baru melepaskan Sienna.Namun, Sienna tidak melupakan tujuannya, dia bertanya, "Tuan Jacob, bagaimana?"Emosi Jacob sudah reda. Dia memandang Sienna dan tiba-tiba berujar, "Aku tidak bisa terima kalau kamu berhubungan dengan pria lain.""Aku tahu," sahut Sienna."Selain aku dan suamimu, apa ada pria lain lagi?" tanya Jacob."Nggak ada," jawab Sienna.Jacob yang merasa puas mengalihkan pandangan, lalu membuka pintu dan berucap dengan datar, "Kamu boleh istirahat selama 1 minggu.""Terima kasih, Tuan Jacob," ujar Sienna.Jacob tidak memedulikan Sienna lagi dan langsung masuk ke lift. Namun, Sienna tidak mengikuti Jacob.Saat pintu lift tertutup, Jacob tiba-tiba ingin merokok. Tadi ketika Sienna menciumnya,