Jacob tidak menanggapinya, melainkan menunduk untuk merapikan kancingnya. Kancing berwarna biru keperakan ini sangat mencolok. Itu adalah kancing pemberian Elena.Sienna berbalik begitu mendengar suara langkah kaki dari tangga. Terlihat Elena yang kembali, lalu berkata dengan lembut, "Jacob, ayo ikut aku ke atas. Aku sangat khawatir."Setelah menyelesaikan ucapannya, dia baru melihat Sienna. Sorot matanya sontak berubah menjadi tajam, lalu bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Saat ini, dokter yang menangani Snow keluar dan berkata, "Nona Penny, silakan naik. Operasinya akan berlangsung sekitar 40 menit."Sienna menghela napas lega karena akhirnya bisa terbebas dari ketegangan ini. Dia buru-buru menganggukkan kepalanya pada Jacob dan Elena sembari berkata, "Tuan Jacob, Nona Elena, aku naik dulu, ya."Elena hanya diam sambil menatap kepergian Sienna. Dia merasa gelisah begitu memikirkan rambut yang dirinya temukan di kamar hotelnya. Sebenarnya rambut itu milik siapa? Ada hal lain lagi ya
Saat ini, mereka bertiga sudah tiba di lantai 2. Dokter yang bertugas untuk mengantar Sienna menunjuk ke arah sofa sembari berkata, "Ruang operasi Snow ada di sini, Anda bisa duduk dan tunggu di sofa ini."Selesai berbicara pada Sienna, dokter menoleh ke arah Elena dan berkata, "Nona Elena, kami membutuhkan waktu 20 menit untuk menangani kucing Nona, Nona dan ...."Dokter seketika tidak tahu harus mengatakan apa. Elena merasa ini adalah kesempatan yang bagus. Dia menimpali dengan percaya diri, "Pacarku."Dokter terkekeh, lalu melanjutkan, "Kalian berdua boleh duduk di sofa ruangan lain. Mari ikut denganku, kami akan berusaha lakukan secepat mungkin."Ketika Elena mengatakan bahwa Jacob adalah pacarnya, Jacob melihat Sienna dari sudut matanya. Akan tetapi, Sienna hanya melihat ruangan operasi Snow dengan gelisah. Tampaknya Sienna sama sekali tidak memedulikan hal ini.Jacob ditarik oleh Elena ke ruangan lain. Elena merasa lega saat tidak melihat ada interaksi apa pun antara Sienna dan J
Sienna dan Jacob tidak berbicara. Sienna terus mempertahankan posisi ini dan tidak bergerak. Dia berusaha menenangkan dirinya.Sementara itu, Jacob terus menggosok tangannya. Setelah busa sabun di tangannya bersih, dia mengambil tisu dan menyeka jari-jarinya dengan santai. Jelas-jelas, semua ini hanya berlangsung kurang dari 1 menit. Namun, Sienna merasa waktu berjalan sangat lambat.Jacob membuang tisu ke tong sampah. Saat melihat Sienna yang berpura-pura tenang, Jacob tertawa dan berkata, "Apa aku begitu menakutkan?"Biasanya Sienna begitu pandai bicara, tetapi sekarang dia tampak ketakutan. Mendengar perkataan Jacob, Sienna terpaksa membalas seraya memandang Jacob, "Tuan Jacob itu atasanku. Tentu saja aku takut."Jacob melihat bekas di belakang telinga Sienna yang tidak tertutupi. Seharusnya karena terlalu terburu-buru, makanya tidak ada yang mengingatkan Sienna. Jacob pun bertanya, "Acara makan dengan suamimu menyenangkan?" Apa suaminya tidak marah melihat penampilannya seperti ini
Menandatangani perjanjian? Mereka akan bercerai? Ternyata sebelum Elena mengungkit persyaratan ini, Jacob sudah membicarakannya terlebih dahulu.Elena merasa sangat bahagia sampai-sampai jari tangannya gemetaran. Jika Jacob bercerai, bukannya dia yang memiliki kesempatan paling besar untuk menikah dengan Jacob? Kemudian, Elena bertanya, "Bercerai ... butuh waktu berapa lama?"Jacob memandang ke depan dan berucap dengan datar, "Paling lambat setengah tahun. Belakangan ini, kesehatan Kakek kurang baik."Wajah Elena memerah dan dia mengelus kucingnya untuk menenangkan diri.Namun, saat mobil berhenti di depan pintu kediaman Keluarga Prawira, Elena berujar sambil menatap Jacob, "Oke, kalau begitu, aku akan menunggu setengah tahun. Jacob, kamu benar. Kita memang belum balikan, tapi aku akan menunjukkan padamu aku ini istri yang paling cocok untukmu. Aku nggak akan memaksamu atau berpikiran untuk bertemu dengan wanita itu lagi.""Waktu itu, kita putus juga bukan sepenuhnya karena kamu menika
Daria yang sangat kesal membentak, "Di mana Sienna? Suruh dia turun!" Kalau terjadi sesuatu pada Jacob, dia tidak akan melepaskan Sienna begitu saja!Rina agak takut kepada Daria karena terkadang sikap Daria sangat tidak masuk akal. Daria sama sekali tidak sungkan kepada Sienna. Rina menyahut, "Bu Daria, Nona Sienna belum pulang."Mendengar perkataan Rina, Daria yang emosi mengomel, "Sudah menikah pun masih saja berkeliaran di luar. Apa dia berkencan dengan pria lain? Sekarang sudah hampir jam 11.00! Entah apa yang dia sibukkan seharian.""Selama 3 tahun ini, Jacob nggak ada di rumah. Siapa tahu dia sudah melakukan hal yang mempermalukan Keluarga Yuwono. Kalau dia berani berbuat seperti itu, aku akan memberi pelajaran kepada Keluarga Winata!" lanjut Daria.Rina menelan ludah. Dia takut Daria benar-benar akan menyalahkan Sienna karena alergi Jacob kambuh. Bagaimanapun, Jacob sudah menunjukkan reaksi alergi sebelum pulang ke Vila Cahwana. Sudah jelas alergi Jacob tidak ada hubungannya de
Awalnya, Daria berniat memperkenalkan putri keluarga kaya lain di ibu kota kepada Jacob. Namun, Jacob yang jelas-jelas tahu dirinya alergi bulu binatang malah menemani Elena ke klinik hewan. Sepertinya, Jacob masih belum bisa melepaskan Elena yang tumbuh besar bersamanya.Akan tetapi, bagaimana Sienna bisa tahu Jacob menemani Elena ke klinik hewan? Jangan-jangan, wanita rendahan itu mengikuti Jacob? Daria mengernyit dan langsung mengirim pesan kepada Sienna.[ Jangan pikir aku nggak tahu apa rencanamu. Jauhi Jacob. Cepat atau lambat, kalian akan bercerai. Kalaupun kamu menyerahkan dirimu, Jacob juga nggak akan mau sama kamu. ]Kata-kata Daria sangat kasar. Ekspresi Sienna makin muram setelah membaca pesan Daria. Kemudian, Sienna membalas Daria.[ Bu Daria tenang saja. Aku pasti akan menjauhi Tuan Jacob. ]Daria mencibir. Kalau sampai Sienna mengingkari janjinya, dia pasti akan membuat Keluarga Winata celaka!Satu jam kemudian, efek obat bius Snow sudah hilang. Dokter pun berpesan kepad
Sienna memandang Sandra dengan galak dan berucap, "Nona Sandra, aku nggak mau perhitungan denganmu karena kamu pernah memberiku obat."Ekspresi Sandra sangat masam, lalu dia mencibir dan menimpali, "Kamu cari saja Giselle kalau berani. Penny, kamu itu menggoda pacar orang, jadi jangan salahkan orang lain yang mau membalasmu. Kamu belum masuk grup pemilik rumah di sini, 'kan? Kamu boleh masuk dan lihat gimana para pemilik rumah di gedung ini menghujatmu."Grup pemilik rumah? Sienna memang belum bergabung ke grup itu. Namun, kemungkinan masalah ini sudah diketahui oleh semua orang karena ada Giselle di dalam grup ini.Masyarakat ini memang memperlakukan wanita dengan kritis. Jadi, tidak ada yang bersedia mendengarkan penjelasan Sienna. Semua orang hanya ingin mencari kesenangan.Ketika 1 orang memarahimu wanita jalang, mungkin semua orang tidak percaya. Namun, ketika beberapa orang ikut memarahi, semua orang pun akan percaya. Ke depannya, mungkin para pemilik rumah ini akan mencari masal
Hari ini, Jacob masih demam, tetapi ruam di tubuhnya sudah hilang. Ekspresi Jacob sangat dingin dan Sandra yang berdiri di sampingnya masih menunggu jawaban Jacob.Namun, Jacob tidak berkata apa-apa dan langsung berjalan memasuki lift. Sandra merasa agak canggung, lalu segera kembali ke tempat kerjanya.Sementara itu, di dalam lift, Sony melihat wajah Jacob masih sedikit memerah karena demam. Dia berkata, "Pak Jacob, sebaiknya kamu istirahat lagi."Jacob terlihat kelelahan karena demamnya tidak kunjung turun semalam. Dia memijat keningnya dan akhirnya berpesan, "Nanti kalau Penny meneleponku, kamu selesaikan masalah di Kompleks Mawaria."Rapat ini akan berlangsung sangat lama. Sony tidak akan mengikuti rapat untuk sementara waktu dan menunggu di luar.Jacob akan meletakkan ponselnya di dalam kantor. Kalaupun membawanya ke ruang rapat, dia akan mengatur ponselnya ke mode hening. Rapat ini sangat penting karena berkaitan dengan akuisisi di luar negeri. Selama ini, Grup Yuwono memang sela