Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris
Saat mobil sedang melaju, terlihat kobaran api dan terdengar suara tangisan di mana-mana. Dengan kekuatannya sendirian, Deshton berhasil membuat seluruh pulau bagian dalam ini menjadi neraka dunia.Saat bersandar di pelukan Jacob dan merasakan dada Jacob yang bergerak, mata Sienna terasa panas.Jacob hanya memeluk Sienna dengan diam dan telapak tangannya menepuk punggung Sienna dengan lembut untuk waktu yang cukup lama. Saat tiba di tempat Risky, dia melihat Risky sedang berdiri di halaman untuk melihat kobaran api dan ledakan di kejauhan.Melihat Jacob kembali, mata Risky langsung membelalak karena terkejut. "Aku hampir saja mengira kamu sudah mati."Risky bergegas mendekati Jacob. Setelah memastikan Jacob baik-baik saja, dia pun menghela napas lega. Menyadari Jacob melihat ke langit, dia juga mengikutinya dan melihat ada banyak helikopter yang terbang di langit. Namun, tidak jelas orang-orang dari siapa yang berada di dalam helikopter itu."Risky, masuk ke mobil, kita tidak punya ban
Setelah mendekat, Jacob menyadari ada sebuah titik merah yang berkedip di rantai di pergelangan kaki Luna. Saat dia menarik sebentar benda yang menjepit pergelangan kaki Luna, terdengar suara seorang pria dari dalamnya."Luna, kamu ingin melarikan diri lagi? Kenapa kamu masih ingin lari dan begitu nggak patuh? Kamu ingin aku mematahkan kakimu?" kata pria itu yang bergema di ruangan itu. Meskipun nada bicaranya terdengar lembut, orang yang mendengarnya merasa menyeramkan.Luna sudah tidak bisa mendengar, tetapi dia seolah-olah tahu rantai itu sedang mengeluarkan suara. Dia berusaha keras untuk menarik benda di pergelangan kakinya, tetapi tetap tidak berhasil."Pergi! Pergi!" teriak Luna. Kukunya sudah menusuk ke dalam dagingnya, tetapi benda yang mengikat pergelangan kakinya tetap tidak bergerak sedikit pun.Sementara itu, suara pria itu terus terdengar. "Matamu sudah buta, telingamu juga sudah tuli. Apa kamu ingin aku membuatmu jadi bisu juga? Kalau kamu mendekati pintu lagi, kamu akan
Sienna yang memahami situasi mereka saat ini pun air matanya mengalir deras. Namun, dia juga tidak tahu harus bagaimana karena dia sudah bersusah payah mencari ibunya. Apakah dia harus membiarkan ibunya tetap berada di ruangan bawah tanah yang dingin ini? Siapa yang sebenarnya sudah melakukan ini pada ibunya?Saat memikirkan semua itu, Sienna tersenyum dingin dan tatapannya penuh dengan niat membunuh. Dia tidak pernah merasa begitu ingin membunuh seseorang."Sienna ...." Jacob hanya bisa memeluk Sienna dengan tak berdaya. Dia sudah merencanakan semua ini dengan baik, tetapi dia tidak menyangka tempat Luna ditahan ini ternyata begitu kokoh.Mendengar suara tembakan di luar masih terdengar, Jacob segera menggendong Sienna.Sienna ingin melawan, tetapi dia tidak memiliki tenaga lagi."Maaf, kamu tidur dulu," kata Jacob, lalu mengangkat tangannya dan memukul tengkuk Sienna.Mata Sienna pun membelalak karena tidak percaya dan langsung pingsan.Luna yang masih duduk di dalam ruangan di belak
Melihat situasi itu, Deshton merasa makin puas dan ujung jarinya perlahan-lahan mendorong belati yang ditekan di dadanya. "Kalau kamu nggak tega melakukannya, biarkan saja aku tetap tinggal di sini. Oh ya. Sienna masih hamil, sungguh malang kalau anak itu lahir tanpa ayah. Mungkin saja nggak bisa lahir juga, 'kan?"Setelah mengatakan itu, tatapan Deshton terlihat menantang dan lega.Jacob meninju wajah Deshton dengan keras. Tidak ada yang tahu mengapa Deshton tiba-tiba menggila seperti ini sampai membuat kesepakatan dengan K karena pada akhirnya K tidak akan melepaskannya. Lagi pula, jika K menyerang lokasi berdasarkan alat pelacak itu, Deshton sendiri juga akan mati.Padahal Deshton adalah orang yang menyayangi nyawanya dan selalu berusaha mengusir Desmond agar bisa menguasai tubuh ini sepenuhnya. Jacob tidak mengerti mengapa sekarang Deshton bisa begitu putus asa seperti ini.Pipi Deshton langsung bengkak karena dipukul Jacob. Dia merasa sakit, tetapi hanya menekan pipinya dengan uju
Terdengar suara tembakan di mana-mana. Bahkan, ada suara bom. Asap tebal mengepul.Deshton ingin berlari ke tempat yang ledakannya paling kuat. Api di sekeliling pun menjalar. Deshton seperti tidak akan kembali selamanya.Jacob meletakkan Sienna di samping, lalu bergegas menghampiri Deshton dan meraih bahunya. Jacob berujar, "Tidak masalah kalau kamu mati. Tapi, aku tidak mau Desmond mati."Deshton menepis tangan Jacob dan hendak menendang perutnya. Namun, Jacob yang gesit berhasil menghindari serangannya.Tubuh Deshton gemetaran. Dia bertanya sembari menunjuk kepalanya, "Jacob, kamu tahu ingatan apa yang ada di sini?"Deshton menjelaskan, "Selain ingatan Desmond, ada ingatanmu juga. Kamu memanjat pohon saat berusia 5 tahun, kamu menorehkan prestasi gemilang saat masuk ke kemiliteran pada usia 15 tahun, perselisihanmu dengan Desmond, dan sebagian penderitaan yang dialami Desmond.""Ingatan yang lebih menderita tanpa sadar sudah dihalangi oleh otak besar. Hanya ini yang aku terima. Dulu
Kebenaran yang dicari dengan susah payah sangat menyakitkan. Deshton juga ragu-ragu membunuh Jacob dan Sienna. Dia tidak berhasil melakukan apa pun.Deshton langsung pergi dan tidak berbicara lagi. Sementara itu, Jacob menggendong Sienna. Dia merasa gundah.Suara tembakan masih terdengar. Anak buah Keluarga Wibowo dan K terus melancarkan serangan.Kali ini, K mengutus banyak anak buah ke Pulau Sangkar. Entah apa yang memprovokasinya. Orang-orang di belakang mengikuti Jacob berjalan menuju jalur rahasia yang dibocorkan Timothy.Banyak orang yang mati di sepanjang perjalanan. Bau amis darah menyeruak. Setelah sampai di tempat tujuan, Jacob memastikan Risky masih mengikutinya terlebih dahulu. Kemudian, dia segera masuk ke jalur rahasia.Bom terus diledakkan, tetapi Jacob dan lainnya tidak terpengaruh lagi. Jalur rahasia ini terhubung ke tepi pantai di Pulau Sangkar. Arlo dan Andro sudah menunggu di helikopter yang berada di daerah tepi pantai.Malam ini, beberapa kelompok berkuasa bertaru
Risky pergi dengan membawa stempel kepala keluarga. Jacob meletakkan Sienna di lantai dan menyelipkan rambutnya di belakang telinga. Sienna yang tertidur tampak gelisah. Dahinya berkeringat.Jacob merasa kasihan pada Sienna. Dia juga merasa bersalah tidak menyelamatkan ibunya Sienna. Namun, Jacob hanya ingin melindungi Sienna terlebih dahulu.Jacob membenamkan kepalanya di leher Sienna. Kala ini, dia terlihat sedikit lemah. Sejak masuk ke Pulau Sangkar, Jacob tidak berani beristirahat. Dia terus membujuk Risky, menyelidiki tetua, dan memahami kondisi pulau.Jacob menyesal membawa Sienna ke Pulau Sangkar. Masalah Deshton benar-benar di luar dugaannya. Jacob tidak sempurna, dia juga bisa membuat kesalahan.Jacob menegaskan, "Risky, aku hanya beri kamu waktu 10 menit. Kalau kamu tidak kembali, aku akan pergi.""Oke," sahut Risky.Saat ini, Risky sudah berjalan cukup jauh. Asap tebal mengepul di luar. Sosok Risky perlahan menghilang di tengah asap.Jacob melihat ponsel dan mulai menghitung
Pada saat itu, pelayan di vila datang melapor pada Benny bahwa Cristin sedang berada di depan gerbang. "Tuan, apa kita harus membiarkannya masuk?"Benny tiba-tiba merasa jijik untuk bertemu dengan Cristin. Dia awalnya mengira Cristin adalah orang yang tenang, tetapi ternyata Cristin malah melakukan hal yang begitu keterlaluan."Nggak ingin bertemu," kata Benny dengan nada dingin, lalu mengambil mantel di sampingnya dan keluar melalui pintu belakang.Saat mobilnya berhenti di depan sebuah toko hewan peliharaan, Benny baru menyadari alasannya datang ke sini. Dia merasa dia juga bertanggung jawab atas kematian Wanwan, dia harus membelikan seekor anjing kecil sebagai ganti rugi untuk Wanda. Namun, saat masuk ke toko dan melihat berbagai jenis anjing langka, dia tiba-tiba merasa anjing kampung abu-abu itu lebih menarik dan cantik.Setelah ragu selama beberapa detik, Benny memilih seekor anjing putih. Dia membawa anjing itu dengan kandang dan mencari tahu sekarang Wanda berada di mana. Saat
Cristin menangis sampai matanya bengkak dan mulai menggila di rumah Keluarga Salim."Siapa yang mengunggah video-video ini ke internet? Apa Wanda punya keberanian untuk melakukan ini? Siapa lagi Sienna itu? Kalian cepat bantu aku tutup akunnya sekarang juga atau tuntut dia. Aku ingin hidupnya hancur," kata Cristin.Namun, setelah Cristin selesai berbicara, tetap tidak ada satu pun anggota Keluarga Salim yang menanggapinya. Mereka semua terlihat lesu dan muram.Melihat semua itu, seluruh tubuh Cristin menjadi kaku dan berkata dengan nada ragu, "Kenapa? Bukankah dia hanya orang biasa? Bukankah dia hanya kebetulan dekat dengan Jacob saja?""Cristin, masalah ini agak rumit. Kami baru tahu sekarang Sienna bukan hanya didukung oleh Jacob, tapi dia adalah putri Keluarga Shankar yang menghilang juga. Kamu juga tahu posisi keluarga itu di Armania. Saat ini Jero juga sudah mengungkapkan dukungannya pada adiknya ini di media sosial luar negeri."Mendengar perkataan itu, Cristin langsung tercengan
Demam Wanda sangat parah sampai mencapai 40 derajat, sehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit pada saat itu juga. Dia terus mengigau dan menyebut nama Wanwan di mimpinya. Kadang-kadang bermimpi Wanwan dimasak menjadi daging bakar dan kadang-kadang bermimpi Cristin melempar Wanwan dari tempat yang tinggi.Dokter sudah menyuntikkan berbagai obat, tetapi semuanya tidak berguna. Wanwan sudah menjadi sebuah mimpi buruk bagi Wanda.Rebecca yang merasa sangat sedih akhirnya menelepon Sienna.Setelah mendengar semua kejadian itu, Sienna merasa sangat marah sampai kepalanya sakit. Setelah menutup telepon, dia segera menghubungi pihak keamanan apartemen. Saat itu, dia sendiri yang menandatangani kontrak dengan pihak keamanan, sehingga dia bisa mengakses rekaman kamera pengawas dari jarak jauh dengan mudah.Selain itu, Sienna juga meminta Jero untuk menyelidiki apakah Cristin pernah membuat masalah saat berada di luar negeri. Pada akhirnya, dia menemukan sifat Cristin selama di luar negeri
Cristin tahu bagaimana caranya memaksa seseorang sampai gila. Jika dia terus berpura-pura sedih, Wanda akan merasa makin marah sampai air mata mengalir dengan deras.Wanda maju dan ingin menampar Cristin. Dia memang terlihat seperti orang gila di mata semua orang, bahkan Rebecca pun tidak bisa menghentikannya. Saat seseorang kehilangan akal sehatnya, tindakannya akan menjadi sangat liar.Plak!Sebuah tamparan yang nyaring langsung membuat tubuh Wanda membeku di tempat, lalu memegang wajahnya dan menatap Benny yang tadi menamparnya.Ekspresinya Benny sangat dingin, tetapi nada bicaranya malah sangat tenang. "Sudah cukup membuat keributannya? Ini rumah Keluarga Tanzel."Saat itu, semua amarah Wanda seolah-olah tersedot habis oleh sesuatu. Dia hanya memegang wajahnya yang terasa mati rasa. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana bereaksi saat ada sesuatu yang dingin menetes ke telapak tangannya.Benny tertegun sejenak saat melihat tatapan Wanda. Dia sudah memikul tanggung jawab dan menjadi
Tepat pada saat semua orang masih tercengang, Wanda tiba-tiba mengambil teko teh dari meja dan langsung menuangkan teh yang masih panas ke kepala Cristin."Argh!" Cristin mulai berteriak dan kulitnya memerah karena panas dari teh itu.Anggota Keluarga Salim lainnya yang duduk di sana juga tidak langsung bereaksi. Beberapa detik kemudian, mereka baru perlahan-lahan bangkit dan mendekati Wanda."Kamu ini sudah gila ya?" kata anggota Keluarga Salim lainnya.Wanda yang masih bertumpu pada tongkat sama sekali bukan tandingan orang-orang itu. Saat dia hampir terjatuh ke lantai karena didorong mereka, Rebecca segera maju untuk menahan tubuhnya.Ronald juga segera berdiri di samping Rebecca dan menghalangi anggota Keluarga Salim yang hendak maju dengan tenang.Melihat tindakan itu, anggota Keluarga Salim itu pun tersenyum dengan kesal. "Pak Ronald, apa maksudmu ini?"Ronald menatap Wanda dan berkata dengan nada tenang, "Beri tahu mereka tujuanmu."Saat itu, mata Wanda memerah dan telapak tanga
Cristin marah-marah, "Binatang sialan ini masih bisa bersuara! Kelihatannya dia bukan ras anjing mahal! Wanda, siapa suruh kamu mengharapkan sesuatu yang bukan milikmu! Semalam kamu pasti sengaja muncul di depan Benny, 'kan?"Cristin melanjutkan, "Kamu berpura-pura kebetulan bertemu dengannya! Dasar wanita murahan! Aku bawa pergi anjing ini. Malam ini aku mau makan daging anjing.""Cristin!" teriak Wanda. Dia tidak pernah begitu marah. Tatapannya sangat dingin.Cristin tertawa sinis melihat kondisi Wanda yang menyedihkan. Beraninya Wanda langsung memanggil namanya! Cristin langsung membawa Wanwan pergi.Wanda ingin mengejar Cristin. Namun, tubuhnya sangat sakit. Dia tidak bisa berdiri, jadi dia terpaksa merangkak.Cristin yang sudah berjalan keluar tertawa terbahak-bahak saat melihat Wanda merangkak. Dia berkomentar, "Sekarang kamu kelihatan seperti seekor anjing."Wanda mengepalkan tangannya dengan erat. Dia tidak bisa melontarkan sepatah kata pun. Wanda juga tidak mampu mengejar Cris
Setelah mengembuskan asap rokok, Benny baru membuang rokok ke tong sampah. Dia langsung membuka pintu ruangan, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya.Begitu kembali ke koridor, Cristin sudah menyelesaikan pemeriksaannya. Saat melihat Benny, mata Cristin berbinar-binar."Benny!" panggil Cristin. Dia berlari menghampiri Benny dan meraih lengannya. Cristin melanjutkan, "Dokter bilang ada 1 hasil pemeriksaan yang baru keluar besok. Nanti aku baru beri tahu kamu."Benny mengangguk dan berusaha menahan diri untuk menarik tangannya. Mereka berdua naik ke mobil. Ekspresi Cristin menjadi muram.Cristin menarik napas dalam-dalam. Dia terus memikirkan ekspresi Benny tadi. Sepertinya Benny pergi merokok karena merasa gelisah. Apa itu karena Wanda?Cristin tidak mengerti kenapa Wanda yang murahan itu bisa menarik perhatian Benny. Keluarga Wanda sangat hancur. Anak yang dilahirkan Wanda pasti mewarisi gen buruk.Cristin mengepalkan tangannya dengan erat. Dia mengeluarkan ponsel, lalu dia
Hanya saja, Wanda memandang ke luar jendela sambil termenung lagi setelah pengacara pergi. Dia tiba-tiba teringat dengan Wanwan di rumah.Setiap keluar, Wanda terbiasa menyiapkan banyak makanan untuk Wanwan. Namun, dia sudah dirawat di rumah sakit selama 4 hari.Wanda yang panik langsung bangkit. Dia ingin segera keluar dari rumah sakit dan melihat Wanwan. Begitu kakinya menginjak lantai, Wanda merasa pusing.Wanda terpaksa menelepon Manfred, "Manfred, apa kamu bisa lihat Wanwan di rumahku? Seharusnya makanan Wanwan masih cukup, tapi aku sudah beberapa hari nggak pulang.""Aku lihat Wanwan sekarang," sahut Manfred.Wanda merasa terharu. Dia tiba-tiba bertanya, "Apa nanti sore kamu bisa membawanya kemari? Aku ingin melihatnya sebentar.""Bisa," balas Manfred.Wanda baru merasa tenang. Saat sore, Manfred membawa Wanwan ke rumah sakit. Wanwan masih kecil sehingga perlu digendong.Suasana hati Wanda membaik setelah melihat Wanwan. Wanda berucap, "Terima kasih."Wanda menggendong Wanwan. Ka
Sore harinya, Rebecca hendak pergi ke luar kota. Setelah berpikir sejenak, Rebecca memutuskan untuk menelepon Sienna. Terdapat perbedaan waktu antara tempat Sienna dengan Rebecca."Rebecca?" ujar Sienna.Rebecca menyahut, "Bu Sienna.""Ada apa? Syutingmu bermasalah?" tanya Sienna.Rebecca menjawab, "Nggak. Bu Sienna, Wanda mengalami kecelakaan. Aku curiga ini perbuatan anggota Keluarga Salim."Rebecca melanjutkan, "Selanjutnya Wanda pasti akan terancam bahaya. Aku rasa berdasarkan sifat Wanda, dia pasti nggak akan memberitahumu masalah ini."Sienna menyipitkan matanya. Selama ini, dia merasa Wanda menutupi sesuatu darinya. Namun, sekarang Sienna tidak bisa kembali ke ibu kota. Dia masih menunggu Jacob di hotel.Sienna bertanya, "Kondisinya parah, nggak?""Wanda hampir mati," sahut Rebecca.Sienna menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya lagi, "Sekarang kamu mau pergi syuting, ya?""Iya. Aku merasa lebih baik aku telepon kamu. Kali ini, Wanda beruntung bisa selamat. Lain kali belum tent