Bahu Sienna masih dipegang olehnya. Sienna bisa mencium bau amis darah. Dalam keadaan seperti ini, seseorang tidak akan bisa berpikir dengan baik. Apalagi, Ethan menghalangi peluru untuknya.Sienna tanpa sadar memercayainya. Ketika Sienna sedang tidak bisa berpikir dengan jernih, dia melihat Ethan memutar cincin di tangannya. Gerakannya sangat cepat, seolah-olah Ethan menghidupkan sakelar di otaknya. Kesadaran Sienna dikendalikan oleh Ethan. Entah kenapa, dia berjalan di belakang Ethan.Ethan menggandeng tangan Sienna dan berjalan sekitar 500 meter. Kemudian, keduanya naik ke tepian. Ethan menatap Sienna dengan tenang dan berkata, "Ingat perasaan ini.""Maksudmu?" Jantung Sienna berdebar-debar. Dia mendongak menatap Ethan dengan heran.Ethan merapikan rambut Sienna yang basah di telinganya. Sienna mengernyit dan tidak bisa menahan debaran jantungnya."Pak Ethan, bahumu baik-baik saja?""Aku baik-baik saja. Kita pulang dulu.""Oh, Oke."Sienna mengikuti dari belakang. Terkadang dia menc
Sementara itu, banyak orang yang berkumpul di jembatan yang pagar pembatasnya rusak. Ada yang menelepon polisi, ada juga reporter yang meliput.Sienna sudah masuk ke mobil baru. Dia dan Ethan basah kuyup. Ethan mengambil handuk bersih dan menyeka kepala Sienna. Sienna terlihat seperti boneka yang patuh.Jika itu dulu, Sienna pasti sudah mendorong Ethan dan menyeka kepalanya sendiri. Namun, terus terdengar suara di dalam lubuk hatinya. Suara itu yang menghipnosisnya, mengatakan Ethan tidak akan mencelakainya dan menyuruhnya untuk patuh.Sienna bersandar dan memejamkan mata. Ethan makin dekat dengannya. Saking dekatnya, Sienna bisa melihat setiap helai bulu matanya.Setelah waktu yang lama, Ethan baru bertanya, "Kamu mencari Jacob karena mencintainya ya?"Sienna membuka matanya, menatap tatapan Ethan yang mendalam. Dia menyahut, "Ya, aku mencintainya, aku sangat mencintainya.""Gimana kalau dia menikah dengan wanita lain?""Siapa?""Lily si nona palsu itu? Bukannya kamu sudah tahu siapa
Omar tidak ingin makan buah apa pun. Dia hanya ingin bertemu putrinya secepat mungkin. Namun, sebelum sempat menjawab, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Sekujur tubuh Omar sontak menegang. Dia bangkit dari kursinya saking terkejutnya."Halo?" Tidak ada respons apa pun, seolah-olah sinyal putus.Omar segera kembali ke mobilnya dan menuju ke lokasi di mana sinyal gadis itu pertama kali terlacak. Tidak lama setelah mengikuti rute tersebut, dia melihat kecelakaan mobil.Di sana, sekelompok orang berkumpul. Ada juga reporter yang meliput. Api yang membumbung tinggi ke langit membuat orang sulit melihat situasi TKP.Omar mematung di tempat. Dia turun dari mobil dengan sempoyongan. Tiba-tiba, terlihat selembar foto di samping kakinya.Itu adalah foto wanita yang dicarinya selama ini. Latar belakang foto adalah lingkungan asing yang tidak pernah dilihat Omar. Senyumannya tampak tipis dan terpaksa.Jantung Omar seperti dikekang sesuatu. Matanya terbelalak. Ini adalah wanita yang dicintainya.O
Ada beberapa alasan Ethan mencari Tulip. Pertama karena Jacob pernah menganggapnya sebagai wanita pengganti. Tulip punya penampilan yang mirip dengan Sienna. Alasan paling penting yaitu Tulip tumbuh besar di lingkungan yang sama dengan Sienna. Dia sekolah di Kabupaten Armana, lalu belajar melukis.Jika Omar menyelidikinya, dia akan tahu Ethan tidak menipunya. Foto yang diterima Omar dipotret oleh orang suruhan Ethan sebelumnya.Faktanya, pada hari Tulip diusir oleh Jacob, seseorang mendekati Tulip dan memberitahunya bahwa dia sebenarnya berasal dari keluarga kaya. Asalkan Tulip bersikap patuh, kelak dia bisa menikmati kekayaan dan kemuliaan tanpa batas.Tulip sudah pernah mengikuti Jacob. Dia melihat betapa indahnya dunia orang kaya sehingga terlena. Itu sebabnya, dia langsung memercayainya.Apalagi, Tulip ingin merebut Jacob dan mengalahkan Sienna.Makanya, Ethan menyuruh orang merias Tulip seperti Luna, terutama matanya. Mata Tulip tidak terlihat tangguh dan cerdas seperti Sienna. Ba
Di sisi lain, Omar sudah dibawa ke rumah sakit. Dokter hendak menginfus Omar, tetapi dia sudah bangun saat dokter menusuk jarum ke tangannya.Omar mencabut jarumnya, lalu turun ke lantai bawah. Keluarga Shankar sudah tahu Omar pingsan. Arlo dan Yuna baru berniat berangkat dari rumah.Namun, mereka melihat sebuah mobil masuk ke halaman ketika sampai di depan pintu. Kemudian, Omar turun dari mobil. Arlo merasa saat ini ayahnya tampak tertekan."Sayang, kamu kenapa? Kamu kelihatan sangat lelah," ucap Yuna. Dia segera menghampiri Omar dan hendak mengambil jaketnya.Akan tetapi, Omar sama sekali tidak melihat Yuna. Tatapannya tertuju pada Arlo. Sementara itu, Arlo yang berdiri di depan pintu mengangguk dan memanggil, "Ayah."Tiba-tiba, Omar yang sudah masuk ke dalam rumah mengambil vas bunga di rak dan melemparnya ke arah Arlo.Arlo tidak menyangka Omar akan melemparnya dengan vas bunga sehingga dia tidak sempat menghindar. Dahi Arlo langsung berdarah.Yuna yang ketakutan gemetaran. Dia seg
Lily bergegas turun ke lantai bawah. Namun, dia punya firasat buruk ketika melihat Arlo yang berlutut dan Yuna yang wajahnya pucat."Ayah," panggil Lily. Dia merasakan tatapan Omar kepadanya sangat dingin. Lily pun gemetaran.Omar membentak, "Memangnya kamu pantas panggil aku ayah? Kamu itu anak yang asal-usulnya nggak jelas! Kamu dan putri kandungku nggak sengaja tertukar! Kamu masuk ke Keluarga Shankar dan merebut masa kecil putriku!"Omar terus memikirkan kebakaran yang dilihatnya tadi. Begitu teringat Lily menghasut Arlo untuk mencelakai putri kandungnya, Omar ingin menghancurkan seluruh Keluarga Shankar.Omar tidak ingin memedulikan apa pun lagi, dia hanya ingin putrinya hidup kembali. Wajah Lily memucat. Dia bertanya, "Ayah, apa maksudmu? Aku nggak paham."Lily menghampiri Arlo dan berucap sambil berlinang air mata, "Kak Arlo, Ibu, apa Ayah mengalami syok? Aku sangat takut."Setelah Lily melontarkan ucapan itu, Omar melempar laporan hasil tes DNA dan menjelaskan, "Ini hasil tes D
Omar tidak tahu semua ini memang sengaja direncanakan. Ethan pandai memanfaatkan mental setiap orang untuk menciptakan kesalahpahaman.Omar tahu putri kandungnya akan mencarinya, sedangkan Arlo yang ditipu Lily mengira dirinya melawan Sienna dan orang terdekatnya.Mengenai Lily, dia menebak Sienna adalah putri kandung Omar. Biarpun Lily diusir dari Kediaman Shankar, status putri Keluarga Shankar yang bermartabat tidak akan menjadi milik Sienna. Lily akan merahasiakan kebenaran ini sampai mati.Sementara itu, dari awal Sienna mengira malam ini Arlo berencana menyingkirkan Ethan dan putri kandung Omar. Dia sama sekali tidak tahu dirinya adalah putri Keluarga Shankar yang sebenarnya.Informasi yang didapatkan setiap orang berbeda dan beberapa orang ini tidak mungkin bisa bertukar informasi. Kebencian pun timbul karena terjadi kesalahpahaman. Rencana ini benar-benar sempurna.....Arlo berlutut selama 1 jam sampai bawahan menyerahkan hasil tes DNA yang baru. Omar dan Lily memang tidak puny
Lily sangat membenci Sienna. Dia segera memohon kepada Yuna, "Bu, tolong bujuk Ayah. Aku nggak ingin meninggalkan kalian. Ke depannya aku akan berbakti pada kalian, jangan usir aku."Yuna merasa tidak tega. Dia ingin memohon kepada Omar, tetapi dia cemas saat melihat sikap Omar. Dia punya firasat dirinya juga akan diusir jika dia membantu Lily.Yuna hanya mendesah dan tidak berani bersuara. Lily merasa jijik melihat Yuna yang tidak berguna. Dia berucap, "Ibu, Kak Arlo, aku mohon bantu aku."Arlo tetap berlutut dan tidak melontarkan sepatah kata pun. Sampai sekarang dia masih terperanjat setelah mendengar perkataan Omar.Arlo tidak percaya Lily menipunya. Dia menganggap Lily sangat baik. Arlo juga tidak mungkin mencelakai adik kandungnya. Dia terus terdiam.Tiba-tiba, pintu ruang tamu dibuka dan Jero berjalan masuk. Dia kebingungan ketika melihat ruang tamu yang kacau. Jero bertanya, "Ada apa ini?"Namun, tidak ada yang menjelaskan kepada Jero. Omar hanya berpesan, "Jero, ke depannya sa