Keesokan hari, Jacob baru mendapat kabar tentang musibah yang menimpa Benny. Mobil Benny jatuh ke tebing dan meledak. Ada sebuah jenazah yang terbakar hangus dan belum bisa dipastikan identitasnya.Begitu mendengar kabar ini, Jacob bak disambar petir. Di ujung telepon, Wiandro melapor dengan cepat, "Kecelakaan itu terjadi dalam perjalanan ke Kabupaten Armana.""Apa dia memberitahumu tujuannya ke Kabupaten Armana?" tanya Jacob."Nggak," sahut Wiandro.Jacob mengepalkan tangannya dan meninju dinding di samping. Tidak berselang lama, dia menarik napas dalam-dalam dan menginstruksi, "Cari tahu Benny bertemu siapa saja sebelum kecelakaan.""Sudah. Dia cuma bertemu Ethan dan bawahannya. Dia dan bawahannya sama-sama di mobil itu. Untuk sekarang, kita belum tahu itu jenazah Benny atau bawahannya. Kondisinya sangat parah, jadi harus dilakukan tes DNA," jelas Wiandro yang terdengar sangat panik.Begitu mendengar semua ini, Jacob hampir memutuskan untuk pulang ke negaranya. Namun, dia merasa Benn
Wiandro tidak memedulikannya lagi. Dia langsung menginjak pedal gas hingga kandas. Semuanya benar-benar kacau sekarang.Jacob pergi ke luar negeri, sedangkan Benny meninggal. Ini seperti ada kekuatan tak kasatmata yang mengendalikan seluruh ibu kota.Sesudah berkemudi cukup jauh, Wiandro menginjak rem. Dia mengernyit dan mengeluarkan ponsel untuk menelepon Jacob. "Jacob, Benny bilang dia sedang sibuk melakukan penyelidikan untukmu. Sebelum ke Kabupaten Armana, dia memeriksa data di rumah sakit."Jacob berdiri di pinggir jendela. Perbedaan waktu Deslandia dan Armania adalah 2 jam. Sambil memandang pemandangan di kejauhan, Jacob berujar, "Wiandro, sebaiknya kamu jangan melakukan apa-apa untuk sementara waktu ini. Aku sudah menyuruh orangku menyelidikinya.""Mana mungkin aku diam saja! Aku sangat panik sekarang! Aku khawatir target selanjutnya adalah Ethan atau aku! Kami bahkan nggak tahu siapa musuh kami! Hingga sekarang, aku nggak yakin Benny sudah mati. Aku rasa dia nggak mungkin mati
Tidak ada respons apa pun. Suasana di ruang kantor sunyi senyap. Separuh tirai dihalangi lemari sehingga kursi jendela juga tak terlihat.Ethan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Wiandro. Masih tidak ada suara apa pun. Jadi, Ethan mengakhiri panggilan dan menutup pintu ruang kantornya kembali.Ketika mendengar suara pintu ditutup, Wiandro baru menyingkap tirai. Tirai ini sangat tebal. Tempat ini adalah ruang istirahat Ethan. Begitu tirai diturunkan, tidak ada cahaya matahari yang bisa masuk.Saat berikutnya, Wiandro mendongak dan bertemu pandang dengan Ethan. Ternyata Ethan tidak keluar, melainkan masih berdiri di tempatnya.Wiandro mengira pria ini sudah keluar saat mendengar suara pintu tadi. Ini adalah reaksi yang wajar. Wiandro tersenyum sambil mengucek matanya, lalu bertanya, "Kapan kamu balik?"Wiandro juga menguap, seolah-olah dirinya baru bangun tidur. Ethan mengamatinya sesaat, lalu bertanya balik, "Kamu tidur di ruanganku sejak tadi?""Ya, aku benaran stres memikirkan m
Di Armania, karena kekuasaan Jacob di Deslandia dibatasi, informasi yang diperolehnya menjadi lebih lambat. Dia merasa ada yang janggal dengan kematian Benny, tetapi tidak tahu apa itu.Jacob tidak berani menelepon Benny karena Mahib masih koma. Jika Benny ketahuan berkomplot dengan buronan, dia pasti akan diadili jika masih hidup.Akal sehat memberi tahu Jacob untuk menunggu kabar dari bawahannya. Akan tetapi, bagaimana Jacob bisa tenang jika Benny benar-benar mati dan kematiannya berkaitan dengan dirinya?Jacob pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah. Ketika dia keluar, Cleo tampak menunggunya di depan sana. Wanita itu berkata, "Deshton sudah memberi tahu semuanya."Deshton membenci Desmond. Dia benar-benar tidak tahan mendengar satu per satu pencapaian Desmond, apalagi di lingkungan yang begitu terang.Ketika dibawa keluar dari ruangan itu, ekspresi Deshton tampak ganas. Begitu melihat Jacob, dia mencoba maju karena ingin meninju Jacob. Sayangnya, kaki dan tangannya diborgol. Dia t
Sebelum Rebecca pergi, Wanda berpesan, "Kamu akhirnya terlepas dari pria itu. Jangan sampai jatuh ke lubang yang sama. Hatimu harus kuat."Rebecca menepuk bahu Wanda dengan percaya diri sambil membalas, "Tenang saja, hatiku sudah sekeras baja sekarang."Jika bukan karena rasa sakit yang mendalam, wanita tidak akan menutup pintu hatinya rapat-rapat.Wanda pun menyingkir dan Rebecca langsung turun ke lantai bawah. Dia akan pergi ke Klub Melasti, kelab yang paling disukai oleh para anak orang kaya di ibu kota.Belakangan ini, Ronald menjadi sangat terkenal. Sejak membersihkan Keluarga Deandra, dia menjadi kepala keluarga dan menguasai semua sumber daya keluarganya.Bahkan, Ronald punya hubungan dengan si gila dari Keluarga Sondakh. Siapa yang berani mengusik dua orang gila seperti mereka?Orang-orang tahu Ronald sedang mengejar seorang aktris yang mengandalkan foto-foto sensasional untuk menjadi terkenal. Meskipun pernah tampil di film Hallywood, aktris semacam itu tetap saja dikenal seba
Hari ini dia mengenakan gaun slip dengan jubah kecil di luarnya, dandannya mirip sekali dengan gadis zaman kuno. Melihat kedatangannya, hati Ronald merasa tersentuh. Akhir-akhir ini, Ronald terus berpikir ingin menemuinya, tetapi kali ini Rebecca benar-benar telah meninggalkannya.Rebecca sudah punya pacar yang digosipkan bersamanya, yaitu penyanyi terkenal bernama Ludwig. Para netizen terus bertanya-tanya kapan mereka akan berpisah, tetapi kedua orang itu masih terus memamerkan kemesraan di internet.Ronald telah belajar banyak tentang dunia hiburan dan asistennya memberitahunya bahwa hal itu disebut "bisnis," di mana Rebecca dan Ludwig saat ini masih terikat bersama."Rebecca," panggilnya seraya memeluk Rebecca. Dia menunduk untuk mencium wangi tubuh Rebecca dengan serakah. Dulu Rebecca tidak suka menggunakan parfum. Namun sekarang, tubuhnya memancarkan aroma parfum yang pekat."Kamu pakai parfum apa hari ini?" tanyanya."Parfum khusus, wangi nggak?" Keduanya sama sekali tidak tampak
Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka. Saat sekelompok pria kaya hendak masuk ke ruangan itu, pemandangan yang terpampang di hadapan mereka adalah Ronald sedang mengoyak rok seorang wanita.Lantaran Rebecca sedang membelakangi mereka, mereka tidak bisa melihat dengan jelas wajah Rebecca. Semua orang mengira bahwa wanita itu adalah wanita penghibur dari Klub Melasti."Pak Ronald semangat sekali ya. Wanita seperti apa yang bisa membuat Pak Ronald sampai seagresif ini?"Semua orang bersorak menggodanya tanpa memperhatikan betapa muramnya wajah Ronald saat ini. Dia langsung melepaskan jas dan menyampirkannya di tubuh Rebecca. Kemudian, dia berteriak pada sekelompok pria kaya tersebut, "Pergi! Pergi semuanya!"Sekelompok pria itu terkejut melihat reaksi Ronald hingga melarikan diri terbirit-birit. Ronald langsung menutup pintu ruangan, tetapi napasnya masih terengah-engah."Bawahanku sudah selidiki masalah ini. Paling lambat malam ini sudah ada hasilnya. Kuantar kamu pulang dulu."Rebecca han
Pria itu mengangkat alis dan berdiri, lalu berjalan ke tepi kapal. Kapal ini tidak besar, hanya digunakan untuk mengangkut barang-barang kecil. Ketika melihat seseorang mengambang di permukaan air, dia tertawa kecil."Ketemu harta karun, nih. Beri tahu Ronald, orangnya sudah ditemukan."Seseorang segera menarik Benny dari air. Benny sudah tidak sadarkan diri sepenuhnya. Tubuhnya sangat panas dan lukanya juga telah memburuk. Saat ini dia membutuhkan perawatan ketat.Baru saja Andro menerima telepon dari Ronald, sekarang orang yang ingin dicari Ronald sudah ditemukan. Hal ini membuat suasana hatinya cukup baik. Dia memandang pria yang terbaring di dek kapal dan mengernyit. Mungkin pria ini benar-benar akan mati jika tidak segera diobati.Keluarga Tanzel belakangan ini sibuk mempersiapkan upacara pemakaman untuk Benn. Siapa sangka, ternyata orangnya masih terombang-ambing di sungai. Andro tidak tertarik mengurusi drama keluarga besar seperti itu."Mendarat. Panggil dokter untuk periksa di
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.