Melihat ekspresi Jacob, Deshton tahu apa yang dikatakannya memang benar. Tadi hanya ada perasaan yang samar-samar saja, dia sendiri tidak menyangka memang ada lemari penyimpanan minuman di sana. Setelah menyusun kembali ingatan yang diketahuinya dengan hati-hati, dia memang tidak pernah datang ke arena pertarungan ini sebelumnya. Dia pun mengernyitkan alis dengan bingung.Namun, Jacob tidak memberi Deshton banyak waktu untuk berpikir dan langsung meletakkan pisau di tenggorokan Deshton."Siapa namamu?" Pertanyaan Jacob ini untuk menanyakan nama dari kepribadian kedua itu."Deshton."Jacob tersenyum sinis saat mengetahui ternyata nama kepribadian kedua itu memang Deshton. Dia lebih mendekatkan pisau di tangannya, sehingga sebuah goresan berdarah muncul di leher Deshton.Namun, Deshton sama sekali tidak takut karena Jacob. Dia tahu Jacob melakukan ini demi mendapatkan informasi tentang markas penelitian itu, Jacob pasti tidak akan membunuhnya.Jacob pun menyimpan kembali pisaunya, lalu b
Cleo duduk di hadapan Jacob, lalu menuangkan segelas anggur. "Saat kamu pulang waktu itu, aku sudah mau tanya, wanita mana yang bisa membuatmu murung begini, bahkan menjadi buronan. Orang di dalam itu kakakmu, 'kan? Dia objek penelitian paling penting di negaramu.""Setahuku, negaramu sudah mengeluarkan perintah penangkapan internasional. Negara Deslandia nggak pernah seheboh ini dalam menangkap orang. Kamu pasti jadi buah bibir di negaramu," ucap Cleo.Namun, orang biasa tidak dapat mengetahui informasi seperti ini. Selain itu, Jacob menyerahkan seluruh sahamnya kepada bank kustodian. Kini, Sony yang mengurus semuanya untuk sementara waktu sehingga Jacob bisa tenang. Tidak akan terjadi masalah di Grup Yuwono.Adapun para orang kaya di ibu kota, mereka pasti sibuk bergosip tentang Jacob. Namun, semua itu bukan urusannya. Jacob hanya ingin tahu di mana Bloodkillers berada."Jacob, apa kamu bisa bercerita sedikit tentang wanita itu?" Cleo dan Jacob sudah lama mengenal. Di arena pertarun
Tangan Ethan sontak membeku. Tebersit keterkejutan pada tatapannya. "Apa maksudmu?""Lily bukan putri kandung Keluarga Shankar. Omar menyuruh Jacob mencari putri kandungnya, tapi Jacob malah pergi. Jadi, aku yang harus menyelidikinya sekarang," jelas Benny sambil menunduk dan menawarkan rokok kepada Ethan.Ketika Ethan hendak mengambilnya, Benny sontak memicingkan mata dan berkata, "Ethan, aku baru tahu kamu juga merokok."Ethan terkekeh-kekeh, lalu menyalakan rokoknya dan meletakkannya di mulutnya dengan tenang. Dia membalas, "Aku belajar merokok saat di luar negeri. Setelah melakukan operasi, terkadang aku akan merokok sebentar."Benny juga menyalakan rokok dan tampak gusar. Dia berujar, "Jadi dokter memang lelah. Aku lihat kamu nggak pernah libur. Belum lagi ada pasien meninggal di meja operasi dan anggota keluarganya membuat keributan.""Jadi, kamu sudah menemukan petunjuk tentang putri kandung mereka?" tanya Ethan."Belum, sulit sekali. Masalah ini sudah lebih dari 20 tahun lalu,
Pria itu telah ketiduran, matanya yang sipit dan tampak tajam itu pun telah terpejam.Sambil menahan kepedihan di hatinya, Sienna Winata beranjak turun dari ranjang. Saat membungkukkan badannya, rambut Sienna tergerai menutupi wajahnya yang cantik dan polos. Baru saja dia hendak mengambil pakaian yang tergeletak di lantai, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakangnya."Kamu mau berapa?"Suaranya terdengar begitu ketus. Kemesraan yang dirasakan karena pengaruh alkohol tadi malam, kini telah sirna.Setelah meraih pakaiannya, Sienna terdiam sejenak.Ironisnya, setelah 3 tahun pernikahan, suaminya bahkan tidak mengenal dirinya.Tiga tahun yang lalu, Sienna menyelamatkan Pak Darwo Yuwono dari maut. Pada saat itu, kebetulan ayah Sienna juga sedang mengalami kesulitan dalam pendanaan putaran pertama bisnisnya. Melihat kesempatan ini, Pak Darwo langsung menjodohkan Sienna dengan cucunya, Jacob Yuwono. Selain itu, dia juga menyuntik dana investasi sebesar 600 miliar kepada Keluarga Winata
Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya."Nggak usah."Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.Elena, Elena Prawira ....Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa
Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang
Pintu mobil terbuka. Ketika Daria baru saja hendak menghampirinya, pemuda yang turun dari mobil itu ternyata bukan Jacob, melainkan asistennya, Sony."Nyonya, Tuan Jacob ada urusan mendadak, jadi tidak bisa pulang untuk makan malam hari ini. Ini adalah hadiah yang diberikan Tuan kepada Anda."Saat menelepon Jacob, Daria memang hanya menyuruhnya pulang untuk makan malam di rumah. Dia tidak mengatakan bahwa Sienna juga datang hari ini.Sebab, dilihat dari sikapnya yang tega meninggalkan istrinya dan pergi ke luar negeri 3 tahun yang lalu, Jacob mungkin akan langsung menolak untuk pulang.Daria melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pelayan untuk mengambil bunga dari tangan Sony. Dengan wajah kecewa, Daria menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku tahu dia sibuk. Tolong sampaikan padanya untuk jaga kesehatan." Setelah menganggukkan kepala, Sony kembali masuk ke mobil.Saat kembali ke ruang tamu, Daria merasa tertekan ketika melihat Sienna. Dia pun melambaikan tangan dengan tegas d
Bak bongkahan es, tatapan Jacob tampak begitu dingin.Dia menatap Sienna dengan tajam, lalu berkata dengan ekspresi datar, "Ayo."Sienna mengikuti dari belakangnya. Jacob membukakan pintu dengan kartu anggotanya, lalu berjalan masuk.Lantai di ruang lobi tampak mengilap. Begitu masuk, mereka disambut oleh barisan orang-orang yang memberikan hormat kepada mereka.Setelah berjalan beberapa langkah, Jacob berbalik dan menatap Sienna.Sienna juga menghentikan langkahnya dan tersenyum sopan kepada Jacob."Berapa yang diberikan Jimmy kepadamu?"Sienna tidak mengetahui hubungan Jacob dan Jimmy. Sebab, dia tidak terlalu mengenal Keluarga Yuwono dan tidak tertarik untuk mencari tahu lebih jauh.Dalam 3 tahun terakhir, Sienna bahkan tidak pernah bertemu dengan ayah Jacob.Bagi Sienna, Jacob mungkin mengenal Jimmy karena mereka berasal dari lingkaran sosial yang sama."Kata bosku, proyek ini mungkin bernilai miliaran."Jacob berkata dengan kaget, "Pekerjaan seperti kalian ini punya bos?"Nada bic