Melihat Lily yang sudah menelan, Cleo mengisyaratkan kedua pengawalnya untuk melepaskan Lily.Setelah menelan benda yang diberikan Cleo, Lily merasa tenggorokan dan seluruh tubuhnya sakit. Dia bahkan langsung memuntahkan darah.Cleo teringat nona Keluarga Shankar ini memiliki penyakit jantung. Jika disiksa seperti ini, dia juga tidak tahu apakah Lily masih bisa keluar dari sana dalam keadaan hidup atau tidak.Saat Cleo hendak meninggalkan ruangan itu, dia mendengar teriakan Lily dari belakang. "Sienna, aku ingin kamu mati! Kalau aku bisa keluar, aku pasti akan membunuhmu!"Lily berteriak dengan histeris sampai mulutnya memuntahkan darah lagi.Begitu Cleo baru saja keluar, seseorang dari samping melaporkan, "Cleo, Arlo datang lagi. Kali ini dia langsung membawa lima puluhan orang dan semuanya membawa senjata."Cleo mengernyitkan alis dan segera mengikuti orang itu ke aula utama.Arlo berdiri di tengah aula utama dengan dikelilingi orang-orang yang datang untuk berjudi atau bertransaksi,
Di dalam mobil. Arlo memeluk Lily dengan erat dan sama sekali tidak menyadari ada yang tidak beres dengan Lily. Saat tiba di rumah Keluarga Shankar, Lily baru bangun setelah dia meletakkan Lily ke tempat tidur."Ah! Ah! Ah!" teriak Lily dengan histeris dan mulai meraba-raba sekelilingnya. Dia tidak tahu dia sudah dibawa ke mana lagi, sehingga merasa sangat ketakutan.Melihat Lily yang meraba-raba, Arlo menyipitkan mata. “Lily, ada apa denganmu?”Mendengar suara Arlo, seluruh tubuh Lily menjadi kaku dan rasa paniknya pun langsung menghilang. Namun, dia mulai meraba leher dan matanya, lalu air matanya pun mengalir dengan deras.Arlo baru menyadari sesuatu. Dia mengayun-ayunkan tangannya di depan Lily dan ternyata memang tidak ada reaksi sama sekali. Dia merasa sangat marah, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh leher Lily.Lily langsung menjerit kesakitan dan tubuhnya pun basah karena keringat.Mendengar jeritan itu, Yuna langsung berlari dari lantai bawah ke lantai atas dengan ekspres
Pada malam harinya. Belakangan ini, semua orang merasa gelisah karena Jacob terus mengakuisisi perusahaan-perusahaan lainnya secara besar-besaran. Namun, dia tiba-tiba berhenti dalam dua hari ini, sehingga mereka merasa lebih tenang. Pada saat yang bersamaan, mereka juga mulai bertanya-tanya ke mana sebenarnya Jacob pergi.Di dalam vila. Sudah pukul satu dini hari, Sienna mendorong seseorang yang terus mendekatinya dan jarinya mengetuk telapak tangan orang itu yang berkata, "Nanti ketahuan."Deshton adalah orang yang sangat peka. Semalam Deshton tidak menyadari apa pun, bukan berarti malam ini Deshton juga tidak akan menyadarinya. Selain itu, Sienna merasa Deshton masih menyimpan beberapa rahasia.Bibir Jacob malah menempel ke telinga Sienna. "Tidak akan, aku akan lebih pelan."Jacob berjanji akan lebih pelan, tetapi dari pukul sebelas sampai sekarang pun tenaganya masih terus sangat kuat. Sienna akhirnya menggigit bahunya, sehingga dia mendesis kesakitanPada saat itu, Deshton tiba-ti
Pada pukul empat pagi di ibu kota, suasana kota begitu sunyi.Ada sebuah penyuara telinga kecil di jari pria itu. Ini adalah penyuara telinga yang digunakan khusus untuk mendengar suara dari Sienna, tetapi dia tidak bisa menghubungi Sienna lagi sejak dua hari yang lalu. Sungguh bodoh, sepertinya Sienna terbuai oleh beberapa kata manis dari Jacob lagi.Saat pria itu meletakkan penyuara telinga di tangannya, seseorang dari samping bertanya dengan suara pelan, "Tuan K, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Apakah harus membiarkan Sienna tetap tinggal di tempat Deshton?Pria itu tidak langsung menjawab, melainkan menyipitkan mata. Suasana di ruangan itu menjadi sangat sunyi karena aura yang dipancarkannya. Setelah beberapa saat, dia baru membuang penyuara telinganya ke tong sampah di samping. "Beri tahu Deshton, kemungkinan besar Jacob sedang bersembunyi di vilanya."Setelah mengatakan itu, pria itu bersandar ke belakang dan menutup matanya dengan santai."Selain itu, kalian kirim seseora
Jacob mengernyitkan alis dan meminta orang-orang yang di luar kamar untuk membawakan dua kursi. Mereka sudah tahu Deshton telah diikat, sehingga mereka tidak berani bertindak gegabah.Saat itu, Jacob menutup kembali pintu kamar itu dan menghancurkan jendela dengan kursi. Terdengar suara deru helikopter di luar dan sebuah tangga diturunkan. Dia menahan pintu kamar dengan lemari untuk mencegah orang-orang di luar masuk ke dalam."Sienna, aku bawa kamu pergi."Mendengar perkataan itu, Sienna langsung melingkarkan lengannya ke leher Jacob dengan tanpa ragu-ragu.Jacob hanya meninggalkan sebuah pesan pada Deshton. "Jangan lupa pergi melapor pada Kakek Mahib. Selain itu, terima kasih sudah membiarkanku tinggal di sini selama beberapa hari dan menyiapkan sarang cinta untukku dan Sienna."Deshton hanya duduk di tempat tidur dengan tatapan yang muram.Sienna tidak bisa melihat apa-apa saat berada di helikopter, hanya merasa tubuhnya dipeluk seseorang dengan erat. Angin bertiup dengan sangat ken
"Jacob, aku lapar," kata Sienna yang langsung meraba tangga di samping untuk turun ke bawah.Jacob malah langsung mendekat dan menggendong Sienna. "Aku menggendongmu ke bawah agar tidak jatuh.""Baik," jawab Sienna sambil menganggukkan kepala dan membiarkan Jacob menggendongnya dengan patuh. Saat itu, dia kembali mencium aroma dingin yang menenangkan di tubuh Jacob.Saat duduk di ruang tamu lantai satu, Sienna meraba-raba meja di sana. Tak lama kemudian, sebuah makanan sederhana pun dihidangkan di depan Sienna.Jacob memegang sendoknya dan berkata, "Biar aku yang menyuapimu.""Baik," jawab Sienna sambil tersenyum, lalu membuka mulut dan memakan makanannya.Setelah selesai makan, Jacob kembali menggendong Sienna ke lantai atas untuk beristirahat."Jacob, bukankah kamu bilang ini masih pagi? Bolehkah aku duduk di sofa sebentar?" Sienna masih belum ingin tidur."Sienna, kamu harus banyak beristirahat baru matamu bisa lebih cepat pulih.""Baiklah."Sienna tidak mengatakan apa-apa lagi. Set
Sienna langsung panik dan bergegas bertanya pada arah suara itu, "Jacob, bagaimana keadaanmu?"Jacob memegang tangan dan menekan Sienna di sofa. "Aku baik-baik saja, kamu jangan terus bergerak."Air mata Sienna langsung mengalir. "Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf. Aku kira ada orang yang menyamar jadi kamu, aku ... mencium aroma yang berbeda dari tubuhmu dan lantai kayu juga berbeda. Apa aku dipindahkan seseorang saat aku tidur? Apa aku baru saja dibawa kembali?"Pikiran Sienna benar-benar terlalu kacau.Jacob meraih tangan Sienna, sedangkan dadanya masih sedang dijahit. "Sienna, kamu hanya sedang mimpi buruk."Sienna mulai berbicara tidak karuan. Bagi orang lain, dia bahkan terlihat seperti sudah sangat ketakutan. "Aku nggak, aku benar-benar ...."Sebelum Sienna belum selesai berbicara, terdengar Ethan memperingatkan Jacob. "Lukanya jangan sampai terkena air. Harus waspada, jangan sampai terjadi situasi seperti ini lagi. Kalau pisau ini terkena jantung, nggak ada yang bisa meny
Rafael tidak berani mengungkapkan kemarahannya, begitu juga dengan ibunya. Saat teringat Wanda yang dahulu selalu membersihkan rumah dengan rapi dan memasak untuk mereka tanpa mengeluh, perbedaannya langsung terasa jelas. Sekarang Rafael sudah menikah dengan Sofia, dia bahkan jarang bisa melihat wajah putranya lagi.Saat ibunya mengeluh, Rafael sendiri juga tidak punya jalan keluar. Ditambah dengan tekanan dari pekerjaan, dia malah merasa kesal. Kini, dia makin menyadari Wanda adalah istri yang baik, sehingga dia tidak bisa menahan dirinya untuk datang ke lobi perusahaan untuk menunggu Wanda.Saat melihat Wanda, Rafael hampir tidak bisa mengenali Wanda karena gaya berpakaian Wanda telah berubah menjadi lebih anggun. Wanda mengenakan mantel berwarna khaki yang memberi kesan sebagai seorang nona muda. Matanya langsung bersinar dan segera memanggil, "Wanda."Mendengar suara itu, tatapan Wanda terlihat jijik. Dia sama sekali tidak ingin berbicara dengan Rafael dan mencoba untuk segera masu