Pukul 6 pagi, Sienna terbangun dengan perasaan gembira. Wajahnya memerah. Dia menjulurkan tangan untuk merangkul leher Jacob.Jacob mencium bibirnya dan meletakkan kedua kaki Sienna di pinggangnya. Ranjang di kamar ini sangat berat, tetapi tetap berderit karena gerakan tubuh Jacob. Sienna khawatir dirinya bersuara sehingga terus mencium Jacob atau menggigit lengan Jacob."Nana," panggil Jacob dengan hati puas. Keringatnya menetes di leher Sienna. Sienna tidak bisa memanggil nama Jacob, jadi hanya melingkari lehernya.Jacob tidak berani bermain terlalu kasar karena mencemaskan kesehatan Sienna. Bagaimanapun, Sienna kehilangan banyak berat badan. Sejam kemudian, dia mengakhiri permainannya.Jacob menggendong Sienna ke kamar mandi untuk mandi, lalu membawanya kembali ke ranjang dan menyelimutinya. Dia berujar, "Kamu tidur saja, aku harus pergi sekarang."Sienna meraih tangan Jacob, lalu memberi isyarat tangan. Dia bertanya, kapan Jacob akan pergi dari vila ini?Jacob mencium bibir Sienna
Tubuh Arlo bergetar, dia tiba-tiba menyesal dengan perbuatannya waktu itu. Sekarang, Sienna bisu dan buta. Dia tidak bisa menjawab Arlo, bagaimana caranya dia menyetujui kerja sama dengan Arlo? Kecuali, Arlo pergi ke ibu kota.Namun, Arlo tidak punya waktu lagi. Lily sudah menghilang lebih dari 24 jam. Arlo tidak tahu lokasi Lily sekarang. Arlo merasa marah dan juga tidak berdaya.Arlo berucap, "Desmond, kamu manfaatkan Sienna untuk cari tahu kabar Lily dari Jacob. Kalau aku nggak temukan Lily, dia pasti celaka."Deshton tetap bergeming setelah mendengar nada bicara Arlo yang marah dan juga putus asa, begitu pula Sienna. Dia bukan orang suci. Justru dia berharap Lily celaka.Sienna juga berharap Arlo mendapatkan karma. Bukannya Arlo sangat menyayangi Lily? Alangkah baiknya jika Lily bukan anggota Keluarga Shankar. Hati Arlo pasti hancur.Saat memikirkan hal ini, Sienna tanpa sadar tersenyum. Deshton bertanya, "Kenapa kamu tersenyum?"Senyum di wajah Sienna menghilang. Dia memandang ke
Jacob mengangkat alis, kepribadian kedua? Dia tahu sifat Desmond sekarang berbeda jauh dengan dulu. Jacob pernah memikirkan banyak kemungkinan.Mungkin sifat Desmond berubah karena dia disiksa dengan kejam di lembaga penelitian. Namun, kepribadian kedua ini benar-benar di luar dugaan Jacob.Jika pria keji ini merupakan kepribadian kedua, apa Desmond yang asli sedang tertidur? Jacob tidak berbicara dan diam-diam meninggalkan tempat itu.Deshton tidak tahu ucapannya sudah didengar Jacob. Dia berusaha menenangkan dirinya. Jacob menjauhi kamera pengawas di vila ini, lalu berdiri di tempat yang gelap dan mengeluarkan ponselnya.Ponsel Jacob sudah dipasang sistem khusus yang bisa mencegah orang lain melacak sinyalnya. Jadi, tidak ada yang tahu sekarang Jacob berada di vila Deshton.Jacob menyalakan ponsel dan melihatnya sekilas. Ada banyak panggilan telepon tidak terjawab. Yang paling sering menelepon Jacob adalah Arlo. Dia pasti ingin mengetahui lokasi Lily.Ekspresi Jacob tampak sinis. Saa
Melihat Lily yang sudah menelan, Cleo mengisyaratkan kedua pengawalnya untuk melepaskan Lily.Setelah menelan benda yang diberikan Cleo, Lily merasa tenggorokan dan seluruh tubuhnya sakit. Dia bahkan langsung memuntahkan darah.Cleo teringat nona Keluarga Shankar ini memiliki penyakit jantung. Jika disiksa seperti ini, dia juga tidak tahu apakah Lily masih bisa keluar dari sana dalam keadaan hidup atau tidak.Saat Cleo hendak meninggalkan ruangan itu, dia mendengar teriakan Lily dari belakang. "Sienna, aku ingin kamu mati! Kalau aku bisa keluar, aku pasti akan membunuhmu!"Lily berteriak dengan histeris sampai mulutnya memuntahkan darah lagi.Begitu Cleo baru saja keluar, seseorang dari samping melaporkan, "Cleo, Arlo datang lagi. Kali ini dia langsung membawa lima puluhan orang dan semuanya membawa senjata."Cleo mengernyitkan alis dan segera mengikuti orang itu ke aula utama.Arlo berdiri di tengah aula utama dengan dikelilingi orang-orang yang datang untuk berjudi atau bertransaksi,
Di dalam mobil. Arlo memeluk Lily dengan erat dan sama sekali tidak menyadari ada yang tidak beres dengan Lily. Saat tiba di rumah Keluarga Shankar, Lily baru bangun setelah dia meletakkan Lily ke tempat tidur."Ah! Ah! Ah!" teriak Lily dengan histeris dan mulai meraba-raba sekelilingnya. Dia tidak tahu dia sudah dibawa ke mana lagi, sehingga merasa sangat ketakutan.Melihat Lily yang meraba-raba, Arlo menyipitkan mata. “Lily, ada apa denganmu?”Mendengar suara Arlo, seluruh tubuh Lily menjadi kaku dan rasa paniknya pun langsung menghilang. Namun, dia mulai meraba leher dan matanya, lalu air matanya pun mengalir dengan deras.Arlo baru menyadari sesuatu. Dia mengayun-ayunkan tangannya di depan Lily dan ternyata memang tidak ada reaksi sama sekali. Dia merasa sangat marah, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh leher Lily.Lily langsung menjerit kesakitan dan tubuhnya pun basah karena keringat.Mendengar jeritan itu, Yuna langsung berlari dari lantai bawah ke lantai atas dengan ekspres
Pada malam harinya. Belakangan ini, semua orang merasa gelisah karena Jacob terus mengakuisisi perusahaan-perusahaan lainnya secara besar-besaran. Namun, dia tiba-tiba berhenti dalam dua hari ini, sehingga mereka merasa lebih tenang. Pada saat yang bersamaan, mereka juga mulai bertanya-tanya ke mana sebenarnya Jacob pergi.Di dalam vila. Sudah pukul satu dini hari, Sienna mendorong seseorang yang terus mendekatinya dan jarinya mengetuk telapak tangan orang itu yang berkata, "Nanti ketahuan."Deshton adalah orang yang sangat peka. Semalam Deshton tidak menyadari apa pun, bukan berarti malam ini Deshton juga tidak akan menyadarinya. Selain itu, Sienna merasa Deshton masih menyimpan beberapa rahasia.Bibir Jacob malah menempel ke telinga Sienna. "Tidak akan, aku akan lebih pelan."Jacob berjanji akan lebih pelan, tetapi dari pukul sebelas sampai sekarang pun tenaganya masih terus sangat kuat. Sienna akhirnya menggigit bahunya, sehingga dia mendesis kesakitanPada saat itu, Deshton tiba-ti
Pada pukul empat pagi di ibu kota, suasana kota begitu sunyi.Ada sebuah penyuara telinga kecil di jari pria itu. Ini adalah penyuara telinga yang digunakan khusus untuk mendengar suara dari Sienna, tetapi dia tidak bisa menghubungi Sienna lagi sejak dua hari yang lalu. Sungguh bodoh, sepertinya Sienna terbuai oleh beberapa kata manis dari Jacob lagi.Saat pria itu meletakkan penyuara telinga di tangannya, seseorang dari samping bertanya dengan suara pelan, "Tuan K, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Apakah harus membiarkan Sienna tetap tinggal di tempat Deshton?Pria itu tidak langsung menjawab, melainkan menyipitkan mata. Suasana di ruangan itu menjadi sangat sunyi karena aura yang dipancarkannya. Setelah beberapa saat, dia baru membuang penyuara telinganya ke tong sampah di samping. "Beri tahu Deshton, kemungkinan besar Jacob sedang bersembunyi di vilanya."Setelah mengatakan itu, pria itu bersandar ke belakang dan menutup matanya dengan santai."Selain itu, kalian kirim seseora
Jacob mengernyitkan alis dan meminta orang-orang yang di luar kamar untuk membawakan dua kursi. Mereka sudah tahu Deshton telah diikat, sehingga mereka tidak berani bertindak gegabah.Saat itu, Jacob menutup kembali pintu kamar itu dan menghancurkan jendela dengan kursi. Terdengar suara deru helikopter di luar dan sebuah tangga diturunkan. Dia menahan pintu kamar dengan lemari untuk mencegah orang-orang di luar masuk ke dalam."Sienna, aku bawa kamu pergi."Mendengar perkataan itu, Sienna langsung melingkarkan lengannya ke leher Jacob dengan tanpa ragu-ragu.Jacob hanya meninggalkan sebuah pesan pada Deshton. "Jangan lupa pergi melapor pada Kakek Mahib. Selain itu, terima kasih sudah membiarkanku tinggal di sini selama beberapa hari dan menyiapkan sarang cinta untukku dan Sienna."Deshton hanya duduk di tempat tidur dengan tatapan yang muram.Sienna tidak bisa melihat apa-apa saat berada di helikopter, hanya merasa tubuhnya dipeluk seseorang dengan erat. Angin bertiup dengan sangat ken