Pak Darwo masih belum tahu Shawn diam-diam melakukan hal tidak bermoral. Jika ketahuan, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Hutama. Apalagi, Shawn juga pernah melakukan sesuatu terhadap Sienna.Keringat di kening Mike perlahan-lahan mengalir. Sienna tidak mengatakannya dengan jelas, tetapi Mike tahu wanita ini sedang mengancamnya. Jika Mike terus melawan Sienna dan membuatnya kehilangan proyek, Sienna pasti akan melaporkan rencana Shawn menyerangnya kepada Pak Darwo.Saat itu, pasti akan terjadi bencana besar pada Keluarga Hutama. Mike tidak menyangka Sienna akan menggunakan cara seperti ini. Mike terdiam sejenak, lalu berkata, "Aku terlalu meremehkanmu, Penny."Awalnya, Mike mengira Sienna hanya seorang wanita yang angkuh. Tak disangka, masih ada identitas lain yang disembunyikan Sienna. Mike memang pernah mendengar kabar Jacob menikah tiga tahun yang lalu, tetapi tidak pernah bertemu dengan istrinya yang digosipkan itu.Tak disangka, orangnya malah duduk di depannya sekarang, bahka
Dibandingkan dengan ruangan Mike, suasana di ruangan ini terasa lebih serius. Ini adalah ruangan yang selalu disediakan khusus untuk mereka, bahkan dekorasinya pun mencerminkan gaya Jacob.Gedung ini memang milik Grup Yuwono. Mereka memiliki berbagai bisnis dan banyak bangunan terkenal di ibu kota juga adalah properti milik mereka. Saat mendengar tentang berpindah hati, Jacob juga memalingkan kepalanya dan menatap keluar jendela. Dia mengernyitkan alisnya. Apakah semua wanita menyukai hal-hal seperti ini?Wiandro menepuk bahu Benny. "Benny, mungkin kamu nggak tahu Penny suka sama Jacob. Waktu itu di kasino, dia langsung memberiku 2 triliun hanya untuk membuat Jacob terkesan. Dua triliun, lho! Dia bahkan nggak ragu-ragu sedikit pun."Jacob mengernyitkan alisnya dan menghentikan Wiandro berbicara omong kosong."Ayo makan." Perkataan Wiandro ini mengungkapkan pemikiran Jacob."Kenapa? Sekarang, ada orang yang merayu wanita yang menyukaimu, jadi kamu cemburu?"Wiandro memang memiliki kesan
Dada Jacob menempel pada punggungnya, dengan tangan yang melingkari pinggang Sienna. Pada saat ini, lift telah berhenti di salah satu lantai gedung tersebut. Selanjutnya, mereka hanya tinggal menunggu bantuan.Jacob seharusnya sudah bisa melepaskan Sienna, tetapi kedua orang itu tidak bergerak sama sekali. Sienna sama sekali tidak memperhatikan posisi mereka yang sangat canggung ini. Selain itu, di tempat ini hanya ada mereka berdua. Rasanya lebih aman seperti ini, apalagi hanya satu sisi ini yang memiliki pegangan.Sienna bahkan ingin bergerak lebih mundur agar jarak mereka semakin dekat dan merasa lebih aman. Sampai ketika napas Jacob berembus di samping telinganya, Sienna baru menyadari betapa dekatnya jarak mereka saat ini.Melalui dinding lift yang memantulkan cahaya, terlihat bayangan sang pria yang sedang merangkul wanita itu. Sienna refleks ingin menjauh. Namun, melihat gelagat Sienna yang tidak sabaran ini, tangan Jacob bergerak bahkan lebih cepat dari pikirannya."Jangan berg
Saat Sienna masih hanyut dalam lamunannya, tiba-tiba ponsel Jacob berdering. Ternyata Sony yang meneleponnya. Kepergian Jacob kali ini seharusnya adalah untuk menghadiri rapat mendadak di luar negeri. Namun, kini dia malah terjebak di dalam lift bersama Sienna. Dia juga tidak berdaya dan terpaksa menyuruh Sony untuk bersiap-siap mewakilinya menghadiri rapat.Sony adalah tangan kanan Jacob, ini juga bukan pertama kalinya dia mewakili Jacob menghadiri rapat. Oleh karena itu, tidak butuh waktu lama baginya untuk melakukan persiapan. Jacob hanya berdiri dengan ekspresi yang datar di dalam ruangan yang sempit ini. Seakan-akan sedang berdiri di halaman rumahnya, Jacob tidak terlihat panik sama sekali."Pak, aku sudah sampaikan kepada Pak Haris untuk menyuruh Nona Sienna jangan melakukan hal-hal yang tidak penting."Jacob mengangguk perlahan. Mengingat wanita itu berjanji pada Pak Darwo untuk melahirkan anak, perasaan Jacob terasa kalut."Apakah Departemen Bisnis sudah menghentikan proyek Kel
Hati Mike tiba-tiba merasa tidak nyaman, jadi dia dengan sengaja menggunakan nada bicara yang lembut."Penny, apa kamu takut? Setelah keluar dari sini, bagaimana kalau aku mengantarmu ke rumah sakit? Wajahmu terlihat pucat, kamu ingin aku membelikanmu obat?"Mike bisa dibilang sangat perhatian dan Sienna juga tidak ingin menolak perhatiannya dengan dingin. Lagi pula, Mike juga tidak akan melawannya lagi kelak dan malah ingin membantunya merahasiakan hubungannya dengan Jacob."Tuan Mike, aku baik-baik saja."Aura dari tubuh Jacob makin dingin, tetapi dia tidak mengatakan apa pun. Begitu pintu lift terbuka, Sienna yang keluar terlebih dahulu. Jacob segera mengikutinya dan melewati Mike tanpa berhenti.Mike melewati Jacob dan berjalan ke sisi Sienna. "Lihatlah dirimu, wajahmu sudah pucat masih bilang baik-baik saja."Sudut bibir Sienna berkedut. Dia juga tidak tahu mengapa Mike tiba-tiba bertindak seperti itu. Jacob malah berdiri di samping dan mengernyitkan alisnya, dia merasa mungkin in
Nanda menjadi makin cemas. Dia pernah bertemu dengan Jacob, tetapi itu sudah lama sekali. Saat itu, Jacob sedang berdiri di tengah kerumunan.Alisnya yang panjang, matanya sedikit terpejam, dan hidungnya tampak sangat mancung. Dia sedang berbicara dengan orang di sebelahnya dan memakai setelan jas yang rapi di tubuhnya. Setiap detail wajahnya sangat sempurna dan memancarkan aura yang sangat mengerikan.Saat ini, Nanda akhirnya berdiri di depan Jacob untuk pertama kalinya, tubuhnya gemetar karena cemas. Dia sudah lama diam-diam menyukai Jacob, bahkan lebih dari tiga tahun. Dia mengetahui nama pria ini adalah Jacob dari surat kabar.Tak disangka, pria ini malah menjadi kakak iparnya. Namun, semua itu tidak menjadi masalah karena Jacob dan Sienna akan bercerai suatu saat nanti. Jacob melihat Nanda, tetapi segera mengalihkan pandangannya."Ada apa mencariku?"Wajah Nanda memerah. Dia meletakkan tangannya di depan dengan cemas dan mengepalkannya dengan erat."Aku dengar Pak Jacob ada di sin
Sienna sudah menunggu di sana sepanjang malam. Tak disangka begitu bangun, dia malah menerima pertanyaan seperti itu. Sienna menggigit bibirnya dan hatinya terasa pedih. Ketika baru saja ingin merespons, Sienna mendengar Harris batuk keras beberapa kali.Dia memberikan tisu yang berada di samping kepada ayahnya dan melihat ada noda darah yang tersebar di atasnya. Harris sendiri juga melihatnya dan merasa agak terkejut. Namun, dia tidak terlalu peduli dan mengira ini mungkin akibat dari terlalu emosional."Sienna, aku tahu kamu tidak suka Jacob. Bukankah kamu punya pacar saat berada di Universitas Seni Nasional waktu itu?"Sienna tidak menjawab karena pikirannya dipenuhi dengan darah di tisu itu. Dia sudah menyuruh dokter untuk menyembunyikan penyakitnya, bahkan dari Harris sendiri. Jadi, Harris selalu mengira dia akan segera bisa kembali ke perusahaan. Sebelum Sienna merespons, Harris telah menyesali pertanyaannya."Aku terlalu serakah. Perusahaan ini aku bangun dari nol sampai tahap i
Takut akan mengganggu Jacob, Sienna membalikkan tubuhnya saat bersin dengan bahu yang bergetar. Wajahnya terlihat makin pucat karena basah kuyup. Rambutnya menempel di pipinya dan bulu matanya dipenuhi oleh tetesan air.Pakaiannya juga sangat tipis dan menempel erat di tubuhnya, sehingga menonjolkan lekuk tubuhnya. Sienna mengucek matanya yang merah saat melihat mobil Jacob masih berada di sana dan bertanya dengan sopan, "Tuan Jacob, Anda sedang lembur?"Jacob memang sedang lembur. Besok malam ada pesta di kediaman lama yang harus dia hadiri. Oleh karena itu, dia memajukan waktu rapat dan baru saja selesai.Awalnya, Jacob mengira Sienna akan berinisiatif untuk naik ke dalam mobil karena sulit mendapatkan taksi di persimpangan ini. Selain itu, dia juga tidak membawa tas dan ponselnya. Namun, mobil sudah berhenti selama dua menit di sana dan mobil-mobil di belakangnya terus membunyikan klakson.Jacob tidak mengatakan apa pun, Sienna juga hanya tersenyum kepadanya seperti memperlakukan se
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg