Share

Menggapai Cinta

Penulis: Dewanu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-22 00:06:05

"Apakah kalian serius bisa membuatku bergabung dengan tuan kalian?"

Kedua pria itu saling menatap, mereka terlihat ragu.

"Bisa, tapi mungkin sangat sulit untuk melepaskan diri dari Felix. Kudengar mereka sangat militan. Apa yang akan kau lakukan?"

Barbara memikirkan cara. Ia akan bergabung dengan kelompok dimana Ovan berada bukan? Dan ini menarik, seperti yang Medy katakan bahwa Nyonya Vein sangatlah perduli dengan wanita. Ia tak akan menolak jika ada seorang wanita yang ingin bekerja, meski penempatannya mungkin hanya sebagai pramuniaga sebuah toko di pusat perbelanjaan.

"Aku bisa melakukannya, dan aku akan memutuskan setelah di dermaga selatan."

"Baiklah, aku akan membantumu."

Melihat Barbara yang cantik jelita, kedua pria itu merasa takut terjadi sesuatu pada Barbara karena mereka tahu Felix sangat liar dan sering melecehkan wanita. Entah mengapa mereka merasa harus melindungi wanita itu, seperti sebuah dorongan nurani seorang yang ingin melindungi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku, Pria Bayaran   Kalung Bermata Safir

    Dermaga Selatan...Malam yang hening. Beberapa utusan Nyonya Vein duduk di sebuah sampan kecil dengan tenang.Cahaya bulan mengagumkan saat menembus gumpalan mendung lalu menimpa ruak gelombang yang bergerak lambat.Mereka memanfaatkan untuk menikmati momen itu dengan bersantai dan menghirup beberapa minuman kaleng."Apa menurutmu kalung ini bernilai mahal?" tanya salah seorang dari mereka dan menunjukkan kalung berliontin ungu itu pada temannya.Sang teman mengambil dan mencermati batu indah itu sangat serius. Sepertinya ia cukup mengerti nilai kalung tersebut."Waah... darimana kau mendapatkan ini?""Aku menemukannya.""Dimana?""Itu bukan urusanmu."Sang teman masih terlihat mencermati kalung itu dengan ekspresi kagum."Kenapa? Apa kalung itu mahal?""Entahlah, tapi aku tahu ini adalah safir terbaik dan bernilai tinggi. Aku tak percaya barang ini terjatuh di tempat yang sembarangan. Bahkan seseorang yang memilikinya seharusnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Suamiku, Pria Bayaran   Vanessa Milikku

    "Sungguh menakjubkan, pada akhirnya aku bisa bertemu denganmu dalam kondisi ini. Aku bertanya tanya, Vanessa sungguh tak tahu siapa engkau bukan? Seorang ibu yang melakukan pekerjaan kotor, dan hidupnya makin sekarat adalah karena karma darimu.""Tutup mulutmu! Kau tak tahu apa-apa, jadi tak perlu menggurui aku. Lepaskan Vanessa, karena kau sudah menikahi Barbara. Aku tidak mungkin menjadikan dua putriku sebagai istrimu, kau mengerti?!" kata Nyonya Veina marah. Kenyataannya, apa yang ia lakukan demi menghancurkan perusahaan Anton Bagaskara berbuah menikahkan Ovan dengan Barbara yang Ovan adalah kekasih Vanessa. Kebetulan yang benar-benar tidak masuk akal baginya. Ovan menyeringai."Aku menceraikan Barbara, untuk mendapatkan Vanessa. Apa yang harus kumengerti? Aku harus bersama Vanessa.""Tidak, aku tidak bisa! Vanessa adalah milikku, kau tak berhak mengganggunya!"Setelah mengatakan hal itu, Nyonya Veina melangkah pergi."Aku sungguh tak mengerti, kau t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Suamiku, Pria Bayaran   Mencari Kalung

    Ovan memeriksa semua barang yang mereka pesan."Sungguh beruntung, barang barang bagus ini dijual sangat murah," gumamnya. Sedikit banyak ia tahu jenis tersebut memiliki harga yang sangat tinggi.Felix tersenyum mendengarnya. Ia tahu kali ini menjual barang dengan harga tak biasa. Akan tetapi itu atas permintaan Medy yang notabene paling berhak untuk menentukan harganya. Baginya itu juga menguntungkan karena kondisinya yang sedang pailit sebenarnya tidak mampu memenuhi permintaan langganannya."Kami memiliki supplier yang sangat murah hati sekarang ini, dan juga akan menjadi partnerku seumur hidup."Ovan mendengar dengan tersenyum tipis."Aku dengar kau paling benci dengan partner bisnis. Tapi sekarang kau malah mempunyai partner yang berlaku seumur hidup?""Ah, itu cuma rumor. Selain itu, partner yang aku maksudkan adalah seorang wanita yang sangat cantik. Dia akan menjadi partner yang paling mengagumkan," celotehan penuh khayalan.Tentu saja ia mas

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Suamiku, Pria Bayaran   Misteri

    Barbara tak mengerti, apa arti Ovan sebenarnya di dalam hidupnya. Pria itu membuatnya melakukan segalanya. Terbang ke luar negeri, berhadapan dengan mafia dan sekarang ia harus menyelam ke dasar lautan. Apakah itu Cinta? Atau hanya sebuah obsesi?Yang jelas, ia mengikuti kata hatinya yang masih melindungi harga dirinya. Ia menikah bahkan suaminya tak berniat untuk menyentuh tubuhnya sedikitpun. Bukankah itu memalukan dan melukai harga dirinya?Barbara mengerahkan kekuatan jiwanya, juga uangnya untuk semuanya ini. Apakah ini petualangan yang berguna? Sial! Sial!Batin Barbara menjerit, tapi ia tak berdaya untuk membiarkan begitu saja tanpa jawaban pasti.Saat ia mulai marah pada dirinya sendiri, sebuah kilau berwarna ungu memancarkan spektrum warna dari sela karang tak jauh darinya. Barbara begitu bersemangat sampai sampai ia lupa sudah waktunya ia mengumpulkan oksigen ke permukaan.Ia tak berhasil mengambilnya, dan sangat payah untuk mencapai permukaan air.

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Suamiku, Pria Bayaran   Markas Wanita

    "Whowaaaa!!" Barbara menjerit sekeras-kerasnya, bukan karena melihat tampilan hantu yang tiba-tiba menyembul di hadapannya melainkan ada seekor kecoa yang melompat di kepalanya.Iapun mengibas ngibas serangga kecil itu karena merasa geli.Alih alih takut dengan berbagai macam karakter menakutkan ia malah takut dengan kecoa yang membuatnya merinding jijik."Sial! Kenapa harus menginjak kepalaku?" kesalnya luar biasa. Masih bergidik ngeri, ia melanjutkan perjalanan menyusuri rute jalan di dalam ruangan tersebut, mencari dimana letak pintu yang dimaksud anak buah Nyonya Vein.Akhirnya iapun bisa menemukan keberadaan pintu tersebut. Sebuah pintu besi dengan lampu indikator di sisi kanannya. Di bawahnya sebuah handle yang dilengkapi dengan password yang harus ia tekan.Dalam beberapa detik saja, pintu tersebut terbuka, menampilkan ruangan yang remang dengan lantunan musik yang memekakkan telinga seperti sebuah klub malam."Hallo, selamat datang," kata seorang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Suamiku, Pria Bayaran   Pesta Pantai

    Lamona beach bersinar terang malam itu. Beberapa api unggun menghidangkan menu barbeque dengan berbagai macam pilihan daging. Daging sapi, kambing ataupun ayam bahkan juga kelinci ada di pesta tersebut. Barbara sibuk menyiapkan beberapa keperluan untuk merias dirinya. Ya, penyambutan dilakukan oleh para wanita cantik seperti Barbara.Tuan Ferro kerabat Nyonya Vein itu duduk bersama beberapa wanita cantik.Saat melihat Barbara berjalan dengan pakaian berwarna hitam yang membalut tubuhnya, Tuan Ferro seakan tak berhenti menatapnya."Ah, siapa wanita itu...aku sepertinya tak pernah melihatnya?""Benar, dia baru bekerja hari ini, dan dia tak tahu harus menyapa siapa di dalam pesta ini.""Tubuhnya sangat unik, sepertinya dia adalah wanita Asia seperti saudara perempuanku?""Benar, Tuan."Tuan Ferro tergelak. Lalu tanpa merasa sungkan ia mencium wanita di sebelahnya."Ajari dia untuk menyapaku. Aku dengar perempuan di sana tidak bisa menyapa pria

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Suamiku, Pria Bayaran   Terkurung

    Sebagian wanita berteriak histeris saat melihat kemeja dan jas jutaan euro itu basah oleh red wine. Belum lagi Barbara sempat memorak porandakan meja dengan menarik alas meja dengan kuat. Pesta menjadi benar benar kacau saat itu."Dasar wanita jal*Ng! Tak pernah seorangpun menghinaku seperti ini!" katanya dan menarik lengan Barbara dengan menatapnya nyalang.Api kemarahan Tuan Ferro seakan hendak melahap Barbara malam itu."Kau bilang aku jal*Ng? Kau tahu siapa yang sebenarnya jal*Ng di sini!" bentak Barbara tak kalah sengit. Barbara melotot tajam memancing emosional tuan Ferro sehingga sebuah tamparan mendarat di pipi Barbara.Plakk! Darah sedikit keluar dari sudut bibir Barbara."Pengawal! Bawa perempuan ini ke tempat biasa!" teriak Tuan Ferro memerintahkan pengawal yang ditugaskan menjaga tempat tersebut.Ada empat orang pengawal bertubuh besar mencengkeram kuat tangan Barbara.Barbara meronta sejadinya, tapi apa daya ia hanyalah seorang wani

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Suamiku, Pria Bayaran   Kenangan

    Barbara menghunus sebuah kayu panjang yang ia dapatkan dari samping lukisan besar di ruangan tersebut.Ia tak tahu bahwa yang datang adalah Danisa."Barbara, kau tidak apa apa bukan? Tenanglah, ini aku. Mari kita keluar dari tempat ini," kata Danisa yang sangat kuatir dengan Barbara yang ketakutan.Sementara Danisa dan Barbara berpelukan, Nyonya Vein menatap tajam pada wajah Barbara.Tiba-tiba lututnya terasa lemas dan bibirnya bergetar.'Dia sungguh Barbara, bukan? Dia adalah putriku,' gumamnya.Iapun memalingkan wajahnya dan keluar dari tempat tersebut."Bawa gadis itu ke rumah utama, beritahu Ferro, jangan sembarangan menyentuh gadis yang ada dalam tanggung jawabku," kata Nyonya Vein pada penjaga.Lalu tanpa banyak berpikir, penjaga itu masuk menemui mereka."Nona Danisa, Nyonya Vein memintaku untuk membawa Nona Barbara ke rumah utama segera," kata penjaga tersebut membuat Danisa dan Barbara melepaskan pelukannya.Meskipun Danisa sedik

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26

Bab terbaru

  • Suamiku, Pria Bayaran   TAMAT

    "Apakah kisah kita juga termasuk yang unik?" kali ini Risa berkata sambil senyum-senyum."Kita? Apa kau sungguh mencintaiku?""Jawab saja pertanyaanku!"Drett dreett dreett!Ponsel Dave berdering dan pria itu lalu mengambil ponsel di sakunya.["Halo, ada apa?"]["Kenapa galak begitu? Aku mengganggumu?"]["Tidak, tapi kau merusak aktifitasku."]["Oh sayangku, tapi hari ini kau harus segera datang karena ini sangat penting, Dave."]["Barbara, kau selalu saja menganggap penting masalahmu. Kau bisa bilang dari sekarang, ada apa dan kenapa kami harus datang?"]["Terserah, kau harus datang! Titik!"]Klep!"Siapa?" Risa bertanya."Siapa lagi kalau bukan saudara perempuanku yang bawel itu, heh?" kata Dave, tapi dia malah tersenyum. "Bersiaplah, kita harus datang ke rumah mereka."Tak ada jawaban, Risa hanya bergegas sesuai kata Dave. Di rumah Anton Bagaskara, mereka berkumpul dengan aneka macam hidangan. Mereka dengan sengaja mengundang Dave dan Risa dan juga Veina.Anton Bagaskara terlihat

  • Suamiku, Pria Bayaran   Kisah Manusia

    Pagi mulai merayap memancarkan sinarnya. Dari setiap asa yang terbersit, selalu ada cara untuk menempuh harapan yang ingin ia wujudkan.Harapan terbesar yang hampir ingin dicapai manusia adalah mereka ingin menikmati bahagia di hari ini.Doa dilantunkan, dipanjatkan demi mengharapkan takdir yang baik untuk dirinya dan orang yang dicintainya.Siapa yang tak ingin bahagia?Mustahil bagi manusia untuk berharap tidak bahagia.Akan tetapi pada sebagian hidup yang ia jalani, ia harus menempuh ujian sampai ia akan tahu di akhir ujian itulah kebahagiaan yang sebenarnya.Bahagia itu relatif, demikian kata sebagian orang.Seorang yang membutuhkan uang, ia akan bahagia saat mendapatkan uang yang ia inginkan.Seorang yang membutuhkan kasih sayang, maka ia akan mengharapkan kasih sayang dan cinta dan ia akan bahagia karenanya.Sebagian orang memilih untuk tidak perduli dengan pencapaian orang lain, ia merasa cukup dengan apa yang ada pada dirinya, bersyukur dengan apa yang ia miliki.Ia menutup ma

  • Suamiku, Pria Bayaran   Cemburu

    "Maafkan Ceila, Bu. Dia sedikit takut," kata Risa dengan memeluknya."Takut? Apa ini? Kenapa dia harus takut denganku?" heran Veina."Mom, kau memang menakutkan, Ceila kan belum mengenalmu, jadi wajar kalau dia takut dengan wajah seram Mommy," kata Dave kemudian, dia berbicara dengan sedikit mengulas senyum."Apa apaan, kau omong kosong ya?"Risa ikut tersenyum karena kelakuan Dave yang menggoda ibunya."Masalah ini sedikit rumit menjelaskannya, Bu. Yang jelas Ceila tahu Ibu baru di penjara seperti ibunya."Veina merenungkannya, Risa mungkin sedang mengatakan kalau Ceila memiliki traumatis bahkan saat bertemu dirinya."Baiklah, aku bisa mengerti. Padahal aku sangat ingin memeluk cucu Perempuanku, eh, kenapa sampai takut begitu...ufh," keluhnya. "Tapi, cepatlah berkumpul bersama Barbara, kita harus punya foto kenangan yang bagus, oke?""Baik, Bu."Risa akhirnya membujuk Ceila untuk berkumpul bersama keluarga dan mengatakan bahwa Selen tidak mungkin ada di tempat pesta tersebut. Ia sung

  • Suamiku, Pria Bayaran   Ketakutan Ceila

    "Anu...kamu sekarang...""Ya, tentu saja aku harus ada di sini, ini adalah pernikahan putriku. Bagaimana kabar kalian, apakah semua baik?""Iya... tentu saja kami baik. Dan kamu, apakah menetap di sini sekarang? Aku dengar kamu ada di Belanda.""Benar, aku memang di Belanda kemarin, tapi sekarang aku akan menetap di sini.""Di rumah ini?" kata salah seorang menyahut."Tidak. Sekarang aku masih dalam masa tahanan, tapi kalau sudah bebas nanti, aku mungkin akan membeli rumah di sekitar sini.""Apa maksudmu dalam masa tahanan? Apa kau.... melakukan kejahatan?" tanya salah satunya ragu, sementara yang lain saling melihat. Mereka makin memperhatikan penampilan Veina yang sangat mewah dan mencolok, memangnya kejahatan apa yang dia perbuat?Pandangan mata mereka mulai berubah canggung, sepertinya ada sedikit rasa takut pada Veina."Jangan kuatir, aku bukan pembunuh kecuali dengan terpaksa," kata Veina dengan tersenyum yang membuat para wanita itu semakin gugup.Saat itu Lena juga ikut mendek

  • Suamiku, Pria Bayaran   Gosip

    Warna bahagia meliputi suasana sebuah aula pertemuan milik Anton Bagaskara. Gedung megah itu memiliki kesibukan yang tak biasa pada hari itu.Penjagaan ketat di berbagai tempat samasekali tidak menghilangkan suasana rileks dan bersahabat menyambut siapapun yang hadir dalam undangan pernikahan Ovan dan Barbara.Bahkan saat mereka melihat semakin ke dalam, maka mereka akan menyaksikan lebih banyak keindahan dan suasana bahagia yang semakin kentara."Aku merasa gaun ini menonjolkan bentuk perutku yang semakin besar, suamiku. Apa ini masih enak dilihat? Jangan salah faham, aku bukan malu karena hamil, tapi aku kasihan kalau sampai desainer pakaian ini kecewa saat melihatku dalam bentuk tubuh seperti ini," katanya.Ovan hanya tersenyum geli karena Barbara malah sangat gugup dengan bentuk tubuhnya."Kau memang sangat jelek sekarang ini. Tapi itu sih bukan salahku."Mendengar jawaban Ovan yang tak memiliki beban itu Barbara jadi sangat kesal."Kau bilang tak bersalah? Baiklah, aku akan memba

  • Suamiku, Pria Bayaran   Hidup yang Baik

    Persidangan berjalan sangat lancar. Sebab, tidak ada bantahan baik itu Selen atau Leo dalam menanggapi dakwaan hakim. Mereka hanya pasrah dan menunduk dalam atas semua yang mereka dengar.Percuma saja melawan, toh semuanya sudah ketahuan."Dengan ini, maka pengadilan hukum pidana memutuskan untuk Nyonya Selen mendapatkan hukuman pidana selama dua belas tahun karena percobaan pembunuhan terhadap sahabatnya sendiri, dan denda senilai lima ratus juta rupiah atas kerusakan yang telah ditimbulkan."Tok Tok Tok!Suara riuh menggema di dalam ruangan tersebut. Mereka senang dengan keputusan hakim atas Selen."Selain itu, kami juga memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada Saudara Leo selama sepuluh tahun penjara karena telah menyembunyikan bukti dan percobaan pelecehan kepada saudara Barbara."Tok Tok Tok!Kembali suara riuh ruangan itu menggema atas apa yang mereka dengar dari keputusan hakim.Tidak ada lagi keberatan yang akan mereka, Leo dan Selen sampaikan kecuali pasrah dengan putusan

  • Suamiku, Pria Bayaran   Takut

    Dave sedikit terkesima, ia melupakan sosok kecil putrinya yang mungkin akan terluka saat melihat Selen mendapatkan hujatan di pengadilan nanti. Ia tak seharusnya membiarkan Ceila menyaksikan hal itu."Kau benar, kurasa kita tidak perlu datang dan mengikuti jalannya pengadilan. Lebih baik kita pergi bersama ke suatu tempat untuk rekreasi. Aku akan mengatakan hal ini pada Barbara dan meminta maaf.""Atau sebaiknya kau saja yang datang? Aku akan menjaga Ceila dan tidak menyinggung hal ini. Jangan sampai Ceila sedih karenanya."Dave berpikir sebentar, ia juga penasaran soal jalannya pengadilan, tapi juga ingin menghabiskan waktu bersama Risa dan Ceila alih-alih melihat mantan kekasihnya yang menyedihkan."Dave, kau melamun?""Eh, bukan begitu. Aku sedang berpikir kalau Ceila sampai melihat hal semacam itu, pastilah akan menjadi traumatis di hari akan datang."***Keesokan harinya, mereka memang sudah sangat ramai berkumpul di pengadilan. Antusias kerabat Barbara terlihat memenuhi teras pe

  • Suamiku, Pria Bayaran   Hadiah

    "Wow, kenapa kalian tidak memanggil kami? Kami bisa saja datang ke sana dan membalas perbuatan mereka.""Hentikan omong kosong kamu Dave! Ovan sudah menyerahkan semuanya pada polisi, nggak perlu repot-repot. Kau hanya perlu mengangkat semua tas itu, oke?"***"Baik, karena semua sudah berkumpul, mari kita melanjutkan pembicaraan kita soal pesta pernikahan Barbara dan Ovan.. Aku ingin pesta pernikahan ini dibuat sangat meriah dan berkesan.""Tunggu! kenapa pernikahan ini diselenggarakan tanpa keluarga Ovan? Ini sangat tak biasa," protes bibi Barbara. "Bukan tak percaya, tapi ..""Bibi, mereka punya tempat tinggal yang sangat jauh. Mereka sangat kesulitan. Toh orang tua Ovan telah tiada, untuk apa memaksakan diri?" jawab Barbara sedikit berbohong. "Barbara, apakah semua baik-baik saja? Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di sana?"Barbara menarik tangan Lena dan membawanya ke kamar miliknya."Bu, aku tidak bisa menceritakan semuanya sekarang ini. Akan tetapi aku pasti akan menceritakan

  • Suamiku, Pria Bayaran   Keluarga Serigala

    Ovan yang sudah kembali dengan banyak makanan di kantong belanjanya melihat Barbara terlihat sangat pucat."Sayang, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat pucat. Ada apa?"Barbara tak menjawab, ia hanya memberikan isyarat untuk Ovan melihatnya dengan menunjuk ke arah Laptop."Apa yang terjadi?"Pria itupun masuk ke mobil dan melihat laptopnya.Ovan sangat terkejut karena melihat serombongan orang menyusup ke dalam rumahnya. Bukan satu atau dua orang, tapi ada sekitar tujuh orang pria. Mereka sungguh mengincar apa yang ia miliki. Terlihat beberapa orang berjaga dan yang lainnya memeriksa kotak perhiasan. Mereka sungguh perampok dengan persenjataan lengkap berupa senapan dan senjata tajam. Semua fenomena itu, persis seperti apa yang ia takutkan.Itulah sebabnya ia tidak mau mengambil resiko nyawa, tidak akan!"Kau sudah melihatnya bukan? Kau bisa melihat betapa kejamnya mereka ini. Bahkan dengan apa yang mereka lakukan itu tidak seorangpun yang bisa melarangnya. Aku sangat yakin me

DMCA.com Protection Status