Home / Urban / Suamiku Pewaris Kaya Raya / Bab 251 - Menjadi Semakin Rumit

Share

Bab 251 - Menjadi Semakin Rumit

Author: Ahong
last update Last Updated: 2024-06-19 12:39:07

Setibanya di rumah keluarga besar Gandara, Ricard langsung menemui Aditama dan menceritakan semua informasi yang ia dapatkan.

"Tahun itu, di kampung mereka terjadi penyerbuan oleh sekelompok orang yang berkuasa karena orang-orang di kampung itu menolak untuk bergabung dengan mereka, Tuan Muda ... tapi ada pula yang bilang juga karena ada pengkhianat di sana, ada pula yang bilang jika karena perebutan wilayah. Maka, kelompok preman, mafia itu menghabisi beberapa orang-orang di kampung itu."

"Banyak orang yang meninggal, salah satunya adalah kedua orang tua dan kakaknya Edwin. Sebagian ada yang selamat, melarikan diri dalam penyerangan itu. Sedangkan adiknya Edwin itu pada saat kejadian berlangsung sedang tidak ada di rumah. Dia sedang di rumah saudaranya. Jadi, dia tidak tahu persis bagaimana penyerbuan itu terjadi. Hanya mendengar cerita dari orang-orang saja."

"Dan sejak saat itu, Edwin bertekad untuk mencari dan membunuh orang yang telah membunuh keluarganya, Tuan Muda."

"Wakt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 252 - Mengintrogasi Sang Ayah

    Selesai berbincang dengan Ricard, Aditama langsung mencari keberadaan sang Ayah untuk bertanya dan memastikan kebenaranya. Ia menemukan sang Ayah sedang berada di ruangan berisi puluhan mobil-mobil mewah koleksinya berjejer rapi yang memanjakan mata—yang sudah seperti showroom mobil saja. Melihat kedatangan anak laki-lakinya, Laksana Gandara langsung mengajaknya ngobrol tentang mobil-mobil itu. Aditama memilih menanggapinya lebih dulu walau tidak terlalu antusias karena pikiranya saat ini sedang terfokus sepenuhnya dengan masalah yang sedang ia hadapi. Baru setelah agak lama, ia memotong perkataan sang Ayah dengan mengatakan jika ada yang hendak ia bicarakan padanya.Laksana Gandara tidak berpikir macam-macam, segera mengajak Aditama duduk. Keduanya duduk bersebelahan di kursi yang ada di tepi tembok ruangan tersebut. "Apakah Papa sudah tahu kalau Edwin berkhianat dari kita, Pa?" tanya Aditama dengan pandangan kosong, memulai pembicaraan. Usai mengatakan hal itu,

    Last Updated : 2024-06-19
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 253 - Menyusun Rencana Dan Strategi

    Laksana Gandara spontan berdiri seraya berkacak pinggang. "Katamu ... Edwin yang telah membocorkan tempat rahasia kita ... dan tukang pukul yang telah kita tangkap sebelumnya ternyata hanya dijadikan kambing hitam saja oleh mereka?" tanya pria paruh baya itu dengan rahang mengeras, pandanganya lurus ke depan, tanpa menoleh ke arah anak laki-lakinya. Mendengar itu, Aditama yang masih duduk di kursinya mengiyakan. Ia baru saja memberitahu tentang hal itu kepada sang Ayah. Selama sesaat, Laksana Gandara berpikir. "Sudah jelas, Tam. Jika Robert dan Andika menggunakan Edwin dan mungkin mereka berdua berbohong kepada Edwin soal kematian keluarganya dengan menuduh Papa sebagai pelakunya karena kami masih menjadi partner bisnis pada waktu itu. Makanya, Edwin hendak membalaskan dendamnya kepada keluarga kita!" seru Laksana Gandara dengan gigi gemeretak, berpikir demikian. Aditama mangguk-mangguk dengan rahang mengeras, setuju dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sang Ayah.

    Last Updated : 2024-06-20
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 254 - Vania Ngidam

    Aditama baru saja selesai mandi saat Vania tiba-tiba berjalan mendekat ke arahnya seraya menahan senyum. Memiliki firasat tidak enak, Aditama menelan ludah. Kalau sudah begitu, pasti Vania akan meminta sesuatu! Tapi yang penting, jangan sesuatu yang dapat membuatnya khawatir saja. "Ada apa, sayang?" Aditama memutuskan bertanya. Akan tetapi, Vania tidak langsung menjawab, malah menggoyang-goyangkan badanya sembari memainkan jari jemarinya, kepalanya tertunduk, seperti hendak mengatakan sesuatu tapi ragu. Akhirnya, setelah terdiam beberapa saat, Vania mendongak menatap sang suami dan berujar. "Aku ... ingin gado-gado, sayang." "Kamu ingin gado-gado? Sekarang?" ucap Aditama hati-hati hendak memastikan ia tidak salah dengar. "Ya sekarang, Tama. Tidak mungkin kan aku ingin gado-gado besok, tapi aku bilang padamu sekarang?" Mendengar hal tersebut, Aditama menampilkan cengiran lebar. Ia lalu tersenyum. "Ya sudah. Nanti aku akan suruh koki untuk membuatkan—" Seketika Vani

    Last Updated : 2024-06-20
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 255 - Resmi Diumumkan

    Proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak polisi terhadap kasus penggelapan dana di perusahaan milik keluarga Hermanto yang dilakukan oleh sang Presiden Direktur—Bastian—kini telah selesai yang menetapkan Bastian sebagai tersangka utama. Ditambah ada empat karyawan yang ternyata ikut terlibat. Nama baik keluarga Hermanto, juga perusahaan dan Bastian sendiri menjadi semakin tercemar kala perselingkuhan Bastian mencuat ke publik. Hal yang ditakutkan pun menjadi kenyataan, Susan akhirnya mengugat cerai Bastian yang membuat rumah tangga Bastian menjadi berantakan. Kini Bastian harus merelakan dirinya meringkuk di dalam sel penjara dengan masa hukuman selama lima tahun. Mengetahui kabar tersebut, Aditama sangat puas karena akhirnya ia bisa membalas kejahatan yang selama ini paman dan keluarganya perbuat kepadanya. Di saat yang sama, merasa tenang karena dengan begitu, istrinya tak akan dipusingkan dengan masalah itu lagi karena masalah itu sudah selesai sekarang. Hal tersebut

    Last Updated : 2024-06-21
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 256 - Edwin dan Arumi Bekerja Sama?

    Siang hari, Aditama dan Vania sedang berada di rumah sakit Siola—jadwal rutin pemeriksaan kandungan sang istri—yang biasanya dokter pribadi spesialis kandungan lah yang datang ke rumah. Akan tetapi, Vania mendadak ingin pergi ke rumah sakit. Adiatama pun menurut, menganggap hal tersebut adalah ngidam sang istri dalam bentuk lain. Karena sudah di rumah sakit, akhirnya keduanya memutuskan mengecek jenis kelamin calon bayi yang sudah bisa diketahui di usia kandungan Vania yang sudah memasuki trisemester kedua. Di titik ini, ponsel Aditama berdering. Hal tersebut membuat pria itu segera merogoh saku jas, mengeluarkan ponsel dari dalam sana dan nama Ricard terpampang jelas di layar ponsel. Selama sesaat, Aditama tampak berpikir. Selagi sang dokter sedang melakukan pemindaian USG untuk mengetahui jenis kelamin calon anaknya pada perut Vania yang sedang rebah di ranjang, Aditama berkata. "Sayang, aku mau keluar sebentar ya untuk mengangkat telepon." Vania yang sedikit penasaran

    Last Updated : 2024-06-22
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 257 - Menyerahkanya Kepada Robert dan Andika

    Sebuah sedan yang membawa Aditama berhenti di depan gedung kasino—bisnis patungan antara Robert dan Andika. Keduanya meminta Aditama untuk menemuinya di kasino tersebut. Aditama tak mempermasalahkan hal itu karena tentu dia datang dengan segala persiapan yang matang. Tujuan Aditama menemui Robert dan Andika malam ini adalah untuk menyerahkan data-data yang dipegang oleh Ayahnya kepada mereka berdua. Kenapa ... pada akhirnya Aditama mau menyerahkan data-data itu kepada mereka berdua? Karena nantinya ia akan menukar data-data itu dengan pengakuan dari keduanya. Ia akan menginterogasi mereka berdua. Aditama yang hanya bersama seorang sopir saja membawa langkahnya menuju gedung kasino tersebut. Tentu ia tidak datang hanya berdua. Melainkan membawa banyak pengawal. Akan tetapi, para pengawal tidak datang bersamanya. Melihat kedatangan mereka berdua, dua orang security yang sepertinya mendapatkan tugas untuk menunggu kedatangan Aditama, segera meminta Aditama untuk berjalan be

    Last Updated : 2024-06-22
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 258 - Mengelabuhi Robert dan Andika

    Aditama menatap Robert dan Andika satu persatu dengan ekspresi wajah datar nan dingin. Dia kemudian berkata. "Om Robert dan Om Andika, 'kan? Yang telah membunuh kedua orang tua dan kakaknya Edwin?" Sontak, mata Robert dan Andika kompak membulat! Kali ini mereka berdua benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Hal tersebut tentu tak lepas dari pengamatan Aditama. Detik berikutnya, mereka berdua saling pandang. Seakan saling tanya. Memberikan kode dengan gerakan mata. Bagaimana Aditama bisa tahu hal itu? Melihat Robert dan Andika bersikap demikian, Aditama tersenyum miring. Ia sudah tahu jawabanya hanya dari melihat reaksi keduanya. Selagi mereka berdua terdiam kaget, Aditama kembali angkat suara. "Walau sebenarnya aku sudah tahu semuanya, Om. Tapi, aku ingin mendengar pengakuan dari Om Robert dan Om Andika secara langsung yang katanya tidak pernah marah dan dendam sedikit pun kepada keluarga kami dan menginginkan anak-anak Om berhubungan baik denganku tapi

    Last Updated : 2024-06-24
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 259 - Kemarahan Robert dan Andika

    Aditama langsung menggeram marah setelah mendengar penjelasan mereka berdua. Akan tetapi, ia menahan segala amarah yang tengah menguasai dirinya. Aditama menatap mereka berdua dengan dingin dan tetap tenang. Dia kemudian berkata. "Kenapa kalian tega melakukan hal itu pada Papaku? Kenapa kalian tega menjadikan Papa kambing hitam atas perbuatan keji kalian itu?!" Kemudian, ia menggeleng. "Aku benar-benar kecewa dengan kalian berdua! Aku tidak menyangka dibalik sikap baik dan ramah kalian kepadaku ... ternyata ... " Aditama bersikap seolah terlihat kecewa dan melankonis—sebagaimana respon semestinya. "Itu karena Papamu sok suci, Tam. Kolot. Menentang kami dan memilih jalannya sendiri!!!" teriak Andika murka. "Makanya, kami ingin memberi pelajaran pada Papamu!" Mendengar hal tersebut, Aditama menoleh, menatap Andika. Tapi tidak membalas apa-apa. Membiarkan Andika bicara sesuka hati. Sementara Andika sudah tidak peduli lagi, merasa sudah tidak perlu bersikap sok baik dan perhati

    Last Updated : 2024-06-26

Latest chapter

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 272 - Darren, Pelengkap Kebahagiaan

    Satu bulan yang lalu, Vania telah melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Darren Alvaro Gandara. Sebagai bentuk untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan anggota keluarga Gandara, khususnya bagi pasangan Aditama dan Vania, sekaligus untuk menyambut anggota keluarga Gandara yang baru, keluarga Gandara kembali menggelar pesta besar-besar an. Pesta diadakan di ruangan dan halaman rumah. Malam ini, ruangan dan halaman itu disulap menjadi tempat pesta yang megah. Ada ratusan undangan yang datang dalam acara. Kerabat dekat, kolega, rekan bisnis dan kenalan keluarga Gandara. Meja-meja makanan tampak tersusun rapi dengan menu spesial di atasnya. Dekorasi acara terhampar di setiap titik-titik paling pasnya. Juga halaman rumah dihiasi lampu-lampu yang membuat belakang rumah itu terlihat lebih menawan. Di saat ini, Aditama dan Vania—yang sedang menggendong bayinya—tampak berdiri di dalam ruangan menyambut para tamu yang terus berdatangan silih berganti. Tamu-tamu it

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 271 - Lega Bukan Main

    Begitu melihat sang suami memasuki rumah, Vania yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama sang ibu—langsung bangkit dari duduknya—segera berhambur setengah berlari ke arah Aditama, lantas langsung memeluknya dengan erat. "Kenapa malam sekali pulangnya, Tam ... aku sungguh mencemaskanmu tadi ... takut terjadi apa-apa denganmu. Juga Papa. Aku tidak bisa tidur, sayang. Entah kenapa, rasanya tidak tenang saja kalau kamu belum pulang." Ucap Vania dalam posisi wajah tenggelam di dada suaminya. Di saat yang sama, Vania merasa sangat lega karena sang suami pulang dengan selamat. Dalam keadaan baik-bajk saja. Begitu pula dengan sang Ayah. Aditama menghela napas. "Maafkan aku, sayang karena baru sampai rumah. Karena urusannya baru selesai. Jadi, aku dan Papa baru bisa pulang." Balas Aditama seiring menghembuskan napas lega, mengusap kepala sang istri dengan lembut, juga terus mengecup keningnya. Aditama lanjut berkata. "Sekarang aku sudah pulang sesuai janji aku tadi, Van ... p

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 270 - Mengurus Jasadnya Edwin

    Sementara itu, Aditama dan sang Ayah memutuskan beranjak dari perumahan Paradise hendak pulang. Di dalam mobil, tiba-tiba ponsel Aditama berbunyi menandakan ada panggilan masuk yang membuat perhatian pria tampan itu teralihkan. Seketika ia merogoh saku jas, mengeluarkan ponsel dari dalam sana, nama Heru terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, mata Aditama melebar! Mendadak, ia teringat sesuatu. Apakah Kak Heru hendak memberitahu kabar mengenai Edwin? Juga Robert dan Andika? Pikir Aditama. Melihat sang anak laki-lakinya bersikap demikian, Laksana Gandara mengernyitkan kening. "Telepon dari siapa, Tam?" tanya Laksana Gandara seraya menghadap Aditama.Mendapatkan pertanyaan dari sang Ayah membuat Aditama menoleh. Dia kemudian menjawab. "Kak Heru, Pa,"Laksana Gandara mengerjap mendengarnya. Dia kemudian buru-buru berkata. "Cepat angkat, Tam ... sepertinya dia mau mengabarkan sesuatu tentang Edwin." Laksana Gandara langsung mendesak Aditama yang dijawab angg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 269 - Kematian Robert, Andika dan Edwin

    Sementara itu, tiba di gedung kasino milik Robert dan Andika, Edwin disambut keributan dan kericuhan oleh orang-orang di sana. Kesibukan pun menyertai. Para petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api yang melahap gedung kasino tersebut. Beberapa mobil-mobil tampak keluar, sebagian besar adalah para pengunjung kasino yang sedang bergegas pulang, tapi ada pula yang masih berada di sana—menonton. Namun Edwin tidak mempedulikan hal tersebut, ia bergegas mencari dua orang yang sebelumnya ia agung-agungkan, tapi kini ia telah berubah benci pada keduanya.Selang sebentar saja, tiba-tiba Edwin menghentikan langkah saat melihat dua orang yang sedang ia cari—berdiri di dekat salah satu mobil—menyaksikan kesibukan. Melalui ekor matanya, Robert menyadari kedatangan Edwin, ia pun segera menoleh diikuti Andika setelahnya. Kemudian, Robert memicingkan pandangan. Detik berikutnya, dia terhenyak. Begitu pula dengan Andika. Edwin!? Selama sesaat, keduanya kompak tercengang. Seg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 268 - Memenjarakan Arumi dan Haikal

    Begitu melihat sosok Arumi dan Haikal, Laksana Gandara langsung murka bukan main. Seketika ekspresi wajahnya menjadi masam, seruan marah, sumpah serapah dan makian terlontar keluar dari mulutnya. Mendapati hal tersebut, Arumi dan Haikal hanya bisa pasrah. "Aku pikir kau sudah takut denganku, Arumi ... sudah takut dengan keluarga Gandara ... tidak mau berurusan dengan keluargaku lagi setelah kuusir dirimu," seru Laksana Gandara dengan emosi menggebu seraya menunjuk-nunjuk Arumi. "Tapi apa yang malah akan kau lakukan kepada anggota keluargaku, wanita iblis!? Kau bahkan berencana mau membunuh anggota keluarga tercintaku!?" Lanjut Laksana Gandara. Mendengar itu, Arumi refleks mengangkat wajah menatap Laksana Gandara. Kemudian, ia langsung menggeleng cepat. "Tidak, tuan. Bukan seperti itu. Itu bukan ide saya. Saya tidak ada niatan sedikit pun mau menghabisi anggota keluarga anda. Itu sepenuhnya adalah ide tuan Robert, tuan Andika, juga Edwin." Jawab Arumi yang langsung dibenarkan

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 267 - Sudah Tidak Ada Kata Maaf!

    Aditama menatap Arumi dan Haikal dengan saksama. Juga dengan dingin. Ekspresi wajahnya datar. Kemudian, ia pindah menatap Arumi untuk beberapa saat. "Akhirnya kita bertemu lagi, Nona Arumi ... setelah sekian lama," ucap Aditama. Dia kemudian menambahkan. "Aku tidak menyangka kalau anda benar-benar licik. Tak selemah yang dibayangkan. Aku pikir, anda sudah kapok, tak akan mau berurusan dengan keluarga kami lagi, tapi nyatanya aku salah." "Anda memang tidak bisa kami anggap remeh. Dan hal yang membuat aku cukup terkejut adalah ... Anda bekerja sama dengan Robert, Andika dan Edwin untuk membalas keluarga Gandara. Sungguh menakjubkan. Tapi terlepas dari itu, anda tidak bisa berbuat apa-apa." Aditama terdiam sebentar. "Seorang wanita seperti anda ... bisa meyakinkan Papa? Hal itu juga sungguh tak bisa dipercaya. Dan anda yang memfitnahku dan mama dulu ... benar-benar tidak akan pernah kulupakan, Nona Arumi." Kata Aditama lagi. Mendengar itu, Arumi mengangkat wajah menatap Aditama.

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 266 - Edwin Hendak Membunuh Robert dan Andika

    Aditama dan Edwin membahas soal pembunuh keluarganya Edwin yang sebenarnya yang tak lain tak bukan adalah Robert, juga Andika, pun termasuk kejahatan dan kebusukan yang telah mereka berdua lakukan. Kala membicarakan hal itu, mendadak, dendam kesumat pada diri Edwin seketika membara, juga tekad ingin membunuh mereka berdua langsung mencuat deras. Akhirnya, setelah terdiam beberapa saat, Edwin mengangkat wajah menatap Aditama. "Silahkan jika tuan muda ingin menghukum saya, ingin membunuh saya sekali pun. Saya rela tuan muda! Saya menerimanya karena saya memang jahat kepada keluarga Gandara! Telah berkhianat!!!" seru Edwin tegas penuh penekanan pada kalimatnya. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam setiap kata yang diucapkannya. Semua orang kaget mendengar hal itu. Edwin menyerahkan diri untuk dihabisi? Untuk dibunuh? Dia mengakui kesalahannya? Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada di tangan Aditama. Sementara Aditama menatap Edwin dengan lekat. Te

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 265 - Akhir Dari Para Musuh Keluarga Gandara

    Sesampainya di depan rumah yang ditinggali Arumi perumahan Paradise, Aditama, Letnan dan para tukang pukul bergegas turun dari mobil. Akan tetapi, mendadak Aditama menghentikan langkah ketika hendak berjalan menuju rumah itu kala mendengar bunyi tanda ada panggilan masuk dari ponselnya. Aditama pun mengurungkan niatnya. Begitu pula dengan anak buahnya. Menunggu sang tuan muda. Aditama kembali mengecek ponselnya dan nama sang Ayah terpampang jelas di layar. Seketika ia mengerjap, baru ingat jika ia belum mengabari sang Ayah. Kemudian, ia segera mengusap layar ponsel dan menempelkannya di telinga. "Bagaimana, Tam? Apakah rencanamu berhasil? Kamu tidak kenapa-kenapa, 'kan, Nak?" tanya Laksana Gandara dengan nada cemas sekaligus penasaran begitu panggilan terhubung. Mendengar itu, Aditama pun langsung menceritakan apa yang terjadi di gedung kasino tadi. Setelah Aditama selesai bercerita, terdengar helaan napas lega di sebrang sana. Detik berikutnya, sang Ayah terkekeh puas

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 264 - Tamat Sudah Riwayat Robert dan Andika

    Selagi Aditama menyilangkan tangan di depan dada—duduk di jok mobil belakang masih dalam perjalanan menuju perumahan Paradise—memikirkan semua musuhnya yang sebentar lagi akan berhasil ia bereskan, sebuah dering berbunyi berasal dari ponsel miliknya menandakan ada panggilan masuk membuat lamunan pria tampan itu terbuyar. Ia pun kembali mengecek ponselnya dan nama sang istri terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, demi apa pun, Aditama langsung merasa senang bukan main. Namun di sisi lain, ia tidak mau sang istri mengetahui apa yang sebenarnya sedang ia lakukan, mengetahui apa yang terjadi dengan keluarga Gandara! Demikian, ia tidak mau membuat Vania cemas berlebihan—apalagi jika sampai tahu ia, sang ibu dan bayi yang ada di dalam kandungnya itu menjadi target pembunuhan. Akan tetapi, hal itu tidak akan pernah terjadi mengingat rencananya yang sebentar lagi akan selesai. Akhirnya, setelah terdiam sejenak, Aditama mengusap layar ponsel dan segera menempelkannya di

DMCA.com Protection Status