Share

Bab 136

"Kau pasti yang memintanya datang ke sini, Iya kan?" Tuding Hera, membuat Denisa menggeleng.

"Sebaiknya, tante tanyakan saja pada papa. Apa yang membuatnya datang ke sini semalam?" Balas Rahma lalu dengan sopan pamit pergi meninggalkan mereka.

***

Jantung Hera berdebar dengan kencang saat melangkah menuju meja makan, meski Denisa sudah berkali-kali menyakinkan dirinya bahwa tak akan terjadi apapun. Namun tetap saja gelisah dan rasa cemas menjalar di sekujur tubuhnya.

Pandangan mata Suryani yang menatapnya tanpa berkedip membuat Hera menggigit bibirnya. Andai bisa menghilang, Hera ingin pergi sejauh mungkin sekarang dari sini.

Hanya tinggal beberapa langkah lagi, maka mereka berdua akan tiba di meja makan. Bertemu kembali dengan Budi, membuat rasa gugup Hera semakin menjadi. Wanita paruh baya itu berharap semoga tak ada masalah baru yang membelitnya meski sebenarnya ia masih berharap hubungannya dengan Budi bisa diperbaiki

"Tenanglah ma, Om Budi orang yang bijaksana, aku yakin ia tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status