Share

Bab 103

Mendengarnya Rahma mengangguk pelan. " Kau benar, mbak. Kelihatannya aku memang harus berhati-hati." Desis Rahma lalu menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas.

***

Mobil yang mereka tumpangi terus melaju ke arah Cibubur, sepanjang perjalanan hanya kemacetan yang mereka lalui. Kebanyakan mobil pribadi yang memadati jalan hingga tak bisa di pungkiri perjalanan mereka pun terhambat.

Rahma membuang pandangannya ke luar jendela, cuaca di luar masih terik, kelihatannya Sang Surya benar-benar sedang ingin menunjukkan kekuatannya, seolah tak ingin ada yang menandinginya.

"Ah, aku ingat sesuatu, Rahma," cetus Denisa tiba-tiba.

Mendengarnya, refleks Rahma menoleh dengan kedua alisnya yang tertaut. " Ingat apa, mbak?"

"Jesslyn ... Yah, aku ingat dulu Yudha pernah bercerita jika wanita itu mencampakkan dirinya karena pria lain," jawab Denisa.

Mendengarnya, Rahma mengulas senyum. "Aku tahu, Mas Yudha sudah mengatakannya bahwasanya dulu dia dicampakkan oleh Jesslyn karena wanita itu berselingkuh de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status