Share

Bab 90. Tak Mungkin ini Sebuah Kebetulan

Keesokan harinya, Evan masih berdiam diri di rumah bersama Exel setelah kesedihan yang dia rasakan tidak kunjung bisa mereda.

Dan sekarang Exel sampai demam karena semalaman merengek menangis mencari Elizabeth.

"Papa," rengek Exel merengkuh leher Evan. "Jangan pergi ke mana-mana."

"Papa ada di sini, Papa tidak akan pergi ke mana-mana. Tidurlah, Sayang..." Evan menepuk-nepuk lembut punggung kecil Exel.

Anak itu kembali memejamkan kedua matanya. Dan Evan, dia mematung menatap pantulan dirinya di lemari kaca.

Teringat biasanya sekalipun anaknya demam, Evan tidak akan memiliki waktu atau sempat menggendongnya sebentar saja. Karena Elizabeth pasti akan meluangkan semua waktunya seharian penuh untuk menemani dan menjaga Exel.

Tapi kini semua itu, tidak ada lagi.

"Permisi Tuan..." Pintu ruangan keluarga terketuk, nampak Jericho yang berdiri di sana.

"Ada apa?" tanya Evan dengan wajah datarnya.

"Di depan ada Nona Clarisa ingin bertemu dengan Tuan dan Tuan Kecil," jawab Jericho menjelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Persada Mulia
beneran meninggal elizabeth, krg seru akhirnya kalau tokoh utamanya meninggdl udah menderita trs hidupnya elizabeth, hmmm...
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
pasti ulah clarisa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status