Share

Bab 93. Menangkap Pelakunya Satu Persatu

Hari ini Evan mengajak Exel ke tempat peristirahatan terakhir Elizabeth, setelah putranya sembuh dari demam.

Setiap hari Evan selalu menyempatkan datang ke sana, membawakan bunga dan juga cukup lama dia berbincang dengan batu nisan bertuliskan nama istrinya tersebut.

Kini, Exel mengusap-usap batu nisan berwarna putih itu dengan telapak tangan kecilnya.

"Mama... Mama di sini, Pa?" tanya anak itu mendongak menatap Evan lagi.

"Iya Sayang, Mama pasti senang kita datang hari ini." Evan tersenyum memeluk Exel.

"Heem, Mama sedang tidur kata Oma, Pa," seru anak itu memeluk tubuh sang Papa.

Evan selalu terenyuh dalam situasi ini. Ia meletakkan seikat bunga mawar putih di atas tanah pemakaman Elizabeth.

"Aku akan selalu menyempatkan waktu untuk menemuimu setiap hari, Elizabeth. Kau jangan takut, aku akan selalu mendoakanmu..."

Kedua mata Evan kembali pedih dan berkaca-kaca. Ia memeluk Exel dengan erat dan menatap nisan itu terus menerus.

"Aku sangat hancur, aku merasa duniaku telah run
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mita Soeryaningtyas
tapi gak seru ya cerita nya, karena Elizabeth meninggal
goodnovel comment avatar
vpi
Ayo evan penjarakan clarisa dan patricia jgn berbelit2 terus…kesyeel bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status