Home / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 363. (EXEL STORY) Hauri Dengan Segala Rasa Sakitnya

Share

Bab 363. (EXEL STORY) Hauri Dengan Segala Rasa Sakitnya

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2024-12-02 09:33:10
Seorang gadis cantik berambut panjang sepunggung nampak tengah menangis di dalam sebuah kamar.

Gadis berkulit putih bermata sipit itu menenagis memeluk tubuhnya sendiri saat merasakan ngilu di kening dan sudut bibirnya yang kini telah lebam.

"Ingat! Aku menikahimu itu hanya jaminan hutang! Tapi kau jual mahal seolah tidak mau sentuh! Dirimu itu murah, hanya dua ratus juta setara hutang Papamu yang tidak bisa kau bayar!"

Teriakan keras menggema di dalam kamar itu. Seorang laki-laki yang notabenenya menjadi suami selama baru dua minggu itu, sudah berani bermain tangan berkali-kali dalam satu mingguan ini.

Hauri menyeka darah di sudut bibirnya. "Aku sudah bilang padamu, kan? Aku akan mengganti uang itu, Robert!" pekik Hauri.

"Halahh ... omong kosong!" Robert mendongakkan kepalanya dan tertawa.

Laki-laki itu kembali mendekati Hauri dan menarik dagunya dengan sangat erat.

"Aku ini suamimu, Hauri! Kau jangan jual mahal padaku, aku hanya ingin kau melayaniku, tapi kau sel
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 364. (EXEL STORY) Hauri, Aku Telah Kembali

    Paris-Prancis, Exel sudah sampai di negara itu pagi tadi. Ditemani oleh Jasper, yang sengaja diperintah oleh Evan untuk menemani Exel setiap waktu di Prancis.Exel melepaskan mantel hangatnya berwarna cokelat dan meletakkan di sofa, saat Bibi Alviz menyambut kedatangannya. "Tuan Exel, tidak terasa entah berapa tahun lamanya kita tidak bertemu, sekarang Tuan sudah dewasa dan sangat tampan," ujar Bibi Alviz memuji Exel. Exel hanya tersenyum kecil, pemuda itu melangkah membuka gorden ruang keluarga dan menatap ke pekarangan rumah sebelah di mana rumah Hauri berada. "Apa dia masih di sana, Bi?" tanya Exel dengan nada datar. Bibi Alviz mendekati Exel dan menggelengkan kepalanya. "Tidak Tuan. Hauri pindah setelah rumah itu diambil alih oleh pihak bank, Mamanya pergi entah ke mana meninggalkan hutang dua ratus juta, hingga Hauri diminta menikah dengan anak orang yang dihutangi Mamanya. Dan ... Hauri—""Di mana dia sekarang tinggal, Bi?" tanya Exel tanpa basa-basi. "Anu Tuan, setahu say

    Last Updated : 2024-12-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 365. (EXEL STORY) Siapa yang Membuatmu Seperti ini, Hauri?

    "Ka-kau Hauri?!" Exel mencekal lengan gadis itu. Namun, Hauri yang terkejut dan ketakutan, dia menarik lengannya cepat dan berusaha berdiri. Hauri mengenali wajah tampan di depannya ini, mereka sama-sama mengenali. Namun gadis itu melepaskan tangan Exel begitu saja, berusaha terus membuang muka. "A-aku harus pergi..." Hauri hendak pergi, namun Exel menarik lengannya saat itu juga hingga gadis itu terhuyung ke arahnya. Semakin gemetar tubuh Hauri saat ini, dia berusaha tertunduk dan menyembunyikan wajahnya. Sementara Exel tidak melepaskan cengkeramannya. "Hauri, kau adalah Hauri ... ini aku, aku Exel!" pekik laki-laki itu mencoba membuat Hauri untuk menatapnya. "Aku—" Hauri menatapnya ragu dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku Exel, kekasihmu!" Exel kali ini berteriak, dia mencekal kedua pundak Hauri dengan cengkeraman erat. Sampai akhirnya Hauri mengangkat wajahnya dan kedua matanya berkaca-kaca buram menatap laki-laki di depannya itu. Exel tercengang melihat wajah Hauri

    Last Updated : 2024-12-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 366. (EXEL STORY) Exel, Mari Akhiri Hubungan Kita

    'Luka lebam yang terdapat pada pasien adalah bekas luka pukul. Dan ada cidera di kepalanya bagian belakang. Pasien harus benar-benar diperhatikan kondisinya, karena kemungkinan besar dapat merusak salah satu sarafnya.' Penjelasan dokter beberapa menit yang lalu membuat kepala Exel seperti kosong. Laki-laki itu berdiri membawa kertas hasil pemeriksaan di tangannya. Exel terdiam, tercengang, dan merasa bersalah. "Harusnya aku segera ke sini jauh-jauh hari. Kenapa? Kenapa aku membiarkan hal ini terjadi padamu, Hau..." Rasa sedih, penyesalan yang mendalam terasa oleh Exel. Pasti kekasihnya itu menyembunyikan hal besar dari Exel, dan Hauri sengaja tidak memberitahukan padanya tentang semua ini. Exel berjalan meninggalkan ruangan dokter. Langkahnya mengantarkan ia menuju ke ruangan di mana Hauri dirawat. Perlahan, Exel membuka pintu kaca di depannya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam sana. "Hauri..." Suara Exel bergetar saat menatap wajah Hauri yang ternyata memiliki beberapa l

    Last Updated : 2024-12-03
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 367. (EXEL STORY) Perjodohan yang Diterima

    Hauri sudah menduga kalau Exel akan marah setelah mengetahui kondisinya saat ini. Bahkan saat ini, Exel hanya diam dan tidak berkata-kata apapun meskipun berada di samping Hauri dan menjaganya. Hauri menjadi tidak nyaman bila keheningan di antara mereka tercipta semakin nyata. "Exel, apa aku hari ini sudah boleh pulang?" tanya Hauri memecah kesenyapan yang terjadi. Laki-laki itu menoleh. "Dokter belum memberikan izin. Diam di sini apa susahnya dibandingkan kau dibanting oleh suamimu itu!" seru Exel membalasnya dengan sarkastik. Jawaban yang Exel berikan, begitu tajam. Hauri hanya menundukkan kepalanya dan meremas kuat selimut yang menutupi kakinya. "Aku ... aku tidak satu rumah dengan dia. Kau tidak perlu khawatir," jawab Hauri lirih, gadis itu menatap Exel lagi. "Dia tinggal di rumahnya sendiri, dan aku tinggal di tempatku. Kami jarang bertemu. Dia akan datang ke rumahku saat dia—"Ungkapan Hauri terhenti saat Exel menoleh dan menatapnya lekat-lekat. "Saat dia apa? Memukulmu?

    Last Updated : 2024-12-03
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 368. (EXEL STORY) Aku akan Merebutmu dari Siapapun

    Hari sudah gelap, Exel baru saja kembali ke rumah sakit setelah ia mengurusi semua keperluan perusahaan Opanya. Pemuda itu berjalan di lorong rumah sakit. Ia melangkah pelan membawa paper bag di tangannya berisi pakaian ganti untuk Hauri. Exel membuka pintu ruangan itu perlahan, ia menatap sosok Hauri yang tidak menyadari kedatangannya. Gadis itu duduk membelakanginya, ia tengah mengobati beberapa luka lebam di lengan dan sikunya yang selama ini tertutup. "Hemm, bagaimana aku mengobati yang di punggung? Tanganku tidak sampai..." Hauri berucap lirih. "Biar saja sudah."Saat Hauri berbalik, ia tersentak kaget melihat Exel berada di ambang pintu menatapnya dengan ekspresi datar. "Se-sejak kapan Exel di sana?" tanya Hauri memegang salep miliknya. Alih-alih menjawab, laki-laki itu hanya bergeming diam melangkah mendekati Hauri. Exel meletakkan paper bag di atas nakas dengan pelan. Dia masih tak bersuara sebelum tiba-tiba Exel mengulurkan tangannya. "Hemm? Apa?" cicit Hauri mendongak

    Last Updated : 2024-12-03
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 369. (EXEL STORY) Perjodohan Akan Tetap Berjalan

    Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, Hauri pun kini sudah diperbolehkan pulang. Bersama Exel, Hauri diantarkan hingga ke rumahnya. Gadis itu menolak keras-keras saat Exel membujuknya untuk tinggal bersamanya saja. Hauri tidak ingin menambah masalah dalam hidupnya dan hidup Exel. Mobil hitam milik Exel berhenti di depan rumah kecil Hauri. Exel ikut turun dari dalam mobil. "Exel, terima kasih untuk kebaikanmu. Emm ... untuk biaya perawatan rumah sakit kemarin, besok-besok aku akan menggantinya," ujar Hauri. Exel terdiam menatapnya dengan lekat. Tatapan mata itu membuat Hauri kikuk dan bingung. "Ke-kenapa diam saja?" cicit Hauri mengerjapkan kedua matanya. "Aku menunggumu mengajakku masuk ke dalam, bukan mendengarkanmu berbicara aneh-aneh!" jawab Exel dengan santai. "Ha! Oh ... i-itu—" Hauri gugup seketika, dia seperti orang bodoh yang berbicara di depan Exel yang tidak mau mendengarkan kata-kata Hauri yang tadi. Hauri menggaruk kepalanya pelan, sebelum Exel mendekat dan mere

    Last Updated : 2024-12-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 370. (EXEL STORY) Hauri ingin Terlepas dari Robert

    Setelah pagi tadi Exel pergi dan berjanji akan kembali. Kenyataannya hingga sore, laki-laki itu belum muncul juga. Hauri mencoba memahami, mungkin kekasihnya sedang sibuk, atau sedang ada urusan penting dengan keluarganya. Di sisi lain, Hauri merasa tenang karena sejak ia datang hingga kini, Robert juga tidak datang. Tetapi, mungkin saja laki-laki itu mencari-carinya selama dua hari ini. "Huufftt ... aku tidak boleh diam saja, aku harus menyiapkan keperluan untuk besok kembali membuka kedai," gumam Hauri beranjak dari duduknya. Gadis itu berjalan ke belakang, Hauri melihat barang-barang dapur dan ia mengingat dirinya waktu itu tidak jadi pergi berbelanja, namun justru ia malah jatuh sakit dan Exel membawanya ke rumah sakit. Hauri kembali mencatat beberapa keperluan yang akan ia beli sebentar lagi. Hingga terdengar suara pintu depan terbuka, Hauri lantas berjalan ke depan, gadis itu menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan-lahan. Sosok Robert muncul tanpa Hauri duga-du

    Last Updated : 2024-12-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 371. (EXEL STORY) Perdebatan Exel dan Robert

    Hauri ternganga saat melihat banyak belanjaan yang dikirim ke tempatnya. Mulai dari kebutuhan untuk kedai hingga kebutuhan sehari-hari untuk Hauri. Tetapi bagi Hauri, semua ini sangat berlebihan dan begitu banyak. "Ya-ya ampun, banyak sekali," ucap gadis itu menutup mulutnya tak percaya. Exel yang berdiri di sampingnya pun tersenyum tipis memperhatikan ekspresi terkejut yang kekasihnya tunjukkan. "Tidak kurang kan, Hau?" tanya Exel menaikkan kedua alisnya. Hauri menggeleng cepat. "Tidak! Ini sudah sangat banyak. Ke-kenapa kau membelikan sebanyak ini, Exel?!" pekik Hauri menggigit ujung ibu jari tangannya. Exel senang melihat ekspresi Hauri yang kebingungan. Di sisi lain, gadis itu pasti bingung berpikir seolah Exel akan menagihnya suatu saat nanti, atau mungkin ia berpikir bagaimana mengganti semua ini. Rasanya tidak kaget lagi dengan pola pikir Hauri yang selalu menganggap semua kebaikan harus pula dibayar. "Semua ini aku berikan padamu, aku tidak meminta ganti apapun. Karen

    Last Updated : 2024-12-04

Latest chapter

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 512. (PAULINE STORY) Anak Kesayangan Papa Xander

    "Ma ... Alicia boleh tidak, tinggal di sini sama Mama dan Papa?" Anak perempuan dengan rambut cokelat dikuncir dua itu berdiri di samping sang Mama. Alicia yang menggemaskan tampak mendongak menatap wajah sang Mama. Pauline yang tengah membuatkan kopi untuk Xander di dapur rumah laki-laki itu, ia pun lantas menoleh dan tersenyum pada Alicia yang murung dan mengeluh di sampingnya. "Kita punya rumah sendiri, Sayang." Bibir Alicia cemberut, anak itu menarik-narik ujung blouse yang Pauline pakai. "Tapi Ma, Alicia mau seperti Kak Varo dan Kak Vano, mereka tinggal dengan Tante Mama dan Papa Exel. Masak Alicia hanya tinggal sama Mama, terus Oma dan Opa? Papa tinggal sendirian, kasihan Papa, Ma..." Alicia memprotes sang Mama. Dari arah ruang tengah, Xander yang mendengar perbincangan Alicia dan Pauline, ia tersenyum. Anak kecil mungil itu memang sangat menyayanginya selayaknya Papanya sendiri. Dengan jelas ia mendengar Alicia merengek pada sang Mama dan ia ingin tinggal bersamanya. Per

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 511. (PAULINE STORY) Pemilik Hatiku yang Sebenarnya

    Setelah pergi jalan-jalan, Xander mengajak Pauline dan Alicia ke rumahnya. Pauline pikir Xander tetap tinggal di rumah lamanya, tapi ternyata ia salah, Xander telah memiliki rumah sendiri yang jauh lebih megah. Kini, Pauline melangkah masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Xander yang melangkah di depannya sembari menggendong Alicia yang terlelap dalam dekapannya. "Kak, tidurkan di sofa saja, tidak apa-apa," ujar Pauline tidak enak hati. "Kenapa harus di sofa? Di lantai satu banyak kamar, lantai dua juga ada," jawab Xander sambil berjalan menaiki anak tangga. "Tapi kan—""Anggap saja rumah ini rumahmu sendiri, Sayang," sela Xander. Panggilan Sayang yang Xander lontarkan membuat Pauline terdiam. Ia teringat saat beberapa tahun lalu, Xander memanggilnya dengan panggilan itu dan terdengar sangat romantis. Sampai akhirnya Pauline kembali melangkah naik mengikuti Xander. Mereka masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar bernuansa abu-abu dan putih, memiliki ranjang king size di teng

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 510. (PAULINE STORY) Hubungan yang Dulunya Retak, Kini Terjalin Kembali

    Pauline terus merenung setelah ia mendapatkan nasihat dari sang Papa. Diamnya membuat Xander yang kini bersamanya pun tampak tak biasa. Laki-laki itu memperhatikannya dan ikut merasakan ada yang lain dengan Pauline. "Kenapa diam saja?" tanya Xander menatapnya dan menarik lengan Pauline sambil memangku Alicia. Pauline menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Emm ... hanya berpikir cuacanya semakin dingin." "Ya, tapi Alicia tidak mau pulang," jawab Xander menahan Alicia yang ada di pangkuannya dan tampak masih ingin bermain lagi di taman. Anak kecil perempuan itu mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Ma, Alicia masih mau main sama Papa, nanti kalau Papa pulang, biar Alicia tidak menangis lagi," ujar anak itu. Pauline tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Main sepuasnya di taman, ditemani Papa. Mama akan di sini memperhatikan kalian." Jawaban yang Pauline berikan membuat Xander terdiam dan menatapnya dengan dalam. Rasanya seperti tidak biasa melihat ekspres

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 507. (PAULINE STORY) Sosok Laki-laki yang Setia

    Pauline menuruti keinginan Alicia yang meminta jalan-jalan bersama Xander pagi ini. Meskipun situasi tampak canggung yang terjadi antara Xander dan Pauline saat ini, namun justru Pauline lah yang banyak diam, karena Xander sibuk berbincang dengan Alicia. "Papa, jadi lihat ikan lumba-lumba kan, Papa?" Anak perempuan kecil itu duduk di pangkuan sang Mama dan menoleh pada Xander yang tengah mengemudi. "Jadi dong, Sayang. Papa kan sudah janji dengan Alicia," jawab Xander terkekeh. "Asikk...! Nanti pulangnya kita beli es krim ya, Pa..." "Iya, Sayang." Xander tersenyum manis menatap wajah Alicia yang terlihat begitu berbinar berbunga-bunga. Anak perempuan itu menyandarkan kepalanya di dada sang Mama. Pauline menoleh pada Xander yang kini tampak begitu bahagia. Ia tidak tahu banyak tentang laki-laki ini selama lima tahun terakhir. Hanya saja, setahu Pauline kalau Xander memang belum menikah atau memiliki pasangan. "Kau tidak sibuk kan, hari ini?" tanya Pauline memecah keheningan. "Sa

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 506. (PAULINE STORY) Sosok Papa yang Diinginkan Alicia

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alicia tampak sudah bangun dan anak itu terlihat jauh sangat bersemangat. Pauline tidak tahu apa yang membuat anaknya begitu antusias, di sisi lain ia hanya pandai menebak kalau kemungkinan besar Xander lah yang membuat Alicia begitu senang."Mama ... ayo cepat, Alicia mau mandi!" pekik anak itu memanggil Pauline yang masih sibuk di dapur. "Mama...!" "Iya, Sayang sebentar!" Elizabeth terdengar menyahuti teriakan cucu kesayangannya. Sampai tak lama kemudian barulah Pauline muncul dan wanita muda itu naik ke lantai dua menemui si kecil yang langsung memasang wajah protes karena Mamanya terlalu lama. "Kenapa, Sayang? Tumben jam segini sudah bangun, hm?" Pauline langsung mengangkat tubuh Alicia dan mengecupi pipinya."Mama, Alicia mau mandi, terus ganti baju yang bagus warna merah muda!" serunya, antusias. "Alicia juga mau pakai sepatu yang merah muda, pakai jepit yang lucu, Mama..." Pauline terkekeh mendengarnya. "Memangnya Alicia mau ke mana, Saya

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 505. (PAULINE STORY) Alicia Ingin Punya Seorang Papa

    Sementara di dalam kamar, Pauline panik saat ia terbangun dari tidurnya, wanita muda itu tidak menemukan putrinya. Padahal sudah jelas-jelas tadi saat ia tertidur, Alicia ada di sampingnya. "Ya ampun, ke mana Alicia malam-malam begini!" pekik Pauline kebingungan. Wanita muda bertubuh langsing itu berjalan membuka pintu kamar mandi, dan anaknya tidak ada. Pauline menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Buru-buru Pauline keluar dan ia berjalan ke lantai satu. Di sana sepi, hanya ada suara beberapa orang di ruang tamu. Sampai Pauline berjalan ke depan dan kemunculannya disambut oleh Papa dan Kakaknya, juga rekan-rekannya. "Pa ... Papa melihat Alicia?" tanya Pauline panik.Evan menunjuk ke arah depan dengan dagunya. Laki-laki itu tampak tidak ragu dengan Xander, apalagi saat Evan tahu, selama Pauline pergi, Xander masih setia sendiri dan dia bilang kalau suatu saat dia kukuh ingin menemukan Pauline. Evan benar-benar melihat kesungguhan itu, hingga ia tidak membuat jarak antara

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 504. (PAULINE STORY) Sosok Papa untuk Alicia

    Hari sudah malam, Pauline tertidur nyenyak memeluk Alicia. Tetapi anak kecil itu belum juga terlelap. Alicia memeluk botol susunya dan diam menatap ke arah langit-langit kamarnya sambil mengoceh sendiri. "Mama capek, Alicia nakal terus, jadi Mama bobo cepat-cepat..." Anak itu mengerucutkan bibirnya. "Alicia mau punya Papa yang baik, biar seperti Kakak kembar. Emmm, Papanya Alicia pergi jauh dibawa Tuhan," ocehnya dengan mata lebarnya yang mengerjap. Anak bertubuh mungil dengan balutan piyama hangat berwarna ungu muda itupun perlahan-lahan merangkak turun dari atas ranjang. Alicia berjalan membawa botol susunya dan keluar dari dalam kamar, setelah ia tahu pintu kamar tidak ditutup rapat. Dengan langkah kecilnya, anak itu berjalan menuruni anak tangga. "Aduh ... aduh ... anak tangganya sangat banyak. Alicia harus hati-hati. Satu, dua, satu, dua!" seru anak itu dengan suara mungilnya. Tampak di ruang tamu, beberapa orang laki-laki yang tengah berada di sana, sibuk membahas pekerja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status