Home / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 368. (EXEL STORY) Aku akan Merebutmu dari Siapapun

Share

Bab 368. (EXEL STORY) Aku akan Merebutmu dari Siapapun

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2024-12-03 19:41:58

Hari sudah gelap, Exel baru saja kembali ke rumah sakit setelah ia mengurusi semua keperluan perusahaan Opanya.

Pemuda itu berjalan di lorong rumah sakit. Ia melangkah pelan membawa paper bag di tangannya berisi pakaian ganti untuk Hauri.

Exel membuka pintu ruangan itu perlahan, ia menatap sosok Hauri yang tidak menyadari kedatangannya. Gadis itu duduk membelakanginya, ia tengah mengobati beberapa luka lebam di lengan dan sikunya yang selama ini tertutup.

"Hemm, bagaimana aku mengobati yang di punggung? Tanganku tidak sampai..." Hauri berucap lirih. "Biar saja sudah."

Saat Hauri berbalik, ia tersentak kaget melihat Exel berada di ambang pintu menatapnya dengan ekspresi datar.

"Se-sejak kapan Exel di sana?" tanya Hauri memegang salep miliknya.

Alih-alih menjawab, laki-laki itu hanya bergeming diam melangkah mendekati Hauri.

Exel meletakkan paper bag di atas nakas dengan pelan. Dia masih tak bersuara sebelum tiba-tiba Exel mengulurkan tangannya.

"Hemm? Apa?" cicit Hauri mendongak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 369. (EXEL STORY) Perjodohan Akan Tetap Berjalan

    Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, Hauri pun kini sudah diperbolehkan pulang. Bersama Exel, Hauri diantarkan hingga ke rumahnya. Gadis itu menolak keras-keras saat Exel membujuknya untuk tinggal bersamanya saja. Hauri tidak ingin menambah masalah dalam hidupnya dan hidup Exel. Mobil hitam milik Exel berhenti di depan rumah kecil Hauri. Exel ikut turun dari dalam mobil. "Exel, terima kasih untuk kebaikanmu. Emm ... untuk biaya perawatan rumah sakit kemarin, besok-besok aku akan menggantinya," ujar Hauri. Exel terdiam menatapnya dengan lekat. Tatapan mata itu membuat Hauri kikuk dan bingung. "Ke-kenapa diam saja?" cicit Hauri mengerjapkan kedua matanya. "Aku menunggumu mengajakku masuk ke dalam, bukan mendengarkanmu berbicara aneh-aneh!" jawab Exel dengan santai. "Ha! Oh ... i-itu—" Hauri gugup seketika, dia seperti orang bodoh yang berbicara di depan Exel yang tidak mau mendengarkan kata-kata Hauri yang tadi. Hauri menggaruk kepalanya pelan, sebelum Exel mendekat dan mere

    Last Updated : 2024-12-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 370. (EXEL STORY) Hauri ingin Terlepas dari Robert

    Setelah pagi tadi Exel pergi dan berjanji akan kembali. Kenyataannya hingga sore, laki-laki itu belum muncul juga. Hauri mencoba memahami, mungkin kekasihnya sedang sibuk, atau sedang ada urusan penting dengan keluarganya. Di sisi lain, Hauri merasa tenang karena sejak ia datang hingga kini, Robert juga tidak datang. Tetapi, mungkin saja laki-laki itu mencari-carinya selama dua hari ini. "Huufftt ... aku tidak boleh diam saja, aku harus menyiapkan keperluan untuk besok kembali membuka kedai," gumam Hauri beranjak dari duduknya. Gadis itu berjalan ke belakang, Hauri melihat barang-barang dapur dan ia mengingat dirinya waktu itu tidak jadi pergi berbelanja, namun justru ia malah jatuh sakit dan Exel membawanya ke rumah sakit. Hauri kembali mencatat beberapa keperluan yang akan ia beli sebentar lagi. Hingga terdengar suara pintu depan terbuka, Hauri lantas berjalan ke depan, gadis itu menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan-lahan. Sosok Robert muncul tanpa Hauri duga-du

    Last Updated : 2024-12-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 371. (EXEL STORY) Perdebatan Exel dan Robert

    Hauri ternganga saat melihat banyak belanjaan yang dikirim ke tempatnya. Mulai dari kebutuhan untuk kedai hingga kebutuhan sehari-hari untuk Hauri. Tetapi bagi Hauri, semua ini sangat berlebihan dan begitu banyak. "Ya-ya ampun, banyak sekali," ucap gadis itu menutup mulutnya tak percaya. Exel yang berdiri di sampingnya pun tersenyum tipis memperhatikan ekspresi terkejut yang kekasihnya tunjukkan. "Tidak kurang kan, Hau?" tanya Exel menaikkan kedua alisnya. Hauri menggeleng cepat. "Tidak! Ini sudah sangat banyak. Ke-kenapa kau membelikan sebanyak ini, Exel?!" pekik Hauri menggigit ujung ibu jari tangannya. Exel senang melihat ekspresi Hauri yang kebingungan. Di sisi lain, gadis itu pasti bingung berpikir seolah Exel akan menagihnya suatu saat nanti, atau mungkin ia berpikir bagaimana mengganti semua ini. Rasanya tidak kaget lagi dengan pola pikir Hauri yang selalu menganggap semua kebaikan harus pula dibayar. "Semua ini aku berikan padamu, aku tidak meminta ganti apapun. Karen

    Last Updated : 2024-12-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 372. (EXEL STORY) Kau Tetaplah Hauri-ku yang Dulu

    "Jangan mengulangi hal seperti tadi, aku tidak mau Robert nantinya memanfaatkanmu saat dia melihatmu." Hauri mengomeli Exel yang tengah makan. Tentu saja Exel tidak mendengarkan peringatan apapun dari gadis ini. Mata sipit Hauri memperhatikan Exel yang justru menikmati makanannya daripada mendengarkan Hauri berbicara penting. "Exel, aku sungguh-sungguh," ujar gadis itu. "Heem. Aku tahu," jawab Exel santai. "Kau pasti tidak akan mendengarkan dan melakukan apa yang sudah aku nasihatkan. Percuma saja," ujar gadis itu cemberut. Exel terkekeh mengacak pucuk kepala Hauri. Ia menarik lengan kecil Hauri untuk duduk di sampingnya. Ditatap dengan lekat dan hangat wajah cantik itu, Exel gemas sekali dengan Hauri saat sedang marah. Wajah menggemaskan itu, tidak berubah sama sekali sejak dia kecil. "Hau, apa kau tidak ingin datang ke rumahku?" tanya Exel menyangga kepalanya. "Ingin. Tapi nanti aku teringat lagi dengan rumah lamaku," jawab Hauri. "Memangnya kenapa? Rumah itu masih disita

    Last Updated : 2024-12-05
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 373. (EXEL STORY) Obsesi Serafina yang Terang-terangan

    Keesokan harinya, Exel menjemput Serafina di kampusnya. Gadis itu mengejar jenjang pendidikannya hingga bertahun-tahun lamanya. Sesampainya di kampus tempat Serafina kuliah, Exel tidak mendapati gadis itu. Ia pun menunggunya dari dalam mobil dengan jenuh. "Ke mana Serafina?" gumam Exel kesal. Pasalnya ia sudah membatalkan janjinya dengan Hauri demi Serafina. Exel menyandarkan punggungnya di kursi kemudi mobil. Ia meraih ponselnya dan membaca banyak pesan dari Pauline. Exel tersenyum saat membaca pesan sang adik, saat ini Pauline memiliki seorang bodyguard yang ke mana-mana selalu membuntutinya hingga Pauline sampai bersembunyi-sembunyi mempermainkannya. Sampai akhirnya, Exel membaca satu lagi pesan Pauline di mana adiknya meminta nomor telfon Hauri. Exel pun terdiam sejenak. "Hauri tidak memiliki ponsel," gumam Exel lirih. Lamunan Exel buyar saat seorang gadis muncul dan berjalan ke arahnya. Serafina mengetuk kaca mobil Exel dengan pelan hingga kaca mobil itu turun perlahan.

    Last Updated : 2024-12-05
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 374. (EXEL STORY) Menjadikan Istri Sebagai Bahan Taruhan

    Seharian penuh Exel sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan hingga malam, Exel baru bisa kembali dari kantor. Laki-laki itu berniat untuk mendatangi Hauri di rumahnya, namun tempat itu sudah tutup dan gelap, mungkin ini sudah terlalu malam, mengingat Hauri baru saja sembuh, pasti gadis itu beristirahat lebih awal. Exel mendengus pelan, dia menutup kembali kaca mobilnya. "Padahal aku ingin memberikan hadiah ini untuknya," gumam Exel menoleh dan menatap paper bag kecil di sampingnya. Mau tidak mau Exel kembali melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu. Di perjalanan pulang, tiba-tiba saja ponsel milik Exel berdering. Tidak biasanya ada yang menghubunginya malam-malam begini. Exel meraih benda pipih tersebut dan melihat ada nama Leon yang terpampang di sana. "Halo?" Exel menjawab panggilan itu. "Halo, kau di mana?" tanya Leon di balik panggilannya. "Aku di jalan. Ada apa?" "Kau bisa ke sini? Aku sedang minum-minum sendiri. Aku butuh teman bicara," ujarnya. "Kirimkan alatm

    Last Updated : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 375. (EXEL STORY) Aku Pemenangnya, Serahkan Istrimu Padaku!

    Exel duduk berhadapan dengan Robert dalam suasana yang menegangkan. Semua orang bersorak-sorak seru. Sedangkan Leon sejak tadi berusaha agar Exel tidak tergoda dengan permainan ini, tetapi Exel tetaplah Exel, dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cara apapun. "Kau benar-benar bisa permainan ini, hah?" tanya Leon berbisik. Exel hanya tersenyum tipis. "Lihat saja sebentar lagi." Mungkin memang Exel tidak terlalu menyukai atau tertarik dengan permainan ini, tapi bukan berarti ia tidak bisa. Seseorang menjadi penengah di sana, dan membuka permainan itu untuk dimulai. Permainan berjalan seru, wajah Robert begitu antusias di awal. Laki-laki itu menatap Exel yang menatapnya dengan dingin. Manik hitam mata Exel seolah tembus bisa melihat kartu apa saja yang Robert miliki saat ini. "Bersiaplah memberikan istrimu untukku," ujar Exel tersenyum tipis. Wajah Robert menjadi pucat pasi, ia tidak tahu bagaimana bisa Exel hampir menyelesaikan permainan itu dengan sangat cepat tanpa

    Last Updated : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 376. (EXEL STORY) Seseorang yang Memenangkan Hauri

    "Sudah ayo ikut saja denganku! Kau jangan membuat aku marah hingga melayangkan pukulan padamu, Hau!" Teriak Robert menarik lengan Hauri dengan paksa. Hauri ketakutan luar biasa. Tak terbayangkan olehnya siapa laki-laki yang akan membawanya? Dan apa yang akan dia lakukan pada Hauri nanti?Hauri hanya menangis tanpa bisa melawan saat lengannya ditarik kuat oleh suaminya. Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari pertolongan. Exel, di mana Exel saat Hauri dalam keadaan seperti ini? Hauri membutuhkannya ... kekasihnya itu, Hauri benar-benar mengharapkan Exel datang menolongnya!Sampai tiba mereka berdua di sebuah jalan gang lorong yang sepi dan gelap, tangisan kecil Hauri menggema di sana. Nampak dua orang laki-laki berbadan tinggi besar, nampak misterius dengan pakaian hitamnya dan topi hitam yang menutupi wajahnya. Tanpa kelembutan, Robert menyentak lengan Hauri hingga gadis itu tersungkur di hadapan dua laki-laki misterius itu. Salah satu dari mereka pun membantunya b

    Last Updated : 2024-12-06

Latest chapter

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 468. (PAULINE STORY) Pauline, Kau Kenapa, Nak?

    Dengan langkah gontai Pauline sampai di rumah. Taksi yang ia pegang pun berhenti tepat di depan rumahnya. Wajah gadis itu tampak pucat dan layu. Kepala Pauline terasa kosong tak mampu memikirkan apapun saat ini. Bahkan saat ia masuk ke dalam rumahnya. "Loh ... Sayang, sudah pulang?" Suara Elizabeth menyambut kedatangannya. "Pauline bilang mau pulang sore bersama dengan Belle dan Glads?" tanya sang Mama lagi. Pauline menggeleng pelan. "Tidak, Ma," jawabnya lemas. "Ehh..." Elizabeth mengerjapkan kedua matanya saat Pauline yang tidak bersemangat sama dan lesu melewatinya begitu saja tanpa banyak cakap seperti biasanya. Wanita itu memperhatikan tatapan kosong Pauline yang begitu terpukul."Apa yang terjadi? Apa dia bertengkar dengan temannya lagi?" gumam Elizabeth bingung. "Dan ... kenapa juga Pauline pulang dengan taksi? Di mana Arthur?" Elizabeth tampak sangat kebingungan dan berpikir-pikir. "Ada apa, Sayang?" Suara Evander membuyarkan lamunannya. Elizabeth menatapnya. "Tidak p

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 467. (PAULINE STORY) Malam Kelam Penuh Dendam

    Beberapa Bulan yang Lalu..."Kau pantas mendapatkan ini semua, Putri Evander," bisik seorang laki-laki dengan suara dalamnya memberikan jejak di sepanjang leher jenjang Pauline. Selain kecupan dan ciuman panas yang bertubi-tubi, sentuhan tangan laki-laki itu menyusuri lekuk tubuh polos gadis cantik yang kini menangis tak kuasa melawannya. Aroma alkohol yang menguat dari laki-laki itu membuat Pauline sangat ketakutan. "Ja-jangan, Arthur..." Pauline memejamkan kedua matanya kuat-kuat. "A-aku salah apa?Laki-laki itu tidak menyahutinya sedikitpun. Di dalam kamar yang temaram, Pauline terbaring atas ranjang di bawah kungkungan laki-laki tampan ini, Arthur Rowand, bodyguard setianya. Pauline tidak berdaya saat kedua lengannya dicengkeram kuat. Arthur mabuk berat dan mendatangi Pauline di kamar hotel, tempat Pauline menginap setelah acara ulang tahun temannya di luar kota. Laki-laki itu datang, langsung menciumnya dan mendorong Pauline ke atas ranjang, tak hanya itu, Arthur juga tak se

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 466. (EXEL STORY) Peran Istimewa Exel Sebagai Seorang Suami dan Kakak yang Istimewa

    Hari ini Exel mendapatkan amanat dari sang Papa untuk menjaga Pauline di rumah. Bersama dengan Hauri, mereka berdua datang ke kediaman orang tuanya. Saat mereka baru saja datang, Hauri berjalan masuk lebih dulu. Ia tersenyum melihat seorang gadis cantik dengan perutnya yang besar, kini yang tengah berdiri di ruang makan tampak sedang membuat roti selai. "Selamat pagi," sapa Hauri tersenyum manis. Pauline menoleh dengan wajah piasnya, sebelum gadis cantik itu tersenyum. "Kakak ... Kakak datang dengan siapa?" tanya gadis itu. "Dengan Kak Exel," jawab Hauri sambil meletakkan paper bag besar berisi makanan dan buah-buahan di atas meja makan. "Pauline buat apa?" "Roti selai, Kak," jawab gadis itu. Dari arah depan, tampak Exel yang kini berjalan dan ia tersenyum melihat adiknya yang terlihat sibuk di ruang makan. "Pauline ... Kakak sudah belikan buah peach yang kemarin kau inginkan. Itu ada di dalam tas belanjaan Kak Hauri," ujar Exel mendekati sang adik dan mengecup pipinya. "Iya,

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 465. (EXEL STORY) Waktu Berjalan Cepat, dan Calon Bayi Kembarku

    Beberapa Bulan Kemudian...Hari-hari berlalu dengan sangat baik. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan sangat mengesankan tiap harinya.Tak lama lagi, Hauri dan Exel akan menjadi orang tua. Mereka sangat bahagia saat tahu kalau anak yang sedang Hauri kandung ternyata ada dua bayi. Meskipun telah dinyatakan sembuh sejak beberapa bulan lalu, tapi Exel menjadi suami siaga untuk Hauri yang sebentar lagi akan melahirkan, hingga tinggal menghitung hari demi hari. "Jangan jalan jauh-jauh, Sayang ... nanti kau bisa kelelahan! Ingat kata Dokter Lilian, kau harus banyak istirahat," ujar Exel pada istrinya. "Iya. Masa jalan dari ruang tamu ke dapur saja kau mengomeliku," protes wanita cantik yang kini berdiri di belakang Exel sembari memegang perut besarnya. Exel terkekeh. Laki-laki itu kini tengah membuatkan susu untuk Hauri, sementara semua urusan rumah yang lainnya, pembantu mereka yang menangani. "Sudah, ini susunya. Cepat diminum dan dihabiskan," bujuk Exel menyerahkan segera susu

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 464. (EXEL STORY) Peran Seorang Mama

    Tak ada yang bisa membujuk Pauline sama sekali. Baik Exel maupun kedua orang tuanya, hingga mereka semua menyerah dan membiarkan Pauline melakukan apapun yang dia sukai. Exel juga berpesan pada Mama dan Papanya untuk tidak memarahi adiknya bila terjadi sesuatu. Karena malam ini, Exel kembali pulang ke rumahnya. "Kasihan sekali Pauline ... aku memintanya besok untuk datang ke rumah kita. Siapa tahu dia mau," ujar Hauri. Exel mengangguk. "Aku rasa juga begitu. Semoga saja dia mau," jawabnya. Sepanjang perjalanan, Hauri bercerita ini dan itu. Gadis itu juga tidak henti-hentinya mengatakan kalau ia sangat mencemaskan adik iparnya. Exel pun memahami perasaan itu. Namun ia menganggap kalau Pauline sudah besar, pasti dia bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri. Jadi, Exel lebih fokus pada Istrinya dan juga pada rumah tangga mereka berdua. "Sayang, kau ingin membeli sesuatu?" tawar Exel menoleh pada istrinya. "Tidak, aku tidak ingin membeli apapun," jawab gadis itu. "Mama tadi memb

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 463. (EXEL STORY) Luka Hati Adikku

    Hauri masuk ke dalam kamar Pauline. Di sana, ia melihat Pauline yang tengah sibuk dengan kanvas dan cat airnya. Entah sejak kapan gadis itu senang mengurung diri dan menyendiri. Pauline duduk di balkon kamarnya, hingga ia tidak tahu bila Hauri masuk ke dalam kamarnya. "Wahh ... cantik sekali gambaranmu, Pauline," puji Hauri tiba-tiba. Suaranya membuat Pauline sontak menoleh ke belakang di mana Hauri berdiri. Pauline tersenyum manis. "Kakak, sejak kapan Kakak di sana?" tanyanya. Hauri tersenyum tipis. "Sejak tadi. Pauline saja yang tidak tahu," jawabnya. "Sini, Kak." Perlahan Hauri melangkah mendekatinya. Ia duduk di samping Pauline yang masih meneruskan lukisannya. "Sejak kapan suka melukis? Kakak tidak pernah melihatmu suka melukis biasanya," ujar Hauri bertanya. Pauline tersenyum. "Sudah lama, Kak. Tapi memang tidak Pauline kasih tunjuk pada siapapun. Semua kanvasnya juga Pauline sembunyikan di dalam ruangan ganti," jawab gadis itu. Hauri terkekeh. "Pauline ... Pauline, k

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 462. (EXEL STORY) Apa yang Terjadi Dengan Pauline?

    Kabar kehamilan Hauri sudah terdengar oleh semua keluarga, bahkan beberapa teman Exel juga mengucapkan selamat pada mereka. Termasuk sahabat dekatnya, Heiner yang malam ini datang berkunjung ke rumah mereka membawakan beberapa makanan dan buah-buahan. Sejak dulu hingga kini, memang Heiner yang jauh lebih dekat dan perhatian. "Sekarang tinggal kau saja yang belum menikah, Heiner. Mau sampai kapan kau terus menyendiri?" tanya Exel pada sahabatnya itu. Heiner terkekeh. "Entahlah, tapi aku benar-benar menikmati hidupku saat ini," jawabnya."Saat waktunya tiba, jodohmu pasti juga akan datang, Heiner," sahut Hauri mendekati dua laki-laki itu membawakan cemilan dan juga buah-buahan. "Benar, Hau. Aku malah berpikir kalau aku ingin mendekati Pauline ... supaya aku merasakan, sepertinya enak juga menjadi menantu Keluarga Collin," ujarnya dengan percaya diri, sebelum sebuah bantalan sofa mendarat di wajahnya. Exel menatap tajam dan kesal. "Kalau kau ingin mendekati adikku, kau harus melawa

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 461. (EXEL STORY) Kita Akan Menjadi Orang Tua

    Pagi ini Hauri pergi ke rumah sakit ditemani oleh Exel. Tetapi, ia tidak pergi menemui Dokter William lagi, melainkan Hauri akan pergi ke dokter kandungan saat ini.Bersama dengan suaminya, Hauri baru saja menyelesaikan pemeriksaan. Mereka duduk menunggu hasil periksa dengan perasaan mendebarkan. "Nyonya pasti sering pusing dan mual akhir-akhir ini?" tanya dokter perempuan itu. Hauri mengangguk. "Iya dok, kemarin saat menghubungi Mama mertua saya, Mama meminta saya untuk langsung periksa," ujarnya. Dokter itu tersenyum. "Ya, memang seharusnya begitu, Nyonya," jawabnya. "Dan ... dari hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan, Nyonya saat ini sudah mengandung berusia hampir lima minggu. Mungkin Nyonya tidak sadar saat Nyonya mengalami terlambat datang bulan." Hauri terdiam menggenggam erat tangan Exel. Laki-laki itu juga tercengang, tak percaya diselimuti kebahagiaan yang luar biasa. "Ja-jadi, istri saya hamil, dok?" tanya Exel dengan kedua mata berbinar-binar. "Benar, Tuan. Selam

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 460. (EXEL STORY) Sikap Istriku yang Manja

    Beberapa Minggu Kemudian....Suara hujan deras malam ini membuat suasana menjadi sangat dingin. Hauri, gadis cantik itu duduk di sofa di dalam ruang tamu seorang diri. Sementara Exel, suaminya berada di dalam ruangan kerjanya dan tampak sedang bertelfonan dengan rekan kerjanya membahas meeting siang tadi. "Dia selalu memprioritaskan pekerjaanmu daripada aku, sekarang. Apa dia sudah bosan padaku?" Hauri mengomel kesal. Ia memeluk bantalan sofa erat-erat. "Laki-laki sepertinya memang sangat tega." Lebih dari satu jam Hauri menggerutu dengan sikap Exel yang menyebalkan. Gadis itu marah dan kesal lantaran Exel tiba-tiba menerima meeting sore tadi, padahal Exel sudah berjanji mengajak Hauri jalan-jalan. Hauri yang sudah sangat senang pun ia menolak untuk dibohongi. Karena tak sekali dua kali Exel selalu mengajaknya pergi, tapi ujung-ujungnya selalu gagal. Tak lama kemudian, Exel keluar dari dalam ruangan kerjanya. Ia menoleh ke arah Hauri yang duduk di sofa dengan wajah kesal. "Say

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status