Beranda / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 372. (EXEL STORY) Kau Tetaplah Hauri-ku yang Dulu

Share

Bab 372. (EXEL STORY) Kau Tetaplah Hauri-ku yang Dulu

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 12:21:27

"Jangan mengulangi hal seperti tadi, aku tidak mau Robert nantinya memanfaatkanmu saat dia melihatmu."

Hauri mengomeli Exel yang tengah makan. Tentu saja Exel tidak mendengarkan peringatan apapun dari gadis ini.

Mata sipit Hauri memperhatikan Exel yang justru menikmati makanannya daripada mendengarkan Hauri berbicara penting.

"Exel, aku sungguh-sungguh," ujar gadis itu.

"Heem. Aku tahu," jawab Exel santai.

"Kau pasti tidak akan mendengarkan dan melakukan apa yang sudah aku nasihatkan. Percuma saja," ujar gadis itu cemberut.

Exel terkekeh mengacak pucuk kepala Hauri. Ia menarik lengan kecil Hauri untuk duduk di sampingnya.

Ditatap dengan lekat dan hangat wajah cantik itu, Exel gemas sekali dengan Hauri saat sedang marah. Wajah menggemaskan itu, tidak berubah sama sekali sejak dia kecil.

"Hau, apa kau tidak ingin datang ke rumahku?" tanya Exel menyangga kepalanya.

"Ingin. Tapi nanti aku teringat lagi dengan rumah lamaku," jawab Hauri.

"Memangnya kenapa? Rumah itu masih disita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adelia P N
Awalnya bagus dan keren ceritanya. Tp makin kesini malah ribet nyari2 masalah. Apa krn kontrak thor jd critanya dipanjang2in?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 373. (EXEL STORY) Obsesi Serafina yang Terang-terangan

    Keesokan harinya, Exel menjemput Serafina di kampusnya. Gadis itu mengejar jenjang pendidikannya hingga bertahun-tahun lamanya. Sesampainya di kampus tempat Serafina kuliah, Exel tidak mendapati gadis itu. Ia pun menunggunya dari dalam mobil dengan jenuh. "Ke mana Serafina?" gumam Exel kesal. Pasalnya ia sudah membatalkan janjinya dengan Hauri demi Serafina. Exel menyandarkan punggungnya di kursi kemudi mobil. Ia meraih ponselnya dan membaca banyak pesan dari Pauline. Exel tersenyum saat membaca pesan sang adik, saat ini Pauline memiliki seorang bodyguard yang ke mana-mana selalu membuntutinya hingga Pauline sampai bersembunyi-sembunyi mempermainkannya. Sampai akhirnya, Exel membaca satu lagi pesan Pauline di mana adiknya meminta nomor telfon Hauri. Exel pun terdiam sejenak. "Hauri tidak memiliki ponsel," gumam Exel lirih. Lamunan Exel buyar saat seorang gadis muncul dan berjalan ke arahnya. Serafina mengetuk kaca mobil Exel dengan pelan hingga kaca mobil itu turun perlahan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 374. (EXEL STORY) Menjadikan Istri Sebagai Bahan Taruhan

    Seharian penuh Exel sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan hingga malam, Exel baru bisa kembali dari kantor. Laki-laki itu berniat untuk mendatangi Hauri di rumahnya, namun tempat itu sudah tutup dan gelap, mungkin ini sudah terlalu malam, mengingat Hauri baru saja sembuh, pasti gadis itu beristirahat lebih awal. Exel mendengus pelan, dia menutup kembali kaca mobilnya. "Padahal aku ingin memberikan hadiah ini untuknya," gumam Exel menoleh dan menatap paper bag kecil di sampingnya. Mau tidak mau Exel kembali melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu. Di perjalanan pulang, tiba-tiba saja ponsel milik Exel berdering. Tidak biasanya ada yang menghubunginya malam-malam begini. Exel meraih benda pipih tersebut dan melihat ada nama Leon yang terpampang di sana. "Halo?" Exel menjawab panggilan itu. "Halo, kau di mana?" tanya Leon di balik panggilannya. "Aku di jalan. Ada apa?" "Kau bisa ke sini? Aku sedang minum-minum sendiri. Aku butuh teman bicara," ujarnya. "Kirimkan alatm

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 375. (EXEL STORY) Aku Pemenangnya, Serahkan Istrimu Padaku!

    Exel duduk berhadapan dengan Robert dalam suasana yang menegangkan. Semua orang bersorak-sorak seru. Sedangkan Leon sejak tadi berusaha agar Exel tidak tergoda dengan permainan ini, tetapi Exel tetaplah Exel, dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cara apapun. "Kau benar-benar bisa permainan ini, hah?" tanya Leon berbisik. Exel hanya tersenyum tipis. "Lihat saja sebentar lagi." Mungkin memang Exel tidak terlalu menyukai atau tertarik dengan permainan ini, tapi bukan berarti ia tidak bisa. Seseorang menjadi penengah di sana, dan membuka permainan itu untuk dimulai. Permainan berjalan seru, wajah Robert begitu antusias di awal. Laki-laki itu menatap Exel yang menatapnya dengan dingin. Manik hitam mata Exel seolah tembus bisa melihat kartu apa saja yang Robert miliki saat ini. "Bersiaplah memberikan istrimu untukku," ujar Exel tersenyum tipis. Wajah Robert menjadi pucat pasi, ia tidak tahu bagaimana bisa Exel hampir menyelesaikan permainan itu dengan sangat cepat tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 376. (EXEL STORY) Seseorang yang Memenangkan Hauri

    "Sudah ayo ikut saja denganku! Kau jangan membuat aku marah hingga melayangkan pukulan padamu, Hau!" Teriak Robert menarik lengan Hauri dengan paksa. Hauri ketakutan luar biasa. Tak terbayangkan olehnya siapa laki-laki yang akan membawanya? Dan apa yang akan dia lakukan pada Hauri nanti?Hauri hanya menangis tanpa bisa melawan saat lengannya ditarik kuat oleh suaminya. Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari pertolongan. Exel, di mana Exel saat Hauri dalam keadaan seperti ini? Hauri membutuhkannya ... kekasihnya itu, Hauri benar-benar mengharapkan Exel datang menolongnya!Sampai tiba mereka berdua di sebuah jalan gang lorong yang sepi dan gelap, tangisan kecil Hauri menggema di sana. Nampak dua orang laki-laki berbadan tinggi besar, nampak misterius dengan pakaian hitamnya dan topi hitam yang menutupi wajahnya. Tanpa kelembutan, Robert menyentak lengan Hauri hingga gadis itu tersungkur di hadapan dua laki-laki misterius itu. Salah satu dari mereka pun membantunya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 377. (EXEL STORY) Kembali Dalam Pelukanmu

    Cahaya matahari menyinari menyelinap dari celah gorden dinding kaca di sebuah kamar. Hauri mengerjapkan kedua matanya perlahan dengan kepala berdenyut sakit. Gadis itu menarik napasnya panjang dan pandangannya mengedar. Ia langsung terbangun dengan cepat menyadari tempat itu bukanlah kamarnya, dan semalam ... Hauri dibawa oleh dua orang laki-laki misterius atas dasar dirinya menjadi bahan taruhan Robert. "Ya Tuhan, ini di mana?" lirih gadis itu menarik selimut abu-abu yang menutupinya. Kamar luas dan megah, ranjang besar dengan sprei berwarna putih, serta hiasan-hiasan di dalam kamar itu tampak sangat mahal. Orang kaya lah yang benar-benar membawanya. Tidak kaget, Robert rela menukarkan Hauri dengan uang.Hauri memegangi kepalanya pelan, gadis itu kembali berbaring saat kepalanya terasa amat sakit, sesekali ia menyentuh hidungnya dan memastikan sesuatu sambil terdiam melamun tak berdaya. Pintu kamar itu terbuka pelan, Hauri menoleh cepat. Begitu dia tahu siapa sosok laki-laki den

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 378. (EXEL STORY) Apa yang Terjadi Denganmu, Sayang?

    Hauri bertemu dengan Bibi Alviz di rumah Exel. Mereka tampak begitu senang dengan kedatangan Hauri di rumah itu. Bibi Alviz meminta Hauri untuk tetap di sana saja. Setelah Papanya meninggal dan Ibunya pergi, Hauri juga diperhatikan oleh Bibi Alviz sebelum akhirnya Hauri menikah dan rumahnya pun disita. Tetapi, saat ini ia bisa kembali memeluk Bibi Alviz. "Hauri ke mana saja? Kenapa tidak pernah mengunjungi Bibi?" tanya Bibi Alviz mengusap pucuk kepala gadis itu. "Hauri sibuk, Bi. Banyak pekerjaan yang harus Hauri selesaikan," jawab gadis itu. "Dia disiksa sama suaminya, Bi. Tapi diam saja," sahut Exel yang kini duduk di sofa memangku laptopnya. Hauri menatap laki-laki itu dan ia tersenyum tipis menundukkan kepalanya. Bibi Alviz mencekal tangan Hauri, wanita itu mengerjapkan kedua matanya pelan. "Nak, kenapa sekarang bercak-bercak merahnya banyak dan semakin terlihat jelas, Hau..." Seruan Bibi Alviz mengalihkan perhatian Exel. Laki-laki itu menoleh dan ia menutup laptopnya saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 379. (EXEL STORY) Lebih dari Rasa Khawatir di Hati Exel

    Exel menghubungi salah satu dokter untuk memeriksa kondisi Hauri. Meskipun pendarahan di hidungnya sudah berhenti, namun hal itu tidak membuat wajah Hauri berkurang pucatnya. Setelah ia meminum beberapa butir obat yang dokter resepkan dan bawakan, Hauri pun tertidur lelap terlentang dengan selimut tebal menutupi tubuhnya hingga dada. Exel bersama Dokter Mariana, mereka berdua duduk di sebuah ruangan yang berada di lantai dua. "Bagaimana keadaan Hauri, dok?" tanya Exel. "Apa ada suatu penyakit yang berbahaya terjadi padanya?" Dokter Mariana mengangguk. "Benar Tuan. Lebih baik Tuan bisa membawa Nona ke rumah sakit untuk mengetahui penyakitnya lebih jelas lagi. Saya sendiri tidak berani menebak atau menganalisa, karena melihat dari ruam di kulit dan bercak-bercak merah di seluruh permukaan kulitnya, sepertinya Nona Hauri menginap penyakit yang sangat serius." Penjelasan Dokter Mariana membuat Exel tercenung. Sejak awal Exel menduga hal ini, tetapi Hauri juga tidak mau, dan benar-ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 380. (EXEL STORY) Kau Harus Bertahan, Demi Aku

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Exel sudah bangun. Laki-laki itu merasakan kebas di lengan kanannya seperti ada beban berat yang bertumpu di sana. Namun saat ia membuka mata, Exel menemukan sosok Hauri yang terlelap dengan begitu cantik menjadikan lengan Exel sebagai bantal. Tidur meringkuk seperti anak kecil, dengan wajahnya yang masih pucat. Exel mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Hauri dengan penuh kasih sayang. "Cepatlah sembuh, Sayang," bisik Exel lirih. Laki-laki itu terdiam menatapi wajah Hauri tanpa bosan, mengingat semalam gadis itu bercerita panjang lebar tentang kenapa dia bisa seperti ini, dan tentang bagaimana bisa menikah dengan Robert, laki-laki yang sama sekali tidak Hauri cintai. Hauri juga mengaku kalau Robert tidak pernah menyentuhnya sama sekali. Hauri selalu menolak dan memilih dipukuli saat Robert meminta untuk tidur atau menghabiskan malam bersamanya. Karena Hauri tidak mau membohongi dirinya sendiri, ia sangat mencintai Exel lebih dari segala hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 452. (EXEL STORY) Pauline Marah Pada Mereka Semua

    Exel menatap lekat pada Arthur yang masih berada di sana menjemput Pauline.Tapi seperti biasa, adik kesayangan Exel itu selalu saja ada-ada saja tingkahnya. Usia hampir dua puluh tahun, tapi dia masih seperti anak kecil yang labil. "Kau pulang saja sendiri, aku masih mau di sini! Untuk apa kau menjemputku kalau kau akan pergi lagi?!" sinis Pauline menatap Arthur. Exel terdiam melirik adiknya yang duduk bersama istrinya. "Lalu maumu bagaimana, Pauline?" "Dia tidak boleh pergi." Pauline menjawab dengan mudahnya. "Arthur harus tetap menjadi pengawalku." Arthur memasang wajah datarnya menatap Pauline. "Saya akan memulai bisnis keluarga saya di luar kota, Nona." "Padahal kau dulu janji tidak akan meninggalkan aku, bahkan kau akan menjadi satu-satunya temanku. Tapi ... ternyata ucapanmu itu hanya omong kosong." Exel dan Hauri saling tatap dengan ekspresi bingung. Mereka tidak mengerti jalan pikir Pauline seperti apa. "Lebih baik sekarang kau pulang, minta pada Papa untuk mempekerj

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 251. (EXEL ROMAN) Kenapa dengan Arthur dan Pauline?

    Sampai malam tiba, Pauline tetap berada di kediaman Exel. Gadis cantik itu tampak bersama Hauri di kamar lantai dua. Mereka asik menonton drama romantis kesukaan mereka, dan Exel yang paling senang jahil, tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan duduk di atas ranjang di samping Hauri. "Sayang, kau sudah makan?" tanya Exel berbisik sembari mengecup pipi Hauri dengan gemas. "Sudah," jawab gadis cantik itu. "Kau sendiri, sudah makan malam?" "Hm," gumaman menjadi jawaban dari Exel. Dari arah samping Hauri, tiba-tiba Pauline menengok Kakak dan Kakak iparnya tersenyum. "Kakak, tadi Papa tidak bilang ingin menjemputku, kan?" tanya Pauline dengan kedua mata indahnya yang mengerjap. "Tidak, Pauline. Tapi jangan lama-lama di sini," ujar Exel menyindir sang adik, hal ini membuatnya terkekeh. Pauline lantas terdiam. Ia menoleh pada sang Kakak kembali dengan tatapan sedih. "Aku harus pulang sekarang, ya, Kak?" cicitnya. "Tidak, Pauline..." Saat itu juga Hauri langsung merangkul Pauline. Gadis

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 450. (EXEL STORY) Adik dan Kakak Tidak Ada Akurnya

    Exel mendatangi kediaman kedua orang tuanya. Setelah sang adik datang sambil menangis, membuat Exel tidak tega. Kedatangannya disambut seperti biasa oleh Mama dan Papanya, mungkin mereka tahu kalau Exel datang akan memprotes mereka."Adikmu di sana?" tanya Evan saat Exel baru saja duduk. Exel menatap Papanya dan berdecak pelan. "Papa apa-apaan, menjodohkan Pauline dengan seenaknya seperti ini? Pauline masih kuliah, Pa." "Exel—""Pa, Ma, Pauline itu masih seperti anak kecil. Papa tahu sendiri kan, segala sesuatunya selalu membutuhkan orang lain! Dan satu-satunya orang yang sabar dan selalu membantunya adalah Arthur!" tegas Exel pada sang Papa. "Papamu memang tidak pernah bisa mengerti anak-anaknya," sahut Elizabeth dengan wajah kesal pada sang suami. Mendengar hal itu, Evan langsung menoleh menatap sang istri. Laki-laki itu menutup laptop yang ia pangku dan mengembuskan napasnya panjang menatap Elizabeth dan Exel bergantian. "Dengarkan aku, Sayang ... dengarkan Papa, Exel ... Pap

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 449. (EXEL STORY) Sosoknya yang Sangat Hauri Kagumi

    "Enghh ...."Suara lenguhan pelan itu terdengar dari bibir Hauri. Gadis itu membuka kedua matanya perlahan-lahan. Hauri mengembuskan napasnya panjang saat merasakan sekujur tubuhnya terasa lelah dan remuk. Bahkan untuk bergerak sesenti pun, Hauri merasa nyeri pada inti tubuhnya. Hauri menatap ruang samping ranjangnya yang kosong, sepertinya Exel sudah bangun. "Jam berapa ini?" gumamnya lirih. Perlahan Hauri membalikkan badannya dan menatap ke arah dinding, jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, namun ia sangat malas untuk beranjak. Hauri bahkan tidak ingat, kapan ia memakai dirinya memakai piyamanya lagi. Gadis cantik itu pun masih terdiam menatap langit-langit kamarnya. Kedua pipi Hauri merona tiba-tiba saat ia mengingat kejadian semalam. Hauri menyerahkan apa yang telah ia jaga kehormatan yang selama ini ia jaga pada laki-laki yang sangat ia cintai. Dan ia mengingat jelas bagaimana semalam mereka melakukannya dengan sangat bergairah dan...."Ya ampun, apa yang aku pikirkan!"

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 448. (EXEL STORY) Malam Pertama dan Aku yang Pertama

    Cuaca sangat dingin malam ini, Hauri tampak sibuk merangkai kalung mutiara miliknya yang putus sore tadi. Kini, gadis itu tampak sangat fokus merangkainya satu persatu. Hingga Exel yang baru saja masuk ke dalam kamar, tampak memperhatikannya dengan kedua mata mengerjap. "Sayang, kau sedang apa? Ini sudah jam sebelas, Hau," tanya Exel, ia berjalan ke arah ranjang dan mendekati istrinya. Hauri menunjukkan beberapa butir mutiara yang ia simpan di dalam sebuah mangkuk kecil. "Kalungnya tadi putus karena bajuku, lalu semua mutiaranya berceceran di lantai, tapi aku sudah memungut semuanya. Semoga tidak ada yang tertinggal atau jatuh di bawah ranjang," ujarnya dengan wajah sedih. "Sayang ... sudah, sudah, taruh saja. Besok aku belikan lagi," ujar Exel mengambil mangkuk mutiara di hadapan Hauri. Namun, gadis itu menatapnya dengan tatapan lekat. "Jangan Sayang, aku belum selesai. Tidak papa, aku akan menyelesaikannya. Sayang kalau tidak dirangkai lagi," seru gadis itu. Exel mengalah. L

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 447. (EXEL STORY) Kabar Membahagiakan

    Keesokan harinya, Exel menemani Hauri untuk kembali berobat. Bahkan setelah kemarin Hauri merasa lemas dan kelelahan hingga membuat Exel merasa sangat cemas. Sudah lima jam lamanya Hauri menjalani pengobatan dan Exel menunggu dengan sabar, ia juga terus menerus tanpa henti berdoa yang terbaik untuk istrinya. Hingga tiba-tiba sebuah pintu kaca terbuka di depan sana, Dokter William menatapnya sambil tersenyum, seolah ada sesuatu yang melegakan akan dia sampaikan. "Tuan Exel, mari," ajaknya tiba-tibaExel segera ikut bersama dengan Dokter William masuk ke dalam sebuah ruangan. Laki-laki berjubah putih itu segera duduk di hadapan Exel dengan wajah lega. "Dokter, bagaimana perkembangan kondisi istri saya?" tanya Exel. Dokter William tersenyum. "Kondisi Hauri jauh sangat-sangat membalik, meningkatkan beberapa persen lebih baik. Saya juga tidak terbayangkan, bisa secepat ini. Mungkin karena Hauri rajin mengonsumsi obat dan mengatur pola pikirnya. Tetapi ... saya merasa sangat-sangat ba

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 446. (EXEL STORY) Aku yang Sangat Meyakinkanmu

    Diberi libur satu minggu, Exel ingin hari-hari itu diisi oleh menyenangkan hati Hauri. Mulai dari mengajaknya makan bersama, hingga pergi ke jalan-jalan. Seperti saat ini, Exel mengajak Hauri pergi ke sebuah rumah makan Jepang yang mewah yang ada di tengah kota. Hauri tampak sangat antusias begitu Exel mengajaknya memilih tempat duduk yang pas. "Aku baru tahu di sini ada restoran Jepang," ujar gadis itu tersenyum manis. "Hmm ... kau mau memesan makanan apa, Sayang?" tanya Exel menoleh dan menatapnya. "Apa saja, semua makanan Jepang aku suka," jawab gadis itu. "Tapi kalau ada, aku mau ramen. Emmm kuenya—""Dango!" jawab mereka bersamaan. Saat itu juga Exel terkekeh, laki-laki itu langsung mengusap pucuk kepala Hauri dengan gemasnya. Kedua pipi Hauri langsung bersemu. Gadis itu menepuk-nepuk lembut kedua telapak tangannya sambil tak sabaran menunggu pesanan makanannya datang. Hingga tak lama kemudian, makanan yang Hauri tunggu-tunggu pun telah tiba. Semangkuk ramen dan juga kue

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 445. (EXEL STORY) Kehangatan ini, Ingin Kurasakan Seumur Hidupku

    Karena pembantu belum datang ke kediaman baru Exel, tampak laki-laki sibuk di dapur sejak tadi. Bahkan Exel juga tidak membangunkan istrinya yang tidur sejak siang, karena Exel tahu kalau istrinya pasti sangat kelelahan. Aroma masakan yang sedikit gosong, dan suara kekacauan di dapur pun membuat Hauri terbangun. Gadis itu segera keluar dari dalam kamar. "Ya ampun, aroma apa ini? Kenapa gosong begini?" gumamnya lirih. Perlahan Hauri menuruni anak tangga, ia menengok dari selasar lantai dua ke bawah sana. Hauri melihat Exel yang berada di dapur sendirian dengan semua barang-barang yang terlihat sangat berantakan. "Ya ampun, Exel..." Hauri menutup mulutnya kaget. Buru-buru gadis itu berjalan turun ke lantai satu dan melangkahkan kakinya mendekati Exel. Dari piring, mangkuk, hingga wadah lainnya menumpuk di dapur. Bahkan ada beberapa makanan yang tampak dibuang karena gosong dan tidak layak makan. "Y-ya ampun, Sayang..." Hauri menutup mulutnya menyaksikan kekacauan ini. Tetapi, g

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 444. (EXEL STORY) Rumah Kita Berdua

    Setelah menikah, Exel sudah jauh-jauh hari menyiapkan rumah untuknya dan juga Hauri. Rumah yang akan mereka tempati berdua, atau mungkin bersama anaknya suatu saat nanti. Rumah mewah berlantai dua, bernuansa putih bersih. Serta taman tang yang sangat indah, juga luas. Hauri tak berhenti terkagum-kagum menatap bangunan megah di hadapannya saat ini. "Wahh ... Sayang, kau membuat rumah kaca?" tanya Hauri menunjuk ke arah sebuah rumah kaca yang berada di tengah taman. "Heem, bagaimana? Apa kau suka?" tanya laki-laki itu. "Iya. Ayo kita ke sana," ajaknya dengan penuh semangat. Hauri menarik lengan Exel, tapi laki-laki itu tidak bergerak sedikitpun. Justru Hauri yang langsung menoleh ke belakang menatapnya. Sorot mata Exel tampak sayu. Ia malah menarik balik lengan Hauri hingga gadis itu mendekatinya. "Istirahat dulu, Sayang. Jangan sampai kau kelelahan setelah acara kemarin," ujar Exel mengusap punggung tangan Hauri. Gadis itu terdiam sesaat, Hauri menatap lagi pada rumah kaca yan

DMCA.com Protection Status