Beranda / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 370. (EXEL STORY) Hauri ingin Terlepas dari Robert

Share

Bab 370. (EXEL STORY) Hauri ingin Terlepas dari Robert

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 17:47:13

Setelah pagi tadi Exel pergi dan berjanji akan kembali. Kenyataannya hingga sore, laki-laki itu belum muncul juga.

Hauri mencoba memahami, mungkin kekasihnya sedang sibuk, atau sedang ada urusan penting dengan keluarganya.

Di sisi lain, Hauri merasa tenang karena sejak ia datang hingga kini, Robert juga tidak datang. Tetapi, mungkin saja laki-laki itu mencari-carinya selama dua hari ini.

"Huufftt ... aku tidak boleh diam saja, aku harus menyiapkan keperluan untuk besok kembali membuka kedai," gumam Hauri beranjak dari duduknya.

Gadis itu berjalan ke belakang, Hauri melihat barang-barang dapur dan ia mengingat dirinya waktu itu tidak jadi pergi berbelanja, namun justru ia malah jatuh sakit dan Exel membawanya ke rumah sakit.

Hauri kembali mencatat beberapa keperluan yang akan ia beli sebentar lagi. Hingga terdengar suara pintu depan terbuka, Hauri lantas berjalan ke depan, gadis itu menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan-lahan.

Sosok Robert muncul tanpa Hauri duga-du
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 371. (EXEL STORY) Perdebatan Exel dan Robert

    Hauri ternganga saat melihat banyak belanjaan yang dikirim ke tempatnya. Mulai dari kebutuhan untuk kedai hingga kebutuhan sehari-hari untuk Hauri. Tetapi bagi Hauri, semua ini sangat berlebihan dan begitu banyak. "Ya-ya ampun, banyak sekali," ucap gadis itu menutup mulutnya tak percaya. Exel yang berdiri di sampingnya pun tersenyum tipis memperhatikan ekspresi terkejut yang kekasihnya tunjukkan. "Tidak kurang kan, Hau?" tanya Exel menaikkan kedua alisnya. Hauri menggeleng cepat. "Tidak! Ini sudah sangat banyak. Ke-kenapa kau membelikan sebanyak ini, Exel?!" pekik Hauri menggigit ujung ibu jari tangannya. Exel senang melihat ekspresi Hauri yang kebingungan. Di sisi lain, gadis itu pasti bingung berpikir seolah Exel akan menagihnya suatu saat nanti, atau mungkin ia berpikir bagaimana mengganti semua ini. Rasanya tidak kaget lagi dengan pola pikir Hauri yang selalu menganggap semua kebaikan harus pula dibayar. "Semua ini aku berikan padamu, aku tidak meminta ganti apapun. Karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 372. (EXEL STORY) Kau Tetaplah Hauri-ku yang Dulu

    "Jangan mengulangi hal seperti tadi, aku tidak mau Robert nantinya memanfaatkanmu saat dia melihatmu." Hauri mengomeli Exel yang tengah makan. Tentu saja Exel tidak mendengarkan peringatan apapun dari gadis ini. Mata sipit Hauri memperhatikan Exel yang justru menikmati makanannya daripada mendengarkan Hauri berbicara penting. "Exel, aku sungguh-sungguh," ujar gadis itu. "Heem. Aku tahu," jawab Exel santai. "Kau pasti tidak akan mendengarkan dan melakukan apa yang sudah aku nasihatkan. Percuma saja," ujar gadis itu cemberut. Exel terkekeh mengacak pucuk kepala Hauri. Ia menarik lengan kecil Hauri untuk duduk di sampingnya. Ditatap dengan lekat dan hangat wajah cantik itu, Exel gemas sekali dengan Hauri saat sedang marah. Wajah menggemaskan itu, tidak berubah sama sekali sejak dia kecil. "Hau, apa kau tidak ingin datang ke rumahku?" tanya Exel menyangga kepalanya. "Ingin. Tapi nanti aku teringat lagi dengan rumah lamaku," jawab Hauri. "Memangnya kenapa? Rumah itu masih disita

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 373. (EXEL STORY) Obsesi Serafina yang Terang-terangan

    Keesokan harinya, Exel menjemput Serafina di kampusnya. Gadis itu mengejar jenjang pendidikannya hingga bertahun-tahun lamanya. Sesampainya di kampus tempat Serafina kuliah, Exel tidak mendapati gadis itu. Ia pun menunggunya dari dalam mobil dengan jenuh. "Ke mana Serafina?" gumam Exel kesal. Pasalnya ia sudah membatalkan janjinya dengan Hauri demi Serafina. Exel menyandarkan punggungnya di kursi kemudi mobil. Ia meraih ponselnya dan membaca banyak pesan dari Pauline. Exel tersenyum saat membaca pesan sang adik, saat ini Pauline memiliki seorang bodyguard yang ke mana-mana selalu membuntutinya hingga Pauline sampai bersembunyi-sembunyi mempermainkannya. Sampai akhirnya, Exel membaca satu lagi pesan Pauline di mana adiknya meminta nomor telfon Hauri. Exel pun terdiam sejenak. "Hauri tidak memiliki ponsel," gumam Exel lirih. Lamunan Exel buyar saat seorang gadis muncul dan berjalan ke arahnya. Serafina mengetuk kaca mobil Exel dengan pelan hingga kaca mobil itu turun perlahan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 374. (EXEL STORY) Menjadikan Istri Sebagai Bahan Taruhan

    Seharian penuh Exel sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan hingga malam, Exel baru bisa kembali dari kantor. Laki-laki itu berniat untuk mendatangi Hauri di rumahnya, namun tempat itu sudah tutup dan gelap, mungkin ini sudah terlalu malam, mengingat Hauri baru saja sembuh, pasti gadis itu beristirahat lebih awal. Exel mendengus pelan, dia menutup kembali kaca mobilnya. "Padahal aku ingin memberikan hadiah ini untuknya," gumam Exel menoleh dan menatap paper bag kecil di sampingnya. Mau tidak mau Exel kembali melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu. Di perjalanan pulang, tiba-tiba saja ponsel milik Exel berdering. Tidak biasanya ada yang menghubunginya malam-malam begini. Exel meraih benda pipih tersebut dan melihat ada nama Leon yang terpampang di sana. "Halo?" Exel menjawab panggilan itu. "Halo, kau di mana?" tanya Leon di balik panggilannya. "Aku di jalan. Ada apa?" "Kau bisa ke sini? Aku sedang minum-minum sendiri. Aku butuh teman bicara," ujarnya. "Kirimkan alatm

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 375. (EXEL STORY) Aku Pemenangnya, Serahkan Istrimu Padaku!

    Exel duduk berhadapan dengan Robert dalam suasana yang menegangkan. Semua orang bersorak-sorak seru. Sedangkan Leon sejak tadi berusaha agar Exel tidak tergoda dengan permainan ini, tetapi Exel tetaplah Exel, dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cara apapun. "Kau benar-benar bisa permainan ini, hah?" tanya Leon berbisik. Exel hanya tersenyum tipis. "Lihat saja sebentar lagi." Mungkin memang Exel tidak terlalu menyukai atau tertarik dengan permainan ini, tapi bukan berarti ia tidak bisa. Seseorang menjadi penengah di sana, dan membuka permainan itu untuk dimulai. Permainan berjalan seru, wajah Robert begitu antusias di awal. Laki-laki itu menatap Exel yang menatapnya dengan dingin. Manik hitam mata Exel seolah tembus bisa melihat kartu apa saja yang Robert miliki saat ini. "Bersiaplah memberikan istrimu untukku," ujar Exel tersenyum tipis. Wajah Robert menjadi pucat pasi, ia tidak tahu bagaimana bisa Exel hampir menyelesaikan permainan itu dengan sangat cepat tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 376. (EXEL STORY) Seseorang yang Memenangkan Hauri

    "Sudah ayo ikut saja denganku! Kau jangan membuat aku marah hingga melayangkan pukulan padamu, Hau!" Teriak Robert menarik lengan Hauri dengan paksa. Hauri ketakutan luar biasa. Tak terbayangkan olehnya siapa laki-laki yang akan membawanya? Dan apa yang akan dia lakukan pada Hauri nanti?Hauri hanya menangis tanpa bisa melawan saat lengannya ditarik kuat oleh suaminya. Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari pertolongan. Exel, di mana Exel saat Hauri dalam keadaan seperti ini? Hauri membutuhkannya ... kekasihnya itu, Hauri benar-benar mengharapkan Exel datang menolongnya!Sampai tiba mereka berdua di sebuah jalan gang lorong yang sepi dan gelap, tangisan kecil Hauri menggema di sana. Nampak dua orang laki-laki berbadan tinggi besar, nampak misterius dengan pakaian hitamnya dan topi hitam yang menutupi wajahnya. Tanpa kelembutan, Robert menyentak lengan Hauri hingga gadis itu tersungkur di hadapan dua laki-laki misterius itu. Salah satu dari mereka pun membantunya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 377. (EXEL STORY) Kembali Dalam Pelukanmu

    Cahaya matahari menyinari menyelinap dari celah gorden dinding kaca di sebuah kamar. Hauri mengerjapkan kedua matanya perlahan dengan kepala berdenyut sakit. Gadis itu menarik napasnya panjang dan pandangannya mengedar. Ia langsung terbangun dengan cepat menyadari tempat itu bukanlah kamarnya, dan semalam ... Hauri dibawa oleh dua orang laki-laki misterius atas dasar dirinya menjadi bahan taruhan Robert. "Ya Tuhan, ini di mana?" lirih gadis itu menarik selimut abu-abu yang menutupinya. Kamar luas dan megah, ranjang besar dengan sprei berwarna putih, serta hiasan-hiasan di dalam kamar itu tampak sangat mahal. Orang kaya lah yang benar-benar membawanya. Tidak kaget, Robert rela menukarkan Hauri dengan uang.Hauri memegangi kepalanya pelan, gadis itu kembali berbaring saat kepalanya terasa amat sakit, sesekali ia menyentuh hidungnya dan memastikan sesuatu sambil terdiam melamun tak berdaya. Pintu kamar itu terbuka pelan, Hauri menoleh cepat. Begitu dia tahu siapa sosok laki-laki den

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 378. (EXEL STORY) Apa yang Terjadi Denganmu, Sayang?

    Hauri bertemu dengan Bibi Alviz di rumah Exel. Mereka tampak begitu senang dengan kedatangan Hauri di rumah itu. Bibi Alviz meminta Hauri untuk tetap di sana saja. Setelah Papanya meninggal dan Ibunya pergi, Hauri juga diperhatikan oleh Bibi Alviz sebelum akhirnya Hauri menikah dan rumahnya pun disita. Tetapi, saat ini ia bisa kembali memeluk Bibi Alviz. "Hauri ke mana saja? Kenapa tidak pernah mengunjungi Bibi?" tanya Bibi Alviz mengusap pucuk kepala gadis itu. "Hauri sibuk, Bi. Banyak pekerjaan yang harus Hauri selesaikan," jawab gadis itu. "Dia disiksa sama suaminya, Bi. Tapi diam saja," sahut Exel yang kini duduk di sofa memangku laptopnya. Hauri menatap laki-laki itu dan ia tersenyum tipis menundukkan kepalanya. Bibi Alviz mencekal tangan Hauri, wanita itu mengerjapkan kedua matanya pelan. "Nak, kenapa sekarang bercak-bercak merahnya banyak dan semakin terlihat jelas, Hau..." Seruan Bibi Alviz mengalihkan perhatian Exel. Laki-laki itu menoleh dan ia menutup laptopnya saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 512. (PAULINE STORY) Anak Kesayangan Papa Xander

    "Ma ... Alicia boleh tidak, tinggal di sini sama Mama dan Papa?" Anak perempuan dengan rambut cokelat dikuncir dua itu berdiri di samping sang Mama. Alicia yang menggemaskan tampak mendongak menatap wajah sang Mama. Pauline yang tengah membuatkan kopi untuk Xander di dapur rumah laki-laki itu, ia pun lantas menoleh dan tersenyum pada Alicia yang murung dan mengeluh di sampingnya. "Kita punya rumah sendiri, Sayang." Bibir Alicia cemberut, anak itu menarik-narik ujung blouse yang Pauline pakai. "Tapi Ma, Alicia mau seperti Kak Varo dan Kak Vano, mereka tinggal dengan Tante Mama dan Papa Exel. Masak Alicia hanya tinggal sama Mama, terus Oma dan Opa? Papa tinggal sendirian, kasihan Papa, Ma..." Alicia memprotes sang Mama. Dari arah ruang tengah, Xander yang mendengar perbincangan Alicia dan Pauline, ia tersenyum. Anak kecil mungil itu memang sangat menyayanginya selayaknya Papanya sendiri. Dengan jelas ia mendengar Alicia merengek pada sang Mama dan ia ingin tinggal bersamanya. Per

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 511. (PAULINE STORY) Pemilik Hatiku yang Sebenarnya

    Setelah pergi jalan-jalan, Xander mengajak Pauline dan Alicia ke rumahnya. Pauline pikir Xander tetap tinggal di rumah lamanya, tapi ternyata ia salah, Xander telah memiliki rumah sendiri yang jauh lebih megah. Kini, Pauline melangkah masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Xander yang melangkah di depannya sembari menggendong Alicia yang terlelap dalam dekapannya. "Kak, tidurkan di sofa saja, tidak apa-apa," ujar Pauline tidak enak hati. "Kenapa harus di sofa? Di lantai satu banyak kamar, lantai dua juga ada," jawab Xander sambil berjalan menaiki anak tangga. "Tapi kan—""Anggap saja rumah ini rumahmu sendiri, Sayang," sela Xander. Panggilan Sayang yang Xander lontarkan membuat Pauline terdiam. Ia teringat saat beberapa tahun lalu, Xander memanggilnya dengan panggilan itu dan terdengar sangat romantis. Sampai akhirnya Pauline kembali melangkah naik mengikuti Xander. Mereka masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar bernuansa abu-abu dan putih, memiliki ranjang king size di teng

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 510. (PAULINE STORY) Hubungan yang Dulunya Retak, Kini Terjalin Kembali

    Pauline terus merenung setelah ia mendapatkan nasihat dari sang Papa. Diamnya membuat Xander yang kini bersamanya pun tampak tak biasa. Laki-laki itu memperhatikannya dan ikut merasakan ada yang lain dengan Pauline. "Kenapa diam saja?" tanya Xander menatapnya dan menarik lengan Pauline sambil memangku Alicia. Pauline menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Emm ... hanya berpikir cuacanya semakin dingin." "Ya, tapi Alicia tidak mau pulang," jawab Xander menahan Alicia yang ada di pangkuannya dan tampak masih ingin bermain lagi di taman. Anak kecil perempuan itu mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Ma, Alicia masih mau main sama Papa, nanti kalau Papa pulang, biar Alicia tidak menangis lagi," ujar anak itu. Pauline tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Main sepuasnya di taman, ditemani Papa. Mama akan di sini memperhatikan kalian." Jawaban yang Pauline berikan membuat Xander terdiam dan menatapnya dengan dalam. Rasanya seperti tidak biasa melihat ekspres

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 507. (PAULINE STORY) Sosok Laki-laki yang Setia

    Pauline menuruti keinginan Alicia yang meminta jalan-jalan bersama Xander pagi ini. Meskipun situasi tampak canggung yang terjadi antara Xander dan Pauline saat ini, namun justru Pauline lah yang banyak diam, karena Xander sibuk berbincang dengan Alicia. "Papa, jadi lihat ikan lumba-lumba kan, Papa?" Anak perempuan kecil itu duduk di pangkuan sang Mama dan menoleh pada Xander yang tengah mengemudi. "Jadi dong, Sayang. Papa kan sudah janji dengan Alicia," jawab Xander terkekeh. "Asikk...! Nanti pulangnya kita beli es krim ya, Pa..." "Iya, Sayang." Xander tersenyum manis menatap wajah Alicia yang terlihat begitu berbinar berbunga-bunga. Anak perempuan itu menyandarkan kepalanya di dada sang Mama. Pauline menoleh pada Xander yang kini tampak begitu bahagia. Ia tidak tahu banyak tentang laki-laki ini selama lima tahun terakhir. Hanya saja, setahu Pauline kalau Xander memang belum menikah atau memiliki pasangan. "Kau tidak sibuk kan, hari ini?" tanya Pauline memecah keheningan. "Sa

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 506. (PAULINE STORY) Sosok Papa yang Diinginkan Alicia

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alicia tampak sudah bangun dan anak itu terlihat jauh sangat bersemangat. Pauline tidak tahu apa yang membuat anaknya begitu antusias, di sisi lain ia hanya pandai menebak kalau kemungkinan besar Xander lah yang membuat Alicia begitu senang."Mama ... ayo cepat, Alicia mau mandi!" pekik anak itu memanggil Pauline yang masih sibuk di dapur. "Mama...!" "Iya, Sayang sebentar!" Elizabeth terdengar menyahuti teriakan cucu kesayangannya. Sampai tak lama kemudian barulah Pauline muncul dan wanita muda itu naik ke lantai dua menemui si kecil yang langsung memasang wajah protes karena Mamanya terlalu lama. "Kenapa, Sayang? Tumben jam segini sudah bangun, hm?" Pauline langsung mengangkat tubuh Alicia dan mengecupi pipinya."Mama, Alicia mau mandi, terus ganti baju yang bagus warna merah muda!" serunya, antusias. "Alicia juga mau pakai sepatu yang merah muda, pakai jepit yang lucu, Mama..." Pauline terkekeh mendengarnya. "Memangnya Alicia mau ke mana, Saya

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 505. (PAULINE STORY) Alicia Ingin Punya Seorang Papa

    Sementara di dalam kamar, Pauline panik saat ia terbangun dari tidurnya, wanita muda itu tidak menemukan putrinya. Padahal sudah jelas-jelas tadi saat ia tertidur, Alicia ada di sampingnya. "Ya ampun, ke mana Alicia malam-malam begini!" pekik Pauline kebingungan. Wanita muda bertubuh langsing itu berjalan membuka pintu kamar mandi, dan anaknya tidak ada. Pauline menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Buru-buru Pauline keluar dan ia berjalan ke lantai satu. Di sana sepi, hanya ada suara beberapa orang di ruang tamu. Sampai Pauline berjalan ke depan dan kemunculannya disambut oleh Papa dan Kakaknya, juga rekan-rekannya. "Pa ... Papa melihat Alicia?" tanya Pauline panik.Evan menunjuk ke arah depan dengan dagunya. Laki-laki itu tampak tidak ragu dengan Xander, apalagi saat Evan tahu, selama Pauline pergi, Xander masih setia sendiri dan dia bilang kalau suatu saat dia kukuh ingin menemukan Pauline. Evan benar-benar melihat kesungguhan itu, hingga ia tidak membuat jarak antara

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 504. (PAULINE STORY) Sosok Papa untuk Alicia

    Hari sudah malam, Pauline tertidur nyenyak memeluk Alicia. Tetapi anak kecil itu belum juga terlelap. Alicia memeluk botol susunya dan diam menatap ke arah langit-langit kamarnya sambil mengoceh sendiri. "Mama capek, Alicia nakal terus, jadi Mama bobo cepat-cepat..." Anak itu mengerucutkan bibirnya. "Alicia mau punya Papa yang baik, biar seperti Kakak kembar. Emmm, Papanya Alicia pergi jauh dibawa Tuhan," ocehnya dengan mata lebarnya yang mengerjap. Anak bertubuh mungil dengan balutan piyama hangat berwarna ungu muda itupun perlahan-lahan merangkak turun dari atas ranjang. Alicia berjalan membawa botol susunya dan keluar dari dalam kamar, setelah ia tahu pintu kamar tidak ditutup rapat. Dengan langkah kecilnya, anak itu berjalan menuruni anak tangga. "Aduh ... aduh ... anak tangganya sangat banyak. Alicia harus hati-hati. Satu, dua, satu, dua!" seru anak itu dengan suara mungilnya. Tampak di ruang tamu, beberapa orang laki-laki yang tengah berada di sana, sibuk membahas pekerja

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status