Beranda / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 269. Selama ini Dia Hanya Menyamar!

Share

Bab 269. Selama ini Dia Hanya Menyamar!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 10:38:35

Beberapa hari kemudian, waktu yang ditunggu oleh Pauline dan Exel telah datang, yaitu hari libur.

Di mana Mama dan Papanya akan mengajak dua anak itu pergi jalan-jalan ke sebuah game zone setelah mereka pergi ke sebuah restoran untuk makan siang.

"Kalian main di sini saja, Paman James akan menjaga kalian. Mama dan Papa mau berbelanja dulu ya, Sayang..."

Elizabeth menatap dua buah hatinya yang kini terlihat tak sabaran ingin segera bermain.

"Iya Mama." Pauline mengacungkan jempolnya.

"Jaga adik baik-baik, Sayang," ucap Evan sembari mengusap pucuk kepala Exel.

"Iya Pa, tidak usah dinasehati juga Exel tahu. Kan Exel, Kakak yang sudah dewasa," jawab anak itu dengan sangat percaya diri.

Elizabeth tersenyum mendengar jawaban putranya. Berbeda dengan Evan yang tertawa pelan dan tambah mengusap gemas pucuk kepala Exel.

"Ya sudah, sana main," ujar Evan pada dua anaknya tersebut.

Dengan ekspresi wajah yang ceria dan senang, Pauline pun langsung menarik lengan sang Kakak dan mengajaknya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
bener kan Clarisa oplas jadi tania
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 270. Mengungkap Sosok Tania yang Sesungguhnya!

    Usai mengikuti Tania sejak siang hingga sore, Elizabeth dan Evan pun kini memutuskan untuk pulang ke rumah. Elizabeth berjalan masuk ke dalam kamar, wanita itu meletakkan tas miliknya dan melirik sebuah kalender di atas meja. 'Besok masih tanggal merah, dan aku mengizinkan Tania untuk libur dua hari ... kenapa hari terasa semakin lama saat aku mulai penasaran dengan sesuatu,' batin Elizabeth kacau. Pintu kamar pun kembali terbuka, muncul Evan yang berjalan masuk ke dalam kamar tersebut. Laki-laki itu memperhatikan Elizabeth yang terlihat sedikit murung. Evan tidak menyukai Elizabeth yang memasang wajah sedih seperti ini. "Sayang, kau tidak papa?" tanya Evan sembari melepaskan mantel hangatnya. Istri cantiknya itu hanya melirik sebentar sebelum kembali menatap ke arah luar. "Evan, aku ... aku sekarang merasa sangat menyesal," ujar Elizabeth tertunduk dan meremas jemari kedua tangannya. Kedua alis tebal laki-laki itu mengerut. Evan menarik kursi di depan meja rias dan meletakkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 271. Kali ini Kau Tidak Akan Bisa Mengelak

    Elizabeth dan Evan mengajak dua anak mereka untuk datang ke sebuah restoran berbintang milik keluarga Winston.Mereka berdua sudah melihat ada Daniel di dalam sana yang sepertinya baru saja datang. Dan Pauline, anak itu terlihat kaget melihat ada Daniel di sana. Dia menatap Daniel dengan kedua pupil matanya yang lebar. "Om Baik-ku!" teriak Pauline keras-keras. Mendengar suara keras dan mungil milik Pauline, sontak, pemilik nama itu langsung menoleh dengan cepat. Dapat terlihat perubahan ekspresi Daniel begitu cepat saat Pauline berlari ke arahnya. Daniel pun langsung menangkap dan menggendong Pauline, memeluknya dengan sangat erat. "Ya ampun, Nak ... Papa rindu padamu," ujar Daniel mengecupi pucuk kepala Pauline. Evan dan Elizabeth pun ikut tersenyum melihat kedekatan mereka. "Dia terus mencarimu," ujar Evan terkekeh sembari menjabat tangan Daniel. "Hehh, kalian saja yang tidak mau menghubungiku! Aku kan juga kangen dengan Princess Kecilku ini," ujar Daniel menatap wajah Pauli

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 272. Wanita Licik itu Menghilang

    Daniel bersungguh-sungguh menghubungi Gladys untuk datang malam itu juga di restoran tempat ia berada bersama Evan dan Elizabeth. Wanita cantik berambut lurus sepunggung itu, terlihat kaget, dengan ekspresi bertanya-tanya untuk apa dia diundang datang ke sana. "Oh, rupanya ada Elize juga di sini," sapa Gladys saat dia baru saja tiba. Elizabeth tersenyum. "Iya Glad, lama tidak bertemu..." "Heem. Sangat lama sekali, Elize ... jadi rindu suasana kita ngobrol bersama, ya," jawab wanita itu sembari duduk di samping Daniel. Mereka pun menunggu Gladys melepaskan mantelnya terlebih dahulu. Sebelum akhirnya kini Daniel menatap sepupunya tersebut, yang nampak kebingungan dengan undangan kedatangannya di tempat itu. "Glad, ada sesuatu yang ingin kami tanyakan padamu," ujar Daniel pada sepupunya tersebut. "Ada apa, Niel? Se-sesuatu apa?" tanya Gladys nampak sangat bingung. Elizabeth mengembuskan napasnya pelan saat Gladys menoleh padanya. "Siang tadi kami tidak sengaja melihatmu bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 273. Kau Akan Tertangkap, Wanita Licik!

    Benar apa yang Evan katakan, Tania tidak kembali hingga dua hari ini. Bahkan nomor teleponnya pun juga tidak bisa lagi dihubungi. Entah pergi ke mana wanita itu!Di kediaman Evan, siang ini sedang ada beberapa orang yang sengaja dia datangkan secara khusus. Laki-laki itu juga meminta beberapa orangnya dari Prancis untuk datang. Evan tidak ingin, ada hal menyakitkan yang tiba-tiba terjadi, ia harus berjaga-jaga dan melindungi keluarganya. Sedangkan Elizabeth, wanita itu kini bersama dua anaknya dan ditemani oleh James di teras belakang, karena Pauline rewel saat di rumahnya ada banyak orang. "Dia bahkan tidak membawa pakaian dan barang-barangnya, Nyonya. Semuanya masih ada dan tertinggal di paviliun," ujar James pada Elizabeth yang kini menggendong Pauline. "Apa saja barang-barang yang ada di sana, James?" tanya Elizabeth. "Selain pakaiannya?" "Entahlah Nyonya, mungkin kemarin dia sudah membawa beberapa pakaiannya," ujar James. Elizabeth mendengus pelan. "Wanita itu ... Clarisa,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 274. Semakin Kau Jauh, Semakin Aku Kejar!

    Bersama dengan ajudan setianya, malam ini Evan mendatangi apartemen yang ditempati oleh Tania. Nampak Jericho yang kini berdiri menunggunya bersama dengan seorang laki-laki di sampingnya. Mereka menyambut Evan yang kini baru saja tiba. "Tuan..." "Bagaimana?" tanya Evan menatapnya. "Apa dia masih ada di sini?" tanya Evan menatap Jericho. "Entahlah, Tuan. Saya belum masuk ke dalam, hanya saja ... saya sudah mendapatkan izin masuk ke dalam tempat ini dengan Tuan Sendy," ujar Jericho menunjuk laki-laki di sampingnya. Evan mengangguk. "Baiklah, ayo kita cari ke dalam," ajak Evan. "Baik Tuan." Saat itu juga mereka berempat masuk ke dalam apartemen megah tersebut. Setiap langkah kakinya, Evan hanya berharap semoga Tania masih ada di sana dan wanita itu tidak akan bisa kabur lagi darinya. "Ada di lantai lima," ucap Jericho masuk ke dalam lift. "Apa dia tetangga apartemen Anda, Tuan?" tanya Evan pada Sendy. "Iya Tuan. Tapi karena saya sibuk, jadi saya kurang memperhatikannya ... han

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 275. Perhatian Hangat Seorang Istri

    Sampai jam menunjukkan pukul dua dini hari lebih, baru Evan sampai di rumahnya malam ini. Laki-laki itu melepaskan mantel hangat yang dia pakai dan berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah ia menyapa beberapa orang-orangnya yang berjaga di luar. Begitu Evan kembali menutup pintu, laki-laki itu nampak terkejut melihat istrinya yang masih terjaga. Elizabeth masih berdiri di ujung pertengahan anak tangga. "Eli, kenapa tidak tidur, Sayang?" tanya Evan berjalan cepat ke arahnya. "Aku tidak bisa tidur. Aku terus kepikiran dirimu," jawab Elizabeth memeluk Evan saat suaminya mendekat. Evan pun membalas pelukan Elizabeth, ia mengusap punggung kecil istrinya dan memberikan sebuah kecupan di pucuk kepala Elizabeth dengan penuh kasih sayang. "Aku tidak papa, Sayang..." Evan tersenyum padanya dengan sangat lembut. "Ayo, kita istirahat sekarang." "Heem. Apa kau tidak lapar? Mau aku siapkan makan dulu?" tawar Elizabeth menghentikan langkahnya. "Aku masih kenyang, Sayang," jawab Evan. "Kapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 276. Tak Asing Dengan Laki-laki itu!

    Sebuah street cafe yang Jasper ceritakan pada Evan, ternyata terletak di dalam sebuah gang-gang kecil di tengah kota. Bahkan tempat itu juga terlihat sedikit kotor. Evan baru saja turun dari dalam mobilnya bersama dengan Jericho dan Jasper yang menemaninya. "Di mana tempatnya, Jas?" tanya Evan. "Di dalam sana, Tuan." Jasper melangkah lebih dulu. Sedangkan Jericho yang berjalan di samping Evan sembari mengomel-ngomel karena jalanan yang mereka lewati kali ini sedikit becek dan jalan itu begitu sempit. Sampai akhirnya tiba-tiba di sebuah perempatan kecil di dalam jalan gang itu, di sana banyak orang-orang berjualan makanan, ada juga cafe kecil, dan di ujung sana adalah tempat paling ramai dan banyak orang. "Di sana, Tuan," ujar Jasper menunjuk ke arah keramaian tersebut. "Ayo, tunjukkan padaku, mana orangnya!" perintah Evan. Mereka bertiga pun bergegas mendekati keramaian itu. Di sana terlihat jelas seorang laki-laki yang duduk satu meja dengan sekitar empat orang. Mereka nampak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 277. Kerinduan Si Kecil pada Sang Papa

    Beberapa hari ini, Evan sangat sibuk. Bahkan Pauline dan Exel juga selalu bertanya-tanya pada Elizabeth. Kedua anak-anak manis Elizabeth, sore ini duduk di teras depan ditemani oleh James dan juga Elizabeth yang tengah menyuapi mereka berdua. "Sebelum ini Paman James selalu sibuk di kantor dan menjadi ajudan Papa, tapi sekarang Paman James menjadi ajudannya Exel dan Pauline!" seru Exel mendongak menatap James yang sejak tadi memperhatikannya. "Iya. Paman turun pangkat," jawab James menaikkan kedua alisnya. "Dulu menjadi ajudan Papanya Tuan Kecil, Paman harus tegas. Tapi setelah sekarang menjadi ajudannya Tuan Kecil, Paman harus pandai berteriak, bermain basket, bermain boneka, dan banyak lagi." "Iya Paman. Harus banyak olahraga biar tidak cepat tua," celetuk Exel. James menghela napasnya panjang dan jenuh. Hal itu membuat Elizabeth terkekeh, sejak dipercayai oleh Evan untuk menjaga Elizabeth dan anak-anaknya, sejak saat itu juga James selalu dikerjai oleh Exel dan Pauline. Dua b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 516. AKHIR KISAH KITA YANG BAHAGIA

    Pernikahan yang dinanti-nantikan sekaligus tak pernah dibayangkan oleh Pauline pun kini terjadi. Menjadi istri seorang Xander Spencer adalah hal yang tak jauh berbeda dengan sebuah mimpi. Dulu, Pauline tidak berani hanya sekedar untuk membayangkannya saja. Tetapi, takdir berkata lain. Hari ini, Pauline dan Xander sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Pauline resmi menjadi istri dari seorang Xander Spencer setelah acara pernikahan mereka diselenggarakan di gedung hotel milik Keluarga Collin pagi ini. Semua keluarga mengucapkan selamat pada mereka, termasuk Exel dan juga Hauri yang turut ikut merasa senang di hari bahagia adik mereka. "Selamat ya, Sayang ... akhirnya kau membuka lembaran baru dengan seseorang yang kau cintai dan yang mencintaimu," ujar Exel memeluk Pauline. "Berjanjilah untuk hidup bahagia dengan Xander." Pauline mengeratkan pelukannya pada sang Kakak dan ia mengangguk kecil. "Iya, Kak. Terima kasih..." Pelukan mereka pun terlepas, Pauline menatap Hauri yang

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 515. (PAULINE STORY) Alicia Akan Punya Mama dan Papa yang Lengkap

    Pauline tidak pernah memikirkan yang namanya pernikahan sebelumnya. Ia hanya ingin hidup berdua dan membesarkan Alicia. Itulah harapannya awal mula. Namun, ternyata takdir berkata lain. Pauline justru akan menikah dengan laki-laki yang dulu pernah ia tinggalkan karena sakit hati, dan terlebih lagi laki-laki itu begitu lapang dada menerima Alicia dan mengakui sebagai anaknya sendiri. "Hei, kenapa melamun?" Suara Xander membuat Pauline tersentak pelan. Gadis itu menoleh pada Xander yang kini berdiri di sampingnya. Xander langsung memeluk Pauline dari belakang dan menyandarkan kepalanya di pundak gadis itu. "Kenapa?" Pauline mendongak menatapnya dengan senyuman tipis. "Katanya aku harus duduk diam, kau sendiri yang mau memilihkan gaun pernikahan kita," ujar Pauline. "Heem, tunggu sebentar. Tante Helen masih memilihkan yang pas untukmu," jawab Xander, seraya melepaskan pelukannya. Laki-laki itu pun berpindah duduk di samping Pauline. Saat ini, mereka berada di butik milik salah sat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 514. (PAULINE STORY) Kami Akan Segera Menikah

    Xander mengantarkan Pauline pulang, kedatangannya disambut oleh Evan dan Elizabeth. Mereka tampak cemas dan was-was, pasalnya selama bertahun-tahun ini Pauline tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun. Meskipun Evan merestui hubungan mereka, tapi tentu saja ia panik dan cemas bila putrinya tidak pulang-pulang. Kini mereka bertiga baru saja pulang, tampak Alicia bersemangat dan kesenangan dalam gendongan Xander. "Opaa...!" Anak perempuan itu mengulurkan tangannya dan berlari ke arah Evan dengan wajah berseri-seri. Evan dan Elizabeth pun tersenyum. "Aduh, kenapa Cucu Opa tidak pulang-pulang!" seru Evan, saat cucunya turun dari gendongan Xander dan berlari ke arahnya. Alicia langsung memeluk Evan, sedangkan Pauline dan Xander kini duduk di sofa. Mereka duduk berjajar dan Pauline tampak menundukkan kepalanya. "Maaf ya, Pa. Aku tidak bisa pulang kemarin. Pauline tidur pulas, aku ... aku juga sama," ujar Pauline merasa bersalah. Evan mengangguk. "Tidak apa-apa, asal kau ber

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 513. (PAULINE STORY) Keluarga yang Xander Impikan

    "Pauline, Sayang bangun ... pindahlah tidur di kamar. Jangan tidur di sini. Alicia sudah tidur di kamar atas." Xander menepuk pipi Pauline dengan sangat lembut sampai gadis itu terbangun dan terkejut saat ia menyadari tertidur di rumah Xander. "Kak..." Laki-laki itu tersenyum. "Pindah ke kamar, tidurlah di sana temani Alicia. Aku akan melanjutkan pekerjaanku dulu." Pauline langsung bangun dan ia menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Gadis itu tertunduk. "Bagaimana bisa aku ketiduran sampai jam segini?" lirih Pauline. "Bagaimana aku pulangnya?" "Kan aku sudah bilang, tidurlah di sini. Biar aku yang telfon Papa. Di luar juga udara sangat dingin, kasihan Alicia, Sayang." Xander mengusap lengan kecil Pauline. Gadis itu mengangguk patuh dan ia beranjak dari duduknya. Kedua mata mengantuknya pun tertuju lagi pada Xander. "Janji ya, Kak, teflon Papa," ujarnya. "Iya, Sayang." Barulah Pauline tersenyum tipis. "Baiklah, kalau begitu aku ke

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 512. (PAULINE STORY) Anak Kesayangan Papa Xander

    "Ma ... Alicia boleh tidak, tinggal di sini sama Mama dan Papa?" Anak perempuan dengan rambut cokelat dikuncir dua itu berdiri di samping sang Mama. Alicia yang menggemaskan tampak mendongak menatap wajah sang Mama. Pauline yang tengah membuatkan kopi untuk Xander di dapur rumah laki-laki itu, ia pun lantas menoleh dan tersenyum pada Alicia yang murung dan mengeluh di sampingnya. "Kita punya rumah sendiri, Sayang." Bibir Alicia cemberut, anak itu menarik-narik ujung blouse yang Pauline pakai. "Tapi Ma, Alicia mau seperti Kak Varo dan Kak Vano, mereka tinggal dengan Tante Mama dan Papa Exel. Masak Alicia hanya tinggal sama Mama, terus Oma dan Opa? Papa tinggal sendirian, kasihan Papa, Ma..." Alicia memprotes sang Mama. Dari arah ruang tengah, Xander yang mendengar perbincangan Alicia dan Pauline, ia tersenyum. Anak kecil mungil itu memang sangat menyayanginya selayaknya Papanya sendiri. Dengan jelas ia mendengar Alicia merengek pada sang Mama dan ia ingin tinggal bersamanya. Per

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 511. (PAULINE STORY) Pemilik Hatiku yang Sebenarnya

    Setelah pergi jalan-jalan, Xander mengajak Pauline dan Alicia ke rumahnya. Pauline pikir Xander tetap tinggal di rumah lamanya, tapi ternyata ia salah, Xander telah memiliki rumah sendiri yang jauh lebih megah. Kini, Pauline melangkah masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Xander yang melangkah di depannya sembari menggendong Alicia yang terlelap dalam dekapannya. "Kak, tidurkan di sofa saja, tidak apa-apa," ujar Pauline tidak enak hati. "Kenapa harus di sofa? Di lantai satu banyak kamar, lantai dua juga ada," jawab Xander sambil berjalan menaiki anak tangga. "Tapi kan—""Anggap saja rumah ini rumahmu sendiri, Sayang," sela Xander. Panggilan Sayang yang Xander lontarkan membuat Pauline terdiam. Ia teringat saat beberapa tahun lalu, Xander memanggilnya dengan panggilan itu dan terdengar sangat romantis. Sampai akhirnya Pauline kembali melangkah naik mengikuti Xander. Mereka masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar bernuansa abu-abu dan putih, memiliki ranjang king size di teng

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 510. (PAULINE STORY) Hubungan yang Dulunya Retak, Kini Terjalin Kembali

    Pauline terus merenung setelah ia mendapatkan nasihat dari sang Papa. Diamnya membuat Xander yang kini bersamanya pun tampak tak biasa. Laki-laki itu memperhatikannya dan ikut merasakan ada yang lain dengan Pauline. "Kenapa diam saja?" tanya Xander menatapnya dan menarik lengan Pauline sambil memangku Alicia. Pauline menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Emm ... hanya berpikir cuacanya semakin dingin." "Ya, tapi Alicia tidak mau pulang," jawab Xander menahan Alicia yang ada di pangkuannya dan tampak masih ingin bermain lagi di taman. Anak kecil perempuan itu mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Ma, Alicia masih mau main sama Papa, nanti kalau Papa pulang, biar Alicia tidak menangis lagi," ujar anak itu. Pauline tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Main sepuasnya di taman, ditemani Papa. Mama akan di sini memperhatikan kalian." Jawaban yang Pauline berikan membuat Xander terdiam dan menatapnya dengan dalam. Rasanya seperti tidak biasa melihat ekspres

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status